• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geografi

Di Ciluar ada dua SD, yaitu: SDN Ciluar 1, Kabupaten Bogor dan SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor. Lokasi yang dipilih untuk penelitian adalah SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor. SDN Ciluar 2 Kabupaten Bogor terletak di Jalan BKIA Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Sekolah berdiri di lahan seluas tanah 1.000 m2. SDN Ciluar 1 Kabupaten Bogor harus berbagi lapangan dengan SDN Ciluar 2 Kabupaten Bogor. SDN Ciluar 2 Kabupaten Bogor juga dekat dengan beberapa cagar budaya antara lain:

a. Gedung Blenong,

b. Rumah Tinggal Song Beng Tjoeij, c. Situs Prasasti Ciaruteun,

d. Monumen dan Museum Peta,

e. Situs Kawasan Prasasti Tapak Gajah.

SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor terletak di Kecamantan Sukaraja, Kabupaten Bogor dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cimandala, Kabupaten Bogor, b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cijujung, Kabupaten Bogor, c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Bogor Utara,

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ciparigi, Kota Bogor. Jumlah Guru dan Siswa

Terdapat tujuh belas guru yang mengajar di SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor. Berdasarkan jenis kelamin, guru laki-laki berjumlah tiga guru dengan persentase 17,6 persen dan guru perempuan berjumlah empat belas guru dengan persentase 82,4 persen. Sekolah tersebut dipimpin oleh kepala sekolah bernama Ibu Sudarti. Jumlah seluruh siswa adalah lima ratus delapan siswa. Berdasarkan jenis kelamin, siswa laki-laki berjumlah 258 siswa dengan persentase 50,7 persen dan siswa perempuan berjumlah 250 siswa dengan persentase 49,3 persen.

Gambar 2 Grafik jumlah guru berdasarkan jenis kelamin di SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor berdasarkan jenis kelamin

0 5 10 15

Gambar 3 Grafik jumlah siswa di SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor berdasarkan jenis kelamin

Sekolah tersebut memiliki enam tingkat kelas. Siswa kelas I berjumlah sembilah puluh siswa dengan persentase 17,7 persen. Siswa kelas II berjumlah tujuh puluh siswa 13,7 persen. Siswa kelas III berjumlah delapan puluh tiga siswa dengan persentase 16,3 persen. Siswa kelas IV berjumlah tujuh puluh tiga siswa dengan persentase 14,7 persen. Siswa kelas V berjumlah sembilan puluh enam siswa dengan persentase 18,8 persen. Siswa kelas VI berjumlah sembilan puluh enam siswa dengan persentase 18,8 persen.

Gambar 4 Grafik tentang jumlah siswa berdasarkan tingkatan kelas Fasilitas

Sekolah tersebut memiliki fasilitas antara lain ruang kelas dan ruang perpustakaan. Terdapat enam ruang kelas, satu ruang perpustakaan, dan satu lapangan. Selain itu, sekolah ini memiliki akses internet yang terdapat di ruang guru. Kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut adalah kurikulum KTSP.

246 248 250 252 254 256 258 260 Laki-laki Perempuan 0 20 40 60 80 100 120

Dalam melakukan metode kerja kelompok dibentuklah kelompok belajar. Kelompok dibentuk dengan cara dipilihkan oleh guru, diundi, dan sesuai dengan keinginan siswanya. Dengan adanya metode kerja kelompok maka dapat melatih jiwa kepemimpinannya, berinteraksi satu sama lain, mengurangi rasa bosan saat belajar, menambah pengetahuan, dan suasana baru dalam belajar. Dalam kelompok terdapat beberapa siswa yang masing-masing memiliki karakteristik individu yang berbeda. Karakteristik individu pada siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor merupakan ciri-ciri yang melekat pada diri siswa SD yang meliputi: usia, jenis kelamin, dan etnis.

