• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Wisata Manding

1. Kondisi Geografis Desa Wisata Manding

Secara geografis Desa Wisata Manding merupakan bagian wilayah Desa Sabdodadi, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Desa Sabdodadi kurang lebih 232,50 Ha. Desa Sabdodadi memiliki lima pedukuhan yaitu Kadibeso, Keyongan, Manding, Dukuh dan Neco. Dusun Manding terletak di jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo sebelah barat jalan parangtritis km 11,5 atau dari arah Gabusan ke selatan sekitar 2 km. Jarak Dusun Manding ke kantor Kecamatan Bantul kurang lebih 6 km sedangkan jarak dusun ke ibukota kabupaten kurang lebih 5 km dan jarak dusun ke ibukota provinsi kurang lebih 15 km. Luas wilayah Dusun Manding kurang lebih 173.525 m2. Batas wilayah Dusun Manding :

a) Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Neco, Sabdodadi.

b) Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Manding Kidul, Trirenggo. c) Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Manding Serut, Kadibeso. d) Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Manding Gandekan, Trirenggo.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

66 2. Kondisi Demografi Dusun Manding

a) Demografi Penduduk di Dusun Manding

Secara demografi jumlah penduduk di Dusun Manding 1.821 jiwa dengan jumlah kepala rumah tangga 631 KK.

b) Komposisi Penduduk Dusun Manding Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Dusun Manding seluruhnya 1.821 jiwa terdiri dari 902 jiwa penduduk laki-laki dan 919 jiwa penduduk perempuan.

c) Komposisi Penduduk Dusun Manding Menurut Usia

Dari data monografi Dusun Manding tahun 2015 didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Komposisi Penduduk Menurut Usia

Nomor Usia Penduduk Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 < 7 tahun 179 9,83% 2 7-14 tahun 197 10,81% 3 15-19 tahun 134 7,36% 4 20-24 tahun 130 7,14% 5 25-34 tahun 293 16,1% 6 35-50 tahun 459 25,20% 7 <50 tahun 429 23,56% Total 1.821 100%

Sumber: data monografi Dusun Manding tahun 2015

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

67

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk Dusun Manding paling banyak berusia 35-50 tahun yaitu 459 jiwa (25,20 %). Jumlah penduduk paling sedikit adalah penduduk berusia 20-24 tahun sebanyak 130 jiwa (7,14 %). Penduduk usia produktif di Dusun Manding sangat tinggi yaitu 1.445 jiwa (79,36%). Hal ini sangat berperan terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan kulit Manding.

d) Komposisi Penduduk Dusun Manding Menurut Pendidikan Terakhir Dari data monografi Dusun Manding tahun 2015 didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.2

Komposisi Penduduk Dusun Manding Menurut Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 Tidak tamat SD/ sederajat 552 30,31 %

2 Tamat SD/ sederajat 298 16,37 % 3 SMP/sederajat 263 14,44% 4 SMA/sederajat 535 29,38 % 5 Akademi 64 3,51 % 6 S1 dan S2 109 5,97 % Total 1.821 100 %

Sumber: data monografi Dusun Manding tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan terakhir penduduk Dusun Manding adalah tidak tamat SD/sederajat yaitu sebanyak 552 jiwa (30,31 %). Warga yang tidak tamat

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

68

SD/sederajat sebagian besar penduduk lansia yaitu usia di atas 60 tahun. Mayoritas penduduk usia produktif (15-60 tahun) di Dusun Manding hanya berijazah SMA/sederajat yaitu sebanyak 535 jiwa (29,38%). Sebagian besar penduduk Dusun Manding memilih bekerja sebagai pengrajin di industri kerajinan kulit Manding, selain lokasinya dekat dengan tempat tinggal juga bertujuan mengisi waktu luang dan menambah pendapatan rumah tangga. Industri kerajianan kulit Manding memiliki peran penting bagi pendapatan rumah tangga dan penyerapan tenaga kerja penduduk Dusun Manding yang memiliki tingkat pendidikan rendah.

