• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini menyajikan mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan, lokasi perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.

BAB V ANALISIS DATA

Bab ini tentang analisis masalah yang ada, kemudian diteliti dan ditambah dengan pembahasan. Dalam bab ini menyimpulkan dari keseluruhan uraian dan pembahasan, dengan demikian bisa dikemukakan saran dari pihak peneliti dengan pertimbangan dan masukan dari perusahaan.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian, pengolahan data serta saran-saran yang perlu diberikan bagi pihak perusahaan dan keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian.

7 BAB II LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan memperoleh laba. Dalam kegiatan pemasaran, perusahaan berorientasi pada konsumen yaitu menempatkan konsumen dan kebutuhannya sebagai titik tolak dalam menjalankan usaha perusahaan sehingga barang dan jasa yang dihasilkan dapat secara tepat memenuhi kebutuhan konsumen.

Adapun pengertian pemasaran adalah sebagai berikut :

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial, dengan mana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai-nilai (Kotler 2000:9)

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosisikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial (Stanton,1984:7)

Berdasar definisi diatas, tujuan pemasaran melibatkan dua pihak yaitu produsen dan konsumen. Produsen berusaha memperoleh laba yang maksimal sedangkan konsumen menginginkan kepuasan yang maksimal dari produk barang atau jasa yang diperolehnya. Jadi dapat disimpulkan ada banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan dalam bidang pemasaran.

B. Konsep Pemasaran

Semua kegiatan perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk didasarkan pada masalah pemasaran. Jadi pemasaran menjadi dasar motivasi perusahaan dan akan mempengaruhi perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Perusahaan yang telah mengenal bahwa faktor pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaannya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang disebut konsep pemasaran.

Konsep pemasaran dapat didefinisikan sebagai berikut :

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatukan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Basu Swastha, 1984:17)

Dalam konsep pemasaran terdapat tiga unsur pokok : 1. Orientasi pada konsumen, meliputi :

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dipenuhi dan dilayani.

b. Menentukan pembeli yang akan dijadikan pasar sasaran penjualan produk.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya 2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara intregral

Setiap orang dan setiap bagian yang ada dalam perusahaan turut berkecimpung dalam usaha yang terkoordinir untuk dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, dimana tujuan perusahaan dapat terealisasi.

9 3. Kepuasan konsumen

Perusahaan memberikan kepuasan kepada konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan laba. Besar kecilnya laba yang diperoleh tergantung pada besar kecilnya kepuasan konsumen yang telah dipenuhi. Sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat saat ini, telah menyebabkan perkembangan konsep pemasaran yaitu perusahaan tidak lagi berorientasi pada konsumen saja, tetapi juga berorientasi pada masyarakat.

C. Pengertian Perilaku Konsumen

Konsumen dalam membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Kebutuhan dan keinginan menciptakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan dalam diri konsumen, yang kemudian mendorong manusia mencari alat pemuas yaitu barang dan jasa. Adanya dorongan untuk membeli alat pemuas itulah yang membentuk konsumen dalam memutuskan pembeliaannya.

Konsumen membeli barang sebenarnya bukan barangnya yang dibeli tetapi kegunaan yang dapat diberikan oleh barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan indvidu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa , termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut (Swastha dan Handoko, 1987:9)

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa perilaku seseorang sangatlah komplek dan banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor

internal maupun eksternal, sehingga tiap-tiap individu akan berbeda perilakunya meskipun menghadapi rangsangan yang sama.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai lapisan masyarakat dimana konsumen itu berada. Ini berarti bahwa konsumen yang berasal dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, pendapat, kebutuhan, sikap serta selera yang berbeda pula. Pembelian mereka akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis.

1. Faktor kebudayaan

Faktor kebudayaan membentuk pengaruh paling luas dan terdalam pada perilaku konsumen, yang terdiri dari :

a. Budaya

Stanton (1989:131) mendefinisikan budaya sebagai komplek simbol dan barang-barang buatan manusia yang diciptakan oleh masyarakat tertentu dan diwariskan dari generasi yang satu ke generasi yang lain sebagai faktor penentu dan pengatur perilaku anggotanya. Perilaku manusia sangatlah ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya dan pengaruhnya akan berubah setiap waktu sesuai dengan perkembangan dari masyarakat tersebut, juga perilaku manusia cenderung untuk menyerap adat kebiasan kebudayaannya.

