• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBAR PERANCANGAN

Dalam dokumen Primate Land ( Green Architecture ) (Halaman 17-95)

Daftar Pustaka, berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.

BAB II

DESKRIPSI PROYEK 2.1 Terminologi Judul

Judul dari proyek ini adalah “ Primate Land” yang merupakan suatu tempat konservasi sekaligus penelitian dan rekreasi khusus hewan-hewan primata. Dalam judul “Primate Land” mengandung pengertian, yaitu:

Primate, (primata, –b.ing) :

- Bangsa mamalia yang meliputi kera, monyet dan juga manusia1

- Dalam zoologi, mamalia yang memiliki karakteristik dengan manusia dan memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan mamalia lainnya.2

Land, (tanah, –b.ing)

- Bagian dari bumi yang dikelilingi oleh air.3

- Bagian tubuh alam yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat makhluk hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya.4

- Suatu lingkungan fisik yang mencakup iklim, relief, hidrologi dan tumbuhan serta benda diatasnya, termasuk di dalamnya hasil kegiatan manusia di masa lalu dan sekarang.5

- Sebuah lingkungan yang meberi identitas tempat6 Jadi, pengertian dari judul “Primate Land” adalah

Suatu tempat/ lahan yang berfungsi sebagai tempat hewan- hewan primata untuk dapat melangsungkan hidupnya agar jauh dari kepunahan. Selain itu, tempat ini juga dapat memberi kontribusi sebagai tempat rekreasi yang sifatnya edukasi.

2.2 Tinjuan Umum

2.2.1 Teoritis Hewan Primata

1 Sumber: www.artikata.com , diakses tanggal 2 Maret 2012 2

Sumber: Encyclopedia Britannica www.britannica.com , diakses tanggal 2 Maret 2012

3

Sumber: www.wikipedia.org ,diakses tanggal 2 Maret 2012

4 Sumber: defenisi.blogspot.com ,diakses tanggal 2 Maret 2012 5 Sumber: direktori UPI, jurusan pendidikan geografi

Primata hidup di pohon-pohon tropis dan subtropis Amerika, Afrika dan Asia. Primata memilki ukuran yang berbeda dari yang paling kecil dengan berat hanya 30 gram seperti lemur hingga ukuran paling besar dengan berat 200 kilogram seperti gorilla gunung. Menurut bukti fosil, hewan primata telah ada sejak 65 juta tahun yang lalu. Seluruh jenis spesies primata memiliki lima jari (pentadactily), bentuk gigi yang sama dan rancangan tubuh primitif. Kekhasan lain dari primata adalah kuku jari. Ibu hari dengan arah yang berbeda juga menjadi salah satu cirri khas primata. Kombinasi dari ibu jari berlawanan, jari kuku pendek (bukan cakar) dan jari yang panjang dan menutup ke dalam. Semua primata juga memiliki karakteristik arah mata yang bersifat stereoskopik (memandang ke depan, bukan ke samping) dan postur tubuh tegak.

Dianggap generalis mamalia, primata menunjukkan berbagai karakteristik, yakni berjalan dengan dua atau empat anggota badan, dapat melompat dan berayun. Primata ditandai dengan otak yang relatif lebih besar dibandingkan terhadap mamalia lainnya. Ada beberapa studi menarik tentang kehidupan primata, di antaranya:

- Sistem pemisahan primata betina dari kelompoknya saat melahirkan. Primata betina akan menjaga jarak dengan primata jantan. Kelompok-kelompok sosial yang terjadi biasanya dapat digolongkan kelompok kecil.

- Sistem poligini7 primata jantan. Sementara primata betina tetap dalam kelompok kelahiran, primata jantan akan mencari betina lain. - Sistem ikatan jantan-wanita. Seperti halnya manusia, primata sendiri

juga saling berbagi tanggung jawab dalam pengasuhan dan pertahanan teritorial. Keturunannya akan meningggalkan wilayah orang tuanya jika sudah remaja.

