• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISIPLIN Disiplin Kelompok

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Fisik Desa

Gambaran umum masyarakat Banaran dapat dilihat melalui letak desa secara administratif, keadaan alam, keadaan demografi, kondisi sarana fisik dan sosial, keadaan sosial budaya masyarakat, yang akan diuraikan di bawah ini.

a. Letak Desa Secara Administratif

Secara administrasi wilayah Banaran terletak di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang. Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang, dengan luas kelurahan 490.718 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara : Kelurahan Sukerejo Sebelah selatan : Kelurahan Patemon Sebelah barat : Kelurahan Kalisendoro Sebelah timur : Kelurahan Srondol Wetan.

Memiliki jarak ketinggian dari permukaan air laut sekitar 75 m dan banyaknya curah hujan 7 mm/Th. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 5 Km, sedangkan jarak dari pusat Administrasi 8 Km. Kelurahan Sekaran terdiri dari 25 RT dan 7 RW dan terbagi dua wilayah yaitu Desa Sekaran dan Banaran. Berdasarkan data monogafi yang ada di Kelurahan Sekaran untuk wilayah Banaran memiliki luas 18.56 Ha yaitu yang terdiri dari 6 RT.

Selain hal tersebut di atas lingkungan Banaran Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati berdasarkan tempat daerahnya, berada disekitar jalan raya Banaran dan juga berada di komplek kampus UNNES Sekaran, sehingga keadaan ini menjadikan lokasinya yang sangat strategis untuk membuka usaha berupa pondokan mahasiswa dan warung makan.

b. Keadaaan Alam

Wilayah masyarakat Banaran terletak daerah dataran tinggi, dengan luas tanah 18,56 Ha, meliputi luas tanah pemukiman penduduk 14,68 Ha, luas tanah sawah 3,98 Ha, luas tanah kering 0,05. Dengan keadaan tanah yang kering lingkungan masyarakat Banaran, mengalami kesulitan dalam memperoleh air yang dikomsumsi. Sehinga sebagian besar masyarakat Banaran tidak memiliki sumber air bersih.

Jenis flora dan fauna yang ada yaitu jenis flora yang ada adalah berupa tanaman pohon pisang, tamanan hias, pohon manga, pohon rambutan dan juga pohon kelapa. Hal ini dapat dilihat disekitar rumah penduduk yang sebagian besar wilayahnya digunakan untuk pemukiman dan masih banyak lahan yang kosong berupa pekarangan yang masih kosong. Jenis fauna yang ada adalah jenis binatang peliharaan penduduk seperti ayam dan burung, ada juga kambing dan sapi.

c. Keadaan Demografi

a. Berdasarkan jumlah dan sex ratio

Menurut data yang diperoleh dari laporan kependudukan kantor (Monografi) Kelurahan Sekaran 2005 berjumlah 5830 yang terdiri dari 2986 jiwa jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan 2844 jiwa, sedangkan untuk Dukuh Banaran khususnya terdiri dari 425 (94 KK) jiwa, terdiri dari 238 jumlah penduduk laki-laki dan jumlah 187 penduduk perempuan.

b. Berdasarkan Tingkat Umur

Persebaran penduduk masyarakat Banaran berdasarkan tingkat umur yaitu umur 0-4 tahun 2.35 %, jumlah 5-9 tahun 4.24 %, umur 10-14 tahun 10.59 % , umur 15.19 tahun 12.00%, umur 20-24 tahun berjumlah 59 orang 13.88 %, umur 25-29 tahun 13.41%, umur 30-34 tahun 10.12 %, umur 35-39 tahun 6.82 %, umur 40-44 tahun 4.00%, umur 45-49 tahun 6.82%, umur 50-54 tahun 4.24%, umur 55-59 tahun 51.18%, umur 60-64 tahun 3.06%, umur 65 tahun keatas 3.29 %.

