• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LAPORAN OBYEK

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Berdirinya BMT Berkah Makmur

BMT Berkah Makmur adalah salah satu unit usaha dari Koperasi Berkah Makmur Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. BMT Berkah Makmur mempunyai Badan Hukum dengan Nomor 013/BH/KWK.11-1/X/1998 tanggal 2 Oktober 1998. BMT Berkah Makmur juga memiliki beberapa usaha. Usaha yang dilakukan oleh BMT Berkah Makmur dari tahun ketahun semakin meningkat, maka anggota koperasi berkeinginan untuk mengembangkan usaha baru yaitu unit simpan pinjam.

Tujuan simpan pinjam tersebut digunakan untuk memberikan kemudahan kepada anggota dalam mengembangkan usahanya khususnya yang berkaitan dengan permodalan. Berdasarkan keinginan tersebut maka pengurus koperasi mengajukan permohonan untuk unit usaha simpan pinjam yang kemudian mendapat ijin dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dengan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Koperasi dengan nomor 111726500109 Tanggal 9 September 2004.

Mengingat kondisi permodalan yang dibutuhkan sangat besar dan perencanaan yang matang serta unit simpan pinjam ini merupakan unit baru yang dijadikan andalan dari unit-unit usaha yang lain, maka setelah

persiapan dirasa cukup baik dari sisi teknis, manajemen dan sumber daya manusianya, maka diresmikanlah unit simpan pinjam oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Semarang dengan nama BMT Berkah Makmur, yang dalam prinsip usahanya menggunakan sistem syariah, tepatnya pada tanggal 11 Januari 2006.

Unit simpan pinjam syariah dimulai sejak tanggal 11 Januari 2006, yang dinamakan dengan Unit Jasa Keuangan Syariah BMT Berkah Makmur dengan modal awal 15 juta rupiah. Pada akhir periode 2006, modalnya berkembang menjadi kurang lebih 90 juta rupiah dan total aset yang dimiliki BMT Berkah Makmur pada periode tersebut sebanyak 191 juta rupiah. Pada tutup buku tahun 2010, modalnya mencapai 315 juta rupiah dengan total aset lebih dari 1 milyar rupiah.16

Sumber dana BMT Berkah Makmur sementara ini berasal dari modal Koperasi Berkah Makmur, modal dari anggota koperasi berupa penanaman saham, bantuan dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Semarang, simpanan anggota koperasi berupa simpanan wajib. Dana yang ada disalurkan untuk pembiayaan usaha-usaha yang produktif di sekitar BMT Berkah Makmur baik anggota maupun calon anggota, yaitu usaha pertukangan, peternakan, pertanian, dan warung.

16

2. Obyek Tempat Praktek

Lokasi BMT Berkah Makmur terletak di Dusun Ngangrung, Desa Klero, Kecamatan Tengaran tepatnya di Jalan Raya Salatiga – Solo Km. 10 Klero. Lokasi BMT Berkah Makmur sangat strategis, karena terletek di pinggir jalan raya dan dekat dengan pusat keramaian.

Letak BMT Berkah Makmur sangat mudah dijangkau dengan sarana transportasi dari berbagai jurusan, baik dari Kota Salatiga maupun Kabupaten Boyolali. Letak BMT Berkah Makmur dekat dengan aktivitas masyarakat, yaitu pasar tengaran, pabrik rindang, PT MAS, dan kompleks indomart.

3. Visi dan Misi BMT Berkah Makmur17 Visi BMT Berkah Makmur

Menjadikan lembaga bisnis keuangan syariah yang mandiri dan profesional dalam menyelenggarakan layanan pembiayaan dan manajemen kewirausahaan serta memberikan manfaat kepada anggota, calon anggota dan masyarakat pada umumnya.

Misi BMT Berkah Makmur

Memberikan layanan bisnis kepada anggota dan menciptakan sinergi bisnis yang positif.

Berperan serta dalam meningkatkan taraf hidup perekonomian umat islam.

17

Memberikan kontribusi yang layak pada manajemen, dan seluruh karyawan.

Berperan serta dalam gerakan merubah dari ekonomi ribawi ke ekonomi syariah.

4. Struktur Organisasi

Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu lembaga atau perusahaan, maka diperlukan adanya struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus didukung dengan moral karyawan untuk membentuk kerja yang loyal dan harmonis.

Struktur organisasi menunjukkan susunan dan kerangka pola tetap hubungan diantara fungsi, bagian-bagian dan menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi. Dalam menentukan bentuk struktur organisasi, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga atau perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.

