• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHKAN GAGAP MERUPAKAN HAL KECIL Seorang wiraniaga mengatakan kepada saya bahwa bahkan gagap hanyalah soal kecil dalam hal

Dalam dokumen BERPIKIR dan BERJIWA BESARr melalui (Halaman 69-73)

Bagaimana Berpikir Besar

4. BAHKAN GAGAP MERUPAKAN HAL KECIL Seorang wiraniaga mengatakan kepada saya bahwa bahkan gagap hanyalah soal kecil dalam hal

kewira-niagaan jika orang bersangkutan mempunyai kualitas yang benar-benar penting.

"Saya mempunyai seorang teman yang juga seorang wiraniaga," ia mengakui, "yang senang bergurau, walaupun kadang leluconnya sama sekali tidak lucu. Beberapa bulan yang lalu seorang pemuda mengunjungi teman saya yang suka bergurau ini dan meminta pekerjaan sebagai penjual. Pemuda ini sangat gagap, dan teman saya segera melihat peluang untuk memperdayakan saya. Teman saya mengatakan kepada pelamar yang gagap tersebut bahwa saat ini tidak ada lowongan di perusahaannya, tetapi salah seorang temannya (saya) mempunyai lowongan. Ia menelepon saya dan memberikan laporan yang bagus mengenai orang ini. Tanpa curiga saya berkata, 'Kirim dia segera.'

"Tiga puluh menit kemudian masuklah pemuda tersebut. Ia belum

mengucapkan lebih dari tiga patah kata ketika saya menyadari mengapa teman saya begitu antusias mengirimnya ke tempat saya. 'S-s-s-aya J-J-Jack R.,' katanya. 'Pak G. mengirim saya untuk berbicara tentang p-p-p-pekerjaan.' Hampir tiap kata yang ia ucapkan merupakan perjuangan, dan saya berkata kepada diri sendiri, "Orang ini tidak dapat menjual uang satu dolar dengan harga satu sen." Saya jengkel kepada teman saya, tetapi saya merasa kasihan

| Berpikir dan Berjiwa Besar 70 kepada pelamar yang masih muda ini. Saya pikir yang paling sedikit dapat saya lakukan adalah mengajukan beberapa pertanyaan basa-basi sambil saya

memikirkan alasan untuk menyingkirkannya tanpa melukai perasaannya terlalu banyak.

"Namun, sementara kami berbicara, saya mengetahui bahwa orang muda ini cerdas, bahwa ia dapat membawa diri dengan sangat baik. Sayang sekali ia sangat gagap. Akhirnya, saya memutuskan mengakhiri wawancara dengan mengajukan satu pertanyaan terakhir: 'Apa yang membuat Anda berpikir Anda dapat menjual?'

"'Baiklah,' katanya, 'Saya c-c-cepat belajar, s-s-saya suka kepada orang, s-s- saya pikir Anda mempunyai perusahaan yang baik, dan saya i-i-ingin

menghasilkan u-u-uang. Saya tahu saya m-m-memang sulit berb-b-bi-cara, t-t- tetapi itu tidak mengganggu s-s-saya, jadi mengapa ini harus meng-g-g-ganggu orang lain?'

"Jawabannya membuktikan kepada saya bahwa ia memiliki semua kualifikasi yang benar-benar penting bagi seorang wiraniaga. Saya memutuskan

memberinya kesempatan. Dan percaya atau tidak, ia berhasil sangat baik." Bahkan cacat dalam berbicara di dalam profesi yang menuntut kemampuan berbicara yang baik merupakan hal yang sepele jika orang bersangkutan mempunyai kualitas yang besar.

Praktekkan tiga prosedur ini untuk membantu diri Anda tidak memikirkan hal- hal sepele di atas:

1. Usahakan mata Anda tetap terfokus pada sasaran yang besar. Banyak kali kita seperti wiraniaga yang, karena gagal menghasilkan penjualan, melaporkan kepada manajernya, "Ya, tetapi saya meyakinkan si pelanggan bahwa ia keliru." Dalam menjual, sasaran yang besar adalah menghasilkan penjualan, bukan memenangkan argumen.

Dalam perkawinan, sasaran yang besar adalah kedamaian, kebahagiaan, ketenangan bukan memenangkan pertengkaran atau mengatakan, "Bukankah dulu sudah saya katakan ..."

Dalam bekerja dengan karyawan, sasaran yang besar adalah mengembangkan potensi mereka sepenuhnya, bukan mempersoalkan kesalahan kecil.

Dalam hidup bertetangga, sasaran yang besar adalah respek timbal balik dan persahabatan – bukan mencari-cari agar Anda dapat melaporkan mereka kepada polisi karena anjing mereka kadang menyalak pada malam hari.

Dalam bahasa militer, "Jauh lebih baik kalah dalam pertempuran dan

memenangkan perang, daripada memenangkan pertempuran dan kalah dalam perang."

