• Tidak ada hasil yang ditemukan

Galian tanah dalam pekerjaan ini dilakukan untuk pembuatan drainase dan saluran air. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat (cara mekanik). Dalam rangka menentukan waktu dan biaya pelaksanaan pada pekerjaan ini, dibutuhkan volume pekerjaan, kapasitas produksi dari sumber daya yang digunakan, menentukan durasi, kemudian total biaya pelaksana.

Pekerjaan galian tanah untuk drainase dimaksudkan untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan batu. Adapun kegunaan dari pekerjaan galian drainase antara lain :

1) Mengalirkan air dari permukaan perkerasan jalan saluran drainase, sehingga konstruksi jalan dalam keadaan kering dan struktur jalan tidak mudah mengalami kerusakan. 2) Mencegah kemacetan dan menghindari kecelakaan akibat

slip sebagai akibat permukaan jalan yang tergenang air.

Pada pekerjaan galian harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah yang diperlukan untuk penyelesaian dari proyek ini.

Dalam rangka menentukan waktu dan biaya pelaksanaan pada pekerjaan ini, dibutuhkan volume pekerjaan, kapasitas produksi dari sumber daya yang digunakan, menentukan durasi, kemudian total biaya pelaksana.

Volume galian pekerjaan untuk drainase dapat diperoleh dari gambar potongan melintang jalan tersebut dengan rumus trapesium.

Gambar 2. 1 Potongan Melintang Jalan

Setelah menghitung volume pekerjaan, maka untuk selanjutnya dapat menghitung kapasitas produksi. Kapasitas produksi dalam setiap pekerjaan ditentukan dari alat serta tenaga kerja yang digunakan. Pada pekerjaan ini, alat yang digunakan adalah :

1) Excavator untuk memuat tanah galian ke Dump Truck.

2) Dump Truck untuk mengangkut tanah galian dari lokasi proyek ke Quarry.

Setelah menentukan alat berat yang digunakan, langkah selanjutnya adalah menghitung kapasitas produksi dari pekerjaan tersebut.

Waktu siklus Excavator dapat ditentukan dari waktu yang diperoleh untuk menggali, memutar, dan menuang. Hasil produktivitas Excavator harus diangkat dengan menggunakan Dump Truck. Secara teori, jumlah Dump truck yang diperlukan untuk mengangkut hasil produktivitas Excavator harus seimbang sedemikian rupa. Sehingga, penggunaan Excavator dapat lebih efektif. Kapasitas produksi Dump Truck dapat ditentukan dengan menghitung jumlah Dump Truck pada pekerjaan ini.

Waktu siklus Dump Truck terdiri dari waktu pengisian, waktu berangkat, waktu membuang, dan waktu kebali. Waktu pengisian ditentukan jumlah bucket dikali dengan waktu siklus dari Excavator. Berikut adalah perhitungan kapasitas produksi kombinasi alat antara Excavator dengan Dump Truck.

Rumus Perhitungan : 1) Excavator Kapasitas Excavator (V) = 𝑉 𝑒π‘₯𝑐 π‘₯ πΉπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘π‘˜π‘’π‘‘ CT Excavator (Ts1) = 𝑇 π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘™π‘– + 𝑇 𝑠𝑀𝑖𝑛𝑔 + 𝑇 π‘šπ‘’π‘Žπ‘‘ + 𝑇 𝑠𝑀𝑖𝑛𝑔 π‘˜π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘™π‘– Produktivitas Excavator (Q1) = 𝑉 π‘₯ 60 π‘₯ πΉπ‘Ž 𝑇𝑠1 π‘₯ πΉπ‘˜ 2) Dump Truck

CT Dump Truck (Ts2) = T isi + T kosong+ T muat + T buang Waktu pengisian (T1) = 𝐿 𝑋 60 𝑣1 Waktu kosong (T2) = 𝐿 𝑋 60 𝑣2 Waktu kembali (T4) = 𝑉 𝑋 60 𝑄1

Waktu membuang (T3) = 1 menit

Cycle Time Dump Truck (Ts2) = 𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3 + 𝑇4

Produksi Dump Truck (Q2) = 𝑉 π‘₯ πΉπ‘Ž π‘₯ 60 𝑇𝑠2 π‘₯ πΉπ‘˜

Adapun cara untuk menentukan jumlah Dump Truck adalah dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah Dump Truck (nDT) = 𝐢𝑦𝑐𝑙𝑒 π‘‡π‘–π‘šπ‘’ π·π‘’π‘šπ‘ π‘‡π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜

πΏπ‘œπ‘Žπ‘‘π‘–π‘›π‘” π‘‡π‘–π‘šπ‘’ + 1

Apabila sudah diketahui kapasitas produksi dari Excavator dan Dump Truck, maka langkah selanjutnya adalah menentukan koefisien dari alat berat dan tenaga. Adapun cara untuk menentukan koefisien alat berat dan tenaga adalah dengan rumus sebagai berikut :