Adapun struktur organisasi BMT Berkah Makmur sebagai berikut : BADAN PENGAWAS SYARIAH

Ketua : H.M.zaenal

Anggota : Amir cholis Handono,M.Ag

BADAN PENGURUS

Ketua : Joko Triyono

Sekretaris : Joko Jafar

Bendahara : Joko Agus Saputro,S.Pd SEKSI-SEKSI

Unit Kemitraan : Drs.H.Eko Yudiyanto Unit Saprodi : Sri Partini,S.Pt Unit Waserda : Sri Wahyuni Unit Jasa Keuangan Syariah : Sunaryo,S.Pd BADAN PENGELOLA

Manager : Muhammad Nafis Kamal,S.Ag

Accounting (pembukuan) : Sri Lestari SE Kabag. Dana dan Marketting : Sutardjo

Marketting : Haryati, Andi Fitriyanto,A.Md

Teller : Darsini,A.Md

Bagian Pembiayaan : Rochmani,S.Si 5. Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian

1. Ketua

Tugas-tugas ketua BMT : a. Menyelenggarakan RAT.

b. Menyusun atau merumuskan kebijakan umum untuk mendapatkan persetujuan rapat anggota.

d. Mensosialisasiakan BMT.

e. Menyelenggarakan rapat pengurus.

f. Evaluasi bulanan dan perkembangan BMT.

g. Menentukan dan membuat kebijakan strategi BMT bersama pengelola.

h. Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan lembaga lain.

Wewenang ketua BMT :

a. Mengangkat dan memberhentikan Manajer BMT. b. Menyetujui atau menolak :

1. Pembiayaan yang nilainya di atas wewenang manajer.

2. Kebijakan baru BMT dengan pertimbangan dari pengurus yang lain.

3. Kerjasama dengan pihak lain yang diusulkan pengurus yang lain.

4. Anggaran yang diajukan manajer dengan pertimbangan bendahara.

c. Mengesahkan laporan bulanan yang diajukan manajer.

d. Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada petugas yang ditunjuk jika berhalangan.

e. Memilih dan memutuskan Kantor Akuntan Publik yang ditugaskan untuk mengaudit laporan pengelola (bersama Manajer).

2. Sekretaris

Tugas-tugas sekretaris BMT :

a. Mengagendakan acara pada kegiatan, rapat pengurus, rapat anggota dan pertemuan pengurus dengan pengelola.

b. Kunjungan pengurus ke instansi atau lembaga.

c. Menyusun konsep surat-surat keluar dan kedalam dari pengurus. d. Menerima dan melayani tamu yang berhubungan dengan ketua

pengurus BMT.

e. Menyampaikan amanat dari ketua dalam pertemuan apabila ketua berhalangan hadir.

f. Menyerap dan menyampaikan aspirasi anggota koperasi.

g. Menerima masukan (saran dan kritik) yang diajukan oleh para pengelola kepada pengurus.

h. Menyusun konsep kebijakan (policy) pengurus atas BMT. Wewenang sekretaris BMT :

a. Memberi pertimbangan kepada ketua mengenai masalah legalitas hukum dan protokoler.

b. Meminta laporan bulanan, kuartal, semester, dan tahunan yang belum diaudit yang diajukan manajer.

c. Mencari masukan dan aspirasi dari anggota yang lain yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi BMT.

3. Bendahara

Tugas-tugas bendahara BMT :

a. Menelaah anggaran yang diajukan oleh manajer yang nantinya akan dibahas dalam RAT.

b. Memberikan masukan atau saran atas anggaran yang diajukan manajer.

c. Menyusun anggaran kompensasi dan keperluan lain yang dibutuhkan pengurus.

d. Memberikan konsep kebijakan bagi hasil yang diperoleh pemegang investasi bersama manajer.

e. Memeriksa laporan keuangan yang sudah diaudit. Wewenang bendahara BMT :

a. Memberikan pendapat kepada ketua mengenai aspek keuangan terhadap usulan pembukaan cabang, kerjasama (misalnya pembentukan afilitasi) atau unit usaha baru.

b. Meminta manajer untuk mengoreksi anggaran yang diajukan. c. Meminta manajer untuk menjelaskan dampak keuangan yang ada

dari aktivitas yang akan diajukan pengelola.

d. Meminta akuntan publik untuk memberikan masukan aspek keuangan BMT.

4. Badan Pengawas

Tugas-tugas badan pengawas BMT :

a. Menelaah peraturan lembaga yang berlaku apakah sesuai dengan aturan hukum dan syariah, peraturan lain yang berlaku, ahlak serta tak ada benturan kepentingan maupun unsur-unsur yang melanggar kepatuhan (misconduct).

b. Menelaah masalah perilaku manajemen atau karyawan yang menyangkut :

Benturan kepentingan Melanggar kepatuhan Melakukan kecurangan Manipulasi (fraud)

Apakah sesuai dengan syariah.

c. Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya. Wewenang badan pengawas BMT :

a. Menilai keserasian antara kebijakan akuntansi apakah sesuai dengan syariah.

b. Memberikan solusi dan diajukan kepada pengurus sebagai saran dan masukan kepada pengelola dan jajaran manajemen.

c. Merekomendasi akuntan public kepada pengurus.

