• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKANISME PENETAPAN UPAH MINIMUM DI PROVINSI LAMPUNG

A. Gambaran Umum Pengaturan Upah Minimum Menurut Pasal 44 PP No. 78 Tahun 2015

1. Sekilas Tentang Pengupahan Menurut PP No. 78 Tahun 2015 a. Lahirnya PP No. 78 Tahun 2015

Kewenangan untuk menetapkan tingkat upah minimum sebelumnya diberikan ke pemerintah daerah berdasarkan pasal 89 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (selanjutnya disebbut UU Ketenagakerjaan). Upah minimum di Indonesia ditetapkan di tingkat provinsi sehingga terdapat tingkat provinsi yang berbdeda yang diterapkan di provinsi di seluruh Indonesia.

Penetapan upah minimum menjadi dilematis bagi pemerintah yang berwenang, mengingat tidak mudah mengakomodasikan kepentingan pihak pekerja/buruh dan pihak pengusaha. Penetapan upah minimum juga mengalami perkembangan dalam mengakomodasi kepentingan pengusaha maupun pekerja/buruh. Perkembangan dalam penetapan upah minimum dapat dilihat dalam pasal 6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-01 MEN 1999 tentang Upah Minimum dimana UMR Tingkat 1 dan Tingkat II ditetapkan dengan mempertimbangkan:

1) Kebutuhan;

2) Indeks Harga Konsumen (IHK);

3) Kemampuan perkembangan dan kelangsungan perusahaan;

4) Upah pada umumnnya yang berlaku di daerah tertentu dan antar daerah;

5) Kondisi pasar kerja

6) Tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan per kapita.

Istilah-istilah dalam Permen Tenaga Kerja No. PER-01/MEN/ 1999 mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP-226 MEN 2000 tentang Perubahan pasal 1, pasal 3, pasal 4, pasal 8, pasal 11, pasal 20, dan pasal 21 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-01/MEN/1999 tentang Upah Minimum.

Lahirnya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum (selanjutnya disebut Permenakertrans Upah Minimum) kemudian mencabut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-01/MEN/1999 tentang Upah Minimum sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP-226/MEN/2000 tentang Perubahan Pasal 1, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 8, Pasal 11, Pasal 20, dan Pasal 21 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER- 01/MEN/1999 tentang Upah Minimum. Penetapan upah minimum didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (selanjutnya disebut KHL) dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yaitu diarahkan pada pencapaian KHL, yang merupakan perbandingan besarnya Upah Minimum terhadap nilai KHL pada periode yang sama. Pemerintah kemudian merumuskan perubahan sistem penetapan pengupahan di Indonesia dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan (selanjutnya disebut PP Pengupahan).

Menjelang akhir tahun 2015, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid IV yang berkaitan dengan sistem pengupahan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Penetapan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi namun formula untuk menghitung upah minimum berdasarkan akumulasi tingkat inflasi dan angka pertumbuhan ekonomi.

b. Tujuan Ditetapkan PP No.78 Tahun 2015

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 97 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, perlu menetapkan Peraturan

Pemerintah tentang Pengupahan. Tujuan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) ini adalah untuk mengembalikan fungsi penetapan upah minimum sebagai jaring pengaman, sehingga pekerja bisa mendapatkan upah di atas batas minimum yang ditetapkan. Upah minimum sebagai jaring pengaman dalam PP No. 78 Tahun 2015 agar dapat terlaksana dan dapat dipatuhi semua pihak.

2. Mekanisme Penetapan Upah Minimum dalam Pasal 44 PP No. 78 Tahun 2015

Skema mekanisme penetapan upah minimum dapat di lihat pada gambar 1.2.

Gambar 1.2 Mekanisme Penetapan Upah Minimum

Dari skema mekanisme penetapan upah minimu di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

MENTERI KETENAGAKERJAAN DEWAN PENGUPAHAN NASIONAL Dewan Pengupahan Provinsi Peninjauan KHL:

- Dilaksanakan oleh dewan pengupahan nasional

- Data informasi berasal dari bidang statistik

- Hasil kajian dewan pengupahan nasional berupa rekomendasi yang akan disampaikan kepada Menteri paling lambat bulan Noveber tahun ke empat periode 5 tahun

Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota

Menteri menetapkan hasil peninjauan komponen dan jenis kebutuhan hidup berdasarkan rekomendasi. Paling lambat Januari tahun kelima dalam periode 5 tahun.

Perhitungan Nilai KHL oleh Dewan Pengupahan Provinsi atau Dewan Pengupahan Kab/Kota

Perumusan upah minimum menggunakan formula perhitungan dalam Pasal 44 PP No. 78/2015 tentang Pengupahan. Kemudian Gubernur menetapkan upah minimum.

a. Ketentuan Umum Upah Minimum dalam PP No. 78 Tahun 2015

Mengingat setelah ditetapkannya PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan masih diberlakukan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum yang memuat ketentuan umum, dasar dan wewenang penetapan upah minimum, tata cara penetapan upah minimum pelaksanaan penetapan upah minimum, pengawasan dan ketentuan penutup.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum, dalam peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri atas upah pokok termasuk tunjangan tetap yang ditetapkan oleh Gubernur sebagai jaring pengaman. Gubernur dalam menetapkan upah minimum provinsi memperhatikan rekomendasi dewan pengupahan. Penetapan upah minimum didasarkan pada kebutuhan hidup layak dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Upah minimum berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) satun pada perusahaan yang bersangkutan. Penetapan upah minimum sebagaimana dimaksud dalam pasal 41 PP No. 78 Tahun 2015 dilakukan setiap tahun berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Peninjauan komponen dan jenis kebutuhan hidup layak dilakukan oleh menteri dengan mempertimbangkan hasil kajian yang dilaksanakan oleh dewan pengupahan nasional menggunakan data dan informasi yang bersumber dari lembaga yang berwenang di bidang statistik. Gubernur menetapkan upah minimum provinsi berdasarkan formula perhitungan upah minimum.

b. Penjelasan atas Upah Minimum dalam PP No. 78 Tahun 2015

Sebagimana telah diuraikan tentang ketentuan umum mekanisme penetapan upah minimum, survey upah minimum dilakukan oleh dewan pengupahan provinsi dan/atau kabupaten/kota. Keanggotannya terdiri dari anggota dewan pengupahan dari unsur

tripartit, unsur perguruan tinggi/pakar dan dengan mengikutsertakan Badan Pusat Statistik. Jumlah tim survey yang dibentuk sebanyak 5 (lima) orang yang terdiri dari 4 (empat) orang anggota dewan pengupahan yang terdiri dari pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja/buruh, perguruan tinggi/pakar, dan 1 (satu orang dari Badan Pusat Statistik.