• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Subjek Penelitian

2. Gambaran Umum Informan Inti

a. Pelaku judi Sabung Ayam

Peneliti memilih 4 informan inti yang berasal dari pelaku judi sabung ayam. keempat informan inti tersebut adalah :

1. Bapak MJ

Bapak MJ merupakan salah satu pelaku judi sabung ayam yang pernah merasakan dipenjara. Laki-laki yang lahir di Purworejo, 24 Desember 1974 ini adalah seorang ayah yang memiliki 2

anak yaitu anak laki-laki dan perempuan yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Beliau salah satu pelaku judi sabung ayam yang tidak jera walaupun sudah pernah tertangkap polisi. Alasan yang selalu buat alasan bagi dia adalah karena hobi bermain judi sabung ayam dan bahkan bukan judi ini saja, judi lain seperti togel, kartu dan dadu juga dia lakukan. Dia beranggapan bahwa judi memberikan kesenangan tersendiri, selain itu judi juga menguntungkan jika menag bisa mendapatkan uang banyak. Kekalahan memang sering dia alami namun hal itu justru menjadi tantangan tersediri untuk dia terus mencoba sampai menang.

2. Bapak TN

Bapak TN merupakan salah satu pemain judi yang menjadikan judi sabung ayam menjadi hobi. Dia lahir di Purworejo, 8 Januari 1968. Laki-laki ini memeiliki anak yang masih kelas 1 SD. Dia adalah seorang penjual ayam. sehingga dia beralasan jika dia bermain judi selain hobi juga menguntungkan dari uang yang di dapat jika menang dan dia dapat menjual ayam dagangannya ke para penjudi lain jika ada ayam jago yang bagus dan diminati.

Bapak AP adalah seorang duda yang memiliki anak 1 yang masih berumur 5 tahun. Dia lahir di Purworejo,10 Maret 1982. Bapak AP merupakan seorang penjudi sekaligus yang menyediakan tempat untuk melakukan judi sabung ayam yang di lakukan di Desa Wingkotinumpuk. Bapak AP di Desa Wingkotinumpuk menempati rumah warisan orang tuanya dan sekarang dia masih tinggal bersama ibunya. Alasan Bapak AP mau menyediakan tempat untuk judi sabung ayam karena seseorang yang mau menyediakan tempat akan mendapatkan komisi. Sebenarnya bukan itu saja alasannya, Bapak AP juga hobi bermain judi sabung ayam itu sendiri. dia merasa lumayan uang yang dia dapat jika menang bermain judi.Walaupun dia juga sering kalah namun hal itu tidak membuat dia jera. Karena ada rasa penasaran tersendiri jika kalah. Kalah menang sebenarnya tidak terlalu di permasalahkan, karena judi sabung ayam ini juga menjadi hiburan untuk menghilangkan stres. 4. Bapak SG

Bapak SG merupakan salah satu pelaku judi sabung ayam yang dipercaya menjadi seorang botoh ayam di Desa Wingkotinumpuk. Dia lahir di Purworejo, 1 April 1964. Dia adalah anak perantauan yang kembali ke kampung halaman karena terkana PHK dari pabrik tempat dia bekerja. Dia sudah menetap di Desa Wingkotinumpuk sejak 10 tahun terakhir.

Pengetahuan dan kemampuan menganai ayam serta perawatannya membuat dia dipercaya oleh rekan sesama penjudi untuk menjadi botoh ayam. kepercayaan menjadi seorang botoh menjadi keuntungan tersendiri, dari menjadi seorang botoh Bapak SG mendapatkan pengahsilan tambahan dari komisi saat menjadi botoh saat judi sabung ayam. Selain itu, dia juga sering mendapatkan tawaran untuk merawatkan ayam jago milik tetangga atau temannya. Hasil dari perawatan ayam milik orang Bapak SG mendapatkan upah yang cukup lumayan untuk menambah penghasilan.

