• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

Kota Bogor telah mempunyai sistem pelayanan air minum sejak tahun 1918, yang dibangun oleh pemerintah Belanda. Nama perusahaan air minum pada waktu itu adalah Gemeente Waterleiding Buitenzorg yang memanfaatkan sumber mata air Kota Batu sebagai sumber air utama dengan kapasitas produksi sebanyak 70 liter per detik.

Pada tahun 1935 untuk mencukupi kebutuhan penduduk Kota Bogor dilakukan penambahan kapasitas air sebanyak 30 liter per detik yang berasal dari sumber air Kebon Salada (milik PAM DKI Jaya). Pada tahun 1966, jumlah pelanggan tercatat sekitar 7.000 Sambungan Langganan (SL) dengan tingkat kehilangan air mencapai 50 persen. Persentase kehilangan air tersebut akibat kurang baiknya mutu pipa dinas (meter air) dan kondisi pipa distribusi yang sudah tua. Saat itulah mulai dirasakan adanya kekurangan air minum. Melihat kondisi tersebut, maka dilakukan survei dan perencanaan strategis untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan kapasitas jumlah air bersih.

Pada tahun 1967, untuk menambah kembali kapasitas air, maka sumber air ditambah dengan mengambil dari mata air Bantar Kambing melalui reservoir Cipaku. Bantuan dana pun diperoleh dari pemerintah Australia, berupa hibah dengan nama proyek Colombo Plan. Bentuk bantuan yang diperoleh berupa pipa dan aksesorisnya, feasibility study, perencanaan dan supervise dengan nilai total bantuan sebesar A$1.736.000 atau US$2.456.499. Proyek seluruhnya dilakukan oleh Valentine Laurie and Davies ConsultingEngineers dari Sydney, Australia.

Pada tahun 1973, dilakukan kembali penambahan kapasitas air melalui sumber mata air Tangkil. Dengan berfungsinya tambahan kapasitas produksi tersebut, maka tanggal 3 Juli 1975 dilakukan penghentian atau pemutusan atas koneksi pipa PAM DKI Jaya. Pada tanggal 31 Maret 1977 dikeluarkan Peraturan Daerah No.5 Tahun 1977 yang menyatakan perubahan status Dinas Daerah menjadi Perusahaan Daerah. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No.300/HK/011/SK/1977, PDAM Kota Bogor mulai didirikan. Modal dasar

perusahaan terdiri dari kekayaan daerah yang berasal dari kekayaan perusahaan air minum pada waktu kedudukannya sebagai Dinas Daerah.

PDAM Kota Bogor pada tahun 1988 mulai melakukan studi kelayakan dengan memanfaatkan air permukaan sebagai sumber air lainnya. PDAM berhasil menambah kapasitas produksinya dengan membangun Instalasi Pengelolaan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) yang berlokasi di Cipaku dan Dekeng. Sumber air bakunya memanfaatkan air Sungai Cisadane.

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota No.011.45-75 Tahun 2002 tanggal 29 April 2002 tentang penetapan logo baru PDAM Kota Bogor dan penambahan nama Tirta Pakuan, maka nama PDAM Kota Bogor berubah menjadi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan. Salah satunya adalah penerapan manajemen melalui sistem informasi yang ditunjang dengan komputerisasi, jaringan terpadu yang mampu melaksanakan pemantauan di semua bagian dan otomatis semua administrasi dan penagihan pelanggan secara cepat dan tepat.

4.1.2. Visi dan Misi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

Visi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah menjadi perusahaan terdepan di bidang pelayanan air minum. Misinya adalah memberikan kepuasan pelayanan air minum secara berkesinambungan kepada masyarakat sesuai standard kesehatan yang ada dengan mempertimbangkan keterjangkauan masyarakat dan berperan sebagai penunjang otonomi daerah serta meningkatkan sumberdaya manusia secara maksimal (PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, 2008).

