• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. IPTN 2. PJKA

3.7 Gambaran Umum Sistem M-CAP

Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah (M-CAP) merupakan aplikasi yang mempunyai peran yang sangat penting dalam hal pengelolaan keuangan daerah. M-CAP ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan secara akurat dan terperinci.

M-CAP dalam implementasinya terdiri dari adanya komponen yang berupa aplikasi informasi tentang keuangan dengan menggunakan sistem komputer yang

memberikan berbagai informasi keuangan khususnya tentang pendapatan dan pengeluaran. Aplikasi M-CAP dibuat dalam rangka pelayanan tentang segala urusan keuangan.

M-CAP di Dinas pendapatan dan pengelolaan daerah meliputi: Log in, tampilan utama, input data, edit data, buku besar dan jurnal, rekap data, dan log out. Tampilan Log in M-CAP sebagai berikut :

Gambar 3.3

Tampilan Awal Tentang Pelayanan M-CAP

(Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika 2011)

Gambar 3.1 menunjukkan form untuk login (masuk) kedalam aplikasi, form tersebut hanya bisa diakses oleh aparatur terkait hal ini menandakan bahwa aplikasi ini bersifat rahasia, tidak dapat diakses oleh setiap aparatur. M-CAP ini hanya dapat diakses oleh aparatur terkait yang memiliki wewenang dalam mengelola M-CAP ini, dalam hal ini aparatur bidang akuntansi dan pelaporan. Untuk masuk kedalam aplikasi ini setiap aparatur terkait harus mengisi berbagai form yang tersedia.

Contoh kerja untuk masuk kedalam aplikasi ini:

1. Tahun anggaran, setiap aparatur harus mengisi tahun anggaran sesuai dengan yang akan diolah atau pun dilihat.

2. Pilihan login, ini diisi sesuai dengan instansi atau dinas yang akan diolah datanya maupun hanya untuk melihat data.

3. Login admin, diisi oleh aparatur terkait yang akan memproses data. 4. Login password, diisi dengan kata sandi sesuai yang dimiliki setiap

admin.

Pada form login sudah terisi dengan benar maka akan muncul tampilan form sesuai dengan gambar dibawah ini:

Gambar 3.4 Tampilan Awal Web

Dalam Website ini terdapat beberapa Tentang layanan Publik , antara lain: 1. Ijin Pergelaran Kabel Telekomunikasi.

Masih Dalam Proses, baru akan di kembangkan. 2. LPSE Regional Jawa Barat.

LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di berbagai instansi dan pemerintah daerah untuk melayani Unit Layanan Pengadaan (ULP) atau Panitia Pengadaan yang akan melaksanakan pengadaan secara elektronik. Seluruh ULP dan Panitia Pengadaan dapat menggunakan fasilitas LPSE yang terdekat dengan tempat kedudukannya. LPSE melayani registrasi penyedia barang dan jasa yang berdomisili di wilayah kerja LPSE yang bersangkutan. LPSE berada di bawah pengawasan LKPP cq Deputi Bidang Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan Sistem Informasi.

Landasan hukum yang mendasari lahirnya layanan ini adalah:

1. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Publik;

2. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2003 tentang Paket Kebijakan 3. Ekonomi Menjelang dan Sesudah Berakhirnya Program

Kerjasamadengan International Monetary Fund (IMF);

4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat atas Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2003 (tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jada Pemerintah). Berdasarkan pengalaman sejak tahun 2004 dalam hal pemberlakuan Keppres No. 80 Tahun 2003, efisiensi akan akan tercapai apabila proses pengadaan barang/jasa berlangsung secara transparan dan diikuti oleh sejumlah peserta pengadaan yang cukup banyak serta mengedepankan proses persaingan yang sehat.

Pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-pengadaan) akan meningkatkan transparansi, sehingga persaingan sehat antar pelaku usaha dapat lebih cepat terdorong. Dengan demikian optimalisasi dan efisiensi belanja negara segera dapat diwujudkan.

Pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-pengadaan) yang diterapkan merupakan sistem pengadaan barang/jasa yang proses pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi, dan sistem aplikasi serta layanan pengadaan elektronik yang disediakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Nasional dari LKPP. Metode pemilihan penyedia barang/jasa secara elektronik yang sudah digunakan saat ini adalah e-lelang umum (e-regular tendering). Metode pemilihan lainnya akan diterapkan secara bertahap sesuai dengan pengembangan sistem dan aplikasi pengadaan elektronik serta kerangka hukum yang menopangnya.

