Kabupaten Bogor merupakan wilayah Bogor yang memiliki potensi di bidang pertanian. Secara geografis Kabupaten Bogor terletak antara 6º18”0” – 6º47”10” Lintang Selatan dan 106º 23”45”-107º 13”30’ Bujur Timur, yang
berdekatan dengan Ibukota Negara sebagai pusat pemerintahan, jasa dan perdagangan dengan aktifitas pembangunan yang cukup tinggi, memiliki luas 298.838,304 Ha. Wilayah Kabupaten Bogor memiliki jenis tanah yang subur untuk kegiatan pertanian, perkebunan, dan kehutanan (RPJPD Kabupaten Bogor). UKM agro merupakan suatu UKM yang bergerak di bidang pertanian. UKM Kluster Agro memanfaatkan sumber daya alam (pertanian) untuk industri. UKM Kluster Agro dalam penelitian ini merupakan UKM yang memilikitiga subsistem produksi/usaha tani (farming), yaitu: (1) penyediaan sarana produksi seperti pupuk, bibit (benih), dan sebagainya; (2) pengolahan; (3) pemasaran (tata niaga). UKM agro memiliki karakteristik dimana karyawan yang dibutuhkan harus memiliki keterampilan dalam bertani. UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor rata-rata belum memiliki strategi jangka panjang. Selain itu berdasarkan FGD dukungan kebijakan pemerintah bagi UKM Kluster Agro sangat diperlukan bagi keberlanjutan UKM Kluster Agro.
Alternatif Strategi Peningkatan Kinerja
Penelitian ini menggunakan analisis SWOT yang digunakan untuk menganalisis alternatif strategi pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor dengan menguraikan berbagai kekuatan, kelemahan yang berasal dari internal. Serta peluang, dan ancaman yang berasal dari eksternal. Analisis SWOT dapat dibuat setelah analisis lingkungan internal dan eksternal UKMKluster Agro Kabupaten Bogor diperoleh. Alternatif strategi tersebut terdiri dari strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Analisis SWOT dirumuskan berdasarkan hasil dari FGD (Focus Group Disscation) dan wawancara.Berdasarkan hasil analisis SWOT UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor, maka dirumuskan strategi SO, ST, WO dan WT.
Strategi SO
Straegi terbaik untuk memanfaatkan peluang dengan kekuatan yang ada adalah: (1) Menjalin mitra kerja dengan pihak- pihak terkait (instansi pemerintah
dan swasta) dalam rangka meningkatkan penjualan produk; (2) meningkatkan kepuasan karyawan; (3) Peningkatan diskusi rutin terhadap para karyawan.
Strategi WT
Strategi terbaik untuk memanfaatkan peluang dalam mengatasi kelemahan yang ada adalah: (1) Memperbaiki laporan keuangan; (2) peramalan terhadap permintaan (3) peningkatan motivasi dan pelatihan bagi karyawan3
Strategi ST
Strategi terbaik untuk mengatasi ancaman dengan kekuatan yang ada yaitu : (1) Mempertahankan kualitas produk dalam menghadapi ancaman dari pesaing; (2) meningkatkan kepuasan pelanggan.
Strategi WT
Strategi terbaik untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi tantangan yang ada adalah: (1) Meningkatkan kualitas karyawan. (2) pengembangan manajemen fungsional.
Hasil analisis SWOT pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Gambar 3.
Strenghts- S Weaknesses- W Analisis internal
Analisis eksternal
1. Menyelenggarakan diskusi rutin dengan para
karyawan untuk mencapai tujuan bersama.
2. Keahlian dalam membangun hubungan bisnis.
1. Laporan keuangan kurang terstruktur dengan baik. 2. Karyawan sulit menerima
masukan dari pelaku UKM.
Opportunities- O 1. Perluasan pasar
ekspor untuk jangka panjang
2. Tingginya tingkat permintaan
Strategi SO 1. Menjalin mitra kerja
dengan pihak- pihak terkait (instansi pemerintah dan swasta) dalam rangka meningkatkan penjualan produk.
2. Meningkatkan kepuasan karyawan.
3. Peningkatan diskusi rutin terhadap para karyawan.
Strategi WO 1. Memperbaiki laporan
keuangan .
