• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Penelitian

Gambaran umum pada penelitian tindakan kelas menjelaskan tentang kondisi awal penelitian, proses penelitian pada siklus I, dan siklus II yang terdiri dari perencanaan pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Kondisi awal

Berdasarkan wawancara dengan guru kelas ditemukan permasalahan tentang keaktifan siswa dan keterampilan melakukan eksperimen pada pembelajaran IPA. Peneliti berdiskusi dengan guru kelas untuk menentukan materi ajar yang dipakai untuk penelitian. Berdasarkan berbagai pertimbangan maka peneliti menentukan materi tentang macam-macam sumber energi.

1) Keaktifan siswa

Kondisi awal keaktifan siswa diperoleh melalui pengamatan dan angket yang dilakukan oleh peneliti pada hari Sabtu, 21 Juli 2014 yang dilaksanakan di kelas IV B SD Kanisius Kalasan. Peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan lima indikator keaktifan siswa yang telah disusun. Dari hasil observasi kelas maka diperoleh hasil siswa yang terlihat bertanya kepada guru atau teman pada saat pembelajaran ada 8 siswa dari 26

64

siswa (30,76%). Siswa yang terlihat melaksanakan diskusi kelompok pada saat pembelajaran ada 10 siswa dari 26 siswa (38,46%). Kemudian siswa yang turut melaksanakan tugas belajar yang diberikan oleh guru ada 8 siswa dari 26 siswa (30,76%). Siswa yang terlihat mencari informasi utnuk memecahkan masalah dengan membaca buku ada 9 siswa dari 26 siswa (34,61%).

2) Keterampilan Melakukan Eksperimen

Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas IV B untuk memperoleh data awal tentang keterampilan siswa melakukan eksperimen. Dari hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa rendahnya keterampilan siswa dalam melakukan eksperimen. Guru menjelaskan bahwa dalam materi sumber energi baru satu kali melakukan percobaan yaitu membuat kincir angin dari kertas. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk yang ada di buku paket. Setelah melakukan percobaan, siswa membuat laporan sederhana dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada.

Hipotesis percobaan dimunculkan oleh siswa melalui kegiatan tanya jawab dengan guru. Guru mengatakan bahwa ada 8 siswa dari 26 siswa (30,76%) yang mampu membuat hipotesis percobaan. Siswa melakukan percobaan membuat kincir angin secara individu. Guru mengatakan bahwa ada 10 siswa dari 26 siswa (38,46%) yang mampu

65

merangkai alat dengan benar sedangkan siswa yang lainnya masih mengalami kesalahan dalam merangkai alat. Siswa yang melakukan pengamatan selama percobaan yang diungkapkan oleh guru ada 12 siswa dari 26 siswa (46,15%). Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa siswa yang mencatat data hasil pengamatan ada 11 siswa dari 26 siswa (42,30%). Siswa membuat kesimpulan setelah melakukan percobaan dengan guru. Kesimpulan hasil percobaan dilakukan oleh guru melalui tanya jawab. Guru mengungkapkan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyimpulkan hasil percobaan, sehingga masih perlu bantuan guru. Siswa yang mampu membuat kesimpulan ada 10 siswa dari 26 siswa (30,76%). Hasil wawancara ini selanjutnya dijadikan sebagai data kondisi awal.

b. Siklus I

1) Perencanaan

Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang penerapan pendekatan saintifik sebagai upaya peningkatan keaktifan dan keterampilan eksperimen siwa kelas IV B SD Kanisius Kalasan adalah meminta ijin kepada Kepala SD Kanisius Kalasan. Setelah mendapatkan ijin dari pihak sekolah untuk melaksanakan penelitian, peneliti menemui guru kelas IV B yaitu Ibu M.I Susi Widyahesti untuk melakukan wawancara sebagai langkah

66

mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas tersebut. Pengumpulan data awal dilakukan melalui wawancara dengan guru kelas, kemudian merencanakan waktu untuk pelaksanaan observasi data awal.

Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas untuk menentukan materi ajar yang digunakan untuk penelitian. Setelah materi ditentukan, peneliti selanjunya menyusun lembar observasi keaktifan siswa dan keterampilan eksperimen, membuat rancangan berupa perangkat pembelajaran dan instrument pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, lembar kerja siswa dan materi ajar. Peneliti juga menyusun lembar observasi keaktifan siswa dan keterampilan melakukan eksperimen. Perangkat pembelajaran yang telah disusun tersebut kemudian divalidasi oleh dosen, kepala sekolah dan guru. Hasil validasi tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan untuk melakukan revisi. Perangkat pembelajaran hasil revisi selanjutnya digunakan untuk pelaksanaan penelitian.

2) Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVB SD Kanisius Kalasan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. SD Kanisius Kalasan terletak di Dusun Kringinan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVB dengan jumlah

67

siswa 26 orang yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 18 siswa laki- laki. Siklus I dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) kali pertemuan yaitu pertemuan I dilaksankan pada tanggal 9 September 2014 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 September 2014. Setiap pertemuan dilaksanakan selama satu hari namun pengambilan data hanya dilaksanakan pada saat materi pembelajaran IPA.

a) Pertemuan 1

Secara umum pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah disusun peneliti. Pertemuan I yang dilaksanakan pada tanggal 9 September 2014 digunakan peneliti untuk mengajarkan materi energi listrik. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan membagi siswa ke dalam 6 kelompok dan meminta siswa untuk melaksanakan percobaan. Sebelum percobaan dilaksanakan siswa terlebih dahulu mengambil petunjuk percobaan, alat bahan percobaan dan lembar kerja. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok untuk melakukan percobaan. Siswa merangkai rangkaian listrik sesuai dengan petunjuk percobaan kemudian siswa mengamati dan mencatat hasil percobaan. Siswa selanjutnya menjawab beberapa pertanyaan yang ada di lembar kerja siswa sesuai dengan hasil percobaan yang dilakukan. Secara individu siswa menyusun laporan percobaan kemudian mempresentasikan laporan tersebut di depan kelas. Dalam

68

prosesnya, peneliti menggunakan pendekatan saintifik untuk mendorong siswa untuk melakukan pengamatan, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan hasil percobaan yang dilaksanakan. Percobaan dilaksanakan di dalam kelas karena memerlukan tempat yang gelap atau kurang cahaya.

b) Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 September 2014 yang dalam pembelajarannya diajarkan materi energi angin. Pada materi ini siswa melakukan percobaan membuat kincir angin. Percobaan dilaksanakan dalam kelompok yang beranggotakan masing- masing kelompok 4 siswa. Sebelum percobaan dimulai siswa terlebih dahulu mengambil petunjuk percobaan, alat dan bahan, dan lembar kerja. Percobaan ini menggunakan kertas lipat kemudian siswa mencoba untuk merangkai alat dan bahan yang telah disediakan menjadi kincir angin. Setelah kincir angin selesai dibuat, siswa mencoba untuk memainkan kincir angin tersebut. Siswa mencatat hasil percobaan dan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada di lembar kerja siswa. Hasil percobaan dan laporan percobaan kemudian dikomunikasikan di depan kelas.

69 3) Pengamatan/Observasi

Peneliti melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dan keterampilan melakukan eksperimen yang telah disusun. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa selama pembelajaran dan keterampilan siswa dalam melaksanakan eksperimen. Lembar pengamatan keaktifan siswa disusun berdasarkan indikator-indikator meliputi: (a) bertanya kepada guru atau siswa lain; (b) melaksanakan diskusi; (d) turut serta dalam melaksanakan tugas belajar; (e) mencari berbagai informasi untuk pemecahan masalah. Sedangkan indikator keterampilan melakukan eksperimen yang disusun pada lembar pengamatan meliputi: (a) Merancang hipotesis; (b) Merangkai alat dengan benar; (c) Melakukan percobaan secara runtut; (d) Mencatat data; (e) Membuat kesimpulan.

