• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Tempat Kerja

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja

AQUA dirintis oleh almarhum Bapak Tirto Utomo, SH. (1930-1994). Beliau berpikir hadirnya industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT. Golden Mississipi pada tanggal 23 Februari 1973.

Kegiatan perusahaan di mulai pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan pembangunan pabrik di kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Percobaan dilaksanakan pada bulan Agustus 1974 dan produksi komersial dimulai sejak tanggal 1 oktober 1974 dengan kapasitas produksi 6 juta liter setahun. Produk pertamanya adalah AQUA botol kaca 950 ml yang kemudian disusul dengan kemasan AQUA 5 galon, pada waktu itu juga masih terbuat dari kaca.

Tahun 1974 hingga tahun 1978 merupakan masa-masa sulit karena masih rendahnya tingkat prmintaan masyarakat terhadap produk AQUA. Dengan berbagai upaya dan kerja keras, AQUA mulai dikenal masyarakat sehingga penjualan dapat ditingkatkan dan akhirnya titik impas berhasil dicapai pada tahun 1978. Saat itu merupakan titik awal perkembangan pesat produk AQUA yang selanjutnya terus berkembang hingga sekarang.

Semua produk AQUA ditujukan untuk masyarakat golongan menengah ke atas, baik untuk perkantoran, maupun rumah tangga dan restoran. Namun saat berbagai jenis kemasan baru yaitu 1500 ml, 500 ml, 220 ml dari kemasan plastik mulai diproduksi sejak 1981, maka produk AQUA dapat terjangkau oleh masyarakat

xxxvii

luas karena mudahnya transportasi dan harga yang terjangkau. Pada tahun 2006 AQUA juga memproduksi minuman penambah ion tubuh dengan merek MIZONE 500 ml.

Pada tahun 1981, AQUA memutuskan untuk mengganti bahan baku yang semula dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self flowing spring).

Diterimanya AQUA oleh masyarakat luas dan wilayah penjualan yang telah menjangkau seluruh pelosok Indonesia, maka AQUA harus meningkatkan kapasitas produksinya. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat itu, lisensi AQUA diberikan kepada PT.Tirta Jayamas Unggul di Pandaan, Jawa Timur pada tahun 1984 dan Tirta Dewata Semesta di Mambal, Bali pada tahun 1987. Hal yang sama juga diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Pemberian lisensi ini disertai dengan kewajiban penerapan standar produksi dan pengendalian mutu yang prima. Upaya ekspor dirintis sejak tahun 1987 dan terus berjalan baik hingga kini mencakup Singapore, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Total kapasitas produksi dari seluruh pabrik AQUA pada saat ini adalah 1.665 milyar liter per tahun.

Di luar negeri, tepatnya di Filipina, dijalin pula kerja sama untuk memproduksi AQUA yang telah berproduksi sejak tahun 1998. Sedang di Brunai Darussalam, pada tahun 1991 dilakukan kerjasama dengan membentuk IBIC SDN BHD untuk memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek SEHAT. Nama ini dipilih karena tidak adanya sumber mata air pegunungan yang

xxxviii

memenuhi standar produksi AQUA, sehingga bahan bakunya diambil dari sumur bor. Karena itu nama AQUA tidak digunakan.

Saat ini produk AQUA terdiri dari beraneka kemasan dan ukuran, baik kemasan sekali pakai (disposable) maupun kemasan ulang-alik (returnable). Kemasan sekali pakai terdiri atas botol PET (poly Ethelen Therephthalate) 1500 ml, 625 ml, 600 ml, 330 ml dan gelas plastik PP (Poly Propelence) 240 ml, Kemasan ulang-alik terdiri dari botol kaca 375 ml, botol PC (Poly Carbonate) 5 gallon (19 ltr). Semula AQUA memproduksi botol-botol plastik yang memakai bahan PVC (Poly Vinyl Chlorid) yang diduga kurang ramah lingkungan karena menimbulkan hujan asam apabila terbakar. Pada tahun 1988 AQUA mengganti mesin produksi dan bahan bakunya PET, sedangkan di Eropa pada saat itu masih dipakai PVC. AQUA merupakan yang pertama kali merubah botol bulat desain Eropa menjadi persegi dan bergaris agar mudah dipegang. Botol PET ciptaan AQUA ini sekarang menjadi standar internasional. Demikian pula dengan gelas plastik 240 ml yang semula berukuran 220 ml, diciptakan oleh Research and Development AQUA dan sekarang menjadi sangat populer di Indonesia.

Pada saat perusahaan go-publik pada tanggal 1 Maret 1990 maka PT. Golden Mississipi dirubah menjadi PT. Aqua Golden Mississipi.

Pada Tahun 1994 dan 1995, AQUA adalah AMDK pertama yang berhasil memperoleh sertifikat ISO 9002 untuk pabrik Bekasi, Citeureup dan Mekarsari. Menyusul kemudian pabrik Pandaan, Mambul, Subung dan Berastagi. Semua pabrik AQUA sedang di proses untuk mendapatkan sertifikat ISO 9002. Sertifikat lain yang telah diperoleh yaitu Good Manufacturing Practise atau Cara Produksi yang baik

xxxix

dari NSF (National Sanitation Foundation). Pabrik yang telah memperoleh sertifikat ini adalah pabrik Bekasi, Citeuruep, Mekarsari dan Pandaan. Kedua perusahaan AMDK di Indonesia pada awal 1999, AQUA di Bekasi, Bogor, Sukabumi, Pandaan dan Bali memperoleh sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dari SGS, Holland HACCP adalah suatu metode untuk mengontrol produksi agar tidak terjadi kegagalan proses produksi yang bisa mengakibatkan menurunnya kualitas produksi.