2. Peramalan terhadap permintaan
3. Peningkatan motivasi dan pelatihan.
Threats- T
1. Adanya pesaing dari luar Pulau Jawa. 2. Terbukanya
persaingan pasar bebas AEC 2015
Stretegi ST
1. Mempertahankan kualitas produk dalam menghadapi ancaman dari pesaing. 2. Meningkatkan kepuasan pelanggan Strategi WT 1. Peningkatan kualitas karyawan 2. Pengembangan Manajemen fungsional Gambar 3 Matriks SWOT UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor
Sasaran Strategi Peningkatan Kinerja UKM Agro Kabupaten Bogor Sasaran strategi adalah keadaan atau kondisi yang akan diwujudkan dimasa yang akan datang yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan (Rangkuti2011). Sasaran strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro diperoleh dari hasil analisis SWOT yang kemudian dikelompokkan berdasarkan empat perspektif. Setiap perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mempunyai suatu sasaran strategi. Berdasarkan empat perspektif tersebut, maka dapat diterjemahkan menjadi sasaran- sasaran strategi per perspektif. Sasaran strategi empat perspektif pada UKM agro Kabupaten Bogor selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Sasaran strategi peningkatan kinerja UKM agro Kabupaten Bogor
Perspektif Sasaran Strategis
Keuangan Peningkatan profit
Efisiensi biaya operasional Pelanggan Peningkatan kepuasan pelanggan
Mengembangkan pasar baru Bisnis Internal Meningkatkan inovasi
Peramalan terhadap permintaan Pengembangan manajemen Pertumbuhan dan pembelajaran Peningkatan kualitas karyawan
Peningkatan kepuasan karyawan 1. Perspektif Keuangan
UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor, dari perspektif finansial sasaran strategis adalah peningkatan profit.Selain memberikan prioritas kepada pelanggan, peningkatan profit merupakan salah satu sasaran yang harus dicapai untuk menjamin kelangsungan hidup UKM. UKM Kluster Agro, perlu melakukan sasaran strategiberupa efisiensi biaya operasional yang akan mempengaruhi pada peningkatan profit dan mengatasi masalah kecurangan dari pesaing.
2. Perspektif Pelanggan
Pelanggan merupakan aset penting bagi UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor, karena tanpa adanya pelanggan suatu UKM tidak akan dapat bertahan. Sasaran strategi pada perspektif pelanggan yaitu mengembangkan pasar baru, hal tersebut dikarenakan strategi jangka panjang yang ingin dicapai oleh UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor yaitu mengembangkan pasar ekspor. Selain itu adanya pesaing dari luar pulau Jawa dapat menjadi ancaman bagi suatu UKM Kluster Agro di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, sasaran strategi pada persepktif pelanggan yaitu meningkatkan kepuasan pelanggan. Semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan, diharapkan pelanggan akan semakin loyal terhadap UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor.
3. Perspektif Bisnis Internal
UKM Kluster Agro dalam menghadapi ancaman berupa adanya pesaing dari luar pulau jawa dan Asean Economic Community (AEC), perlu meningkatkan inovasi produk agar memiliki keunggulan kompetitif yang berbeda dari pesaingnya sehingga sasaran strategisnya yaitu meningkatkan inovasi produk. Selain itu sasaran strategisnya yaitu peramalan permintaan. Peramalan permintaan yang baik diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar. Sasaran strategis
selanjutnya yaitu pengembangan manajemen. Pengembangan manajemen dilakukan untuk membantu UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor dalam melakukan berbagai peningkatan kinerja yang akan berdampak pada peningkatan daya saing.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Sasaran strategi pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu meningkatkan kualitas kepada karyawan dan peningkatan kepuasan karyawan. Untuk meningkatan kualitas sebuah usaha maka yang perlu diperhatikan adalah kualitas karyawan yang dimiliki. Peningkatan kualitas karyawan diharapkan dapat menciptakan suatu inovasi, yang dapat mempengaruhi penjualan. Selain itu sasaran strategi pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu meningkatkan kepuasan karyawan. Jika karyawan telah merasa puas maka kinerja karyawan diharapkan dapat meningkat untuk mencapai tujuan bersama.
Perancangan Peta Strategik
Moeherione (2009), peta strategi merupakan suatu kerangka yang menguraikan secara logis dan komperhensif strategi dari suatu organisasi. Penerjemahan sasaran strategi ke dalam peta strategi menjadi sarana bagi UKM dalam mengkomunikasikan sasaran strategi tersebut pada seluruh tingkatan dan karyawan UKM. Penyusunan peta strategik tersebut dimulai dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan. Peta strategis UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor dapat digambarkan pada Gambar 4 berikut.
Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan Perspektif Bisnis Internal Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
Gambar 4 Peta Strategi UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor Efisiensi biaya operasioanal Peningkatan profit Mengembangkan pasar baru Meningkatkan kepuasan pelanggan Meningkatkan
inovasi produk Pengembangan manajemen
Peramalan terhadap permintaan Peningkatan kualitas karyawan Peningkatan kepuasan karyawan Kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor yang meningkat dan
Perumusan Indikator Kinerja Utama UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor
Penentuan indikator kinerja utama atau key performance indicatorsuntuk setiap sasaran strataegi ditentukan setelah peta strategi disusun. Indikator kinerja utama adalah ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana keberhasilan untuk mewujudkan informasi dibandingkan dengan sasaran strategi yang telah ditetapkan. (Moeheriono, 2012). Pembuatan IKU dibedakan menjadi dua yaitu IKU lagging yang bersifat output atau yang mengukur hasil kinerja, dan
IKU leading yang bersifat proses, yang mendorong pencapaian IKU lagging.
Rumusan Indikator Kinerja Utama dalam peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Indikator Kinerja Utama UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor Perspektif Sasaran StrategiIKU Pendorong IKU Hasil
Keuangan Peningkatan profit dan efisiensi
biaya operasional
Rata-rata waktu yang dibutuhkan menyelesaikan laporan keuangan
Persentase
pertumbuhan profit Presentase tagihan yang tidak
dibayar sesuai skedul
Rasio antara biaya total dan nilai output
Pertumbuhan total biaya
pengembangan pegawai/ pegawai
Persentase
pertumbuhan profit Pelanggan Mengembangkan pasar baru,
meningkatkan kualitas produk
Presentase keberhasilan program promosi
Presentase pembelian oleh pelanggan baru Tingkat kepuasan pelanggan Presentase penambahan pembelian oleh pelanggan lama Bisnis Internal Meningkatkan inovasi produk, peramalan terhadap permintaan, pengembangan manajemen
Waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan produk baru; sejak dari pemunculan ide/gagasan produk hingga produk akhir yang siap dipasarkan
Jumlah inovasi yang dihasilkan
Penghematan waktu produksi karena adanya inovasi produk yang dihasilkan
Lanjutan Tabel 6
Perspektif Sasaran Strategis IKU Hasil IKU Pendorong Presentase order produksi yang dapat dipenuhi sesuai dengan jadwal dibanding total order produksi dalam kurun waktu tertentu Presentase penyelesaian program pengembangan manajemen Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Peningkatan kualitas karyawan dan peningkatan kepuasan karyawan
Presentase karyawan yang dibayar berdasarkan kinerja
Presentase kinerja karyawan yang sesuai standar UKM Indeks kepuasan karyawan Presentase gagasan/ ide karyawan
yang terrealisasi
Jumlah pertemuan/ diskusi yang dilakukan oleh pimpinan dengan staf dalam kurun waktu tertentu Presentase turn- over
Presentase keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan manajemen
Penyusunan Struktur AHP UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor Pada penelitian strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor terdapat elemen-elemen penting yang mempengaruhi.Seluruh elemen yang telah diidentifikasi dalam strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor disusun sesuai struktur AHP yang dinilai oleh pakar. Pakar yang menilai struktur dalam penelitian ini mempunyai pandangan dan penilaian yang berbeda sehingga penggabungan penilaian dari pakar akan menghasilkan penilaian yang objektif.Struktur hirarki disusun ke dalam lima level hirarki dan penyusunan tersebut berdasarkan hal-hal yang saling terkait dan sangat penting dalam rangka mencapai tujuan atau fokus.
Pembobotan pada indikator kinerja utama diletakkan dibawah faktor namun tidak saling terkait dengan aktor. Faktor pada hirarki ini yaitu 4 perspektif pada
bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Penggabungan elemen-elemen penyusunnya tergabung dalam sebuah struktur hirarki lengkap, seperti Gambar 5.
