• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS Keadaan geografis

Dalam dokumen METODOLOGI PENELITIAN (Halaman 23-38)

Kabupaten Banyumas merupakan salah satu bagian wilayah Propinsi Jawa Tengah terletak diantara :

- 1080 39’ 17” – 109o 27’ 15” Bujur Timur - 7o 15’ 05” – 7o 37’ 10” Lintang Selatan

Kabupaten Banyumas terdiri dari 27 kecamatan dan berbatasan dengan wilayah beberapa kabupaten yaitu :

- Sebelah Utara : Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang

- Sebelah Timur : Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen

- Sebelah Selatan : Kabupaten Cilacap

- Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes

Jarak Kabupaten Banyumas dengan kota-kota disekitarnya sebaga berikut : - Ke Kabupaten Tegal = 114 km - Ke Kabupaten Pemalang = 144 km - Ke Kabupaten Brebes = 127 km - Ke Kabupaten Purbalingga = 20 km - Ke Kabupaten Banjarnegara = 65 km - Ke Kabupaten Kebumen = 85 km - Ke Kabupaten Cilacap = 53 km - Ke Ibukota Propinsi = 211 km

Wilayah Kabupaten Banyumas seluas 106.250,9 ha atau sekitar 3,27 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah. Dari wilayah seluas 106.250,9 ha, yang merupakan lahan sawah sekitar 33.424,2 ha atau sekitar 31,5 % dari luas wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitar 72.826,7 ha atau sekitar 68,5 % merupakan lahan bukan sawah. Kecamatan Cilongok merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah paling luas yaitu sekitar 7526,2 ha atau 7,1 % dari luas wilayah Kabupaten Banyumas, sedangkan Kecamatan Purwokerto Barat merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah paling sempit yaitu sekitar 739,7 ha atau sekitar 0,7 % dari luas wilayah Kabupaten Banyumas. (PODES, 2006). Wilayah Kabupaten Banyumas lebih dari 45 % merupakan daerah dataran yang tersebar di bagian Tengah dan Selatan serta membujur dari Barat ke Timur. Ketinggian wilayah Kabupaten

Banyumas sebagian besar berada pada kisaran 25 m – 100 m dpl. Yaitu seluas 33.862,2 ha dan ketinggian 100 m – 500 m dpl yaitu seluas 32.321,5 ha.

Gambar 11. Peta Batas Administrasi Kabupaten Banyumas

Pemerintahan

Kabupaten Banyumas terdiri dari 331 desa / kelurahan yang tersebar di 27 kecamatan. Desa/kelurahan di Kabupaten Banyumas ada 331 desa/kelurahan, dimana jumlah kelurahan seluruhnya ada 30 kelurahan, 27 kelurahan terletak di eks Kotip Purwokerto dan 3 kelurahan berada di Kecamatan Sumpiuh.

Sejak tahun 1860 hingga saat ini Banyumas telah diperintah oleh 10 orang Bupati, yang mana beberapa diantaranya menjabat beberapa periode ( lebih dari lima tahun ) seperti KP. Martadireja (Bupati Purwokerto), KPAA Ganda Soebrata (Bupati Banyumas), lalu R. Tumenggung Soedjiman Ganda Soebrata. Soebagio,

Soekarno Agung, R. Muchamad Kaboel, R Soebagio, R.G Roedjito, H. Djoko Sudantoko S.Sos dan H.M Aris Setiono, SH., SIP.

Hingga tahun 2005, jumlah pegawai negeril sipil yang bekerja pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas yang tersebar pada Dinas/Instansi Otonomi sekitar 14.881 orang dengan berbagai golongan kepangkatan. Anggota KORPRI di Kabupaten Banyumas hingga tahun 2005 mencapai 28.481 orang pegawai yang tersebar pada 9 unit KORPRI.

Anggota DPRD Kabupaten Banyumas hasil pemilu tahun 2004 mencapai 45 orang wakil Parpol peserta pemilu. Dari segi pendidikan yang telah ditamatkan, anggota dewan mempunyai pendidikan tamat SLTA hingga sarjana, dengan pendidikan yang terbanyak SLTA/sederajat yaitu 22 orang. Parpol peserta Pemilu yang mempunyai wakil di DPRD Kabupaten Banyumas hasil pemilu tahun 2004 sebanyak 7 (tujuh) Parpol.

Anggota hansip di Kabupaten Banyumas berjumlah 10.266 orang yang terdiri dari Matrik Hansip /Instansi se-Kabupaten Banyumas sebanyak 2.834 orang dan sisanya dari Mawil Hansip/Kecamatan.

