• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagai konsekuensi kesenian tradisional, teater tradisional mempnyai fungsi bagi masyarakat. Fungsi yang dirasakan oleh masyarakat pendukungnyalah yang menyebabkan salah satu faktor mengapa teater tradisional ini tetap bertahan di dalam masyarakatnya. Di bawah ini akan dijabarkan beberapa fungsi dari drama / teataer, baik fungsi untuk masyarakat maupun fungsi bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan seni drama/teater.

FUNGSI TEATER BAGI MASYARAKAT

1. Sebagai alat pendidikan bagi anggota masyarakat.

Banyak hal yang tidak dapat disampaikan orang tua kepada anak-anaknya karena dianggap tabu, atau tidak pantas, maka dapat disampaikan melalui teater Topeng Jantuk sebagai salah satu bentuk teater Betawi (Jakarta), untuk menyampaikan pesan, nasihat atau petuah bagi pasangan pengantin baru dalam menjalani kehidupan berumah tangga kelak. Disamping itu juga bisa dimanfaatkan oleh berbagai lembaga untuk menyampaikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat luar.

2. Sebagai alat penebal kesetiakawanan sosial.

Bentuk kesenian tradisional, biasanya bukan milik siapa-siapa, tetapi milik semua masyarakat. Oleh sebab itu jika ada suatu pertunjukan teater tradisional, maka akan ada rasa kebersamaan untuk turut serta melibatkan diri. Seiring dengan sifat yang demikian, akan timbul sikap saling menghargai dan gotong –royong

34

dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat, serta semakin tumbuh dan berkembang rasa kesetiakawanan sosial.

3. Untuk menyampaikan kritik sosial.

Masyarakat kita (dulu) ketika menyampaikan protes atau kritikan tentang ketidakadilan, penyalahgunaan wewenang secara trang-terangan bukanlah merupakan suatu tradisi. Apalagi yang dikritik/diprotes adalah pemerintah (penguasa). Penyampaian kritik dan protes harus melalui cara yang baik dan dapat diterima oleh semua pihak. Satu diantaranya sarana yang dapat dimanfaatkan adalah melalui pertunjukan drama/teater tradisional ini. Kritikan bisa disampaikan melalui kelakar dan banyolan. Bahkan yang dikritik dapat tertawa, meskipun daun telinga mereka merah karena kritik tersebut. Ketoprak dan Dagelan merupakan salah satu contohnya.

4. Sarana hiburan.

Dalam kehidupan sehari-hari, persoalan selalu muncul dan tidak seluruhnya dapat diselesaikan dengan baik dan menyenangkan. Hal-hal yang tidak terselesaikan akan menjadi ganjalan atau setidaknya menjadi bahan pikiran. Sarana untuk melepas sementara beban pikiran dari kehidupan yang demikian itu, bisa dengan menyaksikan pertunjukan teater. Pikiran pun menjadi tenang, senang dan terhibur.

5. Sebagai wadah pengembangan ajaran agama.

Banyak bentuk kegiatan teater tradisional pada hakikatnya adalah kegiatan kesenian dalam upaya menyebarkan dan mengokohkan ajaran-ajaran agama bagi anggota masyarakatnya. Kegiatan Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Padang Pariaman, Sumatra Barat, pada hakikatnya adalah teater tradisional yang intinya mengingatkan tentang suatu kesia-siaan pada umat Islam berkenaan dengan perang sesamanya. Kegiatan ini merupakan rekonstruksi dengan cara lain tentang peristiwa pembunuhan cucu-cucu Nabi Muhammad SAW, Hasan dan Husen di Karbala.

Sebagai media ekspresi.

Salah satu kebutuhan manusia adalah menyalurkan naluri untuk berekspresi melalui gerak dan ucapan bermakna. Dalam kehidupan manusia selalu ada hal-hal yang mengakibatkan gejolak psikologis. Salah satu cara untuk mengatasi gejolak tersebut adalah dengan berekspresi melalui peniruan/manipulasi bentuk-bentuk kehidupan dan permasalahan manusia itu sendiri. Maka, lahirlah seni teater.

35 6. Sebagai media komunikasi.

Seringkali ide dan pesan sulit disampaikan dengan bahasa langsung. Ketidaksiapan intelektual, emosional, dan spiritual saat memerima informasi membuat tidak semua manusia mau mengerti atau menerima pesan, terutama yang bertentangan dengan kepentingannya. Teater dapat mengungkap dan memanipulasi realitas cerita secara jujur, adil/tidak memihak, menyeluruh/lengkap sehingga dapat menyentuh nurani dan aal sehat manusia. Dengan pertunjukan yang menyentuh nilai-nilai manusiawi, kita berharap masih ada sisi baik dari manusia yang bisa menerima himbauan/ide untuk kebaikan bersama.

