• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 3 Aplikasi Input Resume Medis dalam SIMRS RS Panti Rapih Halaman 1 Gambar 3 Aplikasi Input Resume Medis dalam SIMRS RS Panti Rapih Halaman

Dalam dokumen Prosiding Nasional Seminar Manajemen Inf (Halaman 66-70)

Gambar 3 dan gambar 4 merupakan implementasi redesain sistem rekam medis yang dirancang dengan mengunakan sistem informasi RS Panti Rapih Yogyakarta. Dari gambar tersebut dapat dilihat inputan terdapat dalam menu informasi ruang perawatan, sub menu surat keterangan, kemudian pilih item resume medis. Ada 2 isian Riwayat Penyakit yang harus diisi dokter dan Pesanan pulang yang disii perawat.

AN PRE POST

edis anual onik

edis edia edia

lang edia edia

e Me lang akan akan

edis 2014) 2015)

AN

edis

edis

pulan

e Me

t pulan

edis

Gambar 5. Tampilan Print Out Resume Medis RS Panti Rapih dari SIMRS

Gambar 5 merupakan hasil output sistem resume medis, output akan dicetak 2 lembar, 1 lembar untuk pasien dan 1 lembar disimpan didalam dokumen rekam medis.

Untuk melihat keefektifan redesain sistem pembuatan resume medis dilakukan evaluasi terhadap sistem pembuatan resume medis dengan membandingkan pelaksanaan prosedur dan kelengkapan resume medis sebelum dan setelah dilakukan redesain sistem pembuatan resume medis rawat di RS Panti Rapih. Hasil Evaluasi dapat dilihat dalam table dibawah ini.

Tabel 1.Hasil Redesain Sistem Pembuatan Resume Medis di RS Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2015

PENGAMATAN HASIL PRE HASIL POST

Pelaksanaan Sistem Pembautan Resume Medis Manual Elektronik Ketersedian SPO Pembauatan Resume Medis Tidak Tersedia Tersedia Ketersedian Resume Medis sebelum pasien pulang Tidak selalu tersedia Tersedia Resume Medis dibawakan pasien pada saat pulang Tidak Dibawakan Dibawakan Prosentase Kelengkapan Resume Medis 65% (tahun 2014) 98% (2015)

Dari table diatas dapat dilihat bahwa setelah dilakukan redesian pembuatan resume medis secara elektronik terdapat peningkatan kelengkapan resume medis sebesar 33% dari 65% menjadi 98%.

Selain itu dengan redesain pembuatan resume medis secara elektronik, pembuatan resume medis dirasa lebih efektif dan efisien. Kemudahan pengisian resume medis menjadikan resume medis teriisi secara lengkap, dokter tidak perlu menulis banyak item, banyak data dapat diambil dari sistem informasi, tulisan lebih jelas dan tersedia resume medis sebelum pasien pulang serta memungkinkan untuk diberikannya pasien pada saat pulang.

PEMBAHASAN

Permenkes 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis,resume medis disebut ringkasan pulang harus dibuat oleh dokter dan dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. Isi ringkasan pulang atau resume medis sekurang-kurangnya memuat identitas pasien; diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat; ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang; diagnosa akhir, pengobatan dan tindak lanjut, serta nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigiyang memberikan pelayanan. Sedangkan dalam standar akreditasi versi 2012 disebutkan bahwa resume medis wajib diberikan pada pasien sebelum pasien pulang. Pelaksanaan pembuatan resume medis di RS Panti rapih secara konten isi formulir resume medis sudah sesuai dengan ketentuan yang ada, namun dalam pelaksanaannya masih mengalami kendala berupa ketidak lengkapan dan ketersediaannya sebelum pasien pulang. Hal ini menyebabkan pemanfaatan resume medis tidak tepat guna, karena tidak dapat memberikan gambaran ringkasan pelayanan yang telah didapatkan pasien untuk keperluan pasien, pihak lain, maupun RS Panti Rapih sendiri.

Garmin tahun 2008 menyebutkan aspek-aspek yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan antara lain adalah ketanggapan dan kehandalan petugas serta ketersediaan fasilitas dan sarana parsarana pendukung dalam memberikan pelayanan. Belum tersedianya prosedur tetap dan kendala keengganan dokter untuk melengkapi item yang banyak dalam formulir resume medis di RS Panti Rapih tentunya juga berpengaruh terhadap mutu pelayanan, khususnya terhadap kelengkapan isi rekam medis sebelum pasien pulang. Hal ini dapat dilihat dari data kelengkapan resume medis tahun 2014 di RS Panti Rapih hanya sebesar 65%.