Gambar 5 Struktur hirarki AHP peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor. Lembaga Keuangan (0.164) Pemerintah pusat (0.168) Pelaku UKM (0.271) Pemerintah daerah 0.221) KADIN daerah (0.171) KPI1 (0.219) KPI 2 (0.090) KPI 3 (0.180) KPI 4 (0.314) KPI 5 (0.198) KPI 1 (0.153) KPI 2 (0.482) KPI 3 (0.267) KPI 4 (0.099) KPI 5 (0.291) KPI 4 (0.178) KPI 3 (0.168) KPI 2 (0.182) KPI 1 (0.182) KPI 1 (0.118) KPI 2 (0.132) KPI 3 (0.174) KPI 4 (0.155) KPI 5 (0.119) KPI 5 (0.112) KPI 5 (0.189)
Strategi Peningkatan Kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor
Perspektif Keuangan (0.161) Perspektif pelanggan (0.319) Perspektif bisnis internal (0.209) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran (0.311) Meningkatkan kinerja (0.414) Inovasi (0.344) Pengembangan manajemen UKM (0.213) Pengembangan pasar (0.145) Pengembangan produk (0.311) Pengembangan SDM (0.324) Meningkatkan daya saing
Keterangan :
KPI perspektif keuangan
1. KPI 1; presentase pertumbuhan profit (%)
2. KPI 2; rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan (minggu/bulan).
3. KPI 3; presentase tagihan piutang yang tidak dibayar sesuai skedul (%) 4. KPI 4; rasio antara biaya total dan nilai output
5. KPI 5; pertumbuhan total biaya pengembangan pegawai/ pegawai (%) KPI perspektif pelanggan
1. KPI 1; Presentase pembelian oleh pelanggan baru (%) 2. KPI 2; Tingkat kepuasan pelanggan utama (indeks) 3. KPI 3; Presentase penambahan oleh pelanggan lama (%) 4. KPI 4; Presentase keberhasilan program promosi (%)
KPI perspektif bisnis internal
1. KPI 1;Jumlah inovasi produk yang dihasilkan (angka)
2. KPI 2; Presentase order produksi yang dapat dipenuhi sesuai dengan jadwal dibanding total produksidalam kurun waktu tertentu (%)
3. KPI 3; Waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan produk baru; sejak dari permunculan ide/gagasan produk hingga produk akhir siap dipasarkan (Bulan)
4. KPI 4; Penghematan waktu produksi karena adanya inovasi proses yang dihasilkan (jam)
5. KPI 5; Presentase penyelesaian program pengembangan (%) KPI perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
1. KPI 1; Presentase kinerja karyawan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh UKM (%)
2. KPI 2; Presentase karyawan yang dibayar berdasarkan kinerja (%) 3. KPI 3; Indeks kepuasan karyawan
4. KPI 4; Presentase gagasan/ide yang direalisasikan menjadi kenyataan (%) 5. KPI 5; Jumlah pertemuan/diskusi yang dilakukan oleh pimpinan dengan
staf dalam kurun waktu satu bulan (angka)
6. KPI 6; Presentase turn-over (tingkat keluar masuknya karyawan per tahun) 7. KPI 7; Presentase keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan
(termasuk pelatihan)
Pembobotan dan Prioritas Level Faktor
Tujuan utama dari struktur hirarki ini adalah strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor. Level kedua dari struktur hirarki adalah empat perspektif pada BSC. Bobot kriteria pada hirarki mempresentasikan tingkat kepentingan relatif suatu level. Hal ini berguna untuk membandingkan tingkat kepentingan antara perspektif dalam skema balanced scorecard.
Berdasarkan pengolahan dengan AHP diperoleh tingkatan prioritas faktor seperti pada Tabel 7 di bawah.
Tabel 7 Tingkatan prioritas faktor BSC UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor
Elemen Faktor Bobot Prioritas
Perspektif pelanggan 0.319 1
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
0.311 2
Perspektif bisnis intenal 0.209 3
Perspektif keuangan 0.161 4
Berdasarkan Tabel7 di atas menunjukkan prioritas perspektif yang paling terlibat dan berpengaruh pada strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor adalah perspektif pelanggan dengan bobot prioritas 0.319, sedangkan perspektif keuangan sebesar 0.161 menjadi prioritas terakhir. Hal tersebut dikarenakan tanpa adanya pelanggan, UKM Kluster Agro tidak dapat meningkatkan penjualan, oleh karena itu UKM Kluster Agro sangat memperhatikan pelanggannya. Sedangkan perspektif keuangan menjadi prioritas terakhir, hal tersebut dikarenakan pada UKM Kluster Agro belum memiliki pengelolaan keuangan yang baik, UKM Kluster Agro dalam menjalankan usahanya tidak membedakan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Pembobotan dan Prioritas Level Aktor
Pada Tabel8 dapat dilihat bahwa aktor yang paling berpengaruh pada strategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor adalah pelaku UKM dengan bobot (0.271).Pelaku UKM adalah pihak yang paling mengetahui tentang UKM. Sehingga pelaku UKM memiliki peran yang besar dalam menentukan strategi peningkatan kinerja yang baik untuk diterapkan pada usaha kecil menengah Kluster Agro Kabupaten Bogor. Selain pelaku UKM, aktor lain yang juga berperan dan memiliki andil dalam kebijakan UKM adalah pemerintah daerah (0.221) yang menjadi prioritas kedua, prioritas ketiga adalah kadin daerah (0.171), keempat pemerintah pusat (0.168). Pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki peran yang sangat dibutuhkan bagi UKM, yaitu dengan memberikan pelatihan maupun kegiatan pengembangan lainnya seperti program pengembangan kewirausahawan dan keunggulan kompetitif UKM, dan program pengembangan sistem pendukung usaha UKM, untuk meningkatkan daya saing. Selain itu Kadin daerah memiliki peran untuk membentuk suatu badan atau lembaga yang menjadi pusat pemasaran UKM. Pada UKM Kluster Agro, lembaga keuangan menjadi prioritas terakhir yaitu lembaga keuangan (0.164), hal tersebut dikarenakan pada UKM Kluster Agro pada awal menjalankan usahanya menggunakan modal pribadi tanpa modal dari lembaga keuangan.