b. Keluarga Pelaku 1. Ibu SM

Ibu SM merupakan sosok wanita tangguh yang lahir 9 April 1978. Wanita ini berpenampilan sederhana, berkulit coklat dan memiliki tinggi sekitar 155cm. Ibu SM memiliki dua orang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ibu SM sudah sekitar 8 tahun tinggal di desa ini. Dia menikah dengan Bapak MJ yang merupakan salah satu orang yang gemar melakukan judi sabung ayam. Janji akan berubah yang diungkapkan suaminya dalam kenyataan tidak ditepati. Bahkan pada tahun 2014 suami Ibu SM sempat dipenjara selama 7 bulan karena tertangap polisi sedang melakukan judi. Saat suaminya dipenjara dia menjadi tulang punggung keluarga. Dia berkerja serabutan

kadang sebagai buruh tani dan pembantu rumah tangga. Jika diminta bantuan tetangga dia juga mau melakukannya karena mendapatkan upah. Saat itu perekonomian keluarga Ibu SM sungguh memprihatinkan, uang yang dia dapat hanya cukup untuk makan. Hal itu membuat Ibu SM sangat membenci jika suaminya masih melakukan judi sabung ayam.

2. Ibu AS

Ibu AS merupakan salah satu istri dari pelaku judi sabung ayam yaitu Bapak TN. Ibu As berusia 35 tahun, lahir di Magelang, 10 Juli 1980. Ibu AS memiliki satu anak laku-laki yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ibu As adalah ibu rumah tangga, namun dulu dia sempat bekerja sebagai suster di panti jompo. Pekerjaannya itu dilakukan sebelum dia menikah dengan Bapak TN. Pertemuan peneliti dengan Ibu AS dalam melakukan observasi dan wawancara nampak sangat terlihat bahwa Ibu AS adalah sosok orang yang pendiam dan kurang bergaul. Hal itu dipastikan oleh ungkapan yang dilontarkan kakak ipar Ibu AS dan suaminya.

c. Masyarakat Desa Wingkotinumpuk 1. Bapak RM

Bapak RM merupakan salah satu masyarakat Desa Wingkotinumpuk. Bapak RM lahir di Purworejo, 6 Juni 1948,

dia memiliki 3 orang anak yang sudah berkeluarga dan tidak lagi tinggal di Desa Wingkotinumpuk. Bapak RM berprofesi sebagai seorang petani namun dulunya dia adalah seorang perangkat desa. Dia memiliki pengetahuan yang cukup banyak terkait permasalah yang ada di Desa Wingkotinumpuk. Bapak RM di Desa Wingkotinumpuk termasuk dalam tokoh masyarakat yang cukup disegani.

2. Ibu SP

Ibu SP adalah sosok wanita paruh baya yang lahir di Purworejo, 2 Februari 1976. Ibu SP memiliki tinggi sekitar 160 cm, berkulit coklat dan berprofesi sebagai petani. Kegiatan sehari hari pergi ke sawah untuk bekerja dan mengurus rumah tangga. Ibu SP juga seringkali berkumpul-kumpul dengan sesama ibu-ibu di wilayah dekat rumahnya hanya sekedar mengobrol. Adakalanya berbagai obrolan seputar masalah yang ada di desa ini salah satu tentang judi sabung ayam.

3. Ibu SN

Ibu SN adalah wanita kelahiran Purworejo, 7 Agustus 1977 yang sekarang telah berusia 38 tahun. Dia adalah salah satu masyarakat Desa Wingkotinumpuk yang bekerja sebagai ibu buruh tani. Sebelumnya dia pernah bekerja di salah satu pabrik di Purworejo. Ibu SN memiliki kulit coklat dan tinggi sekitar

150 cm. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan ibu SP adalah mengrus rumah tangga dan bekerja di sawah. Sesekali jika ada waktu luang dia berkumpul dengan teman-temannya sesama masyarakat Desa Wingkotinumpuk.

Dokumen terkait