• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. GAMBARAN UMUM

4.1. Gambaran Umum PT. Pupuk Kujang

Pabrik Pupuk Kujang adalah pabrik yang memproduksi pupuk urea (NH2CONH2) dengan kandungan N 46% sebagai produk utama, dengan hasil antara/sampingan amonia, oksigen, dan nitrogen. Badan hukum pabrik ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perseroan Terbatas(PT). Pemerintah Indonesia pada tahun 60-an mencanangkan pelaksanaan program peningkatan produksi pertanian dalam usaha swasembada pangan. Kesuksesan program pemerintah ini mutlak dibutuhkan adanya pupuk yang harus dipenuhi untuk mencapai hasil yang maksimal dalam usaha swasembada pangan tersebut. Pengaturan distribusi nasional pupuk sering berubah namun tidak terlalu mendasar. Pada awalnya, distribusi pupuk Indonesia dimonopoli oleh PT Pusri yang tergabung dalam satu holding company. Berdasarkan Surat Keputusan Menperindag No. 378/1998 tanggal 6 Agustus 1998, PT Pusri bertindak sebagai penanggung jawab pengadaan dan distribusi pupuk bersubsidi (Ilham 2001).

Produksi urea Pupuk Sriwijaya tahun enam puluhan hanya 100.000 ton/tahun. Kapasitas ini dirasakan kurang memenuhi kebutuhan nasional yang diperhitungkan mencapai angka kurang lebih 728.000 urea ton/tahun pada saat itu.

Produksi pupuk urea Pupuk Sriwijaya itu dirasakan kurang mencukupi, maka timbullah suatu gagasan untuk mendirikan pabrik pupuk urea lainnya dalam usaha peningkatan intensifikasi. Gagasan tersebut didukung pula ditemukannya

sumber gas alam dibagian utara Jawa Barat yaitu di daerah Jati Barang, Kabupaten Indramayu maupun lepas pantai Cilamaya, Kabupaten Karawang. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 menyebutkan bahwa kekayaan alam Indonesia dengan segala isi yang terkandung didalamnya harus dapat dimanfaatkan bagi kepentingan kemakmuran rakyat yang sesuai dengan gagasan untuk melakukan proyek pupuk Jatibarang.

Pada tanggal 9 Juni 1975 sesuai dengan Akta Notaris Sulaeman Ardjasmita, SH. No. 19 tahun 1975 didirikanlah PT. Pupuk Kujang, sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dilingkungan Direktorat Jendral Industri Kimia, Departemen Perindustrian. PT. Pupuk Kujang dipercayakan tugas untuk membangun pabrik pupuk urea yang didirikan di kawasan Desa Dawuan Cikampek.

Pembangunan pabrik pupuk PT. Pupuk Kujang berjalan baik sampai dengan dilakukan performance test akhir Februari 1979. Pada bulan Oktober 1978 start-up dilakukan pada beberapa unit pabrik, sehingga pada tanggal 7 November 1978 pabrik sudah mulai berproduksi, ini terjadi tiga bulan lebih awal dari yang direncanakan. Pengoperasian pabrik Pupuk Kujang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 12 Desember 1978 yang memiliki kapasitas terpasang 570.000 ton urea per tahun atau 1.725 urea ton/hari. Pada tanggal 1 April 1979 PT. Pupuk Kujang dinyatakan resmi beroperasi secara komersial.

Saat dinyatakan bahwa PT Pupuk Kujang resmi beroperasi secara komersial maka PT Pupuk Kujang mulai melakukan kegiatan produksi sebagai suatu perusahaan yang memproduksi pupuk urea dan juga tidak terlepas dari aktivitas rutin perusahaan yaitu melakukan pembelian berproduksi menjual hasil

produksi tersebut pada masyarakat. Sebagai stabilisator dalam pengadaan dan harga pupuk, PT Pupuk Kujang bersama-sama dengan pabrik lainnya di Indonesia, harus dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri. PT. Pupuk Kujang diberikan tanggung jawab untuk menjamin ketersediaan pupuk di wilayah Jawa Barat dan bagian utara Jawa Tengah.

4.1.2. Mekanisme Pengadaan Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang

Kebutuhan Propinsi Jawa Barat akan pupuk urea setiap tahunnya sekitar 720.000 ton. Sementara kapasitas produksi PT. Pupuk Kujang sendiri maksimal hanya sekitar 570.000 ton per tahun. M aka untuk memenuhi permintaan urea di Jawa Barat ini PT. Pupuk Kujang tetap harus bekerjasama dengan produsen pupuk lainnya. Pemerintah memberikan peraturan kepada produsen pupuk untuk bekerjasama dengan produsen pupuk lainnya jika produsen tersebut tidak mampu memenuhi alokasi pengadaan dan penyaluran pupuk pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya mengingat pentingnya komoditi pupuk ini. Kerjasama tersebut dilakukan dengan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB)/ Kontrak.

Jika terdapat kekurangan pasokan pupuk urea maka PT. Pupuk Kujang mengadakan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PT. Pusri dimana PT. Pusri merupakan koordinator produsen pupuk di Indonesia. PT. Pupuk Kujang akan membeli pupuk urea dari PT. Pusri Palembang sesuai kebutuhan kabupaten-kabupaten yang penyalurannya menjadi tanggung jawab PT. Pusri PPD Jawa Barat. Namun PT. Pupuk Kujang tetap bertanggung jawab untuk menjamin ketersediaan pupuk urea di seluruh kabupaten di Jawa Barat.

4.1.3. Proses Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan urea adalah gas alam, air, dan udara. Sifat-sifat gas alam biasanya diwakili oleh komponen-komponen yang terkandung dalam gas alam. Komponen terbesar dalam gas alam adalah metan (CH4), tetapi terdapat juga etana, propane, butane, pentane, karbondioksida, hidrogen, dan argon.

Pabrik pupuk urea ini didesain untuk memproduksi 1,725 ton urea per hari. Pabrik ini menggunakan teknologi canggih yang mudah dioperasikan, investasi pembangunan yang rendah, dan memiliki produk dengan kualitas tinggi. Proses tersebut dikembangkan oleh Toyo Engineering Corporation (TEC) Jepang.

Unit-unit produksi yang dimiliki PT Pupuk Kujang sebagai pabrik penghasil urea adalah sebagai berikut: plant yaitu utility plant, anmonia plant, urea plant, dan bagging plant., penyediaan air bak, penyediaan gas alam, dan pabrik karung plastik.

Utility plant menyediakan air bersih untuk air minum, perkantoran, dan juag air bebas mineral yang digunakan oleh seluruh dinas sebagai air umpan ketel, steam yang digunakan untuk menggerakkan turbin, instrument air, dan plant air, cooling water dan listrik dari gas turbin generator.

Ammonia plant menghasilkan ammonia dan karbondioksida untuk dikirim ke urea plant sebagai bahan baku pembuatan urea. Setelah diproses di urea plant menjadi urea curah, selanjutnya dikirim ke bagging plant untuk dikemas sebelum di jual ke konsumen.

4.1.4. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

Menjadi industri pendukung pertanian dan petrokimia yang efisien dan kompetitif di pasar global.

b. Misi

1. Mendukung program ketahanan pangan nasional

2. Mengembangkan industri agrokimia dan petrokimia yang berbasis sumber daya alam yang ramah lingkungan

3. Memanfaatkan sumber daya tersedia untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat

4. Mendukung pengembangan perekonomian nasional dan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar perusahaan

4.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Produksi

Dokumen terkait