• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

FUNGSI TARIF 2002 TARIF 2003 TARIF 2004

Penjualan 0.04683755 0.063651247 0.070286623 Penggudangan Rp.2.868861555 Rp.3.026670739 Rp.3.448460701 Pembungkusan& pengiriman 256.0603792 276.001773 296.5416667 Advertensi 12.5748503 17.0212766 17.5 Akuntansi pemasaran 100.63498 118.6923759 141.8158333 Jumlah 372.1859087 414.8057475 459.3762473

Sumber : Data primer yang sudah diolah.

4. Mengalokasikan biaya pemasaran dari setiap fungsi ke dalam setiap jenis produk.

Dari hasil perhitungan biaya pemasaran kemudian biaya tersebut dialokasikan ke setiap jenis produk dan menghitung seberapa besar laba / rugi yang di hasilkan oleh produk dalam kemasan galon maupun cup.

™ Analisis profitabilitas berdasarkan jenis produk

Hasil penjualan ini di golongkan menurut setiap jenis produk. 2. Menggolongkan harga pokok penjualan ke setiap jenis produk.

Perhitungan harga pokok ini dapat di cari dengan mengalikan harga pokok penjualan dengan hasil penjualan.

3. Menghitung laba kotor atas penjualan

laba kotor atas penjualan ini dapat dihitung dengan mengurangkan hasil penjualan dengan harga pokok penjualan.

4. Mengalokasikan biaya pemasaran setiap fungsi pada setiap jenis produk. Biaya pemasaran yang telah di distribusikan ke dalam setiap fungsi di alokasikan pada setiap jenis produk.

5. Menghitung laba / rugi bersih setiap jenis produk.

Laba / rugi bersih dapat di hitung dengan mengurangkan dari laba kotor dengan biya pemasaran setiap fungsi.

Dari analisis profitabilitas periode tahun 2002 – 2004 yang dapat di lihat pada lampiran 4, 5, dan 6, dapat di ketahui bahwa laba / rugi dari setiap jenis produk adalah sebagai berikut :

Tabel : 8

Hasil analisis profitabilitas berdasarkan tiap jenis produk KETERANGAN TAHUN 2002 (Rp) TAHUN 2003 (Rp) TAHUN 2004 (Rp) Galon 45,614,339,54 11,879,831,00 43,479,833,00 Cup -18,924,339.5 -649,831.3063 -13,553,833,00 Jumlah 26,690,000,00 11,230,000,00 29,926,000,00

Dari tabel diatas dapat digambarkan grafik hasil Analisis biaya pemasaran dan Profitabilitas berdasarkan jenis produk tahun 2002 – 2004 sebagai berikut :

D. PEMBAHASAN

Dari Grafik Analisis biaya pemasaran dan profitabilitas setiap jenis produk diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2002 produk dalam kemasan Galon mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp. 62,185,660.46 dan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 45,614,339.54 Produk kemasan Cup mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp. 53,424,339.5 dan mengalami kerugian sebesar Rp. – 18,924,339.5

Tahun 2003 produk dalam kemasan Galon mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp. 76,120,169,00 dan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 11,879,831,00 Produk kemasan Cup mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp70,849,831.31 dan mengalami kerugian sebesar Rp. –649,831.3063

Grafik Analisis biaya pemasaran dan profitabilitas berdasarkan jenis produk

-50000000 0 50000000 100000000 150000000 200000000 Biaya distribusi Tahun 2002 Biaya distribusi Tahun 2003 Biaya distribusi Tahun 2004

Biaya dan pendapatan

Galon Cup Jumlah

Tahun 2004 produk dalam kemasan Galon mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp. 100,520,167,00 dan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 43,479,833,00. Produk kemasan Cup mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp. 81,553,833,00 dan mengalami kerugian sebesar Rp. –13,553,833,00

Dari analisa biaya pemasaran dan profitabilitas diatas, dapat diketahui bahwa biaya pemasaran setiap tahun selalu mengalami kenaikan, sedangkan laba yang didapat oleh perusahaan tidak selalu terjadi kenaikan. Kenaikan biaya pemasaran dari tahun 2002 ke 2003 sebesar 27 %, sedangkan dari tahun 2003 ke 2004 mengalami kenaikan kembali sebesar 23 %. Seharusnya kenaikan biaya pemasaran ini diharapkan juga akan menaikkan laba, tetapi kenyataan yang ada kenaikan biaya pemasaran pada PT. Tirta Eka Perkasa Semarang tidak selalu mengakibatkan kenaikan laba. Pada tahun 2003 terjadi penurunan laba sebesar 57%, hal ini membuktikan bahwa kenaikan biaya pemasaran 27% mengakibatkan penurunan laba 57%. Keadaan ini menggambarkan bahwa biaya pemasaran yang telah di keluarkan belum dikelola dengan baik. Lain halnya dengan tahun 2004, pada tahun 2004 tersebut perusahaan mengalami kenaikan laba yaitu sebesar 1.6%. Dengan biaya yang dinaikkan sebesar 23%, perusahaan mampu menaikkan laba. Kenaikan 1.6% ini belum menggambarkan bahwa perusahaan sudah mengelola biaya pemasaran dengan baik, karena kenaikan yang terjadi masih relatif kecil.