Tabel 1 Jumlah dan persentase karakteristik individu siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor, 2016

Karakteristik Individu Jumlah (orang) Persentase (%) Usia 10 Tahun 22 36,7 11 Tahun 31 51,7 12 Tahun 7 11,6 Jenis Kelamin Laki-laki 27 45,0 Perempuan 33 55,0 Etnis Jawa 17 28,3 Sunda 35 58,4

Luar Jawa dan Sunda 8 13,3

n= 60 orang

Usia siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor terdiri dari dua belas tahun, sebelas tahun, dan sepuluh tahun. Usia dua belas tahun terdiri dari tujuh orang siswa dengan persentase 11,6 persen. Usia sebelas tahun terdiri dari tiga puluh satu orang siswa dengan persentase 51,7 persen. Usia sepuluh tahun terdiri dari dua puluh dua orang siswa dengan persentase 36,7 persen. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa siswa yang berusia sebelas tahun lebih banyak dibandingkan dengan siswa berusia dua belas tahun dan sepuluh tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia siswa SD pada umumnya adalah sebelas tahun. Usia sebelas tahun termasuk usia yang ideal untuk Siswa kelas V karena untuk masuk SD, calon siswa berusia tujuh tahun.

Jenis kelamin siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor terdiri dari laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin laki-laki terdiri dari dua puluh tujuh orang siswa dengan persentase 45 persen. Jenis kelamin perempuan terdiri dari tiga puluh

tiga orang siswa dengan persentase 55 persen. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada jenis kelamin laki-laki.

Etnis siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor terdiri dari etnis Sunda, etnis Jawa, dan selain etnis Sunda dan Jawa. Etnis Sunda terdiri dari tiga puluh lima orang siswa dengan persentase 58,4 persen. Etnis Jawa terdiri dari tujuh belas orang siswa dengan persentase 28,3 persen. Etnis di luar Jawa dan Sunda terdiri dari delapan orang siswa dengan persentase 13,3 persen yang masing-masing dua siswa pada Etnis Palembang dan Lampung, dan masing-masing satu siswa pada Etnis Aceh, Dayak, Minahasa, dan Batak. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa Etnis Sunda lebih banyak dibandingkan dengan Etnis Jawa dan Etnis di luar Etnis Sunda dan Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Sunda lebih dominan dikarenakan orangtua dari siswa berasal dari Sunda dan letak geografis SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor yang berada di Kabupaten Bogor yang termasuk ke dalam wilayah Jawa Barat dimana etnis Sunda merupakan penduduk asli di Jawa Barat.

Tabel 2 Hubungan antara karakteristik individu dengan efektivitas komunikasi kelompok siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor, 2016

Karakteristik Individu

Efektivitas Komunikasi Kelompok

Kepuasan Semangat

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Usia 10 Tahun 2 3,3 2 3,3 3 5,0 2 3,3 2 3,3 3 5,0 11 Tahun 13 21,7 5 8,3 13 21,7 7 11,7 11 18,3 13 21,7 12 Tahun 4 6,7 3 5,0 15 25,0 2 3,3 18 30,0 18 30,0 Jenis Kelamin Laki-laki 7 11,7 4 6,7 16 26,7 4 6,7 7 11,7 16 26,7 Perempuan 12 20,0 6 10,0 15 25,0 7 11,7 8 13,3 18 30,0 Etnis Luar Sunda dan Jawa 5 8,3 2 3,3 2 3,3 4 6,7 2 3,3 3 5,0 Jawa 7 11,7 2 3,3 8 13,3 3 5,0 8 13,3 6 10,0 Sunda 7 11,7 6 10,0 21 35,0 4 6,7 5 8,3 25 41,7 n= 60 orang

Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas V di SDN Ciluar 2 Kabupaten Bogor berusia 10 tahun. Siswa berusia 10 tahun memiliki kepuasan rendah berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen, kepuasan sedang berjumlah dua orang 3,3 persen, dan kepuasan tinggi berjumlah tiga orang dengan persentase 5 persen. Siswa berusia 10 tahun memiliki semangat rendah berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen, semangat sedang berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen, dan semangat tinggi berjumlah tiga orang

dengan persentase 5 persen. Siswa berusia 11 tahun memiliki kepuasan rendah berjumlah tiga belas orang dengan persentase 21,7 persen, kepuasan sedang lima orang dengan persentase 8,3 persen, dan kepuasaan tinggi tiga belas orang dengan persentase 21,7 persen. Siswa berusia 11 tahun memiliki semangat rendah berjumlah tujuh orang dengan persentase 11,7 persen, semangat sedang berjumlah sebelas orang dengan persentase 18,3 persen, dan semangat tinggi tiga belas orang dengan persentase 21,7 persen. Siswa berusia 12 tahun memiliki kepuasan rendah berjumlah empat orang dengan persentase 6,7 persen, kepuasan sedang berjumlah tiga orang dengan persentase 5 persen, dan kepuasan tinggi berjumlah lima belas orang dengan persentase 25 persen. Siswa berusia 12 tahun memiliki semangat rendah berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen, semangat sedang berjumlah delapan belas orang dengan persentase 30 persen, dan semangat tinggi berjumlah delapan belas orang dengan persentase 30 persen.

Pada Tabel 2, siswa laki-laki memiliki kepuasan rendah berjumlah tujuh orang dengan persentase 11,7 persen, kepuasan sedang berjumlah empat orang dengan persentase 6,7 persen, dan kepuasan tinggi berjumlah enam belas orang dengan persentase 26,7 persen. Siswa laki-laki memiliki semangat rendah berjumlah empat orang dengan persentase 6,7 persen, semangat sedang berjumlah tujuh orang dengan persentase 11,7 persen, dan semangat tinggi berjumlah enam belas orang dengan persentase 26,7 persen. Siswa perempuan memiliki kepuasan rendah berjumlah dua belas orang dengan persentase 20 persen, kepuasan sedang berjumlah enam orang dengan persentase 10 persen, dan kepuasan tinggi berjumlah lima belas orang dengan persentase 25 persen. Siswa perempuan memiliki semangat rendah berjumlah tujuh orang dengan persentase 11,7 persen, semangat sedang berjumlah delapan orang dengan persentase 13,3 persen, dan semangat tinggi berjumlah delapan belas orang dengan persentase 30 persen.

Pada Tabel 2, siswa etnis di luar Sunda dan Jawa memiliki kepuasan rendah berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen, kepuasan sedang berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen, dan kepuasan tinggi berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen. Siswa etnis di luar Sunda dan Jawa memiliki semangat rendah berjumlah empat orang dengan persentase 6,7 persen, semangat sedang dua orang dengan persentase 3,3 persen, dan semangat tinggi tiga orang dengan persentase 5 persen. Siswa etnis Jawa memiliki kepuasan rendah berjumlah tujuh orang dengan persentase 11,7 persen, kepuasan sedang berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen, dan kepuasan tinggi berjumlah delapan orang dengan persentase 13,3 persen. Siswa etnis Jawa memiliki semangat rendah berjumlah tiga orang dengan persentase 5 persen, semangat sedang berjumlah delapan dengan persentase 13,3 persen, dan semangat tinggi berjumlah enam dengan persentase 10 persen. Siswa etnis Sunda memiliki kepuasan rendah berjumlah tujuh orang dengan persentase 11,7 persen, kepuasan sedang berjumlah enam orang dengan persentase 10 persen, dan kepuasan tinggi berjumlah dua puluh satu orang dengan persentase 35 persen. Siswa etnis Sunda memiliki semangat rendah berjumlah empat orang

dengan persentase 6,7 persen, semangat sedang berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen, dan semangat tinggi berjumlah dua puluh lima orang dengan persentase 41,7 persen.

