• Tidak ada hasil yang ditemukan

8. Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki

4.1. Gambaran Umum Badan Litbang Pertanian

Badan Litbangtan merupakan lembaga penelitian di bidang pertanian dibawah Kementerian Pertanian yang mengemban tugas, pokok dan fungsi pelayanan pada penelitian dan pengembangan pertanian demi mendukung pembangunan di bidang pertanian. Sesuai dengan Undang-undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan dalam pasal 16, bahwa Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang wajib mengusahakan alih teknologi kekayaan intelektualnya dan berhak menggunakan pendapatan yang diperolehnya untuk mengembangkan diri. Selanjutnya Undang-undang ini diperjelas oleh diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Pada PP No. 20 Tahun 2005 tersebut disebutkan pada beberapa pasal, seperti :

a. Pasal 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 : kepemilikan HKI dan pengaturan kepemilikannya.

b. Pasal 14 dan 15 : alih teknologi dapat dilakukan, baik komersial dan non komersial.

c. Pasal 16 dan 17 : Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang wajib membentuk lembaga pengelola KI dan alih teknologi dan diatur lebih lanjut oleh pimpinan Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang.

d. Pasal 20 : Alih teknologi KI dapat dilaksanakan melalui mekanisme lisensi, kerja sama, pelayanan iptek dan publikasi.

e. Pasal 38 : Pendapatan dari hasil alih teknologi dapat digunakan langsung untuk meningkatkan anggaran UK/UPT, memberi insentif kepada inventor, memperkuat unit pengelola alih teknologi, memperkuat sumber daya iptek, dan memperluas jaringan kerja sama iptek.

Oleh karenanya pelaksanaan komersialisasi hasil-hasil invensi Badan Litbangtan diupayakan dengan berpegang pada keseluruhan aturan tersebut.

4.1.1. Sejarah Badan Litbang Pertanian

Badan Litbangtan didirikan sejak 26 Agustus 1974 melalui Keppres No.

45/1974 tentang Susunan Organisasi Departemen. Di dalam Lampiran Keputusan Presiden tersebut disebutkan bahwa Badan Litbangtan berada dibawah koordinasi Departemen Pertanian, dan saat ini menjadi Kementerian Pertanian. Tugas, pokok dan fungsi Departemen Pertanian sebagaimana disebutkan dalam Keputusan tersebut yaitu menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang pertanian. Fungsi strategis ini terus berkembang dan memperkuat organisasi Badan Litbangtan sebagai lembaga penelitian pemerintah khusus di bidang pertanian.

4.1.2. Visi dan Misi Badan Litbang Pertanian

Badan Litbangtan selaku organisasi pemerintah yang bergerak dalam bisnis proses litbang pertanian mempunyai visi menjadi lembaga litbang pertanian berkelas dunia yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pertanian untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal. Salah satu misi Badan Litbangtan, yaitu: mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional dalam rangka penguasaan iptek dan peningkatan perannya dalam pembangunan pertanian (Badan Litbangtan, 2010).

Visi dan misi Badan Litbangtan tersebut mendukung visi Kementerian Pertanian yaitu pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani. Visi dan misi Badan Litbangtan tersebut diarahkan guna mendukung program 4 (empat) target sukses pembangunan pertanian, yaitu (1) swasembada dan swasembada berkelanjutan; (2) penganekaragaman pangan; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; dan (4) peningkatan kesejahteraan petani. Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor maka Badan Litbangtan perlu terus mengembangkan kemampuan inovasi dan invensinya guna meningkatkan daya saingnya sebagai lembaga litbang.

4.1.3. Bidang Usaha

Sejak tahun 2008 Badan Litbangtan telah menyeleksi hasil inovasi unggulannya dan hingga tahun 2010 telah terseleksi hingga 200 inovasi teknologi dari sejumlah hasil invensinya (Tabel 17). Dari 200 inovasi unggulan tersebut, baru sekitar 13 invensi yang dilisensikan kepada investor, terdiri dari 5 varietas jagung, 2 varietas padi hibrida, 1 varietas kenaf, 4 macam pupuk, dan 1 pestisida hayati dan starter tepung cassava (Tabel 18).