11 b. Sub budaya

Setiap kebudayaan mempunyai kelompok sub budaya yang memberikan gambaran sosialisasi dan identifikasi yang lebih spesifik bagi para anggota kelompok sub budaya tersebut.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah bagian yang relatif homogen dan selalu ada dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan para anggotanya memiliki nilai-nilai kepentingan atau minat serta perilaku yang sama. 2. Faktor sosial

Faktor ini meliputi : a. Kelompok sosial

Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat individu berinteraksi satu sama lain karena adanya hubungan antara mereka. b. Kelompok referensi

Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya. Istilah kelompok referensi mengidentifikasikan kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap seorang individu, misalnya banyak konsumen yang meniru cara berpakaian, potongan rambut dan gaya dari artis atau bintang terkenal. Karena itu manajer pemasaran dapat memanfaatkan kelompok referensi tersebut untuk mempengaruhi perilaku konsumen.

c. Keluarga

Dibedakan atas :

1. Keluarga inti yaitu keluarga yang meliputi ayah, ibu dan anak. Keluarga besar yaitu keluarga inti ditambah dengan orang yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga tersebut, seperti kakek dan nenek.

3. Faktor pribadi

Keputusan seseorang untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang tampak, khususnya usia dan tahap siklus kehidupan, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri yang menyertainya.

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang berasal dari proses intern individu yang sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian antara lain :

a. Motivasi

Perilaku manusia ditimbulkan dengan adanya motif sendiri yang merupakan dorongan kebutuhan dalam diri konsumen yang perlu dipenuhi agar konsumen tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

b. Persepsi

Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang akan memilih, menafsirkan dan merumuskan informasi yang masuk untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti. Hal ini mengakibatkan

13

seseorang dapat memberikan reaksi yang berbeda dengan orang yang mempunyai motivasi dan tujuan yang sama.

c. Belajar

Proses belajar akan menjadi pengalaman dan akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian di masa datang. Pembeli yang tidak mendapatkan kepuasan yang diharapkan kemungkinan akan beralih kepada produk lain yang mampu memberikan kepuasan.

d. Kepercayaan dan sikap

Melalui bertindak dan belajar, seseorang memperoleh kepercayaan dan sikap yang akan mempengaruhi perilaku konsumen.

E. Atribut Produk

Setiap produk memiliki sifat-sifat atau ciri khas sendiri-sendiri, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Sifat-sifat ini disebut juga sebagai atribut.

Atribut produk adalah komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi keinginan yang diharapkan pembeli (Tjiptono, 1995:86).

Atribut suatu produk dapat meliputi berbagai macam sifat dan ciri antara lain : bentuk, desain, warna, mutu, kemasan, merk, rasa, lokasi dan pelayanan yang diberikan perusahaan untuk memuaskan konsumen.

F. Usaha Eceran (Retailing) 1. Pengertian

Definisi menurut Warren G Mayer, E Edward Harris, Donald P Kons dan James R Stone. Usaha Eceran adalah :

Salah satu bidang usaha yang paling dinamis dan penuh tantangan menarik karena seorang pengusaha eceran dalam melaksanakan strategi pemasaran bisnis ecerannya akan berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian dari pembeli ke konsumen.

Definisi lain menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah :

Semua kegiatan yang dilibatkan dalam penjualan barang atau jasa langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi non bisnis.

2. Klasifikasi Pengecer

Menurut William J. Stanton, pengecer diklasifikasikan sebagai berikut : a. Berdasarkan lini produk

1) Toko yang menjual aneka lini produk yang sangat luas variasinya. Setiap lini mencakup ratusan macam barang dagangan. Contoh: Toko Serba Ada.

2) Toko yang menjual lini produk terbatas

Toko yang menjual lini produk terbatas hanya menjual satu atau beberapa lini produk yang berkaitan satu sama lain.

b. Berdasarkan bentuk kepemilikan

1) Rangkaian toko berbentuk perusahaan

Sistem rangkaian toko berbentuk perusahaan merupakansebuah organisasi yang terdiri dari dua toko atau lebih dan dimiliki serta

15

dikelola secara sentral dan biasanya menangani lini produk yang sama.