Penduduk Banaran untuk usia produktif berjumlah 275 orang dengan dengan 160 jumlah penduduk laki-laki dan 125 jumlah penduduk perempuan yaitu mncapai 67.05 %. Sehingga sebagian besar penduduk Banaran di doominasi oleh usia produktif . Lebih jelasnya persebaran penduduk Banaran dapat dilihat dalam tabel 1 pada halaman 105 dan grafik 1 dibawah ini:

Grafik. 1

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT UMUR

0 10 20 30 40 50 60 70 0-4 5-9 10 -14 15 -19 20 -24 25 -29 30 -34 35 -39 40 -44 45 -49 50 -54 55 -59 60 -64 65 k eat as Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase

c. Berdasarakan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan masyarakatnya, paling banyak jumlah berpendidikan Sekolah Dasar (SD) yaitu hampir sepatuh dari jumlah penduduk yaitu berjumlah 202 orang, untuk tingkat lanjutan SMP berjumlah 59 orang, SMA berjumlah 48 orang, akademik berjumlah 2 orang yaitu, Untuk tingkat pendidikan lanjutan tingkat perguruan tinggi berjumlah 23 orang yaitu 21 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dalam bentuk tabel 2 pada halaman 105 dan pada grafik 2 berikut ini :

Gafik .2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

JUM LAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

0 50 100 150 200 250 Perguruan Tinggi

Akademik SLTA SLTP SD Tidak Sekolah

Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase

Dari grafik di atas, maka dapat dilihat bahwa sebagian masyarakat Banaran berpendidikan rendah. Yaitu sebagian besar masyarakatnya berpendidikan SD, sehingga dalam hal ini mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman masyarakat Banaran mengenai kebersihan yang ada di lingkungan.

d. Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat berdasarkan data monografi Kelurahan Sekaran 2005 sebagian besar adalah petani. Dari data Kelurahan masyarakat Sekaran petani berjumlah 454 orang, 913 orang sebagai tani, 5 orang sebagai pengusaha, 105 orang sebagai pengusaha, 370 orang sebagai buruh bangunan, 786 orang sebagai pedagang, 92 orang sebagai pegawai negeri, 17 orang sebagai pensiunan dan 105 berprofesi sebagai buruh. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat dalam tabel 3 halaman 106 dan grafik 3 berikut ini:

Dari tabel 3 (halaman 106) menunjukan bahwa masayarakat Banaran sebagian besar adalah petani, yaitu dengan jumlah 79 orang penduduk laki-laki, dan 59 orang jumlah penduduk perempuan, sedangkan dilihat dari grafik 3 di atas dapat dilihat sebagian besar masyarakat Banaran mayoritas bermata pencaharian sebagai petani.

Grafik 3.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 wira swas ta Pet ani Buru h Pens iuna n PN S Ibu r mh t Pelaj ar Pedagang laki-laki perempuan

d. Kondisi Sarana Fisik dan Sosial

Berdasarkan hasil pengamatan dan informasi yang diperoleh pada saat dilapangan masyarakat Banaran Kelurahan Sekaran memiliki sejumlah saranan dan prasaran yaitu berupa sarana transportasi, saran komunikasi, sarana pribadahan dan sarana kesehatan.

Sarana transportasi berupa jalan yang ada masih dalam keadaan rusak dan belum beraspal, sehingga pada saat musin hujan jalan menjadi becek karena masih berupa batu dan tanah, adapun jalan yang sudah beraspal adalah jalan utama

Banaran. Jalan penghubungan antara rumah warga masih berupa jalan biasa yaitu tanah dan berbatu. Sarana transportasi berupa kendaraan bermotor hampir setiap warga memiliki, walaupun ada berapa warga yang tidak memiliki. Demikian juga untuk kendaraan beroda empat, terdapat 6 buah kendaraan beroda empat. Selain itu, sarana berupa transportasi umum yaitu angkota umum yang beroperasi antara Jatingaleh -Sumur Jurang serta Bis umum jurusan Terboyo – Gunungpati.

