• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Umum Nilai Sosial Masyarakat Desa Tanjung Selamat

Dalam dokumen ISMI ANDARI /SP (Halaman 86-92)

Jumlah 9 unit Sumber : Data Statistik Desa Tanjung Selamat 2017

C. Sarana Peribadatan

4. Nilai Pendidikan

4.5.1 Fungsi Umum Nilai Sosial Masyarakat Desa Tanjung Selamat

Nilai sosial budaya membentuk atau mengarahkan masyarakat dalam cara berpikir dan bertingkah laku secara ideal. Hal tersebut dapat kita lihat dari nilai ekonomi dan nilai rasionalitas yang merupakan bentuk nilai sosial budaya pada masyarakat Desa Tanjung Selamat, seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya. Seperti yang diungkapkan oleh para informan yang peneliti

wawancarai sebagai berikut: Bapak TI (51 tahun) merupakan seseorang yang dulunya bekerja dan memiliki lahan sawah padi yang merubah pekerjaannya menjadi karyawan yang bekerja di pabrik:

“Sewaktu bekerja sebagai petani padi hasilnya hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari, kalau untuk keperluan yang lain seperti menyekolahkan anak sudah tidak bisa. Hal ini dikarenakan kondisi iklim yang saat ini sudah susah diprediksi. Yang seharusnya gak musim penghujan jadi musim penghujan maka panen pun bisa terancam gagal. Maka menurut saya kondisi itu tidak bisa dipertahankan maka saya memilih menjual sawah saya aja jadi saya bekerja di pabrik tersebut. Selain itu uang dari jual sawah saya buatkan anak-anak rumah untuk bisa menjadi tempat tinggal dan juga sedikit buat usaha istri”

Hal serupa juga hampir sama diungkapkan oleh Bapak TH (53 tahun) yang dulunya merupakan petani yang sering memperkerjakan beberapa tetangga untuk jadi buruh di sawahnya dan sekarang mereka sama-sama bekerja di pabrik setelah lahan dijual dan didirikan pabrik. Berikut kutipan wawancara:

“Saat itu saya memilih mengalih fungsi lahan sawah saya ke pabrik karena saya mikir kedepannya nak, anak-anak saya masak harus jadi petani lagi.

Maka saya niat menyekolahkan mereka. Kalau sekolah itu kan butuh biaya maka saya pikir saya dan istri harus punya pekerjaan lebih pasti dari petani. makanya pas pihak pabrik mau membeli tanah kami secara keseluruhan beberaap warga saya ikut menjual sawah saya. Sehingga uangnya bisa saya gunakan untuk keperluan sekolah anak saya terus saya bisa kerja di pabrik gak harus jauh ke daerah lain. sehingga dengan gitu kami sekarang bisa punya rumah permanen seperti ini, anak-anak saya sekolah semua bahkan ada yang bisa lanjut kuliah nak”.

Melihat penjelasan informan di atas, usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi memperlihatkan bahwa adanya nilai ekonomi pada masyarakat Desa Tanjung Selamat. Nilai ekonomi dijadikan sebagai dasar perbuatan masyarakat desa dalam merubah mata pencaharian dari sektor pertanian sawah ke sektor industri pabrik. Selain itu nilai ekonomi yang ada pada masyarakat Desa Tanjung

Selamat juga menumbuhkan tingkat rasionalitas. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa informan berikut:

Bapak SK 50 tahun yang bekerja di pabrik saat ini sebagai mandor sejak tiga tahun lalu di PT YKC merupakan tokoh dan orang yang dituakan di desa Tanjung Selamat, sebagai berikut:

“masuk tahun 2001 sampai saat ini harga padi produksi dalam negeri itu harganya tidak menentu, yang mahal itu modal dari awal proses penanaan sampe nanti panen, sejalan denganitu mereka mengambil keputusan kalau seperti ini tidak akan bisa bertahan hidup kemudian dialihkan lahan sawah menjadi lahan pabrik. Apalagi kami ditawarkan gaji yang cukup lumayan yakni untuk laki-laki dimulai dari gaji Rp.65000-85.000/harinya dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore lain dengan lembur. Jika diminta lembur maka gaji bisa lebih dari itu perharinya. Maka saya melamar kerjas disitu tahun 2007 sekarang gaji saya sudah lagi tidak mingguan melainkan bulanan sejak tiga tahun terakhir ini. Setelah saya masuk di pabrik tiga tahun berikutnya saat anak saya yang paling kecil udah bisa ditinggal ibunya istri saya juga ikut bekerja di pabrik. Oleh karena itu menurut kami sangat membantu sekali untuk prekonomian kami”