Pada lembar observasi keterampilan melakukan eksperimen observer memberikan skor 1-3 pada setiap indikator. Pada indikator 1 yaitu menyusun hipotesis, siswa diberi skor 3 apabila hipotesis disusun sesuai dengan tujuan percobaan. Skor 2 diberikan apabila siswa menyusun hipotesis namun belum sesuai dengan tujuan percobaan dan skor 1 diberikan jika siswa tidak menyusun hipotesis. Pada indikator 2 yaitu merangkai alat dengan benar, siswa diberi skor 3 apabila rangkaian alat benar, rapi dan sesuai dengan petunjuk percobaan. Skor 2 diberikan

70

jika rangkaian alat yang dibuat oleh siswa benar namun tidak rapi dan skor 1 diberikan jika rangkaian alat yang dibuat oleh siswa tidak benar.

Pada indikator 3 yaitu melakukan percobaan secara runtut, siswa diberikan skor 3 apabila mampu melakukan percobaan secara runtut sesuai petunjuk percobaan. Skor 2 diberikan apabila siswa melakukan percobaan namun tidak runtut sesuai petunjuk percobaan dan skor 1 jika siswa tidak melakukan percobaan. Pada indikator 4 yaitu mencatat data, siswa diberikan skor 3 apabila data yang dicatat lengkap, tepat dan ditulis dengan benar. Skor 2 diberikan apabila data lengkap namun ada tulisan yang salah dan skor 1 apabila data yang dicatat tidak lengkap.

Pada indikator 5 yaitu membuat kesimpulan, siswa diberi skor 3 apabila kesimpulan yang dibuat oleh siswa tepat sesuai dengan tujuan percobaan. Skor 2 apabila siswa membuat kesimpulan namun belum sesuai dengan tujuan percobaan dan skor 1 apabila siswa tidak membuat kesimpulan. Lembar pengamatan diisi oleh dua orang observer yang membantu peneliti dalam pelaksanaan siklus I. Jika peneliti yang melakukan pengamatan maka hasilnya kurang maksimal karena peneliti juga bertindak sebagai guru yang mengajar. Hasil pengamatan observer tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu kepada peneliti. Peneliti kemudian menghitung mean dari setiap indikator keaktifan siswa dan keterampilan melakukan eksperimen.

71

Peneliti menggunakan rata-rata/ mean dalam menghitung keaktifan siswa dan keterampilan melakukan eksperimen siswa. Setelah diketahui mean dari setiap indikator keaktifan siswa dan keterampilan melakukan eksperimen, maka siswa yang mencapai mean atau lebih termasuk dalam kategori aktif dan atau terampil dalam melakukan eksperimen.

4) Refleksi

Pelaksanaan siklus I selesai dalam 2 hari yaitu pada tanggal 9 September 2014 dan 10 September 2014. Pertemuan I dilaksanakan untuk mengajarkan materi energi listrik. Siswa melakukan percobaan tentang energi listrik dengan merangkai baterai dan lampu sehingga rangkaian tersebut dapat menyala. Pada awal pembentukan kelompok ada beberapa siswa saling berebut kelompok sehingga diambil keputusan pembagian kelompok dilakukan dengan cara berhitung. Pada pertemuan pertama ini siswa terlihat antusias dalam melakukan percobaan. Siswa aktif berdiskusi dengan kelompok dalam melakukan percobaan. Namun, ada salah satu kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan percobaan. Lampu yang mereka rangkai tidak dapat menyala sehingga perlu dirangkai ulang dan akhirnya dapat menyala. Setelah selesai melakukan percobaan, siswa membuat laporan percobaan yang dilakukan secara individu. Laporan tersebut kemudian dikumpulkan dan dibahas bersama-sama.

72

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 September 2014. Pertemuan kedua digunakan untuk menyampaikan materi tentang energi angin dan energi air. Pada materi ini siswa melakukan percobaan membuat kincir angin dari kertas. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara yang sama pada pertemuan sebelumnya yaitu dengan berhitung.