e) Komposisi Penduduk Dusun Manding Menurut Mata Pencaharian Dari data monografi Dusun Manding tahun 2015 didapatkan data sebagai berikut: Tabel 4.3

Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Petani 70 7,39 % 2 Buruh Pabrik/Industri 130 13,71 % 3 Buruh Bangunan 127 13,40 % 4 Pedagang 386 40,72 % 5 Transportasi 12 1,26 % 6 Jasa 185 19,52 % 7 Lainnya 38 4,0 % Total 948 100 %

Sumber : data monografi Dusun Manding tahun 2015

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

69

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Dusun Manding bermata pencaharian sebagai pedagang yaitu sebanyak 386 jiwa (40,72 %). Sebagian besar pedagang menjual barangbarang kerajianan kulit seperti: sepatu, tas, jaket, sabuk, sandal, topi dan souvenir-souvenir kulit. Penduduk yang bermata pencaharian di bidang transportasi paling rendah yaitu yaitu sebanyak 12 jiwa (1,26 %). Hal ini disebabkan karena Dusun Manding merupakan pusat industri kerajianan kulit, sehingga sebagian besar warga bekerja sebagai buruh industri atau pengrajin dan pedagang produk-produk kerajinan kulit. Dapat disimpulkan bahwa Industri kerajianan kulit banyak menyerap tenaga kerja warga Dusun Manding.

f) Komposisi Penduduk Dusun Manding Menurut Jumlah Angkatan Kerja Dari data monografi Dusun Manding tahun 2015 didapatkan data sebagai berikut: Tabel 4.4

Komposisi Penduduk Menurut Angkatan Kerja

No. Usia Angkatan Kerja (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 15-19 39 3,50 % 2 20-24 98 8,80 % 3 25-34 281 25,20 % 4 35-50 434 38,92 % 5 >50 263 23,58 % Total 1.115 100%

Sumber: data monografi Dusun Manding tahun 2015

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

70

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa angkatan kerja Dusun Manding paling banyak berusia 35-50 tahun sebanyak 434 jiwa (38,92 %). Jumlah angkatan kerja paling sedikit adalah angkatan kerja berusia 15-19 tahun sebanyak 39 jiwa (3,50 %). Dapat disimpulkan bahwa usia angkatan kerja penduduk Dusun Manding sangat tinggi yaitu sebanyak 1.115 jiwa, dari total jumlah penduduk di Dusun Manding sebanyak 1.821 jiwa. Hal ini sangat berperan dalam penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan kulit Manding.

B. Pengujian dan Hasil Analisis Data

1. Analisis Data

Tujuan analisis adalah untuk memberi gambaran bagaimana yang diteliti. Melalui deskriptif ini bisa dilihat distribusi jawaban responden secara ringkas, dapat diilustrasikan sebagai berikut:

a) Deskripsi Frequensi Variabel Pemberian Informasi dan Sosialisasi (X1) Berdasarkan kuesioner yang telah diedarkan dan diisi oleh pemilik UMKM di Desa Wisata Manding dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner sebagai berikut:

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

71

Tabel 4.5

Hasil Descriptive Statistic

Pemberian Informasi dan Sosialisasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 22 55.0 55.0 55.0

2 11 27.5 27.5 82.5

3 7 17.5 17.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel yang responden berjumlah 40 orang tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah responden yang pernah mengikuti seminar/pemberian informasi dan sosialisasi sebanyak > 3 kali berjumlah 7 orang dengan persentase 17,5%, pernah mengikuti seminar/pemberian informasi dan sosialisasi sebanyak 1-3 kali berjumlah 11 orang dengan persentase 27,5%, dan yang belum pernah mengikuti seminar/pemberian informasi dan sosialisasi berjumlah 22 orang dengan persentase 55%. b) Deskripsi Frequensi Variabel Latar Belakang Pendidikan (X2)