Ketika ada pengaruh dari luar terhadap pekerjaan mereka yang menyebabkan adanya perubahan pada tingkat ekonomi mereka kearah yang positif, mereka merubah mata pencaharian mereka menjadi buruh pabrik. Ketika mereka merubah mata pencaharian mereka menjadi buruh pabrik, mereka menemukan hal yang baru. Dengan kata lain nilai rasionalitas yang berkembang dilihat dari pola tingkah laku mereka menemukan dan ada pembelajaran terhadap suatu mata pencaharian yang baru yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan dan sangat bertolak belakang dengan mata pencaharian mereka sebelumnya sebagai petani.

Melihat beberapa penjelasan fenomena yang terjadi di atas yang menunjukkan adanya keadaan negatif terhadap kehidupan ekonomi dijadikan dasar dalam merubah mata pencaharian pada masyarakat Desa Tanjung Selamat.

Perubahan mata pencaharian yang mereka lakukan bertujuan untuk mencapai taraf kehidupan ekonomi mereka ke arah yang lebih baik. Selain itu, respon yang diberikan masyarakat terhadap keadaannegatif tersebut juga membentuk atau mengembangkan tingkat rasionalitas. Hal tersebut dikarenakan adanya pembelajaran atau penemuan baru pada yang dilakukan oleh masyarakat ketika mereka merubah mata pencahariannya dari petani menjadi pekerja pabrik. Dengan demikian, nilai sosial budaya yang terbagi dalam nilai ekonomi dan nilai rasionalitas sangat mempengaruhi pola berpikir dan bertingkah laku masyarakat desa secara ideal.

Nilai sosial dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok dan masyarakat. Hal tersebut terlihat jelas pada nilai solidaritas atau tolong-menolong yang ada pada masyarakat Desa Tanjung Selamat. Seperti yang diungkapkan para informan berikut ini:

“Kalau sikap tolong menolong atau gotong royong tidak ada perubahan misalnya kalau ada yang melakukan hajatan nikahan, warga masyarakat pasti datang untuk lagan menolong yang penting ada mengabari masyarakat desa, kalau ada yang terkena musibah kematian warga masyarakat pasti langsung menolong tanpa diberitahu. Selain itu juga sampai saat ini kami warga Desa Tanjung Selamat masih mempunyai organisasi STM (Serikat Tolong Menolong) diperiwiritan yasin kaum ibu dan bapak. Dengan masih aktifnya serikat ini saya pikir membuktikan bahwa kami masih tetap sama menjalankan interaksi satu dengan yang lain meskipun tidak sesering dulu. (Bapak SR, 49 Tahun)”

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu RM 47 tahun yang merupakan buruh pabrik berikut ini:

“kayaknya dari dulu samai sekarang kami itu antar tetangga interaksinya masih sering, solidaritas masih terus dijaga, kalau ada tetangga yang sakit pasti kami rombongan jenguk tetangga tersebut, kalau pesta kami selalu bergiliran itu untuk lagan (bantu-bantu) sampai ke hari H. Begitu juga kalau ada yang meninggal kami kaum ibu itu diwirit yasin ada STM nya.

Jadi kalau saya rasa masih sama saja cuma sekarang mungkin lebih sedikit

yang ikut hadir ke perwiritan karena udh mulai kerja biasnya mereka dateng kalau hari merah atau ada cuti kerja”

Menurut penjelasan informan di atas dan penjelasan pada bagian sebelumnya mengenai nilai solidaritas atau gotong royong masyarakat Desa Tanjung Selamat, nilai sosial budaya yang terwujud dalam bentuk nilai solidaritas atau gotong royong masih berfungsi sebagaimana mestinya. Nilai inilah yang mendorong dan dijadikan dasar oleh masyarakat Desa Tanjung Selamat dalam menunjukkan sikap kepedulian, tolong menolong dan solidaritas terhadap sesama anggota masyarakat. Dengan memperlihatkan sikap tolong menolong tanpa pamrih terhadap anggota masyarakat lain yang terkena musibah ataupun yang sedang mengadakan hajatan.

