• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUANTEORETIS

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Sejarah Pengadilan Negeri Makassar

Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Negeri Makassar, yang merupakan Pengadilan yang berwenang mengadili perkara dalam satu wilayah yurisdiksi Makassar. Sehingga seluruh perkara yang berada di wilayah locus Makassar menjadi wewenang Pengadilan Negeri Makassar dalam hal ini.

Kantor Pengadilan Negeri Makassar terletak di jalan Kartini No.18/23, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan dan berada pada titik koordinat 119º 24' BT-5º 8' 90,7" LS.

Dalam sejarahnya, Pengadilan Negeri Makassar dibangun tepatnya pada tahun 1915 dengan nama awal Raad Van Justitia. Dahulu bangunan pengadilan ini menghadap tiga jalan, yaitu jalan Juliana Weg di utara (sekarang merupakan jalan Kartini), Hospital Weg di timur (sekarang jalan sudirman), dan Justitia Laan di selatan (sekarang jalan Ammanggapa) (Asmunander, 2008).

Pada era pasca kemerdekaan RI nama kantor ini berganti menjadi Pengadilan Negeri Makassar dan nama ini pun yang tercantum dalam SK

Penetapan BCB oleh Membudpar tahun 2010. Saat ini, namanya berubah lagi menjadi kantor Pengadilan Negeri Kelas 1a Khusus Makassar.

Dahulu Pengadilan ini terbagi menjadi dua fungsi yakni Raad van Justitia, merupakan pengadilan untuk orang-orang cina, dan orang pribumi keturuan bangsawan yang letaknya dibagian utara bangunan, dan Landraad yang merupakan pengadilan untuk orang-orang pribumi, letaknya dibagian selatan bangunan.

Adapun batas-batas wilayahnya yaitu sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Jl. Kartini; b. Sebelah timur berbatasan dengan Jl. Sudirman; c. Sebelah selatan berbatasan dengan Jl. Ammangappa;

d. Sebelah barat berbatasan dengan gedung kejaksaan negeri makassar. b. Visi dan Misi Pengadilan Negeri Makassar

Pengadilan Negeri Makassar, berdiri dengan visi “Terwujudnya

Pengadilan Negeri Makassar Kelas I A Khusus yang Agung” dan dengan

beberapa misi yaitu:

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Makassar Kelas I A Khusus 2. Memberikan pelayanan hokum yang berkeadilan kepada pencari keadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Makassar Kelas I

A Khusus

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparasi di Pengadilan Negeri Makassar Kelas I A Khusus.

Lebih khususnya Pengadilan Negeri Makassar merupakan pengadilan di kota besar makassar yang berwenang mengadili berbagai macam perkara khusus berbeda dengan pengadilan lain yang berada di Sulawesi Selatan ini, Pengadilan Negeri Makassar selain mengadili perkara umum atau biasa, juga memiliki tugas dan peran dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus, dan sengketa lainnya sehingga menjadikan Pengadilan Negeri Makassar sebagai Pengadilan induk Kelas I A Khusus di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

c. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Makassar

Untuk mewujudkan suatu tujuan yang sudah menjadi ketetapan instansi perlu diketahui batas-batas kewenangan dan tanggung jawab masing-masing personil yang ada dalam instansi maupun organiasi lainnya, setiap bagian personilnya harus saling berkoordinasi dalam pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab.

Struktur organisasi merupakan serangkaian aktivitas yang terkoordinasi dengan kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan yang menunjukkan hubungan-hubungan seluruh pekerjaan atau jabatan masing-masing agar segala tugas dalam organisasi dapat terlaksana secara efisien dan efektif.

Adapun tugas dan fungsi pokok masing-masing bagian yaitu sebagai berikut:

a. Ketua Pengadilan

1) Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara dan mengawasi keuangan rutin atau pembangunan

2) Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dan memberi petunjuk serta bimbingan yang diperlukan baik bagi para hakim maupun seluruh karyawan

3) Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang-undang untuk membawa keluar dari ruang kepaniteraan, daftar, catatan, risalah, berita acara serta berkas perkara

4) Menetapkan panjar biaya perkara; (dalam hal penggugat atau tergugat tidak mampu, ketua dapat mengizinkan untuk beracara secara prodeo atau tanpa membayar biaya perkara)

b. Wakil Ketua Pengadilan

1) Membantu ketua dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya

2) Mewakili ketua bila berhalangan

4) Pengawasan intern untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada ketua

c. Hakim

Hakim pengadilan adalah pejabat negara yang melaksanakan tugas dalam kekuasaan kehakiman. Tugas utama hakim adalah menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan semua perkara yang diajukan kepadanya. Dalam perkara perdata, hakim harus membantu para pencari keadilan dan berusaha keras untuk mengatasi hambatan-hambatan dan rintangan agar terciptanya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan. Hakim juga memiliki peran penting dalam pelaksanaan persidangan, sebagai pemangku kebijakan dalam segala proses dimulai hingga berakhirnya persidangan. Oleh karena itu hakim harus menjaga independensi daripada kewenangannya sebagai penegak hukum yang tidak boleh dibatasi oleh kehendak orang lain.