Berdasarkan Rencana Strategis Pengembangan Pelayanan Air Minum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menuju Millennium Development Goals (MDGs) sampai dengan 2015, program yang akan dilaksanakan di antaranya adalah:

 Program Jangka Menengah (2005-2009)

Pengadaan dan pemasangan pipa transmisi air bauk dengan diameter 1.000 mm dan 600 mm di lokasi Ciherang Pondok-Dekeng-Cipaku.

Pembangunan reservoir zona 4 dengan kapasitas mencapai 12.000 m3 (Tahap II).

Pemasangan pipa distribusi dan retikulasi sepanjang 144.000 m. Penambahan jumlah pelanggan sebanyak 27.500 SL

 Program Jangka Panjang (2010-2015)

Pembangunan WTP dengan kapasitas 400L/detik di Dekeng Perluasan daerah sepanjang 216.000 m.

Penambahan jumlah pelanggan sebanyak 36.000 SL.

Penggantian meter air sebanyak 80.000 buah dengan lokasi tersebar di seluruh Kota Bogor.

4.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sebagai BUMD milik Pemerintah Kota Bogor mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

1. Memenuhi kebutuhan air besih masyarakat Kota Bogor secara memadai, adil dan merata, serta berkesinambungan

2. Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Secara garis besar PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mempunyai dua fungsi, yaitu :

1. Fungsi ekonomi, yaitu untuk meningkatkan kemampuan pelayanan dan memenuhi kewajiban-kewajiban lainnya dengan cara pengelolaan perusahaan secara sehat berdasarkan asas ekonomi perusahaan.

2. Fungsi sosial, yaitu dapat memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat dengan memberlakukan tarif air minum yang disesuaikan dengan kondisi dan fungsi tempat pelanggan serta adanya pelanggan yang tersubsidi.

4.1.4. Struktur Organisasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

Struktur organisasi adalah salah satu hal yang penting dalam perusahaan karena dengan adanya struktur organisasi akan dapat diketahui dengan hubungan, tugas dan tanggung jawab serta peranan masing-masing antara dewan direksi, kepala bagian, kepala sub bagian dan tenaga pelaksana. Struktur organisasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor disusun berdasarkan Surat Keputusan Walikota KDH Tk. II Bogor No.72 tahun 2004 tanggal 30 Desember 2004. Dalam menjalankan tugas pelayanan air minum, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor didukung tiga direksi, 10 orang kepala bagian, 35 kepala sub bagian dan 460 orang tenaga pelaksana

(PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, 2008). Bagan struktur organisasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.1.5. Sumber Air, Kapasitas Produksi dan Daerah Layanan Air Minum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

Sumber utama air minum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah dari mata air dan Sungai Cisadane. Mata air terdiri dari mata air Kota Batu dengan kapasitas terpasang 70L/det, mata air Bantar Kambing (170L/det), mata air Tangkil (170L/det). Sedangkan Sungai Cisadane memiliki dua WTP, yaitu WTP Cipaku (240L/det) dan WTP Dekeng (400L/det) (PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor).

Pada tahun 2007, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mampu memproduksi 1.135 L/det. Dari tahun 2002 hingga 2005, persentase kehilangan air PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mencapai kisaran 30%. Jumlah ini masih dianggap wajar mengingat tidak terlalu jauh menyimpang dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah yaitu sebesar 25%. Oktober 2008 total kubikasi pemakaian air pelanggan berjumlah 2.160.337 (PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, 2008).

Daerah layanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor meliputi wilayah Kota Bogor melalui sistem gravitasi. Cakupan pelayanan terhadap total penduduk daerah pelayanan sebesar 67,91%, sedangkan terhadap total penduduk Kota Bogor mencapai 53,73%. Sebelum perluasan Kota Bogor (Bogor Lama) pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sudah mencapai 76%, sedangkan jaringan pipa distribusi sudah menjangkau hampir seluruh wilayah Kota Bogor. Jumlah pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor per Oktober 2008 sebanyak 78.945 pelanggan yang terdiri dari kelompok: kelompok sosial, rumah tangga, instansi pemerintah dan kelompok niaga dan industri (PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, 2008).