Tidak hanya ketika mereka bekerja sebagai petani padi tetapi ketika masyarakat Desa Tanjung Selamat mulai merubah mata pencaharian mereka sebagai buruh pabrik, sikap tolong menolong dan rasa kepedulian yang mereka pakai dalam bekerja sebagai petani padi masih terjaga dan diterapkan dengan baik. selain itu juga peneliti melihat dari pola perekrutan pekerja. Secara umum untuk memudahkan melihat fungsi nilai sosial pada masyarakat desa Tanjung Selamat berdasarkan paparan di atas, dapat disajikan dalam matrik sebagai berikut:

Matrik 4.2

Matrik Nilai Sosial Budaya Masyarakat Desa Tanjung Selamat

No .

Indikator Nilai Sosial Budaya

Masyarakat Desa Tanjung Selamat Keterangan

1. Bentuk Nilai Sosial Budaya

1. Nilai Rasionalitas

Nilai rasionalitas disini dijelaskan denganadanya penemuan dan pembelajaran terhadap mata pencaharian baru yaitu sebagai pekerja di pabrik yang sebelumnya pekerjaan mereka adalah petani padi yang merupakan pekerjaan turun temurun dulunya.

2. Nilai Ekonomi Usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi inilah yang dijadikan dasar dalam perbuatan masyarakat Desa Tanjung Selamat dalam merubah mata pencaharian dari sektor pertanian ke Sektor Industri pabrik.

3. Nilai Solidaritas Masih tingginya sikap tolong menolong dan rasa kepedulian pada masyarakat Desa Tanjung Selamat ketika ada warga masyarakatnya yang mengadakan hajatan atau tertimpa musibah dan dalam melakukan mata pencaharian utama mereka.

4. Nilai Pendidikan

Berubahnya orientasi masyarakat dalam menyekolahkan anak setelah peralihan lahan sawah ke lahan industri membawa dampak positif. Yakni saat ini banyak ditemukan oleh peneliti di desa ini selama melakukan wawnacara yang sedang bersekolah di perguruan tinggi.

2. Fungsi Nilai Sosial Budaya Nilai ekonomi dan nilai rasionalitas sangat mempengaruhi pola berpikir dan bertingkah laku masyarakat Desa Tanjung Selamat secara ideal. Mereka dapat melihat cara bertindak dan bertingkah laku yang terbaik, dan memberikan pengaruh terhadap kehidupan dirinya sendiri.

Nilai ekonomi sangat mempengaruhi setiap masyarakat Desa Tanjung Selamat yang ditunjukkan jika mereka tidak bisa memenuhinya yang menimbulkan rasa malu yang menodorong, menuntun dan menekan mereka untuk berbuat yang baik.

jika tidak bisa memenuhi nilai ekonomi mereka menimbulkan perasaan bersalah dan tidak berguna untuk diri, keluarga dan masyarakatnya.

Nilai solidaritas masyarakat Desa Tanjung Selamat masih memiliki kedudukan yang sama tidak banyak yang berbah, hanya saja jumlah masyarakat yang terlibat mulai sedikit berkurang terutama dalam kegiatan seperti: gotong royong, kepedulian dan tolong menolong pada saat pesata atau ada yang meninggal.

Nilai pendidikan mempengaruhi pola pikir masyarakat saat memilih mata pencaharian, dikarenakan mereka telah memiliki latar belakang pendidikan yang lebih tinggi mereka akan memilih jenis pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan serta merubah pola pikir mereka juga untuk mengukur jauh atau dekatnya kedekatan emosi antara individu dengan individu lain. Jarak sosial dapat dilihat dari indikator perilaku menjauhi kelompok lain, perilaku berteman dan bergaul dengan teman sendiri dan bemukim hanya dengan anggota kelompok sendiri. Jarak sosial melandasi adanya perbedaan hubungan antara kelompok- kelompok masyarakat yang menciptakan pola hubungan berdasarkan adanya kriteria-kriteria tertentu.

Jarak sosial yang peneliti temukan dalam penelitian ini digunakan untuk mengambarkan hubungan sosial yang terjalin diantara masyarakat asli desa

Dalam dokumen ISMI ANDARI /SP (Halaman 86-92)

Dokumen terkait