Penduduk dan Tenaga Kerja

Penduduk Kabupaten Banyumas pada akhir tahun 2005 tercatat sebesar 1.553.160 jiwa atau naik sebesar 7.079 jiwa. Dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun ( 2004 – 2005) sebesar 0,46 %, yang berarti mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 0,47 % dari kurun waktu sebelumnya (2003 – 2004). Laju pertumbuhan menurut kecamatan terlihat cukup bervariasi, tertinggi ada pada Kecamatan Lumbir sebesar 4,99 % dan yang terendah pada Kecamatan Purwokerto Utara sebesar -9,27 %. (Tabel 3)

Rasio jenis kelaminnya pada akhir tahun 2005 sebesar 99,59 , yang berarti dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat penduduk laki-laki sebesar 99 orang. Jumlah rumah tangga pada kahir tahun 2005 sebesar 418.229 atau naik sebesar 8.598 rumah tangga ( 2,09 % ) dari tahun sebelumnya. Rata-rata jiwa per rumah tangga sekitar 3 – 4 jiwa dan terendah di Kecamatan Kalibagor serta tertinggi di Kecamatan Purwokerto Timur.

Luas wilayah Kabupaten Banyumas pada akhir tahun 2005 sebesar 1.327,59 km2 , sehingga kepadatan penduduknya sebesar 1.164 jiwa/km2 . Dengan

kepadatan tertinggi ada di Kecamatan Purwokerto Timur sebesar 7.632 jiwa/km2 dan yang terendah di Kecamatan Lumbir sebesar 469 jiwa/km2 (Gambar 12).

Tabel 3. Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Akhir Tahun 2005

Penduduk / Population Laju Pertumbuhan Kepadatan Penduduk Kecamatan 2004 2005 ( % ) ( km2 ) Lumbir 45,825 48,111 4.99 469 Wangon 71,687 72,012 0.45 1,185 Jatilawang 56,385 56,563 0.32 1,174 Rawalo 46,873 46,909 0.08 945 Kebasen 54,393 55,062 1.23 1,020 Kemranjen 65,118 65,326 0.32 1,076 Sumpiuh 55,430 55,638 0.38 927 Tambak 47,465 47,719 0.54 917 Somagede 34,901 35,313 1.18 880 Kalibagor 42,431 42,598 0.39 1,192 Banyumas 47,626 47,342 -0.60 1,243 Patikraja 47,547 47,938 0.82 1,109 Purwojati 33,952 34,101 0.44 901 Ajibarang 86,577 87,264 0.79 1,312 Gumelar 48,447 48,554 0.22 517 Pekuncen 64,731 65,063 0.51 702 Cilongok 110,784 111,630 0.76 1,060 Karang lewas 52,784 53,266 0.91 1,639 Kedungbanteng 50,903 51,359 0.90 853 Baturaden 42,815 43,116 0.70 947 Sumbang 69,315 70,058 1.07 1,311 Kembaran 64,614 65,653 1.61 2,533 Sokaraja 72,259 72,645 0.53 2,428 Purwokerto selatan 63,984 64,607 0.97 4,699 Purwokerto barat 50,776 50,980 0.40 6,889 Purwokerto timur 64,068 64,263 0.30 7,632 Purwokerto utara 46,595 42,274 -9.27 4,692 Jumlah 1540289 1547369 0.46 1,164

Sumber : Kabupaten Banyumas dalam angka 2005

Pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyumas tahun 2005 sebanyak 25.599 jiwa dan yang belum ditempatkan sebesar 36.348 jiwa. Jika dilihat dari kelompok umur 25 tahun – 29 tahun yakni sebesar 11.318 jiwa atau sekitar 55,58 %. Dilihat dari tingkat pendidikannya, maka sebagian besar (13.624 jiwa atau 53,22 % ) adalah lulusan setingkat SLTA.

Gambar 12 : Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Banyumas Tahun 2005

Sosial

Dalam bidang pendidikan, jumlah murid secara umum pada tahun 2005 mengalami peningkatan dibanding tahun 2004, hanya saja pada pendidikan SD mengalami penurunan sekitar 5,41 %. Pada tingkat SD terutama SD yang berstatus swasta jumlah murid mengalami peningkatan, akan tetapi secara umum jumlah sekolah SD mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena ada beberapa SD yang tidak mendapatkan murid baru sehingga digabung dengan SD terdekat. Akibat lebih lanjut jumlah SD semakin tahun semakin menurun.

