• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Studi Kasus

3.1.1. Gambaran lokasi studi kasus

BAB III

STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Studi Kasus

3.1.1. Gambaran lokasi studi kasus

Studi kasus di lakukan pada tanggal 27 sampai 30 Mei 2019 di rumah Ny M.N RT015/RW013 yang beralamat di kelurahan fatululi, kecamatan Oebobo. Pada saat pengkajian di dapatkan data Pasien yang berinisial Ny M.N berusia 61 tahun, jenis kelamin perempuan, agama katolik, pekerjaan petani. Pasien pernah melakukan pemeriksaan di RSJ Naimata pada tanggal 13 Mei 2019, No. Rekam Medik 0029 dengan diagnosa medik Demensia pre senilis. Hasil pengkajian di temukan keluarga mengatakan bahwa pasien dibawah ke rumah sakit Jiwa karena suka keluar dari rumah dan suka memungut sampah di jalan dan pasien sering lupa sehingga tidak tahu jalan pulang ke rumah kembali sehingga pada tanggal 13 Mei 2019 keluarga membawa pasien untuk melakukan pengobatan rawat jalan. Sumber informasi di dapat dari wawancara secara allo anamnesa ( dari pasien) dan Auto Anamnesa (dari keluarga) dalam hal ini sebagai penanggung jawab Ny E.N sebagai anak kandung dari pasien dan catatan perawat

3.1.2. Pengkajian

Pengkajian di dilakukan pada tanggal 27 – 30 Mei 2019 Nama Initial : Ny. M. N

Umur : 61 tahun(demensia pre senilis) Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Petani No. RM : 0029 Status : Menikah Pendidikan : SMP

33 1. Alasan Home Care

a. Keluhan utama saat ini

Keluarga mengatakan pasien dibawah ke rumah sakit Jiwa karena suka keluar dari rumah dan suka memungut sampah di jalan dan pasien sering lupa sehingga tidak tau jalan pulang ke rumah kembali

b. Keluhan utama saat pengkajian:

Keluarga mengatakan pasien sering lupa dengan orang-orang yang ada di sekitar pasien, bahkan orang terdekat dengan pasien pun pasien sering lupa,pasien juga mengatakan sering mendengar suara-suara bising ditelinganya suara itu sering muncul saat pasien sedang sendiri dan frekuensi 2-3x sehari tetapi suaranya tidak jelas.

c. Riwayat Penyakit :

Keluarga mengatakan pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama seperti sekarang ini.

2. Faktor predisposisi

Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu, keluarga mengatakan pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dantidak ada pengobatan sebelumnya, trauma, pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal, anggota keluarga yang gangguan jiwa, keluarga mengatakan tidak ada anggota keluaarga yang mengalami gangguan jiwa pasien juga mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan. 3. Pemeriksaan fisik

a. TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 89x/mnt, S :36,5°C, P : 21x/mnt b. Ukur : BB ; 46 kg, TB ; 149cm

c. Keluhan fisik

34 4. Psikososial Genogram : : Laki – laki : Perempuan : Pasien Jelaskan :

Pasien memiliki 5 orang anak, dan saat ini pasien tinggal bersama dengan anak perempuannya yang kedua

5. Konsep diri

Citra tubuh, pasien mengatakan bahwa dia menyukai semua anggota tubuhnya, identitas, pasien mengetahui dirinya seorang perempuan, Peran, pasien mengatakan mampu melakukan peran sebagai ibu rumah tangga seperti membersihkan halaman, memasak, ideal diri , pasien mengatakan dulunya iya ingin sekali untuk melanjutkan sekolahnya ke SMA tetapi karena ekonomi yang tidak cukup sehingga pasien tidak melanjutkannya, harga diri, pasien mengatakan merasa dirinya di hargai oleh suami, keluarga, anak-anak dan lingkungan di sekitarnya

6. Hubungan sosial

Orang yang berarti, pasien mengatakan orang yang berartti untuk pasien adalah suami, keluarga dan anak-anak, peran serta dalam kegiatan

35

kelompok/masyarakat tidak ada, hambatan dalam berhubungan dengan orang lain pasien sering lupa dengan orang lain

7. Spiritual

Nilai dan keyakinan, pasien beragama katolik, kegiatan ibadah pasien mengatakan sering beribadah tetapi hanya saat hari minggu saja