Tabel 17. Produk Hasil Inovasi Badan Litbang Pertanian

Jenis Banyaknya (buah)

Varietas Padi 32

Teknologi Perbanyakan Ternak 3

Teknologi Vaksin 13

Antigen 8

Kit Teknik Diagnostik Penyakit 10

Teknologi Peningkatan Produktivitas Lahan 12

Pemasalah Benih (SE) 1

Prototipe Alsintan 10

Teknologi Pasca Panen 8

Rekomendasi Teknologi Spesifik Lokasi 64

Total 277

Sumber : Badan Litbangtan, 2010.

Tabel 18. Hasil Invensi yang telah di Lisensi

No. Hasil Invensi Inventor Pelisensi

1. Jagung Hibrida

PT. Bintang Timur Pasifik PT. Sumber Alam Sutera

2. Padi Hibrida a. Varietas Maro b. Varietas Rokan

Tim Peneliti Padi PT. DuPont Indonesia

3. Kenaf Dr. Sudjindro PT. Global Agrotek Nusantara

4. a. Pupuk Rhizoplus b. Pupuk BioFertilizer c. Pupuk BioBus d. Pupuk DSA

Dr. Rasti Saraswati PT. Hobson Interbuana Ind.

PT. Nusa Palapa Gemilang PT. Bio Industri Nusantara PT. Bintang Timur Pasifik 5. Biopestisida (Prima BF) Ir. Hanuddin PT. Primasid Andalan Utama 6. Bibit Starter Tepung

PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk.

Sumber : Badan Litbangtan, 2010

4.1.4. Struktur Organisasi

Badan Litbangtan merupakan lembaga penelitian dengan organisasi yang besar dengan jumlah pegawai keseluruhan mencapai 8.202 orang dan sebanyak 2.069 orang adalah pejabat fungsional. Keseluruhannya di bidang komoditas tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, sosial ekonomi pertanian, mekanisasi pertanian, biogenetika, pasca panen, sumberdaya lahan pertanian serta pengkajian teknologi pertanian (Gambar 14).

4.1.5. Riset dan Pengembangan

Sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Litbangtan maka penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan Badan Litbangtan dilakukan dalam rangka mendukung pembangunan pertanian. Anggaran untuk alokasi penelitian di Badan Litbangtan s/d tahun 2010 masih merupakan anggaran tertinggi dari keseluruhan anggaran belanja yaitu sekitar 60,35% dengan capaian varietas yang diperoleh untuk tanaman padi/palawija, sayuran, tanaman perkebunan dan tanaman hias keseluruhannya sebanyak 21 varietas hanya di tahun 2010 (Badan Litbangtan, 2010). Upaya Badan Litbangtan dalam mengembangkan kemampuan riset

BADAN

SDMnya, masih merupakan pendanaan tertinggi pada anggaran yang mencapai 16,8% dan untuk tahun 2010 telah dialokasikan anggaran untuk 492 judul kegiatan penelitian. Oleh karenanya, Badan Litbangtan mempunyai potensi untuk menghasilkan invensi yang dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat, baik untuk komersial maupun non komersial (Badan Litbangtan, 2011).

Gambar 14. Struktur organisasi Badan Litbang Pertanian Tahun 2011 4.2. Kegiatan Bauran Pemasaran Hasil Invensi

Kegiatan bauran pemasaran hasil invensi yang dilakukan Badan Litbangtan sampai saat ini dilakukan dalam rangka alih teknologi sebagaimana menjadi kewajiban lembaga penelitian seperti dicantumkan dalam UU No. 18/2002.

Kegiatan-kegiatan pemasaran hasil invensi yang telah dilakukan antara lain dengan melaksanakan Round Table Meeting atau forum bisnis, melaksanakan pameran/expo agroinovasi dan melakukan promosi penawaran lisensi tunggal bagi mitra/investor yang datang dan memerlukan teknologi.

Alih teknologi merupakan salah satu kegiatan bauran pemasaran yang dilakukan oleh lembaga penelitian. Kegiatan alih teknologi ini dilindungi oleh UU dan dilakukan dalam rangka komersialisasi agar diperoleh transformasi dan scale up invensi dari berbagai pihak dengan berbagai keahlian hingga menjadi produk baru dan dapat dipasarkan lebih luas lagi (Badan Litbangtan, 2011). Kerjasama

alih teknologi yang dilakukan di Badan Litbangtan dilakukan melalui beberapa mekanisme yaitu kerjasama, lisensi, pelayanan jasa konsultasi, dan pra lisensi (BPATP, 2010).

4.3. Analisis Pendahuluan Pengembangan Strategi Komersialisasi Jagung

Dokumen terkait