Dari kedua jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan, produk yang dapat memberikan laba bagi perusahaan adalah produk dalam kemasan Galon. Produk dalam kemasan Cup setiap tahunnya tidak dapat memberikan laba bagi

perusahaan. Dengan keadaan seperti ini maka laba keseluruhan yang di peroleh perusahaan menjadi sedikit sedangkan biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk membiayai kedua jenis produk tersebut menjadi semakin banyak.

Produk dalam kemasan Cup adalah jenis produk yang tidak menguntungkan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan bisa memperhentikan produk tersebut atau mencari solusi yang tepat untuk produk tersebut. Perusahaan juga harus mengkaji ulang kegiatan pemasan yang telah dilakukan serta biaya yang telah dikeluarkan untuk membiayai kegiatan tersebut.

Faktor lainnya yang menyebabkan meningkatnya volume penjualan adalah sistem kegiatan pemasaran yang dipakai oleh perusahaan.

Pada PT. Tirta Eka Perkasa Semarang ini sistem yang dipakai dalam kegiatan pemasaran ini adalah sebagai berikut :

a. Sistem distribusi

Sistem Distribusi yang digunakan oleh perusahaan adalah bekerjasama dengan satu agen yaitu CV. Cipta Perkasa yang berada di wilayah semarang. Sistem Distribusi semacam itu terlalu sempit karena sulit untuk memperluas pasar sehingga volume penjualan rendah.

b.Sistem Promosi

Promosi yang dilakukan oleh PT. Tirta Eka Perkasa juga tidak maksimal, perusahaan hanya mengandalkan iklan pada majalah yellow pages dan melakukan kerjasama dengan lembaga, instansi atau perorangan dalam event – event tertentu. Promosi seperti itu kurang efektif, karena tidak semua konsumen dapat menikmatinya.

c.Pengelolaan Biaya pemasaran

Jika dilihat dari pengelolaan biaya pemasaran, biaya yang telah dikeluarakan lebih banyak untuk kepentinagan karyawan. Biaya untuk promosi dan penjualan kurang diperhatikan oleh perusahaan. Biaya promosi yang lebih besar kemungkinan akan meningkatkan volume penjualan.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian analisa biaya pemasaran dan profitabilitas berdasarkan jenis produk tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya pemasaran yang telah dikeluarkan oleh PT. Tirta Eka Perkasa Semarang belum dikelola dengan baik. Hal ini terlihat bahwa biaya yang keluar untuk kegiatan pemasaran banyak digunakan untuk kebutuhan karyawan, sedangkan untuk produk hanya sedikit. Biaya promosi untuk produk kurang di perhatikan sehingga volume penjualan produk relatif rendah.

Dari analisa profitabilitas berdasarkan jenis produk dapat diketahui bahwa produk dalam kemasan galon lebih menguntungkan perusahaan karena terus menerus memberikan laba, sedangkan produk dalam kemasan cup cenderung tidak menguntungkan perusahaan karena selalu menderita kerugian. Denagn adanya rugi pada pada produk dalam kemasan cup mengakibatkan laba keseluruhan yang diperoleh oleh perusahaan relatif kecil. Dengan keadaan seperti ini maka perusahaan akan rawan menghadapi kerugian.

B. SARAN - SARAN

Dari kesimpulan yang telah diuraikan, penulis menpunyai beberapa saran untuk PT. Tirta Eka Perkasa Semarang sebagai bahan pertimbangan. Adapun saran – saran tersebut adalah sebagi berikut :

1. Untuk memaksimalkan laba keseluruhan, maka perusahaan dapat mengalihkan usaha penjualan ke jenis produk yang lebih menguntungkan perusahaan.

2. Menyesuaikan harga jual dengan pasar dan tetap mengusahakan agar kuantitas atau volume penjualan tidak mengalami penurunan.

3. Mencarikan solusi yang terbaik kepada produk yang tidak dapat memberikan keuntungan dengan mengubah ukuran pembungkus, warna, kemasan, dan sebagainya agar lebih menarik pembeli.

4. Mengubah sistem kegiatan pemasaran yang telah di lakukan dengan memberikan perubahan – perubahan setiap tahunnya.

5. Mengubah sistem promosi dengan ide – ide atau cara – cara baru untuk mendorong dan menarik konsumen lebih banyak lagi untuk membeli produk yang dipasarkan.

Dokumen terkait