Berdasarkan kuesioner yang telah diedarkan dan diisi oleh pemilik UMKM di Desa Wisata Manding dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner sebagai berikut:

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

72

Tabel 4.6

Hasil Despcriptive Statistic

Latar Belakang Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 35 87.5 87.5 87.5 2 4 10.0 10.0 97.5 3 1 2.5 2.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwa ada 40 jawaban responden. Responden yang memiliki latar belakang pendidikan lainnya sebanyak 35 orang dengan persentase 87,5% dan untuk Manajemen dan Ekonomi sebanyak 4 orang dengan persentase 10% sedangkan Akuntansi hanya 1 orang dengan persentase 2,5%.

c) Deskripsi Frequensi Variabel Jenjang Pendidikan (X3)

Berdasarkan kuesioner yang telah diedarkan dan diisi oleh pemilik UMKM di Desa Wisata Manding dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Despcriptive Statistic

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

73

Jenjang Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 4 10.0 10.0 10.0 2 2 5.0 5.0 15.0 3 22 55.0 55.0 70.0 4 12 30.0 30.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel di atas yang berjumlah 40 responden dapat dilihat bahwa jumlah responden menurut jenjang pendidikan yaitu lainnya berjumlah 4 orang dengan persentase 10%, SMP sebanyak 2 orang dengan persentase 5%, SMA/SMK sebanyak 22 orang dengan persentase 55% dan untuk jenjang pendidikan S2/S1/Diploma 3 sebanyak 12 orang dengan persentase 30%.

d) Deskripsi Frequensi Variabel Lama Usaha (X4)

Berdasarkan kuesioner yang telah diedarkan dan diisi oleh pemilik UMKM di Desa Wisata Manding dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Despcriptive Statistic

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

74

Lama Usaha

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 2 5.0 5.0 5.0 2 6 15.0 15.0 20.0 3 32 80.0 80.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel di atas dapat dilihat jumlah jawaban responden sebanyak 40 orang yang menjalankan usahanya lebih dari 3 tahun sebanyak 32 orang dengan persentase 80%, dan untuk yang menjalankan usahanya berkisar antara 1 sampai 3 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 15% sedangkan untuk yang menjalankan usahanya 1 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 5%.

e) Deskripsi Frequensi Variabel Ukuran Usaha (X5)

Berdasarkan kuesioner yang telah diedarkan dan diisi oleh pemilik UMKM di Desa Wisata Manding dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Despcriptive Statistic

Ukuran Usaha1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 25 62.5 62.5 62.5 2 13 32.5 32.5 95.0 3 2 5.0 5.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

75

Dalam tabel di atas dapat diketahui jumlah karyawan yang dimiliki oleh UMKM di Desa Wisata Manding yang sebanyak antara 20-99 karyawan berjumlah 2 orang dengan persentase 2%, dan yang memiliki karyawan sebanyak 5-19 orang berjumlah 13 orang dengan persentase 32,5% serta yang memiliki karyawan kurang dari atau sama dengan 4 orang berjumlah 25 orang dengan persentase 25%.

Tabel 4.10

Hasil Despcriptive Statistic

Ukuran Usaha2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 14 35.0 35.0 35.0 2 22 55.0 55.0 90.0 3 4 10.0 10.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel di atas dapat diketahui nilai aset yang dimiliki oleh UMKM di Desa Wisata Manding yang berjumlah > 500 juta sampai dengan 10 Milyar rupiah sebanyak 4 orang dengan persentase 10%, untuk jawaban > 50 juta sampai 500 juta rupiah sebanyak 22 orang

dengan persentase 55% sedangkan untuk jawaban ≤ 50 juta rupiah

sebanyak 14 orang dengan persentase 35%.