- Struktur sosial yang unik, dimana kelompok yang lebih kecil akan datang bersama membentuk kawanan yang lebih besar. Sistem sosial ini dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu distribusi sumber daya,

7

sistem perkawinan yang membolehkan seorang pria memiliki beberapa wanita sebagai

kelompok ukuran, dan predator. Dalam kelompok sosial ada keseimbangan antara kerja sama dan persaingan. Perilaku kooperatif ditunjukkan dengan cara, misalnya menghapus parasit kulit, membersihkan luka, berbagi makanan dan pertahanan terhadap pemangsa. Perilaku agresif ditunjukkan dengan pemberian sinyal kompetisi dalam hal ketersediaan pangan, tempat tidur dan pasangan. Perilaku agresif juga digunakan untuk membentuk dominasi.

- Kognisi dan komunkasi. Primata memiliki kemampuan kognitif yang canggih dengan membuat alat dan menggunakannya untuk memperoleh makanan. Primata memiliki strategi berburu yang canggih yang memerlukan kerja sama dan sifat manipulatif. Primata dapat belajar menggunakan simbol dan aspek bahasa manusia termasuk konsep angka dan urutan numerik. Ada penelitian tentang kognisi primata dalam hal mengeksplorasi pemecahan masalah, memori dan interaksi sosial.

- Primata mengeksploitasi berbagai sumber makanan. Kebanyakan sumber makanannya dari kanopi tropis, yakni buah yang mengandung karbohidrat dan lemak untuk energi. Namun, mereka juga membutuhkan makanan lain seperti daun dan serangga untuk asupan protein, vitamin dan mineral.

Klasifikasi (taksonomi) primata adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Mamalia Infraclass : Eutheria Superorder : Euarchontoglires Order : Primate (sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Primate)

2.2.2 Spesies primata

Total spesies primata di dunia sekitar 200 jenis, 25% nya (40 spesies) berada di Indonesia. Dari 40 spesies yang tercatat, belasan di antaranya merupakan spesies endemik8. Hewan primata dibagi dalam 2 kelompok besar yakni prosimian (primata primitif) dan anthropeida (primata baru). Jenis hewan primata yang tersebar di Indonesia, di antaranya:

1. Kukang (Nycticebus coucang) Kukang adalah jenis primata yang bergerak lambat. Hewan pemalu ini aktif di malam hari (nocturnal). Warna rambutnya beragam, dari kelabu keputihan, kecoklatan, hingga kehitam-hitaman. Pada punggung terdapat garis coklat melintang dari belakang hingga dahi, lalu bercabang ke dasar telinga dan

mata. Ekornya yang pendek dan hampir tidak terlihat. Ibu jari

tangan dan kaki melingkar berlawanan arah dengan keempat jari lainnya dengan pergelangan yang dapat bergerak bebas. Telapak tangan dan kaki tidak berambut seperti jenis mamalia lainnya. Memiliki dua mata yang besar dan bulat menghadap ke depan dengan posisi berdekatan yang menunjukkan bahwa kukang adalah satwa yang aktif di malam hari. Selain itu, kukang memiliki daun telinga kecil yang ditutupi oleh rambut.Berat tubuh 0,375-0,9 kg, panjang tubuh dewasa 19-30 cm. di Indonesia, satwa ini dapat ditemukan di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Satwa ini menjadi incaran untuk dijadikan hewan peliharaan.

8 Jenis yang hanya ditemukan di daerah itu saja dan tidak ditemukan di tempat lain.

2. Orang utan (Pongo pygmaeus) Orang utan (nama lainnya mawas) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang

dan berbulu

kemerahan, kadang cokelat, yang hidup di Indonesia dan Malaysia. Ciri-cirinya memiliki tubuh yang

gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk dan tidak punya ekor. Orang utan berukuran 1-1,4m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor gorilla. Tubuh orang utan diselimuti rambut merah kecokelatan, mempunya kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi, memiliki pelipis yang gemuk, dan mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap dan peraba. Selain itu orang utan juga mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari serta telapak kaki yang memiliki susunan jari jemari yang sangat mirip dengan manusia.

