• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSISTENSI DAN FUNGSI SORDAM PAKPAK

4.2 Fungsi dan Penggunaan Sordam

Musik dan manusia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi. Manusia membutuhkan musik sebagai media hiburan dan pengungkapan perasaan. Sementara itu, musik ada karna kehadiran manusia.

Musik adalah sarana manusia untuk mencurahkan perasaannya melalui suara. Musik mengungkapkan apa yang manusia rasakan yang tidak dapat di ungkapkan melalui perkataan dan perbuatan. Oleh karena, musik adalah kesenian yang mempergunakan suara sebagai media ekspresi, baik suara manusia maupun instrument. Di dalam suara tersebut terkandung melodi, birama, harmoni, dan warna suara.

Dalam kehidupan masyarakat Pakpak, musik memiliki peranan yang sangat penting. Adapun penggunaan dan fungsi seperti yang dikemukakan oleh Merriam (1964 : 210) yaitu:

“Use then,refers to the situation on in which music is employed

in human action; “Function” concerns the reson for it employment and particularly the broader purpose which it serves”.

(Penggunaan, berkenaan terhadap suatu keadaan bagaimana musik tersebut dipakai dalam kegiatan manusia; Fungsi, meliputi alasan pemakaian dan terutama dalam lingkup yang luas, sejauh mana musik itu dapat memenuhi kebutuhan manusia tersebut.)

Penggunaan dan fungsi di dalam musik merupakan suatu pembahasan yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan musik memiliki aspek-aspek di dalam kehidupan manusia dan efeknya terhadap suatu masyarakat. Dengan kata lain, penggunaan menyangkut konteks permainan musik, sementara fungsi menyangkut kepada bagaimana dan untuk apa musik tersebut disajikan. Dalam hal ni penulis akan melihat penggunaan dan fungsi dari hasil kultur kesenian masyarakat Pakpak dengan fokus objek penelitian penulis Sordam Pakpak.

4.2.1 Penggunaan

Menurut Herkovits (1964: 217-218) dalam Merriam, penggunaan musik dapat dibagi menjadi lima kategori unsur-unsur budaya yaitu : Kebudayaan Material,Kelembagaan Sosial, Hubungan Manusia dengan Alam, Estetika, dan

bahasa. Berdasarkan kelima kategori tersebut, penggunaan Sordamdalam konteks unsur-unsur budaya dapat diuraikan kedalam dua kategori di atas yaitu, Hubungan Manusia dengan Alam, dan Estetika.

4.2.1.1 Hubungan Manusia dengan Alam

Hubungan manusia dengan alam sekitarnya sangatlah erat kaitannya. Dalam hal ini penggunaan Sordam Pakpak sangat penting sebagai sarana komunikasi terhadap alam. Penggunaan alat musik Sordam dapat dilihat dalam upacara Mengalap Tendi yaitu upacara untuk memanggil roh orang yang hilang maupun roh orang yang sudah meninggal untuk mengetahui keberadaan tubuhnya dimana saat itu.

4.2.1.2 Estetika

Estetika mengacu pada nilai keindahan yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati melalui mata dan telinga. Musik merupakan suatu karya seni yang menjadi media pengungkapan perasaan seseorang yang di ungkapkan melalui alunan nada atu melodi, baik dalam bentuk vokal maupun instrumental.

Melalui musik dapat terlaksana dengan baik, ketika seseorang ingin menyampaikan gagasan atau ide tanpa mengharapkan respon secara langsung. Pesan-pesan yang ingin disampaikan dituangkan kedalam sebuah lagu ataupun kedalam alunan musik yang kemudian dapat dinikmati diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan hal tersebut maka alat musik Sordam termasuk kedalam

penggunaan estetika dikarenakan Sordam dipakai sebagai alat pelipur lara, baik ketika bahagia maupun sedih, sebagai media untuk menyalurkan perasaan sipemain.

4.2.2 Fungsi

Menurut Alan P. Merriam (1964:219-226) fungsi dapat dibagi dalam 10 kategori yaitu:

1. Fungsi pengungkapan emosional 2. Fungsi penghayatan estetis 3. Fungsi hiburan

4. Fungsi komunikasi 5. Fungsi perlambangan 6. Fungsi reaksi jasmani

7. Fungsi yang berkaitan dengan norma sosial

8. Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan 9. Fungsi kesinambungan budaya

10. Fungsi pengintegrasian masyarakat

Dalam penyajian Sordam Pakpak dapat dikategorikan ke dalam beberapa fungsi di atas yaitu, fungsi pengungkapan emosional, fungsi hiburan, fungsi komunikasi, dan fungsi reaksi jasmani.

