1. Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Jepara
2. Lokasi : Jalan Sunan Mantingan, Demaan Jepara
3. Telepon : (0291) 591522
4. Status : Terakreditasi A
B.Sejarah SMP Negeri 3 Jepara
1. Tahun-tahun penting
a. Pada Tahun Sekolah Keterampilan Negeri Jepara didirikan oleh. Yang
semula menempati gedung di Jl.
b. Pada Tahun 1958 Sekolah Keterampilan Negeri Jepara berubah menjadi
Sekolah Tehnik Negeri 2 Jepara dengan alamat Jl. Cokroaminoto no.3 Jepara yang sekarang menjadi sanggar pramuka.
c. Pada Tahun 1979 ditetapkannya keputusan dari Pemerintah, yang
memutuskan Sekolah Tehnik Negeri 2 Jepara berubah menjadi SMP Negeri 3 Jepara. menempati di gedung lama yang berada di Jl. Cokroaminoto no.3 Jepara.
2. Lokasi Sekolah
SMP Negeri 3 Jepara gedung yang terletak di Jl Sunan Mantingan Demaan Jepara. Adapun sejarah tentang gedung yang ditempati SMP Negeri 3 Jepara ini:
a. Pada Tahun 1979 setelah ditetapkannya keputusan dari Pemerintah, yang memutuskan Sekolah Tehnik Negeri 2 Jepara berubah menjadi SMP Negeri 3 Jepara. SMP Negeri 3 Jepara masih menempati gedung lama yang berada di Jl. Cokroaminoto no.3 Jepara.
b. Pada Tahun 1987 SMP Negeri 3 Jepara menempati gedung baru di Jl
Sunan Mantingan desa Demaan Jepara. Sebelumnya gedung ini digunakan untuk Sekolah Dasar, karena ruangannya terbatas maka SMP Negeri 3 Jepara hanya digunakan untuk kegiatan belaja-mengajar. Sedangkan untuk pelajaran keterampilan Ukir SMP Negeri 3 Jepara masih menggunakan gedung lama yang bertempat di Jl Cokroaminoto.
3. Kepala Sekolah di SMP Negeri 3 Jepara
Kepala Sekolah Bapak Warsito, Ibu Siti Abdul Gani, Bapak Wijadi, Bapak Hendro, sampai pada Ibu Sri Martutik.
C.Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 3 Jepara
1. Visi SMP Negeri 3 Jepara
“Terwujudnya peserta didik yang beriman, bertaqwa dan berprestasi“ Indikator:
a. Berprestasi di bidang religius (iman dan taqwa).
b. Berprestasi di bidang peningkatan perolehan nilai ujian.
c. Berprestasi di bidang Olah Raga (Atletik, Sepak Bola, Bola Volly) d. Berprestasi di bidang Keterampilan.
f.Berprestasi di bidang sosial (ketertiban dan kedisiplinan).
2. Misi SMP Negeri 3 Jepara
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien
sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
b. Menciptakan suasana belajar dan mengajar yang kondusif, dinamis, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
c. Mendorong pengalaman agama yang dianut dan menjunjung tinggi etika
moral sehingga menjadi sumber kearifan dan kesantunan dalam bertindak.
d. Mendorong semangat kebersamaan dan kekeluargaan secara intensif
kepada seluruh warga sekolah agar tercipta kepedulian sosial tinggi.
e. Melaksanakan penambahan jam belajar pada mata pelajaran yang di uji
nasionalkan dan bimbingan belajar di luar jam pelajaran pada pembelajaran ektra kulikuler, olah raga, music, rebana, pramuka, dan drum band.
f.Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan stakeholder.
3. Tujuan
a. Peningkatan nilai GSA minimal 0,25 untuk semua mata pelajaran setiap
tahunnya.
b. Proporsi kelulusan yang melanjutkan ke SMA dan SMK atau sederajat
c. Memiliki ruangan untuk 18 rombel yang terdiri dari kelas VII sebanyak 6 rombel, kelas VIII 6 rombel, kelas IX 6 rombel.
d. Tersedia peralatan dan wahana olah raga sehingga pembinaan dapat
terencana dan berhasil mencapai prestasi yang diharapkan.
e. Tersedia wahana dan peralatan ukir kayu yang memadai.
f.Memiliki team atletik, team bola voli, team sepak bola yang siap tanding dan juara minimal masuk 3 besar.
g. Kelulusan diharapkan dapat mengaperasikan komputer aplikasi program
windows, Ms. Word pada tingkatan menengah dan Excel pada tingkat pemula.
h. Memilki laboratorium IPA, Komputer, Bahasa, dan Perpustakaan.
D.Sistem Pendidikan SMP Negeri 3 Jepara
SMP Negeri 3 Jepara menggunkan sistem pendidikan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).sistem KBK ini merupakan sistem yang keputusannya dibuat bersama antara stake holder yang ada.
Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu,
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis mata pelajaran tertentu.
Siswa perlu mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan memiliki kontribusi terhadap kompetensi yang sedang dipelajari.
Program KBK itu sendiri diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. KBK memfokuskan pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik.
Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa. Sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk prilaku atau keterampilan peserta didik sebagai sesuatu kriteria keberhasilan.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menuntut guru yang berkualitas dan profesional untuk melakukan kerjasama dalam rangkaian meningkatkan kualitas pendidikan.
E.Kurikulum SMP Negeri 3 Jepara
Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum dimaksudkan untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar dan membina pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan yang cakap dan terampil sesuai dengan tuntutan kurikulum.
1. Mata pelajaran dan alokasi waktu
Mata pelajaran dibagi menjadi 3 kelompok program, yaitu
a. Normatif, meliputi pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan dan Seni Budaya.
b. Adaptif, meliputi Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS.
Selain mata pelajaran di atas disertakan juga mata pelajaran muatan lokal dan mata pelajaran pengembangan diri.
Alokasiwaktu pada struktur kurikulum SMP mempunyai beberapa ketentuan, yaitu:
a. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan jumlah jam efektif yang
dialokasikan sebagaimana pada struktur kurikulum.
b. Evaluasi dilakukansetiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi
c. Beban belajar, meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, dan praktik di sekolah 35-36 jam pelajaran per minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan pendidikan maksimum 38 minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.
d. Pengembangan diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.
e. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. 2. Beban belajar
a. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
b. Beban belajar, meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, dan praktik di sekolah 35-36 jam pelajaran per minggu @ 45 menit.
c. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan ditetapkan 38 minggu untuk
kelas VII dan kelas VIII, sedangkan kelas IX 30 minggu.
3. Kenaikan kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
a. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di
kelas yang bersangkutan .
b. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester
genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan. Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang
berlangsung. Nilai kurang untuk menentukan kenaikan kelas merupakan akumulasi selama 1 tahun pelajaran.
c. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas VII, IX apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.
Tabel 4.1
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)