7. Sebagai media pengembangan potensi.

Potensi yang dimiliki manusia tidak sama. Dengan demikian, manusia hidup saling melengkapi. Demikian pula dalam bidang seni, orang yang berpotensi besar melakukan sesuatu untuk orang yang berpotensi kecil dan kurang bisa memenuhi kebutuhannya. Seni teater sebagai media ekspresi dan komunikasi, membutuhkan manusia-manusia berbakat agar penyajiannya berkesan dan membawa dampak positif dan bermanfaat. Seiring perubahan zaman, insan teater selalu dituntut untuk berpikir dan kreatif dalam mengembangkan bidangnya.

FUNGSI PENDIDIKAN SENI TEATER BAGI SISWA

Pendidikan seni teater di sekolah umumnya ditekankan pada pengetahuan tentang proses berteater, bukan pada praktik teater. Porsi praktik teater hanyalah sekedar mencari pengalaman, sedangkan para siswa diharapkan dapat merasakan sendiri kegiatan seni teater itu.

Pendidikan seni teater sebenarnya merupakan alat untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dan merupakan pengetahuan dan pengalaman yang dapat dipergunakan untuk bekal dalam hidup bermasyarakat. Di bawah ini ada beberapa fungsi pendidikan teater di sekolah, yakni:

1) Membentuk kepribadian dan perwatakan.

2) Memupuk kepercayaan pada diri sendiri dan kemandirian. 3) Belajar bekerja sama dengan orang lain.

4) Mampu bekerja secara kolektif.

5) Mendapat keterampilan dalam menggunakan bahasa Indonesia. 6) Mengembangkan kemampuan dalam mengutarakan pikiran. 7) Mengembangkan kepekaan rasa keindahan (apresiasi estetis). 8) Menghargai (mengapresiasi) hasil karya seni.

36

10) Belajar menjadi manajer.

Seni teater sebagai salah satu bentuk kesenian, memiliki fungsi sebagai media pendidikan untuk bidang yang lain. Sifat seni teater yang berwujud permainan dapat menggambarkan perwatakan manusia dan mempermasalahkan konflik kehidupan manusia. Para siswa memperoleh banyak pendidikan yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.

Melalui seni teater, siswa tidak canggung lagi dalam bergaul dan dapat berbicara lancar dalam mengemukakan pendapatnya. Hal ini semata-mata karena siswa dilatih untuk berdialog dalam memerankan tokoh yang sedang diperankannya.

KEUNIKAN DAN PESAN MORAL DALAM TEATER 1) Pengertian

Pesan atau amanat dalam teater adalah hal-hal yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton. Pesan atau amanat bersifat subjektif, artinya setiap pembaca atau penonton mempunyai pemahaman yang berbeda terahadap pesan yang ada sesuai dengan daya apresiasi masing-masing.

Moral berhubungan dengan nilai, yaitu hanya suatu hal yang menyebabkan manusia dapat mengejarnya atau tidak. Menurut Natawidjaja, nilai moral adalah salah satu dari nilai pandangan, selain nilai material dan spiritual (1980: 96-98).

2) Nilai-Nilai dan Pesan Moral Teater

Pesan moral merupakan nilai yang berhubungan dengan sikap, tingkah laku, budi pekerti dan susila. Setiap teater/drama pasti mempunyai pesan moral. Nilai moral pada teater tradisional dapat mengubah sikap perilaku penonton. Pesan tersebut dapat dirasakan lewat amanat-amanat yang disampaikan dalam pertunjukan. Sebagai contoh dalam kisah Baratayuda (wayang kulit Jawa), kisahnya mengandung pesan moral yakni menanamkan kejujuran dan kebenaran, karena dengan kejujuran dapat mengalahkan keangkaramurkaan dan kebatilan yakni menumpas Kurawa. Kurawa merupakan lambang kebatilan.

Contoh lain, kisah Ramayana. Banyak pahlawan kera membantu Rama Wijaya berperang melawan Kerajaan Alengka, karena ingin mengambil kembali Dewi Sinta yang berada dalam cengkraman Rahwana. Raja Alengka (Rahwana/Dasamuka) merupakan lambang kebatilan. Raja Ayodya (Rama Wijaya) menumpas kejahatan, dan hal ini merupakan lambang kebenaran, kesucian, dan kejujuran.

37 3) Simbol/filosofi Teater Tradisional

Simbol merupakan kode, lambang atau makna yang tersirat. Dalam tetaer tradisional terdapat banyak tanda, simbol yang mempunyai makna. Dalam memahami simbol teater tradisional, setiap orang akan berbeda-beda hal ini tergantung dari tinggi rendahnya tingkat pemahaman dan pengalaman seni. Semakin tinggi wawasan seseorang semakin luas pula pemahaman penafsiran simbol-simbol tersebut.

Dokumen terkait