Tabel 4.11

Hasil Despcriptive Statistic

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

76

Ukuran Usaha3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 24 60.0 60.0 60.0 2 15 37.5 37.5 97.5 3 1 2.5 2.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel diatas dapat diketahui jawaban 40 responden untuk hasil penjualan UMKM per tahun yang berjumlah 2,5 milyar sampai dengan 50 milyar sebanyak 1 orang dengan persentase 2,5 persen dan untuk jawaban > 300 juta sampai dengan 2,5 milyar sebanyak 15 orang

dengan persentase 37,5% sedangkan untuk jawaban ≤ 300 juta sebanyak

24 orang dengan persentase 60%.

f) Deskripsi Frequensi Pemahaman UMKM terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP

Berdasarkan kuesioner yang telah diedarkan dan diisi oleh pemilik UMKM di Desa Wisata Manding dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Despcriptive Statistic

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

77

Pemahaman UMKM1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 2 1 2.5 2.5 2.5 3 1 2.5 2.5 5.0 4 26 65.0 65.0 70.0 5 12 30.0 30.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel di atas dapat diketahui jawaban 40 responden untuk

pernyataan “Saya paham bahwa laporan keuangan adalah proses akuntansi sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada

pemilik perusahaan.” Responden yang menjawab sangat setuju ada 12

orang dengan persentase 30%, jawaban setuju 26 orang dengan persentase 65%, jawaban kurang setuju 1 orang dengan persentase 2,5% dan jawaban tidak setuju ada 1 orang dengan persentase 2,5%.

Tabel 4.13

Hasil Despcriptive Statistic

Pemahaman UMKM2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 3 1 2.5 2.5 2.5 4 33 82.5 82.5 85.0 5 6 15.0 15.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

78

Dalam tabel di atas dapat diketahui jawaban 40 responden untuk

pernyataan “Saya paham bahwa laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.” Responden yang menjawab sangat setuju ada 6 orang dengan persentase 15%, jawaban setuju 33 orang dengan persentase 82,5%, jawaban kurang setuju 1 orang dengan persentase 2,5%.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

79

Tabel 4.14

Hasil Despcriptive Statistic

Pemahaman UMKM3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 2 3 7.5 7.5 7.5 3 3 7.5 7.5 15.0 4 26 65.0 65.0 80.0 5 8 20.0 20.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel di atas dapat diketahui jawaban 40 responden untuk pernyataan “Saya dapat menggunakan laporan keuangan perusahaan

saya untuk mendapatkan dana guna pengembangan usaha saya.”

Responden yang menjawab sangat setuju ada 8 orang dengan persentase 20%, jawaban setuju 26 orang dengan persentase 65%, jawaban kurang setuju 3 orang dengan persentase 7,5% dan jawaban tidak setuju ada 3 orang dengan persentase 7,5%.

Tabel 4.15

Hasil Despcriptive Statistic

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

80

Pemahaman UMKM4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 2 6 15.0 15.0 15.0 3 4 10.0 10.0 25.0 4 24 60.0 60.0 85.0 5 6 15.0 15.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel di atas dapat diketahui jawaban 40 responden untuk

pernyataan “Saya paham bahwa komponen laporan keuangan meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan.” Responden yang menjawab sangat setuju ada 6 orang dengan persentase 15%, jawaban setuju 24 orang dengan persentase 60%, jawaban kurang setuju 4 orang dengan persentase 10% dan jawaban tidak setuju ada 6 orang dengan persentase 15%.

Tabel 4.16

Hasil Despcriptive Statistic

Pemahaman UMKM5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 2 4 10.0 10.0 10.0 3 3 7.5 7.5 17.5 4 31 77.5 77.5 95.0 5 2 5.0 5.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

81

Dalam tabel di atas dapat diketahui jawaban 40 responden untuk

pernyataan “Saya paham apa yang dimaksud dengan aset aktiva dan passiva.” Responden yang menjawab sangat setuju ada 2 orang dengan persentase 5%, jawaban setuju 31 orang dengan persentase 77,5%, jawaban kurang setuju 3 orang dengan persentase 7,5% dan jawaban tidak setuju ada 4 orang dengan persentase 10%.