Terdapat lima sumber mata air yang dimiliki, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mampu mengaliri zona-zona pelayanan air minumnya, seperti :

1) Mata air Kota Batu, melayani pelanggan zona 6 (Kelurahan Loji, Gunung Batu, dan sekitarnya), dan sewaktu-waktu membantu pengaliran di zona 3.

2) Mata air Tangkil, melayani 53% pelanggan di zona 1 (Kelurahan Katulampa, Tajur dan sekitarnya) dan 47% pelanggan zona 4 melalui reservoir Padjajaran.

3) Mata air Bantar Kambing, melayani 14% pelanggan zona 2 (Perumda Cipaku) dan 86% untuk membantu melayani pelanggan zona 3 melalui reservoir Cipaku.

4) WTP Dekeng, melayani pelanggan zona 4 (Kelurahan Babakan, Sempur, dan sekitarnya).

5) WTP Cipaku, melayani pelanggan zona 3 (Kelurahan Empang, Batu Tulis, dan sekitarnya).

4.1.6. Pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

Pelayanan yang diberikan oleh PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor meliputi dua pelayanan yaitu pelayanan internal dan pelayanan eksternal. Pelayanan internal meliputi : (1) peningkatan pendidikan pegawai (tugas belajar), (2) bantuan pendidikan bagi karyawan pada jenjang S1 dan S2, (3) mengikuti diklat, pelatihan,

kursus tingkat, dan seminar yang diadakan oleh pihak internal maupun eksternal, (4) penunjukkan dokter dan apotek perusahaan, (5) pelayanaan rawat inap rumah

sakit dan bantuan kesehatan dari dinas untuk karyawan dan purnakarya, (6) tersedianya poliklinik di lingkungan kantor PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, (7) Jaminan Kepastian Pensiun dan Jamsostek dan (8) Payroll.

Pelayanan eksternal meliputi pelayanan teknis dan non teknis. Pelayanan teknis terdiri dari : (1) pengaliran 24 jam dengan tekanan cukup dan merata, (2) kualitas air sesuai standard Departemen Kesehatan RI, (3) pelayanan teknis secara rutin ke rumah-rumah (house to house program), (4) penggantian meter air secara periodik, (5) pelayanan dengan mobil tangki, (6) pemintahan letak meter air, (7) kran siap minum langsung di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dan di Pemda Kota Bogor, serta (8) ZAMPP (Zona Air Minum Prima ) di Perumahan Pakuan Tajur sebagai (pilot project).

Pelayanan non teknis terdiri dari : (1) administrasi pemasangan baru, balik nama, dan bukaan kembali, (2) informasi pembayaran rekening dan pengaduan 24 jam melalui SMS atau Call Centre (0251) 8324111, (3) pembayaran rekening melalui beberapa mitra kerja (Kantor PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Bank Jabar, Bank Mandiri, Bank NISP, Bank BNI, Bank Lippo, BTN, BTPN, Bank Panin, Koppurna, dan Koperasi Tirta Sanita), (4) penyampaian informasi melalui leaflet, brosur, spanduk dan pengumuman lainnya, (5) ruang khusus pelayanan keluhan pelanggan (Customer Service Office/CSO), (6) surat pemberitahuan ke pelanggan tentang pelonjakan pemakaian dan tunggakan rekening air, (7) pembayaran rekening secara kolektif serta (8) pembayaran rekening gratis untuk masjid selama Bulan Ramadhan.

Guna mendekatkan diri dengan pelanggan serta dalam mengembangan pelayanan terhadap pelanggan, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menyediakan loket-loket pembayaran (Payment Point) yang tersebar di Kota Bogor dengan lokasi yang strategi dan mudah dijangkau.

Tabel 2. Lokasi dan Alamat Loket Pembayaran

Lokasi Loket Alamat Loket

1. KANTOR PDAM TIRTA

Dokumen terkait