Tabel 4 : Banyaknya Murid, Sekolahan dan Guru SD, SLTP dan SLTA Menurut Kecamatan di Kabupaten Banyumas

SD NEGERI SD SWASTA SLTP SLTA

2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 Sekolahan 954 954 15 15 134 134 63 63 Murid 154,501 153,723 3,316 3,237 59,439 59,166 40,670 40,266 Guru 6,420 6,428 191 192 3,285 3,300 2,141 2,151 Rasio murid -guru 24 24 17 17 18 18 19 19

Tabel 5. Jumlah FasilitasKesehatan dan KB di Kabupaten Banyumas

2001 2002 2003 2004 2005 Banyaknya fasilitas kesehatan

1 Rumah sakit 10 10 13 15 15

2 Rumah sakit bersalin 2 2 4 3 3

3 Rumah bersalin 7 5 12 14 14

4 Puskesmas 39 39 39 39 39

5 Poli / BP 42 53 54 57 57

Banyaknya tenaga kesehatan

1 Dokter 81 88 99 89 93

2 Bidan 338 309 303 338 351

3 Paramedis lain 232 210 183 150 158

Banyaknya peserta KB aktif menurut alat kontrasepsi

1 IUD 37,554 34,515 34,583 30,215 31,000 2 MOP 1,492 1,360 1,381 1,329 1,380 3 MOW 8,099 7,837 8,167 7,844 7,944 4 Susuk 26,697 23,828 23,545 18,796 19,053 5 Suntik 105,158 112,342 120,594 122,810 123,100 6 Pil 34,368 33,060 33,655 31,141 31,463 7 Kondom 1,469 1,444 1,473 1,271 1,289

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas

Dalam bidang kesehatan dan KB, pada tahun 2005 jumlah rumah sakit baik negeri maupun swasta sebanyak 15 buah. Pada setiap kecamatan secara umum sudah terdapat Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Jumlah tenaga medisnya, diantaranya 93 dokter, 351 bidan, dan 158 paramedis lainnya. Pesrta KB aktif tahun 2005 tercatat sebanyak 215.229 peserta, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 0,85 % dibanding tahun 2004. Alat kontrasepsi yang paling diminati adalah suntik yakni sebesar 123.100 atau 57,56 %. Jumlah keluarga prasejahtera pada tahun 2005 diperkirakan sebesar 110.620 keluarga (26,56 % ) dan untuk keluarga sejahtera I (KA-1) sebesar 88.619 keluarga (21,28 %). Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan terutama dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Ketersediaan sarana kesehatan sangat penting di dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Pertanian

Subsektor pertanian tanaman pangan Kabupaten Banyumas merupakan salah satu penyandang pangan nasional di wilayah Propinsi Jawa Tengah. Pengaruh kemarau panjang di tahun 1997 dan elnino di tahun 1998 mengakibatkan

produktifitas pada sawah selama tiga tahun berturut-turut mengalami penurunan dari tahun 1997 (57,71 kw/ha), tahun 1998 (54,02 kw/ha) dan tahun 1999 (48,63 kw/ha). Pada tahun 2000 produktifitas padi sawah tercatat 57,71 kw/ha. Hal ini berarti sudah mengalami kenaikan sebesar 18,71 % dibanding tahun sebelumnya.

Subsektor komoditas perkebunan merupakan salah satu sumber pendapatan dari sektor pertanian. Tanaman perkebunan yang potensi di Kabupaten Banyumas pada tahun 2005 adalah kelapa deres yang mampu berproduksi 45.330,3 ton gula merah, jahe berproduksi 146,25 ton, rimpang basah dan cengkeh berproduksi 202,72 ton bunga kering. Subsektor hutan rakyat di Kabupaten Banyumas pada tahun 2005 memiliki luas 18.963,4 ha, mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya.

Tabel 6. Produksi Tanaman Perkebunan yang Dominan di Kabupaten Banyumas Tahun 2005

No Jenis tanaman Bentuk produksi Jumlah produksi (ton)

1 Kelapa dalam Kopra 9,806.10

2 Kelapa deres Gula merah 45,330.30

3 Cengkeh Bunga kering 202.72

4 Kencur Rimpang 113.6

5 Jahe gajah Rimpang 146.25

6 Nilam Daun basah 821.6

Sumber : Dinas Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyumas tahun 2005

Subsektor peternakan yang ada diKabupaten Banyumas mencakup : ternak besar (sapi perah, sapi potong, kerbau, dan kuda), ternak kecil (kambing perah, kambing potong, domba, dan babi), dan ternak unggas (ayam ras petelur, ayam ras pedaging, ayam kampung/buras, puyuh, dan itik). Pada tahun 2005, populasi terbanyak untuk (1) ternak besar, seperti: sapi perah di Kecamatan Baturaden, sapi potong di Kecamatan Sumbang, kerbau di Kecamatan Lumbir, kuda di Kecamatan Karanglewas, (2) ternak kecil, seperti: kambing perah di Kecamatan Gumelar, kambing potong di Kecamatan Lumbir, domba di Kecamatan Jatilawang, babi di Kecamatan Baturaden, (3) ternak unggas, seperti: ayam ras petelur dan ayam kampung di Kecamatan Cilongok, ayam ras pedaging di Kecamatan Baturaden, itik di Kecamatan Tambak.