2) Toko mandiri

3) Gabungan atau asosiasi toko-toko mandiri

Strategi yang paling efektif yang diadopsi toko-toko mandiri adalah asosiasi dengan para pabrikan, grosir atau pengecer lain dalam bentuk sistem kontrak pemakaian hak merk dagang.

c. Berdasarkan metode operasi 1) Bentuk tradisional

Bentuk ini merupakan penjualan eceran dengan pelayanan penuh didalam toko.

2) Pasaraya (Supermarket)

Pasaraya didefinisikan sebagai pranata penjualan eceran yang berstruktur departemental dan menjajakan aneka ragam barang dagangan.

3) Toko potongan hargadan penjualan eceran potongan harga

Bentuk penjualan eceran seperti ini memasuki bisnis eceran sebagai inovator penggelitik yang memaksa pengecer mengadakan peninjauan ulang metode operasi eceran dan struktur penetapan harga yang sedang berjalan.

4) Penjualan non eceran (non store retailing)

Penjualan dari rumah ke rumah merupakan salah satu metode penjualan eceran yang tertua dalam sejarah.

3. Kunci Sukses Usaha Eceran 1. Keputusan pasar sasaran

Keputusan yang paling tertinggi bagi pengecer adalah mengenai pasar sasaran. Sebelum pengecer merumuskan dan memutuskan pasar sasarannya, dia tidak bisa membuat keputusan-keputusan yang cocok mengenai jenis produk.

2. Pilihan produk dan keputusan pembelian

Para pengecer harus menentukan tiga variabel produk yang penting yaitu jenis produk, bauran pelayanan dan iklim atau suasana toko. Jenis produk pengecer harus cocok dengan harapan perbelanjaan pasar sasaran.

3. Keputusan harga

Harga dari pengecer merupakan faktor bersaing utama dan mencerminkan kualitas barang produk yang dijual dan pelayanan yang diberikan. Biaya barang dagangan merupakan dasar penetapan harga dan kecerdikan pengecer membeli barang dagangannya juga merupakan unsur penting dalam penjualan penjualan eceran yang berhasil

4. Keputusan promosi

Untuk meraih konsumen pengecer perlu menggunakan alat-alat promosi yang akan mendukung dan memperkuat usaha penempatan citranya.

17 5. Penentuan lokasi

Pilihan lokasi pengecer merupakan faktor bersaing yang penting dalam usaha menarik pelanggan. Pengecer harus bisa memilih penempatan toko mereka diwilayah bisnis pusat kota, pusat perbelanjaan dan sebagainya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini berupa studi kasus pada Toko Merah. Studi kasus adalah penelitian terhadap data-data perusahaan, dari data itu kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian serta analisis data hanya berlaku bagi perusahaan yang diteliti dan berlaku pada saat penelitian.

B. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN Adapun subyek dan obyek penelitian ini adalah : 1. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang merupakan konsumen atau pelanggan yang melakukan pembelian di Toko Merah dan juga manajemen perusahaan dimintai keterangan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian yang dilaksanakan.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian adalah kepuasan konsumen dan atribut-atribut yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di Toko Merah.

19 C. SUMBER DATA

Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari konsumen yang menjadi responden untuk pengisian kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti, misalnya data-data tentang perusahaan seperti data tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, personalia dan permodalan.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan yang diberikan kepada responden, dimana jawaban pertanyaan tersebut dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara melihat catatan-catatan yang ada di perusahaan seperti data dan struktur organisasi.

3. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pimpinan perusahaan atau pihak-pihak yang berwenang dari perusahaan

yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian.

E. VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini.

Variabel dalam penelitian ini :

1. Sikap konsumen terhadap atribut Toko Alat Tulis

2. Atribut produk tersebut meliputi produk, ruangan, harga, pelayanan dan fasilitas pendukung.

F. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tujuan pengambilan sampel adalah untuk memperoleh objek dengan hanya mengamati sebagian dari populasi.

Populasi yang dimaksud adalah keseluruhan konsumen yang pernah melakukan pembelian pada Toko Merah. Dan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 konsumen yang pernah melakukan pembelian pada Toko Merah.