Tabel 3 Hasil uji hubungan antara karakteristik individu dengan efektivitas komunikasi kelompok siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor, 2016

Karakteristik Individu Efektivitas Komunikasi Kelompok

Kepuasan Semangat

Usia 0,27* 0,36**

Jenis Kelamin -0,42** -0,11

Etnis 0,36** 0,38**

Keterangan : **sangat nyata pada p ≤ 0,01; *nyata pada p ≤ 0,05

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa semakin tinggi usia responden maka semakin tinggi kepuasan belajar. Usia berhubungan nyata (p ≤ 0,05) dengan kepuasan belajar. Semakin tinggi usia responden maka semakin tinggi semangat belajar. Usia berhubungan sangat nyata (p ≤ 0,01) dengan semangat belajar. Semakin berjenis kelamin laki-laki maka semakin rendah kepuasan belajar. Jenis kelamin berhubungan sangat nyata (p ≤ 0,01) dengan kepuasan belajar. Begitu pun semakin berjenis kelamin laki-laki maka semakin rendah semangat belajar, walau peubah jenis kelamin tidak berpengaruh nyata (p > 0,05) dengan semangat belajar. Semakin dominan etnis Sunda maka semakin tinggi kepuasan belajar. Etnis berhubungan sangat nyata (p ≤ 0,01) dengan kepuasan belajar. Semakin dominan etnis Sunda maka semakin tinggi semangat belajar. Etnis berhubungan sangat nyata (p ≤ 0,01) dengan semangat belajar. Berdasarkan uji regresi, diperoleh bahwa terdapat hubungan nyata karakteristik individu dengan efektivitas komunikasi kelompok. Hanya ada satu peubah dalam peubah karakteristik individu yang tidak terdapat hubungan nyata dengan satu peubah dalam efektivitas komunikasi kelompok. Tidak terdapat hubungan nyata jenis kelamin dengan semangat belajar. Tidak ada perbedaan semangat belajar antara laki-laki dan perempuan.

Sebelum melakukan kerja kelompok maka guru akan menyampaikan tugas kelompok kepada siswanya dengan cara disampaikan langsung di depan kelas dan dituliskan di papan tulis. Setelah itu semua siswa mengerjakan tugasnya dengan kelompok masing-masing. Di dalam kelo mpok setiap siswa dapat mengemukakan pendapatnya dan setiap pertanyaan dibagikan ke masing-masing anggota kelompok. Untuk mencari jawabannya, setiap anggota dapat membuka buku catatan atau internet. Oleh karena itu, dalam mengerjakan tugas kelompok setiap siswa saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini dapat disebut dengan komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok pada siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor meliputi karakteristik pesan verbal, karakteristik pesan non verbal, karakteristik komunikasi interpersonal, dan karakteristik komunikasi bermedia. Tabel 4 Jumlah dan persentase komunikasi kelompok siswa kelas V SDN Ciluar 2,

Kabupaten Bogor, 2016

Komunikasi Kelompok Jumlah (orang)

Persentase (%) Karakteristik Pesan Verbal

Rendah 3 5,0

Sedang 11 18,4

Tinggi 46 76,6

Karakteristik Pesan Non Verbal

Rendah 12 20,0

Sedang 41 68,4

Tinggi 7 11,6

Karakteristik Saluran Komunikasi Interpersonal

Rendah 10 16,6

Sedang 38 63,4

Tinggi 12 20,0

Karakteristik Saluran Komunikasi Bermedia

Rendah 15 25,0

Sedang 28 46,6

Tinggi 17 28,4

n= 60 orang

Karakteristik pesan verbal yang terdapat di SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah dimiliki oleh tiga orang siswa kelas V dengan persentase 5 persen. Kategori sedang dimiliki oleh sebelas orang siswa kelas V dengan persentase 18,4 persen. Kategori tinggi dimiliki oleh empat puluh enam orang siswa kelas V dengan persentase 76,6 persen. Dari Tabel 4, siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten

Bogor pada umumnya memiliki karakteristik pesan verbal yang tinggi. Contoh untuk menyampaikan pesan verbal adalah berdiskusi, menulis, dan membaca buku. Karakteristik pesan non verbal yang terdapat di SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah dimiliki oleh dua belas orang siswa kelas V dengan persentase 20 persen. Kategori sedang dimiliki oleh empat puluh satu orang siswa kelas V dengan persentase 68,4 persen. Kategori tinggi dimiliki oleh tujuh orang siswa kelas V dengan persentase 11,6 persen. Dari Tabel 4, siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor pada umumnya memiliki karakteristik pesan non verbal yang sedang. Contoh untuk menyampaikan pesan non verbal adalah gerak tubuh dan ekspresi muka.

