• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1.1 Letak dan Keadaan Geografis

Letak pondok pesantren Al Muayyad berada di kota Surakarta yang merupakan sentra perdagangan batik dan produk tekstil lainnya, pendidikan, budaya Jawa, tempat kelahiran tokoh-tokoh dan organisasi-organisasi pergerakan nasional. Secara geografis merupakan kawasan perlintasan antarkota penting di Jawa. Sejarah modernnya dimulai sejak perpindahan Kraton Kartasura ke desa Sala yang kemudian menjadi Surakarta pada tahun 1745. Saat ini pondok pesantren Al Muayyad berada pada sentral perkembangan kota Surakarta, letak strategis dengan kemudahan mengakses menuju pusat kota, tempat hiburan, perkantoran, hotel, pasar dsb.

Berdirinya Al Muayyad dirintis pada tahun 1930 oleh K.H. Abdul Mannan bersama K.H. Ahmad Shofawi dan Prof. K.H. Moh Adnan kemudian ditata sistemnya ke arah sistem madrasah tahun 1937 oleh KH. Ahmad Umar Abdul Mannan. Penataan sisitem pembelajaran sistem madrasah yang dilengkapi dengan Madrasah Diniyyah (1939), MTs dan SMP (1970), MA (1974), dan SMA (1992) dalam lingkungan pondok pesantren.

Pondok Pesantren Al Muayyad merupakan pesantren Al-Quran tertua di Surakarta, Al-Muayyad terpanggil untuk menguatkan dan mengembangkan diri, berangkat dalam kearifan masa silam untuk menjangkau kejayaan masa depan dengan konsep tarbiyah yang utuh. Al Muayyad memandang bahwa terdapat empat kriteria kecakapan yang harus dimiliki oleh generasi muda muslim seperti yang dilangsir pada laman web http://www.almuayyad.org yaitu sebagai berikut:

1. Kecakapan Al-Quran sebagai dasar utama ajaran agama Islam;

2. Kecakapan keilmuan baik ilmu-ilmu yang langsung untuk mendalami ajaran agama dari kitab-kitab kuning beserta ilmu penunjangnya maupun untuk mencerdaskan kehidupan (sains).

3. Kecakapan humaniora yang memampukan santri untuk hidup secara arif melalui bahasa, sastra, tarikh, dan kebudayaan.

4. Kecakapan transformatif yang menguatkan bakat para santri untuk kreatif mengalihgunakan ilmu ke dalam praktek kehidupan sehari-hari yang bermartabat.

4.1.1.2 Sejarah Berdiri dan Perkembangannya

Sejarah berdirinya pondok pesantren Al-Muayyad Surakarta terbagi menjadi tiga generasi yakni generasi pertama tahun 1930 oleh K.H. Abdul Mannan, generasi kedua tahun 1937 K.H. Ahmad Umar Abdul Mannan, dan ketiga K.H. Abdul Rozaq Shofawi hingga sekarang. Perkembangan Pondok

Pesantren Al-Muayyad melalui sistem kepesantrenan dengan model manajemen sistem pendidikan nasional pada Departemen Pendidikan & Kebudayaan untuk turut menyerasikan pola pesantren dengan sistem pendidikan nasional, meningkatkan mutu sumber daya manusia, Al-Muayyad memiliki madrasah diniyyah, pengajian Al Qur‟an, sekolah dan madrasah berkurikulum nasional beserta kegiatan kepesantrenan lainnya.

4.1.1.3VISI MISI Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta

Setiap lembaga pendidikan tentunya tidak terlepas dari visi misi yang menjadikan acuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, pondok pesantren Al- Muayyad Mangkuyudan Surakarta memiliki visi cerdas dan mulia bersama Al- Quran. Sedangkan misi yang diusung oleh Al Muayyad sebagai berikut; (1) Pendidikan agama Islam Ahlussunnah wal-jama'ah dengan penguatan kompetensi di bidang AI-Quran; (2) Pendidikan menengah berkualitas sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan selanjutnya dan (3) Pengembangan minat dan bakat santri untuk menopang hidup kreatif dan bertanggung jawab.