5. Manajer

Tugas-tugas manajer BMT :

a. Menyusun rencana Operasional Baitul Maal Wa Tamwil dalam setahun yang mencakup :

Rencana anggaran

Rencana pemasaran berupa : target funding, lending, konfirmasi dan bagi hasil.

Target asset Target Cash Flow

Pengembangan wilayah potensial

b. Rancana pengembangan produk, promosi dan distribusi (berdasarkan pemetaan segmen dan petensi pasar).

c. Rencana Organisasi Salesforce (gugusan marketer).

d. Mengusulkan rencana operasional kepada pengurus untuk dibahas dan disahkan oleh pengurus pada RAT.

e. Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan yang diadakan pada pekan terakhir dengan agenda.

f. Pembacaan laporan tertulis dari koordinator mengenai laporan akuntansi dan keuangan umum dan RAT.

g. Pengambilan keputusan untuk perencanaan perbaikan atau mengatasi masalah yang ada.

h. Memberikan tandatangan sebagai validasi pada berkas pembiayaan yang diajukan.

Wewenang manajer BMT :

a. Menyetujui pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Mengajukan usulan produk baru pembiayaan dan tabungan.

c. Mengusulkan promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian berdasarkan masukan dan pertimbangan.

6. Accounting atau Kabag Pembukuan

Tugas-tugas accounting atau kabag pembukuan BMT :

a. Melaporkan laporan keuangan bulanan pada pertemuan tingkat manajemen bersama manajer.

b. Membuat analisis rentabilitas, solvabilitas dan profitabilitas yang dibahas pada pertemuan bulanan dengan pimpinan maupun pertemuan dengan pihak lain yang berkepentingan.

c. Memberikan masukan-masukan yang berkaitan dengan kebijakan yang berkaitan dengan akutansi dan keuangan.

d. Mengatur manajemen arus kas (cash flow) dengan memantau arus kas masuk-keluar, mengatur jadwal pembayaran utang, kebijakan uang minimal, perhitungan funding yang harus dicapai untuk menutup penarikan dari konsumen atau nasabah.

e. Mengadakan pertermuan intern kusus untuk para teller guna menyamapikan kebijakan akuntansi.

Wewenang accounting atau kabag pembukuan BMT :

a. Mengusulkan pembenahan dan desain sistem informasi akuntansi apabila sudah tidak sesuai dengan kebutuhan.

b. Mengusulkan kebijakan keuangan BMT.

c. Menolak usulan pengajuan anggaran yang tidak jelas.

d. Membuat kebijakan mengenai prosedur pemyampaian informasi akuntansi.

e. Mengendalikan pelaksanaan anggaran. 7. Teller

Tugas-tugas Teller BMT :

a. Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun penyetoran (tabungan atau angsuran).

b. Memberikan gambaran produk syariah (product knowledge) kepada para calon anggota atau anggota BMT.

c. Menandatangani formulir keanggotaan atau simpanan serta slip dari anggota serta mendokumentasikannya.

d. Melayani keluhan nasabah, baik yang berkenaan dengan funding maupun lending.

Wewenang Teller BMT :

a. Menunda penarikan bila persyaratan yang ditetapkan kurang. b. Memberikan dan menyetujui kelengkapan persyaratan transaksi.

8. Kepala Kantor Kas

Tugas-tugas kepala kantor kas BMT :

a. Melaporkan posisi kas ditangan (on hand atau brankas) dan di Bank terakhir.

b. Mengeluarkan uang yang telah disetujui oleh KABAG pembukuan dan manajer.

c. Menghitung setoran uang-uang dari para teller.

d. Menyimpan uang dalam brankas atau menyetor ke Bank. e. Mengelola kas kecil (petty kas).

Wewenang kepala kantor kas BMT :

a. Mengusulkan masukan untuk kebijakan keuangan kepada kabag pembukuan.

b. Mengusulkan penanganan keamanan keuangan perusahaan. 9. Kabag Pemasaran

Tugas-tugas kabag pemasaran BMT :

a. Menyusun draft rencana operasional yang mencakup: Rencana anggaran pemasaran.

Rencana pemasaran berupa : target funding, lending dan konfirmasi.

Pengembangan wilayah potensial.

Rencana pengembangan produk, promosi dan distribusi (berdasarkan pemetaan segmen dan potensi pasar).

b. Mengusulkan rencana anggaran dan rencana kerja.

c. Mengembangkan database pelanggan jasa keuangan BMT untuk menyusun profil dari nasabah dan pengembangan pemasaran.. d. Mengembangkan strategi pemasaran.

e. Melaksanakan surve berdasarkan wewenang dan atau atas persetujuan.

Wewenang kabag pemasaran BMT :

a. Mengusulkan pola insentif kepada manajer.

b. Menyetujui pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dokumen terkait