Tabel 7. Populasi Ternak Besar, Kecil dan Unggas di Kabupaten Banyumas Tahun 2005

Sapi ptng Sp prh Krb Kd Kmb Dmb Bb ayam pdg ayam ptlr ayam kmpng Itik Lumbir 279 - 726 - 24,553 1,000 - - - 51,430 2,754 Wangon 489 - 113 4 9,874 1,357 - 31,364 - 65,620 5,603 Jatilawang 663 - - 11 12,569 2,687 - 22,840 - 40,395 4,580 Rawalo 659 - - - 8,308 935 - 20,114 - 66,553 7,348 Kebasen 828 - - 10 17,539 1,140 - - - 112,123 14,368 Kemranjen 110 - 17 20 10,748 1,390 578 - - 62,967 13,245 Sumpiuh 105 - 55 30 11,560 605 - - - 45,694 9,284 Tambak 178 - 111 35 11,763 664 - - - 27,374 14,174 Somagede 562 - 22 4 17,120 471 708 - 333,215 93,789 7,957 Kalibagor 2,210 30 34 - 7,433 951 - 17,080 - 89,449 4,328 Banyumas 543 - 161 - 16,902 613 - 17,740 123,699 47,444 4,348 Patikraja 349 - 109 5 7,202 590 833 - - 34,654 7,341 Purwojati 765 - 20 - 8,768 1,248 - 48,185 236,081 40,102 7,119 Ajibarang 1,119 - 162 13 16,524 704 - 95,845 277,315 31,900 6,986 Gumelar 380 - 123 - 16,621 79 - 25,490 283,046 15,702 3,605 Pekuncen 308 320 244 - 12,263 795 - 25,185 351,043 84,520 5,332 Cilongok 1,146 405 302 - 12,563 643 - 105,985 369,702 110,180 4,518 Karang lewas 354 157 174 79 10,560 897 - 30,345 - 28,854 5,414 Kedung banteng 352 - 137 - 7,168 740 - 53,285 - 44,992 5,149 Baturaden 1,128 690 170 3 6,595 1,182 1879 22,845 243,823 55,403 5,758 Sumbang 2,452 320 325 11,042 1,653 - 140,238 867,549 45,075 9,293 Kembaran 2,365 - 242 29 8,714 1,004 - 65,864 244,252 60,419 6,213 Sokaraja 627 - 132 6 6,441 609 - 30,840 245,408 19,447 5,597 Purwokerto selatan 116 - 48 - 3,200 580 - - - 11,888 2,571 Purwokerto barat 28 - 22 7 2,962 525 - - - 35,171 5,506 Purwokerto timur 50 - 73 - 2,533 442 867 19,455 - 27,879 5,168 Purwokerto utara 80 101 38 7 2,885 446 - - 180,932 25,671 4,030

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas tahun 2005

Keterangan : satuan ternak dalam ekor

Beberapa komoditas tanaman sayuran pada tahun 2005 ini mengalami kenaikan produksi yang cukup tinggi antara lain: cabe, kacang panjang, bayam, kangkung, mentimun, tomat, terung dan buncis yang masing-masing bervariasi. Hal ini disebabkan karena kenaikan luas panen dan peningkatan produktifitas. Disisi lain untuk jenis komoditas tanaman mengalami penurunan luas panen, walaupun tidak terlalu tinggi.