Untuk memperluas akses e-pengadaan ke seluruh instansi pemerintah, LKPP memberi kesempatan kepada departemen, kementerian, LPND (Lembaga Pemerintah Non Departemen) pemerintah provinsi, kabupaten, kota, dan insta nsi pemerintah lainnya untuk mendirikan LPSE di instansi masing- masing. LPSE menyelenggarakan layanan e-pengadaan menggunakan aplikasi SPSE. SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik)

SPSE merupakan aplikasi e-pengadaan yang dikembangkan oleh Direktorat E-Procurement - LKPP untuk digunakan oleh LPSE di instansi pemerintah seluruh Indonesia. Aplikasi ini dikembangkan dengan semangat efisiensi nasional sehingga tidak memerlukan biaya lisensi; baik lisensi SPSE itu sendiri maupun perangkat lunak pendukungnya.

3. Perijinan Jasa Titipan

* Pemohon menyampaikan surat permohonan baik perpanjangan ijin maupun ijin Baru ke BPPT (Badan Pelayanan Perijinan Terpadu). * Dari BPPT dikirim ke Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat untuk memberikan masukan/pertimbangan saran teknis mengenai permohonan dimaksud untuk dapat diterima atau ditolak. * Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat melakukan evaluasi dengan survey lokasi dan evaluasi data administrasi.

* Saran teknis di sampaikan ke BPPT untuk proses persetujuan ijin/ penerbitan SIPJT untuk kantor Cabang.

* SIPJT untuk kantor Cabang disampaikan ke Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

* Proses penyampaian Bukti Pembayaran / pemohon mengambil SIPJT sekaligus melakukan pembayaran retribusi.

Persyaratan Permohonan Izin Jasa Titipan. 1. Permohonan Pendirian untuk Kantor Cabang. 2. N.P.W.P.

3. Surat Keterangan Domisili 4. Foto Copy KTP.

5. Surat Penunjukan dari Kantor Pusat. 6. Akta Notaris

7. Foto Copy SIPJT Kantor Pusat 4. Video Conference.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat mempunyai sarana perangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang disebut video conference artinya informasi tidak hanya audio, tetapi juga visual dengan kualitas audio/video sekelas HDTV yang berbasiskan IP dengan bandwidth min 128 Kbps. Perangkat ini dapat digunakan konferensi video antara dua lokasi (point-to-point) atau melibatkan beberapa lokasi (multi-point) dengan lebih dari satu orang di ruangan besar pada tempat berbeda atau lebih di lokasi berbeda yang dapat berinteraksi dua arah audio dan video secara bersamaan pada kegiatan pertemuan secara jarak jauh. Selain konferensi video dapat juga

digunakan untuk berbagi dokumen, informasi yang diperlihatkan komputer.

5. M-CAP (Mobile Community Acces Point)

Mobil Internet ini yang dikenal juga dengan nama M-CAP (Mobile Community Access Point) adalah sebuah kendaraan dengan fasilitas untuk pembelajaran bagi warga masyarakat dengan menyediakan akses informasi dan pengetahuan berbasis internet yang memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Fasilitas M-CAP (Mobile Community Access Point) memiliki kelengkapan komputer,akses internet wifi,telepon,faksmili,printer,Pemutar video melalui LCD TV (VCD,DVD,dll), sound system dan generator listrik. Tujuan fasilitasi M-CAP adalah guna memperluas jangkauan layanan pemanfaatan telematika, serta memberikan kesempatan pemerataan pembelajaran bagi warga yang belum terjangkau layanan internet. Seperti Gambar Di bawah.

Gambar 3.5 Tampilan Mobil M-CAP

(Sumber: Dinas Informasi dan Informatika 2011)

Untuk meng- input data yang diharapkan pada M-CAP harus mengisi absensi siapa yang akan menggunakan mobile M-CAP ini.

1. Tanggal-Hari-Tahun

Diisi sesuai dengan data yang telah ditentukan. 2. Nama Pemakai M-CAP

Diisi dengan memilih M-CAP, contoh Dinas. 3. Tanda Tangan

Gambar 3.6 Tampilan Data Base

(Sumber: Dinas Informasi dan Informatika 2011)

Ini tampilan form data base dimana data yang telah kita masukan di form input data, isi dari data base ini sesuai dengan apa yang kita isi didalam form input data.

95

4.1 Perencanaan Manaje men Sumber Daya Aparatur Dalam Pene rapan