21 G. TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL

Sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative atau benar-benar mewakili populasi. Metode sampling yang digunakan adalah Insidental Sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data yang menjadi sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel sebanyak 100 responden, karena dianggap telah mewakili dari jumlah populasi yang ada.

H. TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN 1. Pengujian Validitas

Suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment :

( )( )

( )

{

2 2

}{

2

( )

2

}

− − = Y Y N X X N Y X XY N rxy

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y Y : Skor total setiap item ke-i

X : Skor masing-masing item ke-1 N : Jumlah item pertanyaan

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk memperoleh koeffisien keterandalan digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :

rk = s s r r + 1 2

dimana : rk = Korelasi setelah koreksi

rs = Korelasi setengah test (split half ) yang diperoleh dari Pearson r.

Jika rxy > rtabel maka dikatakan reliabel

I. METODE ANALISIS DATA 1. Analisis Persentase

Masalah pertama tentang karakteristik konsumen yang diteliti, dianalisis dengan analisis persentase. Hasil ini diperoleh dari jawaban kuesioner, tentang identitas karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Jawaban yang diperoleh dipresentasikan sehingga diketahui karakteristik responden.

Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut : P =

N nx

Dimana : P = Jumlah persentase

nx = Jumlah yang akan dianalisis N = Jumlah total

23 2. Analisis Prioritas Kepentingan

Masalah kedua tentang atribut-atribut yang menjadi prioritas konsumen dalam melakukan pembelian di Toko Merah. Analisis prioritas kepentingan yaitu menganalisis atribut-atribut mana yang menjadi prioritas utama bagi konsumen dalam melakukan pembelian di Toko Merah. Analisis ini berdasarkan jawaban responden dari kuesioner bagian II, dimana pembobotan sebagai berikut :

Peringkat 1diberi bobot 5 Peringkat 2 diberi bobot 4 Peringkat 3 diberi bobot 3 Peringkat 4 diberi bobot 2 Peringkat 5 diberi bobot 1

Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap atribut. Kemudian dijumlahkan. Hasil dari perkalian tiap atribut menentukan urutan kepentingan, dimana hasil yang paling banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas konsumen dalam melakukan pembelian pada Toko Merah.

3. Analisis Multiattribute Attitude Model

Analisis Multiattribute Attitude Model adalah analisis yang digunakan untuk mengukur sikap terhadap atribut-atribut produk atau jasa.

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Ab =

=n i Xi Ii Wi 1

Keterangan :

Ab : Sikap konsumen

Wi : Bobot rata-rata terhadap urutan kepentingan

Ii : Nilai ideal rata-rata terhadap konsumen pada atribut I Xi : Nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut I N : Jumlah atribut yang dipertimbangkan

Langkah-langkah yang dilakukan guna mengukur sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk adalah :

a. Menentukan atribut yang dipertimbangkan konsumen pada saat melakukan pembelian di Toko Merah.

b. Menentukan bobot pada tiap atribut berdasarkan urutan kepentingan, selanjutnya menentukan bobot rata-rata atribut dengan rumus :

Wi = atribut nilai jumlah atribut masing -masing nilai

Besarnya bobot nilai masing-masing atribut berdasarkan urutan kepentingan yang diberikan dan jumlah nilai atribut diperoleh dari penjumlahan semua atribut.

c. Menentukan skor jawaban berdasarkan skala Likert sebagai berikut :

Alternatif jawaban Skor

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Netral 3

25 d. Mencari nilai ideal dan belief

e. Memasukkan data kedalam tabel lalu memasukkan kedalam rumus Multiattribute Attitude Model.

f. Menginterpretasikan hasil perhitungan pada butir e tersebut dengan menggunakan skala Likert, dengan rumus :

(

Sikap- 1) x 100 = X Hasilnya ( 5-1 ) x 100 = 400

Hasilnya perhitungan yang diperoleh dari penggunaan rumus Multiattribute Attitude Model dapat digambarkan dalam bentuk skala berikut ini : Keterangan : 0 - 80 = Sangat Puas 80 - 160 = Puas 160 - 240 = Netral 240 - 320 = Tidak Puas 320 - 400 = Sangat Tidak Puas

0 160 80 240 320 400

Hasil perhitungan skala Likert, jika konsumen cenderung kekiri maka sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang diteliti adalah positif atau sangat baik dan sebaliknya jika cenderung kekanan maka sikap konsumen terhadap atribut-atribut adalah negatif atau sangat tidak baik.