Tabel 8. Luas Panen dan Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Banyumas

Sayuran 2001 2002 2003 2004 2005

1 Cabe

Luas panen (ha ) 871 192 232 143 195

Produksi ( ton ) 2,260 1,425 1,203 831 12,074 2 Kacang panjang

Luas panen (ha ) 1,862 676 808 836 704

Produksi ( ton ) 5,778 5,020 4,211 3,491 38,357 3 Bayam

Luas panen (ha ) 162 58 79 53 62

Produksi ( ton ) 231 288.9 296 174 2,642

4 Kangkung

Luas panen (ha ) 732 221 142 138 115

Produksi ( ton ) 2,567 4220.1 2530 1994 39,242 5 Mentimun

Luas panen (ha ) 356 169 168 167 158

Produksi ( ton ) 1,703 2,357.90 1,726 1,538 17,476 6 Tomat

Luas panen (ha ) 145 65 66 57 68

Produksi ( ton ) 453 319,2 517 525 7,894

7 Terong

Luas panen (ha ) 322 88 77 89 67

Produksi ( ton ) 9,552 833 839 820 8,915

8 Buncis

Luas panen (ha ) 194 100 84 63 67

Produksi ( ton ) 471 350.6 770 368 5,811

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Banyumas tahun 2005

Subsektor perikanan, hanya perikanan darat yang cukup berkembang di karenakan letak Kabupaten Banyumas cukup jauh dari pantai. Perikanan darat di Kabupaten Banyumas meliputi: kolam pendederan, mina padi, kolam pembesaran, kolam pembenihan, sungai dan cekdam. Pada tahun 2005 secara umum mengalami kenaikan. Produksi ikan darat berasal dari kolam pembesaran naik 16,22 %, dari sungai naik 4,4 %, dari mina padi hanya turun 0,51 %, dari kolam pembenihan turun 6,21 % dan dari cekdam stabil dibanding tahun sebelumnya.

Tabel 9. Luas Areal Tempat Penangkapan dan Produksi Ikan di Kabupaten Banyumas

No

Sistim

Pemeliharaan 2001 2002 2003 2004 2005

1 Mina padi

Luas area (ha) 625 631.31 625.3 174.53 175.44 Produksi (ton) 170.6 171.6 174.3 179.3 179.3 2 Kolam pembesaran

Luas area (ha) 400.67 400.92 404.25 404.96 409.21 Produksi (ton) 2,979.8 3,001.8 4,257.3 2,660.1 3,091.8 3 Kolam pembenihan

Luas area (ha) 42.5 42.75 45.01 45.82 43.15 Produksi (ton) 130,475 131,247 113,981 134,125 137,850 4 Sungai

Luas area (ha) 1337.25 1337.25 1336.45 1339.09 1292.79 Produksi (ton) 1,103.3 1,1032 1,138.4 1,105.7 1,154,394 5 Cekdam

Luas area (ha) 3.25 3.25 3.25 3.25 3.25

Produksi (ton) 2,667 2,630 2,750 2,785 2,785

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas tahun 2005

Industri dan energi

Tabel 10. Banyaknya Perusahaan Industri, Tenaga Kerja, Nilai Produksi dan Investasi di Kabupaten Banyumas Tahun 2005

No Sektor Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga kerja Produksi (Rp000) Investasi 1 Industri hasil pertanian & 36,373 85,053 498,623,260 28,571,410

kehutanan

2 Industri kimia anorganik 2,987 7,938 65,643,600 4,767,420 3 Industri logam, mesin dan 336 1,255 4,434,500 14,504,414

elektronik

Jumlah 39,696 94,246 568,701,360 47,843,244

Tahun 2004 37,314 34,344 282,889,235 47,843,244

Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Banyumas tahun 2005

Bidang industri, perusahaan industri di Kabupaten Banyumas tahun 2005, dari 41.103 perusahaan yang terdaftar, tercatat 39.696 perusahaan masih berjalan dan mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 94.246 orang atau mengalami peningkatan sebesar 6,23 % bila dibandingkan tahuin sebelumnya. Dari jumlah perusahaan yang berjalan, berdasarkan cabangnya terbanyak pada industri hasil pertanian dan kehutanan tercatat 36.373 perusahaan dengan nilai produksi mencapai Rp 498.623.260.000, sedangkan total nilai produksi secara keseluruhan

untuk semua cabang industri sebesar Rp 568.701.360.000 atau mengalami kenaikan sebesar 50,25 % dibanding dengan sebelumnya sebesar Rp 282.889.235.000. Jumlah investasi disektor industri tercatat Rp 47.843.244.000, masih stabil bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Bidang air minum, jumlah pelanggan dan produksi air minum dan air bersih di Kabupaten Banyumas dari tahun ke tahun terus meningkat. Jumlah air minum yang tersalurkan tercatat 11.383.923 m3, meningkat : 6,16 % bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 10.681.927 m3. Pemakaian air bersih dan air minum yang disalurkan oleh PDAM Kabupaten Banyumas, terbanyak untuk rumah tempat tinggal sebanyak 8.631.101 m3 atau 75,81 % dari total air yang disalurkan. Nilai pemakaian air yang disalurkan oleh PDAM Kabuapten Banyumas secara total tercatat Rp 9.037.309.000 meningkat 7,71 % bila dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai terbesar adalah untuk keperluan rumah tangga tercatat Rp 6.141.865.000 atau 67,96 % dari total nilai air yang disalurkan.