Orang utan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo dan Sumatera di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia. Orang utan biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orang utan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo, orang utan dapat ditemukan pada ketinggian 500m di atas permukaan laut (dpl), sedangkan kerabatnya di Sumatera dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000m dpl.

Orang utan termasuk hewan omnivora, jenis makanan kesukaan orang utan adalah daun-daunan, biji-bijian, kulit kayu, tunas tanaman (yang lunak), bunga-bungaan, serangga dan hewan-hewan kecil lainnya (seperti burung dan mamalia kecil). Orang utan tidak perlu meninggalkan pohon mereka jika ingin minum. Mereka biasanya meminum air yang telah terkumpul di lubang-lubang di antara cabang pohon.

Orang utan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan, hampir sama dengan manusia. Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu. Bayi orang utan dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun.

3. Surili Jawa (Presbytis comata)

Surili Jawa adalah spesies monyet Dunia Baru terancam yang endemic pada sebagian pulau Jawa, Indonesia. Terdapat 2 sub spesies Surili Jawa:

Presbytis comata comata– ada di Jawa Barat  Presbytis comate fredericae– ada di Jawa Tengah

4. Bekantan ( Nasalis larvatus)

Bekantan adalah sejenis kera berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tuanggal kera Nasalis. Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari kera lainnya adalah hidung panjang dan besar yang

hanya ditemukan di spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantann dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidung inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. Dalam bahasa Brunei disebut bangkatan.

Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. kera betina berukuran 60cm dengan berat 12 kg. spesies ini juga memiliki perut yang besar sebagai hasil dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan,yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit.

Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di P. Kalimantan. Spesies ini menghabiskan waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antar 10 sampai 32 kera. Bekantan kuga dapat berenang dengan baik, terkadang terlihat berenang dari satu pulau ke pullau

lain.bekantan merupakan maskot fauna provinsi Kalimantan Selantan.

5. Kera ekor panjang (Macaca fascicularis)

Kera ekor panjang mempunyai panjang tubuh 38-76 cm, panjang ekor 61 cm dengan berat badan sampai 6 kg. tubuhnya tampak kokoh yang tertutup mantel rambut berwarna coklat kemerah-merahan di bagian bawah Nampak lebih muda dan muka menonjol dengan warna keputih-putihan. Warna mantel rambut kera ini yang hidup di pedalaman hutan lebih gelap daripada yang hidup di pantai. Anak kera ekor panjang mantel rambut berwarna hitam dengan rambut muka dan telinga Nampak cemerlang, warna rambut ini akan berubah setelah berumur 1 tahun.

Anggota badan dapat difungsikan sebagai tangan dan kaki. Jari-jari kaki dan tangan masing-masing berjumlah 5 buah dan mudah digerakkan. Pergerakan satwa ini jika berada di pohon menggunakan jari-jarinya, namun jika di atas tanah akan menggunakan telapak kaki dan tangannya ke tanah. Macaca juga dapat mrmanjat sambil melompat sejauh 5 meter. Jenis monyet ini juga dapat berenang dengan baik.

Kera ekor panjang hidup berkelompok, jumlah kelompok biasanya terdiri dari 10-20 ekor di hutan bakau, 20-30 ekor di hutan primer, 30-50 ekor di hutan sekunder, dengan komposisi komplit ada induk jantan dan betina beserta anak-anaknya. Besar kecilnya kelompok ditentukan oleh ada tidaknya pemangsa dan sumber pakan di alam. Pergerakan dilakukan untuk mendapatkan pakan dalam melangsungkan hidupnya. Luas daerah jelajah 50 hingga 100 Ha untuk satu kelompok. Luas daerah jelajah sangat erat hubungannya dengan sumber pakan.