27 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Perusahaan

Toko Merah merupakan perusahaan perseorangan. Didirikan pada tanggal 4 Agustus 1996 oleh Bapak Roesdi, awalnya Bapak Roesdi membuka kios yang berukuran 5m yang terletak di jalan Colombo. Kios ini menyediakan barang-barang kebutuhan pokok seperti gula, beras, kopi dan lain-lain. Yang modal awal untuk membuka kios diperoleh dari gaji bapak Roesdi yang juga bekerja pada sebuah hotel di Yogyakarta. Kios ini diberi warna merah agak orange, yang kemudian oleh masyarakat sekitar diberi nama Kios Merah. Lalu beberapa tahun kemudian kios ini pindah tetapi masih dengan usaha yang sama.

Pada tahun 1994, bapak Roesdi membeli sebidang tanah untuk dijadikan tempat usaha, tetapi dengan jenis usaha lain yaitu peralatan tulis dan peralatan kantor. Lalu pada tahun 1995 toko ini dibangun menjadi 2 lantai.

B. Lokasi Perusahaan

Pemilihan lokasi perusahaan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik, karena mempengaruhi kelancaran usaha perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi antara lain dapat

memenuhi kebutuhan tenaga kerja, pemasaran produk ke konsumen, pengadaan barang yang lancar dan mudah dijangkau oleh konsumen.

Berdasarkan pertimbangan diatas maka Toko Merah memilih lokasi di jalan Gejayan Yogyakarta. Pertimbangan dalam memilih lokasi ini adalah:

1. Faktor Transportasi

Lokasi Toko Merah yang strategis yaitu terletak dijalan utama sehingga memudahkan dalam suplai barang dari distributor dan memudahkan konsumen karena lokasi ini banyak dilalui kendaraan umum.

2. Faktor Tenaga Kerja

Toko Merah sebagian besar menggunakan tenaga kerja manusia. Dan untuk mendapatkan tenaga kerja tidaklah sulit karena tersedia cukup tenaga kerja.

3. Faktor Pemasaran

Lokasi Toko Merah yang strategis yaitu terletak diantara beberapa perguruan tinggi dan sekolah-sekolah memudahkan dalam memasarkan produk-produknya kepada para mahasiswa, pelajar, pegawai kantor, dan kalangan umum lainnya.

C. Tujuan Perusahaan

Tujuan dari didirikannya Toko Merah adalah :

1. Senantiasa meningkatkan mutu pelayanan untuk mencapai kepuasan konsumen.

29

2. Menyediakan barang kebutuhan konsumen dengan harga murah.

3. Meningkatkan kepercayaan konsumen guna mencapai pertumbuhan usaha yang maksimal.

4. Senantiasa meningkatkan citra dan nilai perusahaan. 5. Mengembangkan potensi sumber daya manusia

6. Kerja keras, kreatif dan inovatif untuk kemajuan bersama.

D. Struktur Organisasi

Agar maksud dan tujuan didirikannya perusahaan dapat tercapai, maka perlu kiranya disusun suatu organisasi yang teratur, rapi, mantap dan terperinci agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas.

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atas susunan pola kerja yang menunjukkan hubungan kerja antara bagian-bagian atau orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Toko Merah dalam menyelenggarakan kegiatannya, menerapkan sistem organisasi fungsional yang mempunyai divisi atau cabang yang berfungsi untuk menjalankan tugas operasional sehari-hari.

Adapun Struktur Organisasi adalah sebagai berikut:

Adapun tugas dan kewajibannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Direktur Utama

Merupakan pimpinan tertinggi yang bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan semua kegiatan secara umum.

2. Divisi Administrasi

a. Melakukan pencatatan akuntansi

b. Mengawasi semua pengeluaran, apakah pengeluaran tersebut sudah digunakan dengan tepat.

c. Melakukan pemeriksaan serta mengedit keuangan berdasarkan faktor penjualan dan pembelian.

3. Divisi Kelontong

a. Menerima barang yang dibeli dari pemasok.

Dokumen terkait