8. Status mental

Penampilan, pasien tampak rapi, cara memakai pakayaian pasien sesuai dan tidak terbalik, dalam berkomunikasi pasien sangat lambat untuk berbicara, aktivitas motorik agitasi, pasien tampak Gelisah, tidak tenang, alam perasaan sedih, saat wawancara pasien terlihat tampak sedih tandanya seperti raut wajah tampak sedih, suka menunduk, afek tumpul, pada kasus ini berdasarkan hasil observasi peniliti didapatkan pada pasien yaitu afek tumpul seperti ketika berbicara dengan pasien dan keluarganya dan ada sesuatu yang lucu yang membuat semua kami tertawa tetapi pada pasien hanya diam saja, tidak ada ekspresi wajah yang ikut tertawa, interaksi selama wawancara adalah kontak mata kurang, saat berkomunikasi kontak mata pasien kurang dengan perawat.

Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara bising di telinganya suara itu sering muncul saat pasien sedang sendiri dan frekuensi 2-3x sehari tetapi suaranya tidak jelas, isi pikir depersonalisasi, pasien merasa asing dengan orang lain akibat dari sering lupa, arus pikir sirkumstansial, pasien berbicara lama tetapi sampai pada tujuan yang sedang dibicarakan pasien seperti menceritakan identitas pasien dengan lengkap, tingkat kesadaran bingung, pasien tampak bingung jika di tanya sesuatu, memori gangguan daya ingat saat ini, pasien tidak mampu mengingat kejadian yang baru saja terjadi, tingkat konsentrasi dan berhitung, tingkat konsentrasi pasien kurang saat ditanya, tidak mampu berhitung sederhana, saat di kaji pasien tidak mampu berhitung sederhana ketika disuruh berhitung, kemampuan penilaian gangguan ringan, pasien mampu mengambil keputusan dengan bantuan orang lain, daya tilik diri mengingkari penyakit yang diderita, pasien tidak menyadari gejala/penyakit yang dideritanya.

36 9. Kebutuhan perencanaan pasien pulang

Pasien mampu memehuni kebutuhan sehari-hari seperti : mandi, kebersihan diri, makan, BAB/BAK, ganti pakayaian, pasien mengatakan puas dengan pola makan yang ada, keluarga mengatakan dalam satu hari pasien makan sebanyak 3x sehari, keluarga mengatakan napsu nafsu makan pasien meningkat, berat badan pasien saat ini 46 kg, pasien mengalami masalah dalam tidur, pasien ada kebiasaan tidur siang, lama tidur siang 2 jam, tidur malam jam 20:00 bangun jam 04 :00, Pasien sering terbangun saat tidur malam, pasien selalu minum obat dengan teratur di saat pagi dan malam, keluarga mengatakan selalu membawa pasien untuk memeriksa diri di Rumah Sakit Jiwa, klien memiliki sistem pendukung yaitu pasien memiliki keluarga dan juga anak-anak yang selalu memberikan motivasi pada pasien untuk cepat sembuh dan selalu membawa klien untuk berobat.

10. Aspek medis

Diagnosa Medis : Demensia preSenilis Terapi : Clobazam 2x sehari

Nopres 2x sehari

11. Analisis data

Analisa data di lakukan pada tanggal 25 Mei 2019 di rumah Ny M.N kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo. Analisa data di dapatkan berdasarakan data subjektif (dari pasien dan keluarga) dan data objektif (dari perawat).

37

Tabel 3.1 Analisis data

No Data Subyektif Data Obyektif Masalah

1 Keluarga mengatakan pasien sering lupa dengan orang yang disekitar pasien, bahkan orang terdekat pasien pun pasien sering lupa dan bila bepergian keluar rumah pasien tidak tahu jalan untuk kembali pulang

Pasien tidak mampu menyebutkan identitasnya dengan jelas, kontak mata pasien kurang, pasien tampak gelisah

kerusakan memori

2 Pasien mengatakan sering mendengar suara bising di telinganya tetapi suaranya tidak terlalu jelas, suaranya muncul pada saat pasien sedang sendiri dan frekuensinya 2-3xsehari

Kontak mata pasien kurang, sering tertawa sendiri, sering bicara sendiri

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

Dokumen terkait