Tabel8Tingkatan prioritas aktor UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor
Elemen aktor Bobot Prioritas
Pelaku UKM 0.271 1
Pemerintah daerah 0.221 2
Kadin daerah 0.171 3
Pemerintah pusat 0.168 4
Pembobotan dan Prioritas Level Tujuan
Pada Tabel9 dapat dilihat bahwa tujuan yang paling ingin dicapai UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor adalahmeningkatkan kinerja sebesar (0.411).
Meningkatkan kinerja UKM Kluster Agro dilakukan sebagai upaya agar UKM mampu bersaing dengan UKM-UKM yang lain. Tujuan yang memiliki prioritas kedua adalah inovasi (0.344). Sedangkan prioritas ketiga adalah meningkatkan daya saing (0.250).
Tabel9 Tingkatan prioritas tujuan UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor
Elemen tujuan Bobot Prioritas
Meningkatkan kinerja 0.414 1
Inovasi 0.344 2
Meningkatkan daya saing 0.250 3
Pembobotan dan Prioritas Level Alternatif
Semua alternatif strategi dijalankan dengan baik akan berdampak baik padastrategi peningkatan kinerja UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor.Alternatif strategi yang menjadi prioritas pertama adalah pengembangan SDM sebesar (0.324). Pengembangan melibatkan pembelajaran yang melampaui pekerjaan saat ini dan memiliki fokus lebih jangka panjang (Mondy 2008). Pada UKM agro membutuhkan keterampilan bagi karyawannya, hal tersebut yang membedakan UKM agro dengan UKM kluster lainnya. Hal tersebut dikarenakan tidak semua sumber daya manusia mampu memiliki keterampilan untuk bertani. Oleh karena itu diperlukan pengembangan SDM. Pengembangan SDM perlu dilakukan dikarenakan untuk mempersiapkan SDM menghadapi masa depan yang akan mendatang. Hal tersebut terkait dengan persiapan SDM tersebut dalam menghadapi pangsa pasar yang baru. Pengembangan SDM dilakukan dengan memberikan pelatihan, menyelengarakan diskusi secara rutin untuk mencapai tujuan bersama. Pengembangan pasar sebesar (0.145), menjadi prioritas terakhir dikarenakan untuk melakukan pengembangan pasar, perlu dilakukan pengembangan SDM, pengembangan produk dan pengembangan manajemen terlebih dahulu.