4.2.2.1 Fungsi Pengungkapan Emosional

Musik mempunyai daya yang besar sebagai sarana untuk mengungkapkan rasa atau emosi (misalnya, rasa sedih, rindu, bangga, tenang dan rasa kagum pada dunia hasil ciptaan Tuhan) bagi para pendengarnya (Merriam, 1964:223). Reaksi- reaksi tersebut bisa berupa ekspresi langsung seperti menyanyi mengikuti lagu yang dimainkan atau mendengarkan secara tenang dan seksama tanpa banyak pengungkapan suasana hati yang terlihat secara langsung.

Dalam penyajiannya, Sordam dalam pengungkapan emosional dimainkan secara tunggal. Pemain Sordam Pakpak dapat merasakan sesuatu perasaan di dalam dirinya, disebabkan pemain Sordam seolah-olah ikut hanyut dalam melodi yang dimainkannya tersebut. Sehingga dalam hal ini musik dapat ditunjukkan untuk mewujudkan kehidupan emosional.

A Musical work is therefore a presentational symbol. But if it a symbol it must proses a structure analogous to the structure

ofthe phenomenom it symbolizes it must share a common

logical from –with its object. And the way in wich a musical work can resemble some segment of emotional life is by it possessing the same temporal structure as that segment. The dynamic structure the mode of development, of a must if calw work and and the for min which emotion isexper zen ced can resemble each other in their patterns of motion and rest, of tention and release, of agreement and disagreement,

preparation, ullfilrnent, excitation, sudden change etc. Music is a presentation of symbol of emotional life (Budd, 1985: 109).

Dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Budd yang melihat sisi kemasyarakatan yang dibangun dari emosional manusianya dengan suatu bentuk aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Untuk itu energy musikal yang dihasilkan dari hasil permainan Sordam Pakpak ini memberikan pengaruh terhadap sisi penghayatan oleh si penyaji dan si penikmat seni.

Sordam Pakpak sering digunakan untuk menghibur diri dari rasa kesepian, rindu kepada orang tua, keluarga ataupun kepada seseorang yang di cintai. Si pria memainkan Sordam dan melalui melodi-melodinya mengungkapkan rasa ingin bertemu kepada orang-orang yang dirindukannya.

Sordam juga digunakan untuk mengungkapkan perasaan kepada seorang gadis yang disukai ataupun di cintai. Melalui Sordam seorang gadis bisa jatuh cinta kepada si Parsordam karena didalam Sordam tersebut sudah dibuat Petunang agar si gadis mau mencintainya.

4.2.2.2 Fungsi Hiburan

Pada setiap masyarakat di dunia, musik berfungsi sebagai alat hiburan karena musik dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan dan kepuasan tertentu kepada yang mendengar (Merriam 1964 : 224)

Hiburan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan bagi seseorang atau publik. Musik merupakan media yang memiliki fungsi menyenangkan hati, membuat rasa puas akan irama, bahasa melodi, atau keteraturan dari harmoninya.

Seseorang bisa saja tidak memahami teks musik, tetapi ia cukup terpuaskan atau terhibur hatinya dengan pola-pola melodi, atau pola-pola ritme dalam irama musik tertentu.

Pada umumnya alat musik Pakpak dibuat dan dimainkan hanya untuk menghibur diri sendiri dari rasa sedih, sepi, lelah ataupun bosan. Ketika Sordam dimainkan di juma (ladang/kebun) atau di sabah (sawah) maka orang yang mendengarkan alunan tersebut akan merasa terhibur dan itu dapat menghilangkan rasa lelah bagi yang mendengarkan alunan Sordam tersebut. Sordam cenderung dimainkan hanya untuk menghibur diri sendiri bukan dimainkan ditempat ramai atau pertunjukan hiburan.