Monyet ini memiliki alat kelamin menonjol, yang jantan kantong zakar besar. Masa kawin pada setiap siklus, kawinnya beramai-ramai, seekor pejantan kawin dengan beberapa ekor betina dan seekor betina kawin dengan beberapa ekor pejantan. Masa bunting selama 116 hari.

Monyet ekor panjang mampu hidup dalam berbagai kondisi dari hutan bakau di pantai, dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2000 m dpl. Monyet ini dapat ditemukan di mana-mana, menjadi hama bagi penduduk, merusak padi, jagung dan tanaman buah-buahan.

Dalam mencari makan. Monyet ekor panjang selalu merubah daerah jelajahnya, tergantung pada ketersediaan makanan. Makannya daun, buah, biji dan bunga. Selain itu juga mekan serangga, telur anak burung, kepiting, udang, kerang, dll.

Gambar 6 Monyet Ekor Panjang

6. Kera (Hylobates agilis)

Kera adalah anggota superfamilia Hominoidea dari ordo primata. Banyak spesies kera saat ini memiliki status terancam karena hilangnya habitat mereka di hutan hujan tropis dan perburuan.

Gambar 7 Kera

7. Lutung (Trachypithecus auratus) / Kera hitam

Lutung adalah sejenis monyet yang memiliki warna rambut hitam diselingi warna keperakan. Di kepalanya terdapat helaian rambut yang menjuntai ke depan membentuk jambul. Anak lutung yang baru lahir berwarna kuning jingga dan tidak berjambul. Setelah dewasa warnanya berubah mejadi hitam kelabu. Lutung hanya melahirkan satu ekor anak setiap kelahiran. Panjang tubuh lutung sekitar 50 cm, panjang ekor sekitar 70 cm atau dapat 2 kali panjang tubuh. Berat lutung rata-rata 6 kg.

Hidup berkelompok sangatlah bermanfaat bagi lutung yang lambat menjadi dewasa. Kelompok itu akan menjadi tempat penyimpanan pengalamannya yang kemudian diteruskan kepada generasi baru.

Menurut beberapa penelitian, lutung memakan lebih dari 66 jenis tumbuhan yang berbeda. Sebagian besar makanan lutung adalah daun, buah dan bunga. Terkadang memakan serangga dan bagian lain dari tumbuhan seperti kulit kayu. Beberapa jenis tumbuhan yang disukai lutung antaea lain kaliandra, aspen, dadap cangkring dan anggrung.

Lutung hidup berkelompok dengan jumlah teman antara 6-23 ekor. Dalam setiap kelompok terdapt jantan sebagai pemimpin

elompok dan beberapa betina serta anak-anak yang masih dalam asuhan induknya. Lutung merupakan hewan yang aktif di siang hari. Jantan dominan mendominasi anggota kelompok dalam hal perlindungan, pengamanan dalam pergerakan dan merawat. Jantan selalu menjaga anggota kelompoknya dari berbagai gangguan yang berasal dari luar atau dari kelompok lain. Umumnya jantan mengeluarkan suara dan melakukan gertakan dengan suara dan perubahan mimik yang menunjukkan marah.

Lutung hidup di hutan dengan berbagai macam variasi mulai dari hutan bakau di pesisir, hutan daratan rendah hingga hutan dataran tinggi. Terkadang lutung juga mendiami daerah perkebunan. Sebagian besar waktunya dihabiskan di atas pohon. Terkadang lutung juga turun ke tanah untuk mencari serangga, tetapi hal ini sangat jarang terjadi. Daerah jelajah lutung minimal 15 Ha. Area bermain dan mencari makan lutung dapat mencapai 1.300 meter.