Kegiatan percobaan ini dilakukan di halaman sekolah agar siswa dapat mencoba kincir angin yang telah dibuat. Ada dua kelompok yang mengalami kesalahan dalam menggunting kertas yang digunakan untuk membuat kincir angin sehingga perlu mengulang dalam menggunting kertas. Hal tersebut mengakibatkan alokasi waktu pada pertemuan kedua ini melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan dalam rencana pembelajaran. Secara umum kegiatan pembelajaran di pertemuan kedua ini berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dirancang. Siswa mulai aktif dalam bertanya, berdiskusi, berpendapat, mengerjakan tugas, dan mencari informasi. Siswa mulai terampil dalam melakukan percobaan dan membuat laporan percobaan. Namun peneliti mengalami hambatan dalam hal mengkondisikan kelas. Pada saat percobaan selesai siswa diajak kembali ke kelas untuk melakukan refleksi namun beberapa siswa masih bermain main kincir angin di dalam kelas.

73 c. Siklus II

Penelitian pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Siklus II dilaksanakan pada hari Senin 15 September 2014 dan 16 September 2014. Setiap pertemuan dialokasikasikan 4 jp atau 4 x 40 menit. Pertemuan 1 digunakan untuk melakukan percobaan tentang sumber energi matahari sedangkan pertemuan 2 dilaksanakan untuk melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya. Peneliti dalam siklus ini masih berperan sebagai guru agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang telah dirancang.

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, ringkasan materi, petunjuk percobaan, lembar kerja siswa, lembar observasi keaktifan, dan lembar observasi keterampilan eksperimen. Perangkat pembelajaran yang telah disusun kemudian divalidasikan kepada guru, kepala sekolah, dan dosen. Semua perangkat yng divalidasi kemudian direvisi oleh peneliti.

Peneliti merancang target capaian yang digunakan pada siklus kedua. Target capaian pada siklus kedua dibuat dengan mengamati hasil capaian pada siklus I dan hasil diskusi dengan guru kelas.

2) Pelaksanaan a) Pertemuan 1

Pertemuan 1 pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 15 September 2014 yang digunakan untuk menyampaikan materi tentang

74

matahari sebagai sumber energi. Pada awal pembelajaran dibuka dengan salam, doa, presensi dan tepuk semangat. Kegiatan selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini. Siswa kemudian diminta untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4 siswa dalam satu kelompok. Kelompok yang telah terbentuk kemudian duduk berkumpul menjadi satu dan masing- masing kelompok mendapatkan pedoman percobaan dan lembar kerja siswa. Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini telah dipersiapkan oleh peneliti sehingga siswa dapat mengambil sesuai kebutuhan. Siswa selanjutnya menyusun alat dan bahan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan.

Siswa melakukan pengamatan tentang perubahan suhu yang terjadi pada air yang diletakkan di bawah sinar matahari. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan termometer kemudian siswa mencatat perubahan suhu yang terjadi. Data yang telah tercatat kemudian dijadikan bahan untuk menyusun laporan percobaan. Setelah semua kelompok selesai melakukan percobaan dan membuat laporan percobaan, guru meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil percobaan mereka kepada siswa yang lainnya. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan pada hari ini.

75 b) Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 16 September 2014. Pertemuan kedua membahas tentang materi sifat- sifat cahaya yang diajarkan dengan percobaan. Pada awal pembelajaran guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan selanjutnya meminta siswa untuk berkumpul bersama kelompok yang sama dengan pertemuan 1 dan masing-masing kelompok mengambil petunjuk percobaan. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan pos- pos percobaan. Pada masing-masing pos siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya. Pos 1 percobaan tentang sifat cahaya merambat lurus, pos 2 tentang sifat cahaya menembus benda bening, pos 3 tentang sifat cahaya dapat dipantulkan dan pos 4 tentang sifat cahaya dapat dibiaskan.