Karakteristik saluran komunikasi interpersonal yang terdapat di SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah dimiliki oleh sepuluh orang siswa kelas V dengan persentase 16,6 persen. Kategori sedang dimiliki oleh tiga puluh delapan orang siswa kelas V dengan persentase 63,4 persen. Kategori tinggi dimiliki oleh dua belas orang siswa kelas V dengan persentase 20 persen. Dari Tabel 4, siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor pada umumnya memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal yang sedang. Contoh karakteristik saluran komunikasi interpersonal yang digunakan dengan cara komunikasi satu arah atau dua arah.

Karakteristik saluran komunikasi bermedia yang terdapat di SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah dimiliki oleh lima belas orang siswa kelas V dengan persentase 25 persen. Kategori sedang dimiliki oleh dua puluh delapan orang siswa kelas V dengan persentase 46,6 persen. Kategori tinggi dimiliki oleh tujuh belas orang siswa kelas V dengan persentase 28,4 persen. Dari Tabel 4, siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor pada umumnya memiliki karakteristik saluran komunikasi bermedia yang sedang. Contoh saluran komunikasi bermedia yang digunakan oleh Siswa SD adalah internet, buku catatan, laporan kerja kelompok, dan papan tulis. Hal ini diperkuat oleh salah satu orang tua siswa.

“Kalau ada kerja kelompok di rumah saya, saya suka perhatiin siswa -siswa. Ternyata siswa zaman sekarang lebih suka mencari jawaban lewat buku catatan dibandingkan berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Bahkan ada yang mencari jawaban lewat internet di handphone. Jadi mereka jarang memberikan pendapatnya.” (IA, perempuan)

Tabel 5 Hubungan antara komunikasi kelompok dengan efektivitas komunikasi kelompok siswa kelas V SDN Ciluar 2, Kabupaten Bogor, 2016

Komunikasi Kelompok

Efektivitas komunikasi kelompok

Kepuasan Semangat

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Karakteristik Pesan Verbal

Rendah 7 11,7 0 0,0 2 3,3 5 8,3 2 3,3 2 3,3

Sedang 1 1,7 2 3,3 2 3,3 1 1,7 1 1,7 3 5,0

Tinggi 11 18,3 8 13,3 27 45,0 5 8,3 12 20,0 29 48,3

Karakteristik Pesan Non Verbal

Rendah 13 21,7 5 8,3 10 16,7 8 13,3 7 11,7 13 21,7

Sedang 2 3,3 1 1,7 5 8,3 0 0,0 2 3,3 6 10,0

Tinggi 4 6,7 4 6,7 16 26,7 3 5,0 6 10,0 15 25,0

Karakteristik Saluran Komunikasi Interpersonal

Rendah 6 10,0 2 3,3 17 28,3 5 8,3 3 5,0 17 28,3

Sedang 8 13,3 5 8,3 5 8,3 3 5,0 8 13,3 7 11,7

Tinggi 5 8,3 3 5,0 9 15,0 3 5,0 4 6,7 10 16,7

Karakteristik Saluran Komunikasi Bermedia

Rendah 8 13,3 2 3,3 11 18,3 6 10,0 3 5,0 12 20,0

Sedang 3 5,0 4 6,7 5 8,3 2 3,3 6 10,0 4 6,7

Tinggi 8 13,3 4 6,7 15 25,0 3 5,0 6 10,0 18 30,0

n= 60 orang

Pada Tabel 5, siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal rendah dan kepuasan rendah berjumlah tujuh orang dengan persentase 11,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal rendah dan kepuasan tinggi berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal rendah dan semangat rendah berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal rendah dan semangat sedang berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen. Siswa yang memiliki