Lutung relatif lebih mudah ditemukan di beberapa hutan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Lombok. Umunya mereka masih aman hidup di dalam kawasan pelestarian. Hewan yang mengancam lutung bila di tanah adalah ular dan bila di pohon adalah elang. Namun ancaman terbesar bagi kehidupan lutung adalah manusia. Lutung termasuk hewan yang dilindungi secara nasional maupun internasional, sehingga perdagangannya dalam segala bentuk dilarang karena melanggar hukum. (sumber: petungsewu wildlife education center)

Gambar 8 Lutung

8. Owa jawa (Hylobates moloch)

Owa jawa merupakan jenis primata arboreal yang tinggal di hutan tropis, makanannya berupa buah, daun dan serangga. Satu keluarga Owa jawa umumnya terdiri dari sepasang induk dan beberapa anak yang tinggal dalam teritori mereka. Owa jawa merupakan satwa endemik pulau Jawa. Ancaman bagi mereka di dalam adalah kehilangan habitat, perburuan dan perdagangan untuk dijadikan satwa peliharaan.

Beberapa hasil survey perkiraan populasi mereka di alam tersisa lebih kurang 4000 individu. Owa jawa tidak memiliki ekor dan tangannya relatif panjang dibandingkan dengan besar tubuhnya. Tanganb yang panjang ini dperlukan untuk berayun dan berpindah di antara dahan-dahan dan ranting di tajuk pohon yang tinggi, tempatnya beraktifitas sehari-hari. Warna tubuhnya keabu-abuan dengan sisi atas kepala lebih gelap dan wajah kehitaman. Rata-rata owa betina melahirkan sekali setiap 3 tahun dengan masa mengandung selama 7 bulan dan menyusui anaknya hingga usia 18 bulan. Owa jawa dinyatakan dewasa pada usia sekitar 8 tahun dan kemudian akan memisahkan diri dan mencari pasangannya

sendiri. Owa jawa adalah hewan arboreal, sepenuhnya hidup di atas tajjuk pepohonan. Terutama memakan buah-buahan, daun dan bunga-bungaan, kelompok kecil owa jawa menjelajahi kanopi hutan dengan cara memanjat dan berayun dari satu pohon ke pohon yang lain dengan mengandalkan kelincahan dan kekuatanlengannya. Berat tubuhnya rata-rata mencapai 8 kg. (sumber : http://obenoob.blogspot.com/)

9. Tarsius ( Tarsius tarsier)

Tarsius adalah primata bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar dengan diameter bola mata sekitar 16 mm. Tarsius memiliki kaki belakang yang panjang. Bulu tarsius sangat lembut dan mirip beludru yang biasanya berwarna coklat abu-abu, coklat muda atau kuning jingga muda. Tarsius termasuk bersifat nocturnal. Tidak seperti kebanyakan binatang nocturnal lain, tarsius tidak memiliki peemantul cahaya di matanya.

Gambar 10 Tarsius

10. Siamang ( Symphalangus syndactylus)

Siamang adalah kera hitam yang berlengan panjang dan hidup di pohon- pohon. Pada umumnya, siamang sangat tangkas saat bergerak di atas pohon sehingga tidak ada predator yang bisa menangkap mereka. Seiamang tidak memiliki ekor dan postur tubuh yang kurang tegak. Siamang memiliki perkembangan otak

yang tinggi. Siamang berwarna hitam agak coklat kemerahan. Tubuh siamang ditutupi oleh rambut yang lebat di sebagian besar tubuhnya kecuali wajah, jari, telapak tangan, ketiak dan telapa kaki. Siamang memiliki ukuran sekitar 30-35 inci dan berat 7 kg. banyak ditemukan di Asia Tenggara. Siamang juga banyak ditemukan di beberapa tempat seperti Semenanjung Malaysia.

Siamang merupakan hewan yang lebih aktif pada siang hari. Cirri khas siamang adalah

memiliki kantung tenggorokan yang biasa disebut kantung gular. Kantung ini dapat mengembang menjadi besar seperti kepala mereka yang berfungsi membuat pita suara lebih keras. Pada waktu bahaya, siamang betina akan mengeluarkan suara yang nyaring dan diikuti oleh siamang jantan selama 3-15 menit. Suara mereka dapat terdengar dari jarak sekitar 6,5 km. siamang tidak dapat berenang dan cenderung takut air. Siamang dapat bertahan hidup sekitar 35-40 tahun.