d. Panitera

Kepaniteraan Pengadilan Negeri kelas 1 A Khusus mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan dibidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara

e. Panitera Muda Perdata

Mempunyai tugas melaksanakan segala macam administrasi perkara di bidang perdata.

f. Panitera Muda Pidana

`Panitera muda pidana mempunyai tugas melaksanakan segala administrasi perkara di bidang pidana.

g. Panitera Muda Khusus Niaga, PHI, dan Tipikor

Panitera muda khusus mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang perkara khusus, antara lain perkara niaga, penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan tindak pidana korupsi serta perkara khusus lainnya yang diperlukan.

h. Panitera Muda Hakim

Panitera muda hakim mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolaan, dan penyajian data perkara, hubungan masyrarakat, penataan arsip perkara serta pelaporan.

i. Panitera Pengganti

Panitera pengganti mempunyai tugas membantu hakim dalam persidangan perkara perdata maupun pidana serta melaporkan kegiatan persidangan tersebut kepada paintera muda yang bersangkutan

j. Juru Sita

Juru sita mempunyai tugas melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Hakim Ketua Majelis, menyampaikan informasi dan pengumuman baik berbentuk teguran, protes dan pemberitahuan putusan pengadilan. Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan Negeri. Dan membuat berita acara penyitaan, yang salinannya kemudian diberikan kepad pihak terkait.

k. Sekretaris

Mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus.

l. Kepala Bagian Umum

Mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, program, dan anggaran kepegawaian, keuangan, penataan organisasi dan tata laksana, pengolaan teknologi informasi dan statistik, surat menyurat, arsip, perlengkapan rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan di lingkungan kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus.

m.Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi, dan Pelaporan

Subbagian perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, bahan pelaksanaan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi dan statistik, pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.

n. Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata laksana

Mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana, akuntabilitas, serta informasi birokrasi.

o. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Keuangan

Sub Bagian tata usaha dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan, perlengkapan, rumah tangga, kemananan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan, serta pengelolaan keuangan.31

2. Polrestabes Makassar a. Profil Polrestabes Makassar

Secara administrasi kota Makassar terbagi atas 14 kecamatan namun untuk wilayah hukum polrestabes Makassar hanya membawahi 12 polsek dari 14 kecamatan dan 142 kelurahan dengan 885 RW dan 4446 RT dengan ketinggian kota Makassar bervariasi antara 0-25 meter dari permukaan laut, dengan suhu udara antara 20 derajat celcius. Polri sebagai institusi negara yang bertugas memelihara keamanan dalam negeri, penegakan hukum, memberikan pelayanan, perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat harus dapat mengantisipasi berbagai bentuk ancaman sebagai dampak perkembangan lingkungan strategi terutama berkaitan dengan kebijakan pemerintah dengan agenda utama meliputi peace, demokrasi, dan property dalam mewujudkan Indonesia lebih aman, damai, adil, demokrasi dan sejahtera.

b. Visi dan Misi Polrestabes Makassar

Polrestabes Makassar memiliki visi “memberikan perlindungan dan

pelayanan kepada masyarakat di wilayah kota Makassar dengan mewujudkan tampilan polisi yang terampil, cepat, professional, kuat serta dipercaya masyarakat

31

Pengadilan Negeri Kelas 1A Makassar, Sejarah visi dan misi Pengadilan Negeri

Makassar, situs resmi PN Makassar, http://www.pn-makassar.go.id/website/index.php/tentang-kami/profil-pengadilan-negeri-makassar/sejarah/diakses pada tanggal 10 Juni 2019.

melalui giat pengelolaan permasalahan dan pengelolaan kepolisian yang terprogram dan sistematis sehingga dapat mewujudkan situasi wilayah kota Makassar yang aman dan dinamis. Adapun misi yang dimiliki oleh Polrestabes Makassar yaitu:

1. Memberikan pelayanan, perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat sehingga masyarakat terbebas dari segala gangguan.

2. Melaksanakan perubahan-perubahan ke arah perbaikan dalam rangka menjawab tantangan perubahan sosial yang ada serta mewujudkan tampilan kesatuan yang kuat melayani dan melindungi masyarakat.

3. Menekan gangguan kamtibmas yang terjadi melalui kegiatan preventif dan penegakan hukum yang terukur, professional dan proporsional serta menjunjung tinggi HAM dalam rangka mengurangi tingkat keresahan masyarakat.

4. Memelihara kambitmas dengan memperhatikan norma dan nilai yang berlaku dalam bingkai masyarakat demokratis.

5. Melakukan pelaksanaan fungsional kepolisian sehingga dapat mewujudkan polsek yang dapat dipercaya oleh masyarakat.32

B.Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pembunuhan yang Dilakukan oleh

Dokumen terkait