Tabel 11. Banyaknya Air Minum yang Disalurkan oleh PDAM di Kabupaten Banyumas

No Jenis pelanggan Air minum yang disalurkan

M3 Nilai (Rp000)

1 Rumah tempat tinggal 8,631,101 6,141,865

2 Badan-badan sosial/rumah sakit/tempat peribadatan 564,619 287,472 3 Perusahaan, pertokoan, industri 1,200,826 1,637,801

4 Instansi pemerintah 987,377 970,171

Jumlah 11,383,923 9,037,309

Tahun 2004 10,681,927 8,389,835

Sumber : PDAM Kabupaten Banyumas tahun 2005

Bidang kelistrikan, listrik merupakan salah satu produk energi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Jumlah pelanggan pada PT PLN (Persero) cabang Purwokerto sebanyak 239.794 unit. Jumlah KWH terjual tercatat 326.378.293 dengan total daya 194.882.892 VA

Perdagangan

Bidang perdagangan, jumlah perusahaan yang melaksanakan pendaftaran sesuai UU no: 2 tahun 1983 baik menurut golongan usaha dan bentuk badan hukum perusahaan, dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan, termasuk tahun terakhir ini yang juga mengalami kenaikan. Banyaknya surat ijin perdagangan yang diterbitkan oleh Dinas Perdagangan pada tahun 2005 untuk perusahaan

perdagangan menurut golongan usaha di Kabupaten Banyumas sebanyak 1898 atau lebih besar bila dibandingkan tahun sebelumnya. Surat ijin yang terbanyak yang diterbitkan adalah di Kecamatan Purwokerto Selatan dan Kecamatan Purwokerto Timur. Surat ijin usaha perdagangan yang diterbitkan oleh Dinas Perindagkop Kabupaten Banyumas selama tahun 2005 sebagian besar untuk pedagang kecil yaitu sebanyak 1.792 buah, kemudian untuk pedagang menengah sebanyak 97 buah, sedangkan untuk pedagang besar diterbitkan sebanyak 9 buah surat ijin. Jumlah pasar di Kabupaten Banyumas sebanyak (1) 21 pasar swalayan yang terkonsentrasi di Kecamatan Purwoketo Selatan dan Kecamatan Purwokerto Timur, (2) 86 pasar umum yang menyebar hampir merata diseluruh kecamatan di Kabupaten Banyumas, dan (3) 12 pasar hewan yang meliputi Kecamatan Purwokerto Timur, Kecamatan Purwokerto Barat, Kecamatan Sokaraja, Kecamatan Banyumas, Kecamatan Ajibarang, Kecamatan Cilongok, Kecamatan Sumpiuh, Kecamatan Wangon, Kecamatan Jatilawang, Kecamatan Kembaran.

Bidang koperasi, koperasi sebagai “soko guru” perekonomian Indonesia semakin diperhatikan dalam perananya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya memberikan bantuan modal kepada koperasi dan pengusaha kecil dalam bentuk pinjaman, pembinaan koperasi dan lain-lain. Jumlah koperasi di Kabupaten Banyumas sebanyak 425 unit atau miningkat bila dibandingkan dengan keadaan akhir tahun 2003 yang tercatat sebanyak 408 unit. Koperasi yang mengalami peningkatan cukup banyak adalah koperasi N0n KUD (dari 381 unit pada tahun 2003 menjadi 398 unit pada tahun 2004). Dilihat dari jenisnya, di Kabupaten Banyumas untuk tahun 2004 dari 422 unit koperasi berbadan hukum dengan jumlah anggota 102.101 orang. Jenis koperasi yang cukup banyak jumlahnya antara lain KPRI (tercatat sebanyak 82 unit) dan 88 unit Koperasi Serba Usaha. Dari 25 unit KUD, jumlah anggota pada tahun 2004 sebanyak 36.675 orang dan besarnya modal sekitar Rp 16.025.074, sedangkan untuk koperasi non KUD sebanyak 396 unit, jumlah anggota sebanyak 67.847 orang dengan besarnya modal sekitar Rp 73.821.855.( Dinas Perindagkop Kabupaten Banyumas, 2005)

Transportasi dan Komunikasi

Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalulintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Jika dilihat panjang jalan kabupaten pada tahun 2005 yang mencapai 804,78 km. Menurut jenis permukaannya terlihat bahwa permukaan aspal memiliki persentase terbesar (73,3% ) atau sepanjang 766,33 km, sedangkan menurut kondisi jalannya 273,48 km atau sebanyak 35,51 % jalan kabupaten dalam kondisi rusak.