Tabel 4.17

Hasil Despcriptive Statistic

Pemahaman UMKM6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 2 23 57.5 57.5 57.5 3 2 5.0 5.0 62.5 4 14 35.0 35.0 97.5 5 1 2.5 2.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel di atas dapat diketahui jawaban 40 responden untuk

pernyataan “Laporan keuangan yang disusun sudah mengikuti standart

akuntansi khusus untuk UMKM (SAK ETAP).” Responden yang

menjawab sangat setuju ada 1 orang dengan persentase 2,5%, jawaban setuju 14 orang dengan persentase 35%, jawaban kurang setuju 2 orang dengan persentase 5% dan jawaban tidak setuju ada 23 orang dengan persentase 57,5%.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

82

Tabel 4.18

Hasil Despcriptive Statistic

Pemahaman UMKM7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 1 2.5 2.5 2.5 3 2 5.0 5.0 7.5 4 29 72.5 72.5 80.0 5 8 20.0 20.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Dalam tabel di atas dapat diketahui jawaban 40 responden untuk pernyataan “Laporan keuangan mempermudah saya untuk mengetahui informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan mempermudah saya mendapatkan dana untuk usaha saya.” Responden yang menjawab sangat setuju ada 8 orang dengan persentase 20%, jawaban setuju 29 orang dengan persentase 72,5%, jawaban kurang setuju 2 orang dengan persentase 5% dan jawaban tidak setuju ada 1 orang dengan persentase 2,5%.

2. Pengujian Data

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian atas beberapa variabel independen yang mempengaruhi pemahaman UMKM dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP pada UMKM di Desa Wisata Manding. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pemberian

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

83

Informasi dan Sosialisasi, Latar Belakang Pendidikan, Jenjang Pendidikan, Lama Usaha, dan Ukuran Usaha.

a) Pengujian Kualitas Data 1) Uji Validitas

Hasil uji validitas ke lima variabel independen dan satu variabel dependen dikenakan kepada 40 responden dapat dijabarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas

Butir. No Pearson Correlation Sig.(2-tailed) Keterangan X1 0,635 0,000 Valid X2 0,256 0,110 Tidak valid X3 0,667 0,000 Valid X4 0,081 0,818 Tidak valid X5_1 0,236 0,142 Tidak valid X5_2 0,358 0,023 Valid X5_3 0,372 0,018 Valid Y_1 0,791 0,000 Valid Y_2 0,468 0,002 Valid Y_3 0,369 0,019 Valid Y_4 0,787 0,000 Valid Y_5 0,554 0,000 Valid Y_6 0,659 0,000 Valid Y_7 0,395 0,012 Valid

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

84

Berdasarkan hasil uji validitas variabel Pemberian Informasi dan Sosialisasi (X1), Latar Belakang Pendidikan (X2), Jenjang Pendidikan (X3), Lama Usaha (X4), Ukuran Usaha (X5) dan Pemahaman UMKM dalam Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Y) di atas semua dinyatakan valid kecuali Latar Belakang Pendidikan (X2), Lama Usaha (X4) dan Ukuran Usaha1 (X5_1), hal ini dikarenakan besarnya nilai signifikansi dari setiap butir item < 0,05 dan rhitung > rtabel dengan didapat nilai rtabel 0,312 maka butir-butir pertanyaan dan pernyataan adalah valid atau sahih. Dengan demikian, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel Pemberian Informasi dan Sosialisasi (X1, Jenjang Pendidikan (X3), Ukuran Usaha (X5) dan Pemahaman UMKM dalam Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Y) dan tidak sesuai untuk mengukur variabel Latar Belakang Pendidikan (X2), Lama Usaha (X4) dan Ukuran Usaha1 (X5_1).