Menurut Ernawati tahun 2012, Pemanfaatan Sistem Informasi dalam pelayanan kesehatan antara lain adalah peningkatan mutu pelayanan kesehatan, efektifitas dan efisiensi pelayana kesehatan, peningkatan dan perbaikan sistem yang telah ada sehingga memberikan nilai lebih terhadap manajemen, terintegrasinya riwayat kesehatan pasien, dan lain sebagainya. Terbukti dengan redesain pembuatan resume medis dengan sistem elektronik, menjadikan proses pembuatan resume medis di RS Panti Rapih lebih efektif dan efisien. Kemudahan pengisian resume medis menjadikan resume medis teriisi secara lengkap, dokter tidak perlu menulis banyak item, banyak data dapat diambil dari sistem informasi, tulisan lebih jelas dan tersedia resume medis sebelum pasien pulang serta memungkinkan untuk diberikannya pasien pada saat pulang. Selain itu pemanfaatan prosedur pembuatan resume medis secara elektronik juga terbukti meningkatakan prosentase kelengkapan resume medis sebesar 33 % dari sebelum dilakukan redesain.

KESIMPULAN

Proses analisa dan perancangan redesain sitem pembuatan resume medis secara elektronik di RS Panti Rapih Yogyakarta dapat disimpulkan seperti dibawah ini:

1. Prosedur pembuatan resume medis di RS Panti Rapih masih menggunakan sistem manual, dimana banyaknya item yang harus diisi menyebabkan dokter keberatan untuk mengisi secara lengkap, hasilnya kelengkapan resume medis di RS Panti Rapih pada tahun 2014 hanya sebesar 65%. Resume medis dibuat oleh dokter DPJP sebelum pasien pulang, namun dalam pelaksanaanya pada saat anjuran pulang pasien melalui telpon, maka resume medis tidak dibuat dan belum diberikan pada pasien. 2. Kendala prosedur pembuatan resume medis di Rumah Sakit Panti Rapih sebelum dilakukan redesian

sistem adalah sebagai berikut:

a. Sistem yang ada saat ini masih dilakukan secara manual, dimana DPJP harus mengisi semua item yang ada di formulir resume medis secara manual, sedangkan dokter merasa kegiatan mencatat merupakan pekerjaan skunder dimana menangani pasien lebih penting dari pada kegiatan dokumentasi kegiatannya, sehingga resume medis tidak terisi lengkap.

b. Tidak ada system yang menjembatani pada saat DPJP memberikan ijin pulang pasien melalui telpon, yang artinya dokter tidak ada di rumah sakit dan tidak bisa membuatkan resume medisnya. c. Belum ada standar prosedur yang digunakan secagai acuan pelaksanaan pembuatan resume

medis di RS Panti Rapih.

3. Harapan atau kebutuhan sistem untuk perbaikan prosedur atau redesain prosedur pembuatan resume medis adalah sebagai berikut:

a. Dibuat sistem elektronik dimana DPJP tidak harus menulis banyak, seperti sistem rekam medis di rawat jalan.

b. Ada prosedur jika DPJP tidak ditempat, memungkinkan pelimpahan wewenang kepada dokter jaga bangsal.

c. Dibuat kebijakan dan prosedur tetap pelaksanaan pembuatan resume medis sesuai dengan standar akreditasi.

4. Dari proses redesain ini telah tersedia redesain sistem pembuatan resume medis dari sistem manual menjadi elektronik dan telah tersedia standar prosedur operasional pembuatan resume medis yang mengatur pengisian resume medis disaat dokter tidak ditempat. Telah jalannya sistem resume medis secara elektronik di ruang rawat inap, memungkinkan untuk dikembangkannya rekam medis elektronik rawat inap secara keseluruhan.

5. Redesain sistem pembuatan resume medis secara elektronik meningkatkan mutu serta efektif dan efisiensinya pelayanan rekam medis, dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan kelengkapan pengisian resume medis sebesar 33% dari 65% sampai dengan 98% setelah dilakukan redesain sistem, juga selalu tersedianya resume medis saat pasien pulang, memungkinkan untuk resume medis dibawakan pasien. Evaluasi terhadap kelengkapan dan ketersediaan harus tetap dilakukan untuk memantau konsistensi pelaksanaan sistem yang baru.

DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin Gamrin, SKM dan M. Joeharno, SKM. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit.

Ernawati , Etty. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit (Simr) Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan.

Undang-Undang No. 44 Tahun 2009tentang Rumah Sakit Permenkes 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis

APLIKASI MATHEMATICAL MORPHOLOGY UNTUK PENINGKATAN

Dalam dokumen Prosiding Nasional Seminar Manajemen Inf (Halaman 66-70)