Sarana berupa komunikasi yang ada berupa radio, televisi hampir seluruh masyarakatnya memilikinya, karena hampir merupakan kebutuhan pokok. Untuk sarana komunikasi berupa HP dan telepon, hanya dimiliki oleh orang tertentu saja yang mampu, walaupun demikian bagi masyarakat yang tidak memiliki sarana komunikasi berupa HP dan telpon, dapat memanfaatkan saranan umum yang ada lingkungan mereka yaitu wartel atau kiostel dan juga internet.

Sarana dan prasaran perekonomian yang ada hanya berupa warung atau toko kecil, serta berupa pasar umum dengan bangunan yang masih sederhan dan semi permanen.

Untuk sarana sosial berupa tempat peribadahan dan pendidikan, terdapat 3 mushola dan 1 buah masjid, sedangkan saranan pendidikan terdapat 1 buah yaitu pondok pesantren. Selain hal itu terdapat pula sarana kegiatan olahraga bola voli, yang memang jarang digunakan. Sarana sosial lainya berupa layanan kesehatan yaitu tempat praktek umum.

e. Keadaan Sosial Budaya Masyarakat

Sebagian masyarakatnya adalah etnis Jawa, walaupun demikian tidak dapat disangkal adanya perbedaan terutama dalam bahasa sehari-hari. Menurut informasi dari bapak “Soleh” mengatakan bahwa masyarakat yang ada sebagian besar adalah penduduk asli setempat sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Bentuk organisasi masyarakat yang ada adalah bersifat formal dan non-formal. Organisasi yang berbentuk formal yaitu kegiatan kepengurusan RT, yang dipilih dan dibentuk atas kesepakan bersama oleh masyarakat. Bentuk organisasi non-formal yaitu kegiatan arisan yang dilaksanakan setiap selapanan (bahasa jawa) yaitu sekitar 37 hari sekali ditempat salah satu penduduk yang sudah ditetapkan.

Data monografi di Kelurahan Sekaran menunjukan bahwa agama yang dianut oleh masyarakat keluarahan Sekaran ada dua yaitu agama Islam dan agama Katolik, yaitu 5803 jiwa memeluk agama Islam dan 27 jiwa beragama Katolik, sedangkan seluruh masyarakat Banaran keseluruhan masyarakatnya adalah memeluk agama Islam.

Berdasarkan letak geografis dan lokasi masyarakat Banaran kebanyakan mata pencaharian dari masyarakatnya adalah petani dan juga buruh, walaupun demikian banyak juga yang berkerja sebagai wiraswasta yaitu usaha dagang berupa warung atau toko. Ada juga yang menginvenstasikan rumahnya untuk dijadikan rumah pondokan, sehingga memberikan pendapatan keluarga. Selain

bermata pencaharian sebagai buruh dan petani terdapat juga beberapa warga yang berprofesi sebagai PNS dan pegawai swasta.

Pada umumnya dalam masyarakat Banaran tidak terdapat adanya statifikasi sosial, hal ini karena tidak adanya perbedaan antara penduduk yang satu dengan yang lain. Akan tetapi berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukan adanya perbedaan yang disebabkan adanya perbedaan profesi, dan kebanyakan hal itu terjadi hanya pada masyarakat pendatang saja.

Pola menetap masyarakat Banaran berupa arel pemukiman penduduk dan sebagian besar rumah penduduk berada di tengah-tengah pekarangan mereka. Hal ini dapat dilihat dari gambar 4 dan 5 berikut ini:

Gbr 4. Keadaan lingkungan sekitar rumah salah satu penduduk Banaran

Gbr 5. Salah satu rumah penduduk masyarakat Banaran

Berdasarkan lokasinya dan wilayahnya maka jarak antara rumah yang satu dengan yang lain sekitar 5 meter karena kebanyakan dari setiap warganya memiliki lahan pekarangan yang luas, dan masih banyak sekali lahan yang kosong. Sedangkan rumah penduduk yang berada disekitar jalan raya Banaran letak rumah antara yang satu dengan yang lain saling berdekatan.

Dokumen terkait