Tabel 12. Panjang jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaannya di Kabupaten Banyumas

No Rincian Panjang jalan (km)

2004 2005 1 Jenis permukaan Aspal 608.93 766.33 Kerikil 195.85 38.45 2 Kondisi jalan Baik 222.51 273.48 Sedang 218.55 213.98 Rusak 211.27 171.07 Rusak berat 152.45 146.25 Jumlah 804.78 804.78

Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Banyumas tahun 2005

Untuk memenuhi transportasi darat umumnya tersedia dua jenis kendaraaan angkutan darat utama yaitu kendaraan bermotor dan kereta api. Pada tahun 2005 jumlah obyek PKB di kantor Samsat Purwokerto sebanyak 132.335 unit, jika dibanding tahun sebelumnya menurun 6,29 %. SIM C baru yang diterbitkan sebanyak 16.634 buah dan perpanjangan sebanyak 11.762 buah. Untuk angkutan kereta api pada tahun 2005, banyaknya penumpang dari stasiun Purwokerto sebanyak 352.572 orang dan sebagian besar adalah penumpang kelas ekonomi

Bidang perhotelan dari pariwisata, di Kabupaten Banyumas terdapat 156 hotel/losmen (tersebar di 9 kecamatan) yang terdiri dari 5 hotel berbintang dan 151 hotel non bintang. Jumlah hotel terbanyak terdapat di Kecamatan Baturaden yaitu sebanyak 96 buah ( 2 hotel berbintang dan 94 hotel non bintang). Jumlah pengunjung di 7 obyek wisata di Kabupaten Banyumas mengalami peningkatan

dengan jumlah pengunjung terbanyak di lokawisata Baturaden, sedangkan 4 obyek wisata lainnya mengalami penurunan jumlah pengunjung

Tabel 13. Banyaknya Pengunjung Obyek Wisata di Kabupaten Banyumas

No Obyek wisata Pengunjung (orang)

2002 2003 2004 2005

1 Curug cipendok 21,133 21,468 29,418 29,730

2 Telaga sunyi 4,839 4,545 3,942 3,144

3 Pancuran tiga 40,138 33,303 21,361 23,191 4 Pancuran tujuh 87,325 64,014 64,610 66,977 5 Bumi perkemahan Baturaden 7,467 11,969 10,443 2,590 6 Lokawisata Baturaden 566,743 486,119 412,444 464,876 7 Kalibacin 4,427 3,963 5,057 6,741 8 Wanawisata baturaden 54,975 53,113 58,245 52,023 9 Curug gede 2,669 1,870 1,602 10 Curug ceheng 19,267 11,597 15,542 14,490

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas tahun 2005

Keuangan dan harga-harga

Realisasi penerimaan Daerah Otonomi Tingkat II Kabupaten Banyumas tahun anggaran 2005 sebesar 17.295.119.280.000 rupiah yang berasal dari pajak dan 32.903.909.355.000 rupiah yang berasal dari restribusi. Untuk laba BUMD tahun 2005 terealisasi sebesar 4.250.396.230.000 rupiah dan untuk jenis pendapatan lain (terdiri dari bagi hasil pajak dan bukan pajak, subsi daerah otonom serta bantuan pembangunan) tahun 2005 terealisasi sebesar 474.395.227.100.000 rupiah.

Bidang perbankkan, sebagai institusi penghimpunan dan penyaluran dana untuk kegiatan perekonomian daerah perananya sangat penting. Pengerahan dana perbankan selama tahun 2005 dari triwulan I s/d triwulan IV menunjukkan kecenderungan meningkat, kecuali pada triwulan II. Pada akhir tahun 2005 posisi deposito lebih banyak bila dibandingkan tabungan dan giro. Sedangkan posisi pinjaman menurut sektor ekonomi berfluktuasi selama tahun 2005 dengan pinjaman terbesar pada sektor lain-lain.

Perkembangan harga-harga sembilan bahan pokok di Kabupaten Banyumas cenderung berfluktuasi. Harga yang kecenderungannya selalu naik adalah harga minyak tanah dan yang relatif stabil adalah harga garam iodium. Sedangkan angka

inflasi Kabupaten Banyumas juga menunjukkan kecenderungan bervariatif (Kabupaten Banyumas dalam Angka, 2005).