Siamang merupakan hewan omnivora. Sekitar 75% makanan mereka adalah buah, daun, bunga, biji-bijian dan kulit kayu. Mereka juga memakan serangga, laba-laba, telur burung dan burung kecil. Karena takut air, siamang akan mencelupkan kai depannya ke dalam air atau menggosok tangan pada daun yang basah dan menghisap air pada bulu kakinya sebagai minuman. Siamang mulai berkembnag biak pada usia 5-7 tahun. Siamang betina melahirkan anaknya pada usia 8 bulan.

Gambar 12 Kantung tenggorokan siamang

11. Beruk Mentawai ( Macaca pagensis)

Beruk mentawai merupakan salah satu primata endemik kep. Mentawai, Sumatera. Beruk mentawai mempunyai panjang tubuh antara 45-55 cm (jantan) dan 40-45 cm (betina) dengan panjang ekor mencapai antara 10-16 cm. Berat tubuh antara 6-9 kg (jantan) dan 4,5-6 kg (betina). Beruk mentawai mempunyai ciri rambut bagian pipi berwarna lebih gelap, kulit wajah berwarna hitam dengan mata coklat. Jenis ini memiliki kantong pipi yang berguna senagai penyimpan makanan. Beruk mentawai merupakan binatang yang aktif di siang hari dengan memakan berbagai jenis daun, bunga biji-bijian dan buah-buahan. Monyet endemik ini tinggal di atas pohon setinggi 24-36 m secara berkelompok antara 5-25 individu. Beruk mentawai dapat dijumpai si berbagai habitat hutan bakay, pesisir, hutan primer, hutan sekunder hingga hutan di dekat permukiman.

2.2.3 Habitat dan distribusi

Sebagian besar spesies primata hidup di hutan hujan tropis. Jumlah spesies primata wilayah tropis telah terbukti secara positif berbanding lurus dengan jumlah curah hujan dan jumlah luas hutan. Primata memegang peran pentng ekologi dengan menyebarkan benih banyak jenis pohon. Beberapa spesies tinggal di sejumlah habitat hutan di lintang tropis Afrika, India, Asia Tenggara dan Amerika Selatan yang terdapat hutan hujan, hutan mangrove dan hutan pegunungan. Ada beberapa spesies yang tinggal di luar daerah tropis seperti kera Jepang. (sumber :Ensyklopedia of Britannia, http://www.britannica.com/EBchecked/topic/476264/primate)

Berikut adalah peta persebaran primata dunia menurut Primate Conservation, Inc. (sumber :http://www.primate.org/)

Gambar 14 Peta persebaran primata

Hutan sebagai habitat hewan primata adalah hutan basah di daerah tropika. Hutan tropis dapat ditemui hampir di seluruh wilayah Indonesia, kawasan sungai Amazon, Amerika, Afrika dan India. Ciri-ciri hutan basah antara lain:

1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun 2. Pohon-pohon utama memilki ketinggian antara 20-40 m

3. Cabang-cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun

4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan

5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/ di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)

6. Memiliki hamparan dedaunan hijau yang busuk. Dedaunan hijau busuk ini dinamakan lapisan humus.

(sumber: http://andimanwno.wordpress.com)

Jenis tumbuhan yang mampu hidup di daerah hutan tropis adalah jenis liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di sepanjang hutan, seperti rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang pohon, seperti anggrek dan paku sarang burung. Jenis tumbuhan yang hidup di daerah hutan basah antara lain:

Penyebaran hutan tropis di Indonesia terbagi ke dalam tiga zona vegetasi, yaitu:

1. Zona barat, yang berada di bawah pengaruh vegetasi Asia,

Dalam dokumen Primate Land ( Green Architecture ) (Halaman 17-95)

Dokumen terkait