ο‚· Koefisien Alat Berat : 1) Excavator = 1 𝑄1 2) Dump Truck = 1 𝑄2 ο‚· Koefisien Tenaga 1) Pekerja = π‘‡π‘˜ π‘₯ 𝑃 𝑄𝑑 2) Mandor = π‘‡π‘˜ π‘₯ 𝑀𝑄𝑑

Untuk menghitung durasi pekerjaan, maka digunakan kapasitas produksi yang terbesar untuk menentukan durasi pekerjaan. Dengan demikian, durasi pekerjaan penggalian dan pengangkutan tanah dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

ο‚· Durasi = π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘Žπ‘› π‘˜π‘Žπ‘π‘Žπ‘ π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘–

Durasi pekerjaan dari jumlah tenaga kerja dapat menentukan berapa biaya pelaksanaan yang diperlukan. Biaya pelaksanaan dapat diketahui dengan cara mengkalikan antara HSPK yang telah dihitung dengan volume pekerjaan yang ada.

RAB = πœ€(π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘₯ π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘†π‘Žπ‘‘π‘’π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘Žπ‘›)

2.2

Timbunan Tanah

Pada pekerjaan timbunan mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan, dan pemadatan tanah. Timbunan pada proyek ini meliputi timbunan biasa.

Dalam rangka menentukan waktu dan biaya, maka diperlukan untuk menghitung volume, kapasitas produksi, menentukan durasi, dan total biaya pelaksanaan.

Untuk menghitung volume timbunan tanah, diperlukan panjang, lebar, dan tebal. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung volume timbunan :

Volume = Panjang (m) x Lebar (m) x Tebal timbunan (m)

Dari rumus tersebut dapat dijelaskan untuk panjang dapat diketahui dari potongan memanjang yang dihitung setiap 50 m. Lebar timbunan didapat dari gambar potongan melintang.

Apabila volume sudah ditentukan, maka untuk pekerjaan selanjutnya adalah menentukan kapasitas produksi. Kapasitas produksi dalam setiap pekerjaan ditentukan dari alat serta tenaga kerja yang digunakan. Pada pekerjaan timbunan ini, alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

1) Excavator untuk memuat material timbunan ke Dump Truck. 2) Dump Truck untuk mengangkut material timbunan dari

Setelah menentukan alat berat yang digunakan, langkah selanjutnya adalah menghitung kapasitas produksi dari pekerjaan tersebut.

Waktu siklus Excavator dapat ditentukan dari waktu yang diperoleh untuk mengangkut, memutar, dan menuang. Hasil produktivitas excavator harus diangkat dengan menggunakan Dump Truck. Secara teori, jumlah Dump truck yang diperlukan untuk mengangkut hasil produktivitas Excavator harus seimbang. Sehingga, penggunaan Excavator dapat lebih efektif. Kapasitas produksi Dump Truck dapat ditentukan dengan menghitung jumlah Dump Truck pada pekerjaan ini.

Watu siklus Dump Truck terdiri dari waktu pengisian, waktu berangkat, waktu membuang, dan waktu kembali. Waktu pengisian ditentukan jumlah bucket dikali dengan waktu siklus dari Excavator. Berikut adalah perhitungan kapasitas produksi kombinasi alat antara Excavator dengan Dump Truck

Rumus Perhitungan : 1) Excavator Kapasitas Excavator (V) = 𝑉 𝑒π‘₯𝑐 π‘₯ πΉπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘π‘˜π‘’π‘‘ CT Excavator (Ts1) = 𝑇 π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘”π‘Žπ‘™π‘– + 𝑇 𝑠𝑀𝑖𝑛𝑔 𝑇 π‘šπ‘’π‘Žπ‘‘ + 𝑇 𝑠𝑀𝑖𝑛𝑔 π‘˜π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘™π‘– Produktivitas Excavator (Q1) = 𝑉 π‘₯ 60 π‘₯ πΉπ‘Ž 𝑇𝑠1 π‘₯ πΉπ‘˜ 2) Dump Truck

CT Dump Truck = T isi + T kosong+ T muat + T buang Waktu pengisian (T1) = 𝐿 𝑋 60 𝑣1 Waktu kosong (T2) = 𝐿 𝑋 60 𝑣2 Waktu kembali (T4) = 𝑉 𝑋 60 𝑄1

Waktu membuang (T3) = 1 menit

Cycle Time Dump Truck (Ts2) = 𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3 + 𝑇4 Produksi Dump Truck (Q2) = 𝑉 π‘₯ πΉπ‘Ž π‘₯ 60

𝑇𝑠2 π‘₯ πΉπ‘˜

Adapun cara untuk menentukan jumlah Dump Truck adalah dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah Dump Truck (nDT) = 𝐢𝑦𝑐𝑙𝑒 π‘‡π‘–π‘šπ‘’ π·π‘’π‘šπ‘ π‘‡π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜

πΏπ‘œπ‘Žπ‘‘π‘–π‘›π‘” π‘‡π‘–π‘šπ‘’ + 1

Apabila sudah diketahui kapasitas produksi dari Excavator dan Dump Truck, maka langkah selanjutnya adalah menentukan koefisien dari alat berat dan tenaga. Adapun cara untuk menentukan koefisien alat berat dan tenaga adalah dengan rumus sebagai berikut :

ο‚· Koefisien Alat Berat : 1) Excavator = 1 𝑄1 2) Dump Truck = 1 𝑄2 ο‚· Koefisien Tenaga 1) Pekerja = π‘‡π‘˜ π‘₯ 𝑃 𝑄𝑑 2) Mandor = π‘‡π‘˜ π‘₯ 𝑀 𝑄𝑑

Untuk menghitung durasi pekerjaan, maka digunakan kapasitas produksi yang terbesar untuk menentukan durasi pekerjaan. Dengan demikian, durasi pekerjaan timbunan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

ο‚· Durasi = π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘Žπ‘› π‘˜π‘Žπ‘π‘Žπ‘ π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘–

Durasi pekerjaan dari jumlah tenaga kerja dapat menentukan berapa biaya pelaksanaan yang diperlukan. Biaya pelaksanaan dapat diketahui dengan cara mengkalikan antara HSPK yang telah dihitung dengan volume pekerjaan yang ada.

RAB = πœ€(π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘₯ π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘†π‘Žπ‘‘π‘’π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘Žπ‘›)

2.3

Pekerjaan Pemadatan Bekas Timbunan

Pemadatan bekas timbunan dilakukan dengan menggunakan alat berat. Alat berat yang digunakan untuk pemadatan adalah sebagai berikut :

1) Bulldozer digunakan untuk meratakan material timbunan pada proyek yang dikerjakan.

2) Water Tank Truck digunakanuntuk membasahi material sebelum dipadatkan.

3) Vibrator Roller digunakan untuk memadatkan material timbunan pada proyek ini.

Setelah menentukan alat berat yang digunakan, langkah selanjutnya adalah menghitung kapasitas produksi dari pekerjaan tersebut.

Rumus Perhitungan :

1) Bulldozer

Kapasitas per siklus (q) = 𝑇𝑏2 π‘₯ 𝐿𝑏 π‘₯ 𝐹𝑏 Waktu Siklus (Ts) = 𝐷

𝐹+ 𝐷𝑅 + Z Produktivitas gusur tanah (Q2) = π‘ž π‘₯ 60 π‘₯ 𝐸 π‘₯ πΉπ‘˜1

𝑇𝑠 Produktivitas perataan tanah(Q3) = π‘ž π‘₯ 60 π‘₯ 𝐸 π‘₯ πΉπ‘˜1

2) Water Tank Truck

Produktivitas / jam (Q4) = 𝑉 π‘₯ 𝑛 π‘₯ πΉπ‘Ž π‘Šπ‘ 3) Vibrator Roller

Gambar 2. 2 Pemadatan dengan Vibrator Roller Produktivitas / jam (Q5) = π‘Š π‘₯ 𝑉 π‘₯ 1000 π‘₯ 𝐸

𝑁

Cara untuk menentukan jumlah jalur lajur lintaan (N)

N = πΏπ‘’π‘π‘Žπ‘Ÿ π‘π‘’π‘šπ‘Žπ‘‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›

(π‘βˆ’π‘π‘œ)

Apabila sudah diketahui kapasitas produksi darialat berat yang digunakan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan koefisien dari alat berat dan tenaga. Adapun cara untuk menentukan koefisien alat berat dan tenaga adalah dengan rumus sebagai berikut :

ο‚· Koefisien Alat Berat : 1) Motor Grader = 1

𝑄3 2) Water Tank Truck = 1 𝑄4 3) Vibratorry Roller = 1

ο‚· Koefisien Tenaga

1. Pekerja = π‘‡π‘˜ π‘₯ 𝑃 𝑄1 2. Mandor = π‘‡π‘˜ π‘₯ 𝑀

𝑄1

Untuk menghitung durasi pekerjaan, maka digunakan kapasitas produksi yang terbesar untuk menentukan durasi pekerjaan. Dengan demikian, durasi pekerjaan pemadatan bekas timbunan ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

ο‚· Durasi = π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘Žπ‘› π‘˜π‘Žπ‘π‘Žπ‘ π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘–

Durasi pekerjaan dari jumlah tenaga kerja dapat menentukan berapa biaya pelaksanaan yang diperlukan. Biaya pelaksanaan dapat diketahui dengan cara mengkalikan antara HSPK yang telah dihitung dengan volume pekerjaan yang ada.

3. Perkerasan Bahu Jalan

Pekerjaan bahu jalan pada proyek pembangunan Jalan Giriwoyo-Duwet ini terdiri dari agregat kelas S.