• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Majlis Rasulullah saw 1. Sejara Berdirinya Majlis Rasulullah saw

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Majlis Rasulullah saw 1. Sejara Berdirinya Majlis Rasulullah saw

Majelis Rasulullah dalam aktifitas pengajian ini berawal ketika Habib Munzir Al-Musawa lulus dari Studinya di Darul Musthafa pimpinan Habib Umar bin Hafidh Tarim Hadhramaut, Yaman. Beliau kembali ke Jakarta dan memulai mengajar pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai Nabi Muhammad saw yang dengan itu ummat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan menjadikan Rasulullah saw sebagai penggemarnya.

Pada awalnya mulailah timbul permintaan dari seorang ulama Habib Umar bin Hafidh agar Majelis ini diberi nama, Habib Munzir dengan polos menjawab; "Majelis Rasulullah". Karena memang tak ada yang dibicarakan selain ajaran Rasulullah saw serta membimbing mereka untuk mencintai Allah swt dan Rasulullah saw, tempat skretariat majlis rasulullah saw Jl. Cikoko Barat V No. 66 RT. 03/05 Pancoran Jakarta Selatan

Materi atau kurikulum yang di ajarkan oleh Habib Munzir Al-Musawa setiap malam selasa Fiqih dasar, malam rabu Bhulughul Maram, malam kamis Bukhari Muslim, malam jum’at shirah atau sejarah para Nabi, malam sabtu Shahih Muslim, malam minggu Ridus Shalihin, malam senin Ilmu Tauhid.

Majelis Dzikir dan Shalawat kian memadat, Habib Munzir mengambil empat masjid besar yang bergantian setiap malam selasa. Yaitu masjid Raya Al- munawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At-Taqwa Pasar minggu Jakarta Selatan, Masjid Raya At-Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, dan Ma`had Daarul Ishlah Pimp. KH. Amir Hamzah di Jalan Raya Buncit Kalibata Pulo. Namun, karena hadirin semakin bertambah, maka Habib Munzir akhirnya memusatkan Majelis Malam selasa ini di Masjid Raya Al-munawar Pancoran Jakarta Selatan, kini acara ini dihadiri berkisar antara 10.000 orang yang datang dari berbagai wilayah sejabotabek yang mayoritas remaja.

2. Struktur Organisasi

Majlis Rasulullah saw sebagai sebuah sarana keagamaan yang bergerak dalam bidang pengajian dan kemasyarakatan senantiasa mengalami perkembangan pengaruhnya terhadap remaja

Ketua Manejemen Majlis Rasulullah saw, pendiri Habib Munzir Al-Musawa membentuk dan melengkapi struktur Manejemen Majlis Rasulullah saw, serta membentuk lemabaga Manejemen Majlis Rasulullah saw sebagai berikut:

Ketua Pembina Majlis Rasulullah: Habib Munzir Al-Musawa Wakil Pembina Majlis Rasulullah: Habib Ahmad Bahar Sekretari : H Syukron

Bendahara : Syaiful Bahri

Tabel. 4.

Struktur Koordinator Manajemen Majelis Rasulullah Saw Penasehat

Habib Muhsin Al Hamid

Pembina Majelis Habib Munzir Al Musawa

Wakil Pimpinan Umum Habib Ahmad Bahar

Sekretaris H. M. Syukron

Bendahara Ust. Syaiful Zahri

Dakwah Ust. M. Qolby Perdagangan M. Rizal Media Dakwah M. Mahfuzd Audit Informasi Ahmad Fauzi Programer M. Ashagi Operasional Abd. Khoir Operasional M. Adhi Operasional M. Efendi

3. Tujuan dan Fungsi Majlis Rasulullah saw Tujuan dan fungsi Majlis Rasulullah saw:

1. Sebagai syukur nikmat Iman dan Islam atas Syariat yang telah dibawa oleh baginda Nabi Muhammad saw dari Allah swt.

2. Mensyiarkan Agama Islam. Bahwasannya manusia yang mempunyai dosa oleh karena itu Majlis Rasulullah saw mengutamakan kepada remaja. Kegiatan-kegiatan Islam supaya remaja tidak terjerumus rayuan syetan yang terlaknat.

3. Menyebarkan Ilmu. Bahwasannya kaum muslimin yang ada di Indonesia khususnya penerus pewaris Nabi Muhammad saw mempunyai ilmu keislaman, sebagai orang yang tidak sekolah dia harus mengenal siapa pewaris Nabi Muhammad saw, mengajarkan siapa yang membawa Islam?mereka diajarkan sejarah-sejarah Islam. 4. Mengharap Pahala. Bahwasannya orang yang mengikuti majlis-majlis

hanya mengharapkan pahala, mencari ilmu, membantu orang tua, membantu faqir miskin, hanya tujuan mengharapkan Rhido kepada Allah swt.

5. Bukti kecintaan kepada Rasulullah saw. Bahwasannya yang mengikuti sunah-sunah Nabi Muhammad saw dia akan mendapatkan syafa’at oleh Nabi Muhammad saw di hari kiamat.

4. Biografi Pendiri Majlis Rasulullah saw

Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, dilahirkan di Cipanas Cianjur Jawa Barat, pada hari Jum'at 23 Februari 1973, bertepatan 19 Muharram 1393 H. Setelah ia menyelesaikan sekolah menengah atas SMA, ia mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had Assaqafah Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, mengambil kursus bahasa Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur, memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma'had Al-Khairat, Bekasi Timur, kemudian meneruskan untuk lebih mendalami Syari'ah ke Ma'had Darul Musthafa,

Tarim Hadhramaut Yaman, selama empat tahun. Disana ia mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al-Qur'an, Ilmu hadits, Ilmu sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.

Adapun guru-guru beliau antara lain: Habib Umar bin Hud Al-Athas (cipayung), Habib Aqil bin Ahmad Alaydarus, habib Umar bin Abdurahman Assegaf Habib Hud Bagir Al-Athas, habib Nagib bin Syeikh Abu Bakar (Pesantren Al-Khairat), al-Imam Al-Allamah Al-Arifbillah Al-Hafidh Sayyidi Syarif Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syeikh Abu Bakar bin Salim (Rubath Darul Mustafa Hadhramaut)

Habib Munzir mulai mengajar siang dan malam dari rumah ke rumah di Jakarta, ia tidur di mana saja di rumah-rumah masyarakat, bahkan pernah ia tertidur di teras rumah orang karena penghuni rumah sudah tidur dan ia tak mau membangunkan mereka di larut malam. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Habib Munzir memulai membuka Majelis setiap malam selasa (mengikuti jejak gurunya Habib Umar bin Hafidz yang membuka Majelis mingguan setiap malam selasa), dan ia pun memimpin Ma'had Assa'adah, yang di wakafkan oleh Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung, setelah setahun, habib Munzir tidak lagi meneruskan memimpin Ma'had tersebut dan melanjutkan pengajaran nya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta.

Habib Munzir membuka majelis malam selasa dari rumah ke rumah, mengajarkan Fiqih dasar, namun tampak ummat kurang bersemangat menerima bimbingannya, dan Habibb munzir terus mencari sebab agar masyarakat ini asyik kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan mencintai sunnah sang Nabi Muhammad saw. Sedangkan karya Habib Munzir Al-Musawa Kenalilah Akidahmu

Dokumen terkait