Tabel10Tingkatan prioritas alternatif UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor
Elemen alternatif Bobot Prioritas
Pengembangan SDM 0.324 1
Pengembangan produk 0.311 2
Pengembangan manajemen UKM 0.213 3
Pengembangan pasar 0.145 4
Indikator kinerja utama/Key performances Indicators (KPI) UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor
Indikator kinerja utama yang diperoleh, kemudian dibobotkan dengan menggunakan AHP. Pembobotan tersebut berdasarkan instrumen yang diisi oleh lima pakar yaitu pemerintah daerah (Dinas UKM Kabupaten Bogor), dua pelaku UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor, Kamar dagang industri dan lembagakeuangan (Bank). Indikator kunci utama yang melekat pada level 2 merupakan bobot perspektif untuk setiap ukuran hasil. Berdasarkan hasil pengolahan AHP, diperoleh hasil prioritas dan bobot dari masing masing indikator
kinerja utama per perspektif untuk UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Hasil prioritas dan Bobot Indikator Kinerja Utama (IKU) UKM Agro Perspektif IKU Pendorong IKU Penghasil Bobot Keuangan Rasio biaya total dan nilai output 0.314
Presentase pertumbuhan profit
0.219
Pertumbuhan total biaya pengembangan biaya
0.198
Presentase tagihan piutang yang tidak dibayar sesuai skedul
0.180
Rata- rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaian laporan keuangan
0.090
Pelanggan Tingkat kepuasan pelanggan
0.482
Presentase
penambahan pembelian oleh pelanggan lama
0.267
Presentase pembelian oleh pelanggan baru
0.153
Presentase keberhasilan program promosi 0.099 Bisnis internal Presentase penyelesaian program
pengembangan
0.291
Jumlah inovasi yang dihasilkan
0.182
Presentase order produksi yang dapat dipenuhi sesuai jadwal dibanding total produksi dalam kurun waktu tertentu
0.182
Penghematan waktu produksi karena adanya inovasi proses
0.178
Waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan produk baru 0.168 Pertumbuhan dan pembelajaran Presentase keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan karyawan 0.189 Indeks kepuasan karyawan 0.174
Presentase gagasan ide yang direalisasikan menjadi kenyataan
0.155
Presentase karyawan yang dibayarkan berdasarkan kinerja
0.132
Jumlah pertemuan/ diskusi yang dilakukan oleh pimpinan dengan staf dalam kurun waktu satu bulan.
0.119
Presentase kinerja karyawan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh UKM
0.118
Presentase turn- over 0.112
1. Perspektif Keuangan
Indikator kinerja utama pada perspektif keuangan UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki lima IKU hasil. Rasio biaya total dan nilai output menjadi prioritas pertama dengan bobot 0.314. Total dan nilai output menjadi
prioritas pertama, hal itu dikarenakan setiap usaha harus memiliki anggaran terkait pengeluaran dan pemasukan. Sering kali pelaku UKM belum melakukan pemisahan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi ini yang menjadi faktor UKM kurang stabil. Seharusnya semua kegiatan usaha melakukan pemisahan antara keuangan usaha dan keuangan pribadi agar keuntungan dapat diprediksi. Rata- rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.090. Pada UKM Kluster Agro belum memiliki laporan keungan yang terstruktur dengan baik. UKM Kluster Agro hanya memiliki perencanaan keuangan untuk pembenuhan kebutuhan sehari-harinya, sehingga kegiatan menyelesaikan laporan keuangan jarang dilakukan oleh UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor.
2. Perspektif Pelanggan
Indikator kinerja utama pada perspektif pelanggan UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki empat IKU hasil. Tingkat Kepuasan Pelanggan menjadi prioritas pertama sebesar 0.482. UKM Kluster Agro sangat memperhatikan kepuasan pelanggan. Hal tersebut dikarenakan sebesar apapun modal yang dimiliki, namun tanpa adanya pelanggan yang loyal terhadap produk UKM Kluster Agro, maka UKM tersebut tidak dapat meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, UKM Kluster Agro memperhatikan kepuasan pelanggannya dengan menciptakan kepercayaan kepada pelanggan, dan dengan meningkatkan kulitas produk. Presentase keberhasilan promosi menjadi prioritas terakhir yaitu sebesar 0.099. Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang jarang dilakukan pada UKM Kluster Agro, hal ini dikarenakan sistem promosi yang dilakukan hanya dari mulut ke mulut.
3. Perspektif Bisnis Internal
Indikator kinerja utama pada perspektif bisnis internal UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki lima IKU hasil. Presentase penyelesaian program pengembangan menjadi prioritas pertama dengan bobot 0.291. UKM Kluster Agro Kabupaten bogor melakukan program pengembangan seperti melakukan diskusi secara rutin terhadap para karyawannya. Waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan produk baru menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0.168. Waktu yang dibutuhkan UKM Kluster Agro dalam meluncurkan inovasi produknya yaitu dua hingga tiga tahun.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Indikator Kinerja Utama pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki tujuh IKU hasil. Presentase keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan karyawan menjadi prioritas pertama sebesar 0.189. Pada UKM Kluster Agroselalu mengadakan diskusi secara rutin untuk keberlanjutan UKM. Presentase turn-over karyawan sebesar 0.112 menjadi prioritas terakhir. Pada UKM Kluster Agro Kabupaten Bogor memiliki tingkat turn-over yang rendah, hal tersebut dikarenakan pada UKM Kluster Agro sangat memperhatikan karyawannya. Pada UKM Kluster