Pendapatan regional

Tabel 14. PDRB per Sektor Kabupaten Banyumas

No Sektor Atas dasar harga berlaku (Rp000)

2003 2004 2005

1 Pertanian 1,023,715,465 1,122,272,029 1,265,760,364 2 Pertambangan & penggalian 62,182,151 71,080,811 80,841,488 3 Industri pengolahan 776,417,390 834,711,764 969,908,730 4 Listrik,gas & air bersih 65,218,503 73,789,141 85,507,997 5 Bangunan 386,065,305 445,020,853 534,732,652 6 Perdagangan, restoran dan 611,954,199 681,988,315 782,339,248

hotel

7 Pengangkutan dan telkom 444,004,875 492,203,525 562,621,567 8 Keuangan, persewaan & jasa 341,882,706 388,857,929 463,006,181

perusahaan

9 jasa-jasa 654,474,071 725,316,131 836,066,113 Jumlah 4,365,914,665 4,835,240,498 5,580,784,340 Jumlah ( atas harga konstan 3,348,157,945 3,486,633,689 3,598,399,139 tahun 2000 )

Sumber : BPS Kabupaten Banyumas ( survei khusus pendapatan regional ) Keterangan : Angka sangat sementara

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banyumas tahun 2005 atas dasar harga berlaku sebesar 5,58 trilyun rupiah dan atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar 3,599 trilyun rupiah dengan pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku sebesar 1,531,040 rupiah. Dilihat dari konstribusinya, selama tiga tahun terakhir konstribusinya terbesar adalah sektor pertanian, kemudian diikuti oleh sektor industri dan sektor perdagangan. Di Kabupaten Banyumas sektor pertanian masih merupakan sektor andalan. Pada tahun 2005 sendiri sektor pertanian memberikan sumbangan 22,68 %, sehingga sektor ini memberikan konstribusi besar terhadap PDRB Kabupaten Banyumas. Sektor lainnya yang mempunyai andil cukup signifikan bagi pembentukan PDRB Kabupaten Banyumas tahun 2005 adalah sektor industri (17,38 %), sektor perdagangan (14,02 %) dan sektor jasa-jasa (14,98 %). Sektor-sektor yang dalam tiga tahun terakhir ini kontribusinya cenderung selalu naik adalah sektor listrik, gas dan air minum dan sektor bangunan. Besarnya konstribusi masing-masing sektor ekonomi ( lapangan usaha ) bagi pembentukan PDRB ini menunjukkan ciri struktur perekonomian di Kabupaten Banyumas.

Tabel 15. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor di Kabupaten Banyumas

No Sektor Atas dasar harga

berlaku (%)

Atas dasar harga konstan (%) 2004 2005 2004 2005

1 Pertanian 9.6 12.8 2.38 1.7

2 Pertambangan & penggalian 14.3 13.7 3.75 4.1

3 Industri pengolahan 7.5 16.2 4.2 2.5

4 Listrik,gas & air bersih 13.1 15.9 8.2 9.1

5 Bangunan 15.3 21.2 4.6 4.1

6 Perdagangan, restoran & hotel 11 15 4 4 7 Pengangkutan & telekomunikasi 10.9 14.3 5.9 3.1 8

Keuangan, persewaan & jasa

perusahaan 13.7 19.1 5.7 5.6

9 jasa-jasa 10.8 15.3 4.2 3.5

Jumlah 11.8 15.9 4.8 4.2

Sumber : BPS Kabupaten Banyumas (Survei Khusus Pendapatan Regional )

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas tahun 2005 yang ditunjukkan oleh laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000, lebih rendah dari pada tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas tahun 2005 tidak sebesar tahun sebelumnya. Pertumbuhan riil sektoral tahun 2005 sebagian mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan riil ini dapat diukur dengan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 9.11 %, meskipun demikian peranannya terhadap PDRB relatif lebih kecil dibandingkan sektor lainnya. Kemudian diikuti oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang pada tahun 2005 mengalami pertumbuhan positif, sekitar 5.6 %, untuk sektor pertanian pada tahun 2005 mengalami pertumbuhan 1.7 % yang didukung oleh kenaikan produksi di semua sub sektor pertanian. Sektor lainnya yang mengalami pertumbuhan cukup besar adalah sektor jasa-jasa, sekitar 3.54 % dan sektor pengangkutan dan telekomunikasi sekitar 3.13 %.

Dalam dokumen METODOLOGI PENELITIAN (Halaman 23-38)

Dokumen terkait