Setiap kelompok berkeliling melakukan percobaan sesuai dengan pos-pos yang telah disediakan. Pada setiap pos siswa mengamati hasil percobaan yang dilakukan dan mencatat data hasil percobaan. Kelompok yang telah selesai melakukan percobaan pada satu pos kemudian berpindah ke pos selanjutnya. Kegiatan yang selanjutnya dilakukan siswa adalah membuat laporan percobaan dengan menjawab pertanyaan pada lembar kerja siswa. Kelompok yang telah selesai melakukan percobaan dan membuat laporan percobaan kemudian mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas. Guru bersama-

76

sama dengan siswa meyimpulkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan.

3) Pengamatan/Observasi

Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh 2 orang yang menjadi observer. Setiap observer melakukan penilaian kepada 13 orang siswa. Observer melakukan pengamatan berdasarkan pedoman observasi yang telah disusun. Pada lembar observasi keaktifan siswa, observer memberikan skor dengan menggunakan turus. Turus diberikan berdasarkan 4 indikator kekatifan siswa yaitu; 1) bertanya kepada guru atau siswa lain; 2) melakukan diskusi kelompok; 3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru; 4) mencari informasi.

Observasi keterampilan melakukan eksperimen dilakukan pada saat siswa melakukan percobaan dengan memberikan skor 1-3 pada setiap indikator. Indikator keterampilan melakukan eksperimen yaitu; 1) menyusun hipotesis; 2) merangkai alat dan bahan dengan benar; 3) melakukan percobaan secara runtut; 4) mencatat data; 5) membuat kesimpulan. Pada lembar observasi keterampilan melakukan eksperimen observer memberikan skor 1-3 pada setiap indikator.

Pada indikator 1 yaitu menyusun hipotesis, siswa diberi skor 3 apabila hipotesis disusun sesuai dengan tujuan percobaan. Skor 2 diberikan apabila siswa menyusun hipotesis namun belum sesuai

77

dengan tujuan percobaan dan skor 1 diberikan jika siswa tidak menyusun hipotesis. Pada indikator 2 yaitu merangkai alat dengan benar, siswa diberi skor 3 apabila rangkaian alat benar, rapi, dan sesuai dengan petunjuk percobaan. Skor 2 diberikan jika rangkaian alat yang dibuat oleh siswa benar namun tidak rapi dan skor 1 diberikan jika rangkaian alat yang dibuat oleh siswa tidak benar.

Pada indikator 3 yaitu melakukan percobaan secara runtut, siswa diberikan skor 3 apabila mampu melakukan percobaan secara runtut sesuai petunjuk percobaan. Skor 2 diberikan apabila siswa melakukan percobaan namun tidak runtut sesuai petunjuk percobaan dan skor 1 jika siswa tidak melakukan percobaan. Pada indikator 4 yaitu mencatat data, siswa diberikan skor 3 apabila data yang dicatat lengkap, tepat dan ditulis dengan benar. Skor 2 diberikan apabila data lengkap namun ada tulisan yang salah dan skor 1 apabila data yang dicatat tidak lengkap. Pada indikator 5 yaitu membuat kesimpulan, siswa diberi skor 3 apabila kesimpulan yang dibuat oleh siswa tepat sesuai dengan tujuan percobaan. Skor 2 apabila siswa membuat kesimpulan namun belum sesuai dengan tujuan percobaan dan skor 1 apabila siswa tidak membuat kesimpulan.

78 4) Refleksi

Pelaksaan pembelajaran pada siklus II berjalan sesuai dengan perencaan awal yang telah disusun. Kendala yang dihadapi lebih sedikit dibandingkan dengan siklus I. Pada pertemuan pertama kendala yang dihadapi adalah panas matahari yang tidak begitu terik. Mengatasi hal tersebut, peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas untuk melakukan percobaan pada siang hari. Keaktifan siswa pada siklus ini mulai meningkat terbukti dengan semakin banyak siswa yang bertanya dan berdiskusi selamat percobaan berlangsung.

Pada pertemuan kedua kendala yang dihadapi adalah ruangan kelas yang sempit sehingga siswa mengalami kesulitan saat berpindah pos untuk melakukan percobaan. Pada pertemuan kedua ini waktu yang digunakan melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan karena ada 4 percobaan yang harus dilaksanakan dan dilakukan secara bergantian.

Dokumen terkait