karakteristik pesan verbal rendah dan semangat tinggi berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal sedang dan kepuasan rendah berjumlah satu orang dengan persentase 1,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal sedang dan kepuasan sedang berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal sedang dan kepuasan tinggi berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal sedang dan semangat rendah berjumlah satu orang dengan persentase 1,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal sedang dan semangat sedang berjumlah satu orang dengan persentase 1,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal sedang dan semangat tinggi berjumlah tiga orang dengan persentase 5 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal tinggi dan kepuasan rendah berjumlah sebelas orang dengan persentase 18,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal tinggi dan kepuasan sedang berjumlah delapan orang dengan persentase 13,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal tinggi dan kepuasan tinggi berjumlah dua puluh tujuh orang dengan persentase 45 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal tinggi dan semangat rendah berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal tinggi dan semangat sedang berjumlah dua belas orang dengan persentase 20 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan verbal tinggi dan semangat tinggi berjumlah dua puluh sembilan orang dengan persentase 48,3 persen.

Pada Tabel 5, siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal rendah dan kepuasan rendah berjumlah tiga belas orang dengan persentase 21,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal rendah dan kepuasan sedang berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal rendah dan kepuasan tinggi berjumlah sepuluh orang dengan persentase 16,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal rendah dan semangat rendah berjumlah delapan orang dengan persentase 13,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal rendah dan semangat sedang berjumlah tujuh orang dengan persentase 11,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal rendah dan semangat tinggi berjumlah tiga belas orang dengan persentase 21,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal sedang dan kepuasan rendah berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal sedang dan kepuasan sedang berjumlah satu orang dengan persentase 1,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal sedang dan kepuasan tinggi berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal sedang dan semangat sedang berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal sedang dan semangat tinggi berjumlah enam orang dengan persentase 10 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal tinggi dan kepuasan rendah berjumlah empat orang

dengan persentase 6,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal tinggi dan kepuasan sedang berjumlah empat orang dengan persentase 6,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal tinggi dan kepuasan tinggi berjumlah enam belas orang dengan persentase 26,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal tinggi dan semangat rendah berjumlah tiga orang dengan persentase 5 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal tinggi dan semangat sedang berjumlah enam orang dengan persentase 10 persen. Siswa yang memiliki karakteristik pesan non verbal tinggi dan semangat tinggi berjumlah lima belas orang dengan persentase 25 persen.

Pada Tabel 5, siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal rendah dan kepuasan rendah berjumlah enam orang dengan persentase 10 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal rendah dan kepuasan sedang berjumlah dua orang dengan persentase 3,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal rendah dan kepuasan tinggi berjumlah tujuh belas orang dengan persentase 28,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal rendah dan semangat rendah berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal rendah dan semangat sedang berjumlah tiga orang dengan persentase 5 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal rendah dan semangat tinggi berjumlah tujuh belas orang dengan persentase 28,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal sedang dan kepuasan rendah berjumlah delapan orang dengan persentase 13,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal sedang dan kepuasan sedang berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal sedang dan kepuasan tinggi berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal sedang dan semangat rendah berjumlah tiga orang dengan persentase 5 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal sedang dan semangat sedang berjumlah delapan orang dengan persentase 13,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal sedang dan semangat tinggi berjumlah tujuh orang dengan persentase 11,7 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal tinggi dan kepuasan rendah berjumlah lima orang dengan persentase 8,3 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal tinggi dan kepuasan sedang berjumlah tiga orang dengan persentase 5 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal tinggi dan kepuasan tinggi berjumlah sembilan orang dengan persentase 15 persen. Siswa yang memiliki karakteristik saluran komunikasi interpersonal tinggi dan semangat rendah berjumlah tiga orang dengan

Dokumen terkait