4.1.1.5 Program Pendidikan dan Kurikulum

Program pendidikan yang terdapat di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta adalah sebagai berikut:

1. Tingkat SMP, MA, SMA (untuk sekolah formal)

2. Madrasah Diniyyah Awaliyah (MDA) ditempuh selama 3 tahun bagi siswa SMP dan yang sederajat dengan kurikulum sebagai berikut: nahwu

(jurumiyyah); shorof (amtsilatut tashrifiyyah); fiqh (mabadiul fiqhiyyah dan

3. Madrasah Diniyyah Wustho (MDW) ditempuh 3 tahun bagi siswa MA/SMA dan yang sederajat dengan program sebagai berikut:

a. Program A berupa: nahwu (alfiyyah); shorf; fiqh; ushul fiqih; qowaidul fiqhiyyah, mawarits; balaghah; tauhid; bahasa arab (muhadatsah &

muthola‟ah); tajwid, munakahat dan qiroatul kutub.

b. Program B yakni: nahwu (umrithi); fiqh; ushul fiqih; qowaidul fiqhiyyah, mawarits; balaghah; tauhid; bahasa arab; tajwid, munakahat dan qiroatul kutub.

c. Program C yaitu: tahfidzul Qur‟an; tafsir; ulumul Qur‟an dan dirasah islamiyyah.

Tabel 4.1

Kegiatan Harian Santri/ Siswa (SMP/ MA/ SMA)

Waktu Kegiatan Waktu Kegiatan

04.30 Jama‟ah sholat Subuh 16.00 Pengembangan diri

05.00 Pengajian Al Qur‟an 17.00 Makan sore

06.00 Sarapan pagi 18.00 Jama‟ah sholat

Magrib 07.00 Masuk kelas (SMP/ SMA/ MA) 18.30 Pengajiaan Al Qur‟an 12.30 Jama‟ah shalat Dhuhur 19.30 Jama‟ah shalat Isya‟

13.00 Makan siang 20.00 Pengkajian kitab

13.30 Masuk kelas (Madrasah Diniyyah Awaliyah/ Wustho)

20.30 Belajar malam

15.30 Jama‟ah sholat Ashar 22.00 Istirahat malam

4.1.1.6 Tata Tertib Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta

Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta memiliki tata tertib yang mengatur perilaku santri berupa kewajiban yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, larangan serta sanksi tegas apabila terdapat santri yang melanggar tata tertib. Tata tertib memuat hal yang berkaitan dengan kewajiban dan larangan yang harus ditaati oleh santri Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta antara lain berupa taat pada syari‟at Islam, berakhlaqul Karimah, dan tidak menyimpan/ membawa/ memakai alat-alat elektronik.

4.1.1.7 Simpulan

Pondok Pesantren Al-Muayyad merupakan pondok pesantren Al Qur‟an yang dirintis pada tahun 1930 memiliki letak geografis yang sangat strategis dimana lokasi pondok pesantren tersebut berada di pusat kota Surakarta dengan kemudahan mengakses menuju pusat kota, tempat hiburan, perkantoran, hotel, pasar dsb. Tingkatan pendidikan formal SMP, SMA dan MA sedangkan MDA dan MDW untuk sekolah kurikulum pesantren serta program tahfidz. Al- Muayyad memiliki visi yakni cerdas dan mulia bersama Al Qur‟an bermaksud untuk membentuk sumber daya manusia yang berpedoman pada Al Qur‟an dalam menjalani kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan santri ditata dengan teratur dari bangun tidur hingga tidur kembali, tingkah laku santri telah di atur dalam tata tertib yang wajib di taati. Dalam hal yang berkaitan dengan santri di pondok pesantren ujung kendali berada pada pihak pengurus.

Dokumen terkait