Usahakan agar mata Anda tetap menatap sasaran yang besar.

| Berpikir dan Berjiwa Besar 71 2. bertanyalah "Apakah ini benar-benar penting?" Sebelum menjadi tergugah secara negatif, bertanyalah kepada diri sendiri, "Apakah cukup penting bagi saya untuk menjadi marah?" Tidak ada cara yang lebih baik untuk menghindari frustrasi karena persoalan kecil daripada menggunakan obat ini. Setidaknya 90 persen dari pertengkaran dan permusuhan tidak akan pernah terjadi jika kita menghadapi situasi yang mengganggu dengan pertanyaan "Apakah ini benar- benar penting?"

3. Jangan jatuh kedalam perangkap hal-hal yang sepele. Dalam berpidato, memecahkan masalah, memberi nasihat kepada karyawan, pikirkanlah hal-hal yang benar-benar penting, hal-hal yang benar-benar menentukan. Jangan menjadi tenggelam di bawah persoalan yang dangkal. Berkonsentrasilah pada hal-hal yang penting. Ikuti Tes Ini untuk Mengukur Besarnya Pikiran Anda Di dalam kolom sebelah kiri di bawah ini terdapat beberapa situasi yang lazim. Di kolom tengah dan kanan adalah perbandingan dari bagaimana pemikir yang picik dan pemikir besar memandang situasi yang sama. Uji diri Anda,

kemudian putuskan pendekatan mana yang akan membawa Anda ke tempat yang Anda tuju – cara berpikir picik atau berpikir besar?

Situasi yang sama ditangani dengan dua cara yang sepenuhnya berbeda. Pilihannya ada di tangan Anda.

Situasi Pendekatan Pemikir Picik Pendekatan Pemikir Besar Rekening Pengeluar-an Memikirkan cara menaikan pen- dapatan dengan menambahkan rekening pengeluaran. Memikirkan cara untuk menaikkan pendapatan dengan menjual lebih banyak barang. Percakapan Berbicara tentang kualitas negatif teman, ekonomi, perusahaan, pesaing. Berbicara tentang kualitas positif teman, perusahaan, pesaing. Perkembang- an Percaya akan penghematan atau paling banter status quo. Percaya akan ekspansi.

Masa Depan Memandang masa depan itu terbatas.

Memandang masa depan itu penuh harapan.

| Berpikir dan Berjiwa Besar 72

menghindari kerja. banyak cara dan

hal untuk dikerja- kan, khususnya membantu orang lain.

Kompetisi Bersaing dengan yang rata-rata

Bersaing dengan yang terbaik. Masalah

Anggaran

Memikirkan cara menghemat uang dengan mengurangi hal-hal yang perlu.

Memikirkan cara untuk menaikkan pendapatan dan membeli lebih banyak barang yang perlu. Tujuan Menetapkan tujuan yang rendah. Menetapkan tujuan yang

tinggi.

Visi Hanya melihat cara yang terbatas. Asyik dengan jangka panjang.

Jaminan Asyik dengan masalah jaminan.

Menganggap jaminan hanya sebagai penyerta dalam keberhasilan

Persahabatan Bergaul dengan para pemikir picik.

Bergaul dengan orang yang penuh gagasan besar dan progresif.

Kesalahan

Membesar-besarkan kesalahan kecil. Mengubah kesalahan kecil menjadi persoalan besar.

Mengabaikan kesalahan kecil yang kurang penting.

Ingat, Berpikir Besar Selalu Memberikan Imbalan

1. Jangan mengidap kompleks inferioritas. Taklukkan kebiasaan mencela diri. Berkonsentrasilahpada aset atau kelebihan Anda. Anda lebih baik daripada yang Anda duga.

1. Gunakan kosakata pemikir besar. Gunakan kata-kata yang besar, cerah, ceria. Gunakan kata-kata yang menjanjikan kemenangan, harapan, kebahagiaan, kesenangan; hindari kata-kata yang menimbulkan

gambaran tidak menyenangkan berupa kegagalan, kekalahan, kesedihan. 2. Bentangkan visi Anda. Lihat apa kemungkinannya, bukan hanya apa

yang ada. Praktekkan menambahkan nilai pada benda, pada orang, dan pada diri sendiri.

3. Dapatkan pandangan yang besar mengenai pekerjaan Anda. Berpikirlah, benar-benar berpikir bahwa pekerjaan Anda yang sekarang benar-benar penting. Bahwa promosi berikutnya bergantung terutama pada

| Berpikir dan Berjiwa Besar 73 4. Jangan berpikir tentang hal-hal yang sepele. Fokuskan perhatian Anda

pada sasaran yang besar. Sebelum terlibat di dalam persoalan yang kecil, bertanyalah kepada diri sendiri, "Apakah ini benar-benar penting?"

BERTUMBUHLAH MENJADI BESAR DENGAN BERPIKIR BESAR!

Dalam dokumen BERPIKIR dan BERJIWA BESARr melalui (Halaman 69-73)

Dokumen terkait