4.2.2.3 Fungsi Komunikasi

Musik sudah sejak dahulu digunakan sebagai alat komunikasi baik untuk alat komunikasi dalam kondisi baik maupun dalam kondisi perang. Komunikasi bunyi yang menggunakan sangkakala (sejenis trumpet), trumpet kerang juga digunakan dalam suku-suku bangsa pesisir pantai, kentongan juga digunakan sebagai alat komunikasi keamanan di Jawa, dan teriakan-teriakan pun dikenal dalam suku-suku asli yang hidup baik di pegunungan maupun di hutan-hutan. Bunyi-bunyi teratur, berpola-pola ritmik, dan menggunakan alur-alur melodi itu menandakan adanya fungsi komunikasi dalam musik.

Musik mampu menyampaikan suatu (pesan) kepada siapa yang akan dituju yang dilatarbelakangi oleh kebudayaan yang membentuk musik tersebut (Merriam, 1964:224). Merriam berpendapat bahwa kemungkinan yang paling

jelas ialah komunikasi dihadirkan dengan cara menanamkan makna-makna simbolis ke dalam musik yang secara tidak disadari diakui oleh para warga komunitas tersebut. Penanaman makna-makna simbolis dapat terjadi dalam salah satu dari kedua macam cara berikut: secara sadar atau secara bawah sadar.

Di dalam masyarakat Pakpak Sordam ini dipakai untuk berkomunikasi dengan roh orang yang hilang dengan memanggil batin si orang hilang dan menanyakan keberadaannya dimana. Ketika mencari asal usul, masyarakat Pakpak juga memanggil roh leluhur mereka dan menanyakan tentang marga atau asal usulnya.

4.2.2.4 Fungsi Reaksi Jasmani

Reaksi jasmani muncul ketika adanya penghayatan yang menghasilkan emosional, dan emosional tersebut diungkapkan melalui reaksi jasmani. Wujud dari reaksi jasmani tersebut dapat dilihat dari upacara Mengalap Tendi, menurut Bapak Pandapotan Solin si pemain akan meniup Sordam dan kemudian perlahan alunan suara Sordam akan membawa sibaso10atau yang memainkan Sordam tersebut yang akan kesurupan. Si baso maupun si pemain akan mengalami trance disebabkan mereka fokus mengikuti alunan suara Sordam dan dipikiran mereka adalah orang yang akan dipanggil tersebut.

4.4.2.5FungsiPengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Agama(Ritual)

Upacara mengalap tendi merupakan upacara untuk memanggil roh. Ada dua jenis untuk memanggil roh yaitu, memanggil roh orang yang telah meninggal dunia untuk menanyakan asal usul dan kedua memanggil roh orang yang menghilang dengan tujuan untuk mengetahui keberadaannya apakah orang tersebut masih hidup atau sudah meninggal. Dalam acara ini terdapat pendukung acara yang harus ada ketika upacara dilakukan yaitu sibaso, pemain Sordam, dan keluarga atau kerabat yang rohnya akan dipanggil. Kata pertama yang diucapkan melalui permainan Sordam adalah perante metmet11

, kemudian pemain Sordam

dan sibaso mulai memanggil batin dari yang hilang tersebut. Menurut Bapak Paingot Manikacara mengalap tendi ini hanya boleh dilakukan pada waktu tengah malam dan tidak boleh ada sumber cahaya ditempat tersebut dan harus dalam keadaan hening. Untuk mendapatkan suasana yang hening atau sunyi senyap maka acara ini kerap dilakukan didalam hutan. Sordam yang dipakai untuk mengalap tendi berbeda dengan Sordam-Sordam yang dipakai dalam sehari-hari, karena Sordam yang yang digunakan sudah disyarati terlebih dahulu mulai dari mengambil bambu sampai dengan kepembuatannya. Bambu yang digunakan diambil dari hutan yang dekat dari sungai berjurang dan memiliki air terjun. Menurut beberapa informan yang diwawancarai mengatakan bahwa tipe bambu yang paling baik digunakan untuk membuat Sordam yang biasa dipakai

mengalaptendi yaitu bambu yang ruasnya berada di atas jalan yang biasa dilalui

Dipilihlah bambu yang sudah tua dan bagus, kemudian bambu tersebut dialirkan kesungai sambil orang tersebut menyanyikan lagu sedih tentang kehidupan pribadinya. Setelah selesai dialirkan kesungai bambu tersebut kembali disyarati dengan jeruk purut setelah itu baru proses pengukuran dan pembentukan lobang dilakukan.

Dokumen terkait