2) Uji Reliabilitas

Pengujian Cronbach’s Alpha digunakan untuk menguji tingkat keandalan (realibility) dari masing-masing variabel. Hasil uji realibilitas ditunjukkan dalam tabel berikut ini:

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

85

Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.757 14

Responden yang diteliti pada uji coba kuesioner berjumlah 40 (N=40) dan semua data tidak ada yang exclude atau dikeluarkan dari analisis. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas diketahui nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,757 dengan jumlah pertanyaan 7 butir, dan pernyataan 7 butir. Nilai r tabel untuk diuji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5% (p= 0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden 0,2573. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut (0,757) lebih besar dari nilai minimal Cronbach’s Alpha 0,6 oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian ini reliabilitas.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

86 b) Uji Asumsi Klasik

1) Uji Autokorelasi

Untuk menentukan adanya autokorelasi atau tidak dapat diketahui dari nilai Durbin Watson pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.21 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .645a .416 .330 2.876 1.919

a. Predictors: (Constant), X5, Latar Belakang Pendidikan, Pemberian Informasi dan Sosialisasi, Lama Usaha, Jenjang Pendidikan

b. Dependent Variable: Y

Dari hasil pengujian di atas diperoleh nilai Durbin Watson 1,919. Sedangkan dari tabel Durbin Watson dengan signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n)= 40, dan jumlah variabel independen (k)=5 menghasilkan nilai dL sebesar 1,230 dan dU sebesar 1,786. Dengan demikian dapat diketahui nilai Durbin Watson berada du < DW < 4- du yaitu sebesar 1,786 < 1,919 < 2,214 yang berarti tidak ada autokorelasi positif tidak ada keputusan. Hasil pengujian ini juga menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi karena nilai Durbin Watson sangat dekat dengan 2, maka asumsi tidak terjadinya autokorelasi terpenuhi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

87 2) Uji Multikolinearitas

Adanya multikolinieritas dapat dilihat pada tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi bebas multikolinieritas adalah mempunyai VIF disekitar angka 1, sedangkan batas VIF adalah 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1. Condition Index (CI) apabila nilainya antara 10-30 maka terajdi multikolinieritas moderat, jika lebih dari 30 maka terjadi multikolinieritas kuat. Berikut tabel hasil uji multikolinearitas yang diperoleh:

Tabel 4.22

Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing berada di sekitar angka kurang dari 10, sedangkan tollerance

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 25.088 2.987 8.399 .000 Pemberian Informasi dan Sosialisasi 1.411 .663 .311 2.128 .041 .805 1.242 Latar Belakang Pendidikan -.930 1.177 -.113 -.790 .435 .841 1.190 Jenjang Pendidikan 1.867 .605 .465 3.087 .004 .756 1.322 Lama Usaha -1.558 .930 -.241 -1.675 .103 .832 1.202 X5 -.211 .344 -.092 -.614 .543 .762 1.313 a. Dependent Variable: Y

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

88

dibawah 1. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen terhindar dari masalah multikolinearitas dan dapat dilanjutkan untuk penelitian.

3) Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil pengolahan data pada SPSS 17.0 diperoleh hasil uji heteroskedastisitas sebagai berikut:

Tabel 4.23

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.349 1.493 2.913 .006

Pemberian Informasi dan Sosialisasi .319 .334 .172 .954 .347 Latar Belakang Pendidikan -.400 .604 -.119 -.662 .513 Jenjang Pendidikan -.194 .311 -.118 -.624 .537 Lama Usaha -.667 .467 -.253 -1.428 .163 Ukuran Usaha1 .629 .562 .261 1.119 .271 Ukuran Usaha2 .217 .546 .095 .397 .694 Ukuran Usaha3 -.711 .589 -.272 -1.208 .236

a. Dependent Variable: ABS_RES

Hasil output uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser menunjukkan nilai signifikansi variabel Pemberian Informasi dan Sosialisaasi 0,347, nilai signifikansi variabel Latar Belakang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

89

Pendidikan 0,513, nilai signifikansi variabel Jenjang Pendidikan 0,537, nilai signifikansi variabel Lama Usaha 0,163 dan nilai signifikansi variabel Ukuran usaha1 0,271, nilai signifikansi variabel Ukuran usaha2 0,694, nilai signifikansi variabel Ukuran usaha3 0,236. Semua data tersebut nilainya lebih besar dari 0,05 ini berarti model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas antar residual, berarti lolos uji heteroskedastisitas. Pengujian dengan melihat grafik scaterplot, apabila titik-titik menyebar maka tidak terdapat heteroskedastisitas.

Gambar 4.1

Gambar ini menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas karena gambar tersebar secara acak dan tidak membentuk pola

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

90

sehingga data yang di dapat didalam penelitian ini dapat dilanjutkan ke dalam pengujian statistik selanjutnya.

4) Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Untuk mendekati normalitas dapat menggunakan uji one-Sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujian jika nilai signifikansi > 0,05 maka lolos uji normalitas.

Tabel 4.24 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.68550584

Most Extreme Differences Absolute .079

Positive .079

Negative -.071

Kolmogorov-Smirnov Z .499

Asymp. Sig. (2-tailed) .965

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,965 > 0,05. Maka asumsi normalitas tersebut terpenuhi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

91

Hasil uji normalitas juga dapat dapat ditampilkan dalam bentuk grafik scaterplot sebagai berikut:

Gambar 4.2

Hasil Grafik Scaterplot Uji Normalitas

Titik-titik dalam grafik terlihat lurus mengikuti garis lurus tidak menyebar dari arah garis sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

92 c) Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian melalui regresi linier berganda dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel pemberian informasi dan sosialisasi, latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan, lama usaha, dan ukuran usaha dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP pada UMKM di Desa Wisata Manding. Dari hasil pengolahan data pada SPSS 17.0 diperoleh hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

Tabel 4.25

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 25.088 2.987 8.399 .000 Pemberian Informasi dan Sosialisasi 1.411 .663 .311 2.128 .041 .805 1.242 Latar Belakang Pendidikan -.930 1.177 -.113 -.790 .435 .841 1.190 Jenjang Pendidikan 1.867 .605 .465 3.087 .004 .756 1.322 Lama Usaha -1.558 .930 -.241 -1.675 .103 .832 1.202 X5 -.211 .344 -.092 -.614 .543 .762 1.313 a. Dependent Variable: Y

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

93

Berdasarkan tabel di atas dengan memperlihatkan angka berada pada kolom Unstandarized Coefficients Beta maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 25.008 + 1.411X1 + (-0,930)X2 + 1.867X3 + (-1.558)X4 + (- 0,211)X5+e

Dari persamaan regresi di atas maka dapat diinterpretasikan beberapa hal antara lain:

1) Apabila seluruh variabel independen yaitu variabel pemberian informasi dan sosialisasi (X1), latar belakang pendidikan (X2), jenjang pendidikan (X3), lama usaha (X4), dan ukuran usaha (X5), sama dengan nol maka besarnya Pemahaman UMKM dalam Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Y) sama dengan konstanta yaitu 25,088.

2) Variabel Pemberian Informasi dan Sosialisasi (X1) memiliki koefisien positif yaitu 1,411. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa Pemberian Informasi dan Sosialisasi berpengaruh positif terhadap Pemahaman UMKM dalam Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP. Hal ini berarti bahwa terjadi kenaikan Pemberian Informasi dan Sosialisasi sebesar 1 satuan, maka Pemahaman UMKM dalam Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,411 atau 1,41% dengan asumsi bahwa variabel lain konstan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

94

3) Variabel Latar Belakang Pendidikan (X2) memiliki koefisien negatif yaitu -0,930. Untuk setiap kontribusi dari variabel Latar Belakang Pendidikan (X2) akan mempengaruhi Pemahaman UMKM dalam Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Y) sebesar -0,930 dengan asumsi bahwa variabel lain konstan dan setiap penambahan 1 satuan maka latar belakang pendidikan akan

Dokumen terkait