Pada tahun 1986, AQUA meraih “Asia Star Award” dari Tokyo, Jepang. Dan pada tahun 1991 berhasil meraih “Management Award 1991” kategori manajemen umum dalam program yang diselenggarakan oleh Word Executive’s Digest bersama Asian Institute of Management dan Japan Airlines.

Penghargaan lain yang diterima berupa “Piala Nusa Adi Kualita” untuk kualitas manajemen perusahaan terbaik dari kadin jaya, dan penghargaan sebagai peserta terbaik pada penilaian penerapan cara produksi yang baik, untuk kelompok produksi air minum dalam kemasan dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia pada tahun 1997. Pada kwartal akhir tahun 1999 hasil survey Independent dari majalah Readers Digest di Singapura menempatkan AQUA sebagai “Superbrand 1999” yang paling dikenal dan dipercaya mutunya.

Hampir tidak ada kegiatan olahraga pentingyang tidak dihadiri oleh AQUA. Merek AQUA amat terkenal di Indonesia, ASEAN bahkan Eropa melalui PON. Pesta Sukan, Pencak Silat, SEA GAMES, Thomas Uber Cup, World Cup, Sudirman Cup, Word Golf Competition dan sebagainya. AQUA mendirikan beberapa diklat bulutangkis “AQUA PUSPITA” di kota-kota Jakarta, Surabaya, Denpasar untuk

xl

membina bibit-bibit muda di perbulutangkisan. Keterlibatan AQUA di dunia olahraga telah beberapa kali mennghasilkan penghargaan bagi perusahaan.

Bagi AQUA merupakan suatu kebanggan tersendiri dapat menemani setiap peristiwa bersejarah di Indonesia seperti pertemuan APEC dan KTT di Jakarta, Peringatan Hari Kemerdekaan setiap tahun di Istana Negara dan berbagai peristiwa bersejarah lainnya.

Pada tanggal 17 Juli 1987, Tirta Utama mengakuisisi PT. Varia Industri Tirta yang memproduksi (AMDK) merek VIT dan merupakan merek kedua dari group AQUA. Saat ini total kapasitas produksi VIT 287 juta liter per tahun.

Di Amerika AQUA mendapatkan “AQUA Award” tahun 1985-1989 secara berturut-turut untuk bidang periklanan, promosi dan public relation. PT. Aqua Golden Mississipi juga merupakan kantor Sekretariat permanen bagi The Internasional Bottled Water Assosiation (IBWA), untuk kemasan Asia Timur Tengah dan Afrika Utara semenjak bulan september 1992, di samping menjadi anggota Direksi dan Council di Amerika Serikat dan di Eropa.

Komitmen dan ketertiban almarhum Tirta Utomo dalam industri AMDK yang dirintisnya menjadi sorotan dunia dan pada bulan Oktober 1992 di Cincinati,USA almarhum Tirto Utomo dinobatkan sebagai tokoh pencetus dan penggerak industri AMDK di kawasan Asia dan Timur Tengah dan masuk dalam “Half Of Fame” industri Bottled Water.Beliau adalah orang Asia Pertama yang memperoleh penghargaan tersebut, dan dipilih dari nominasi yang berasal dari Asia, Amerika, Australia, Canada, Eropa, Amerika Serikat dan Latin Amerika.

xli

Pada tanggal 16 Juni 1995, dibentuk PT.Tirta Investama sebagai perusahaan induk yang mengayomi Unit-unit produksi AQUA yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekarang menjadi lebih dikenal sebagai Aqua Group.

Suatu peristiwa bersejarah kembali terukir melalui perjanjian kerjasama yang ditanda tangani pada tanggal 4 september 1998 di Jakarta antara pemilik Group AQUA dan Group DANONE dari Perancis, melalui salah satu perusahaan investasi mereka yaitu Feddian Pte.Ltd. Dari sinilah Danone masuk dengan 40% sahamnya dalam induk perusahaan (Holding Company) group AQUA yaitu PT. Tirta Investama (TIV) disusul dengan masuknya investor lain dengan jumlah saham 11% sehingga almarhum Tirto Utomo memiliki 49% saham di PT. Tirta Investama sebagai induk perusahaan dari group AQUA.

Salah satu alasan dilakukannya aliansi strategis ini adalah untuk menghadapi pasar global pada saat diberlakukannya peraturan AFTA dan WTO yang akan menghilangkan rambu-rambu dan peraturan pasar individual dan sekaligus membentuk pasar bersama yang terbuka.

PT.Tirta Investama Klaten merupakan salah satu pabrik pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) yang berada dalam group Tirta Investama. Pabrik ini berlokasi di Desa Wangen Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Pabrik Tirta Investama Klaten berdiri pada bulan Oktober 2002 dan memproduksi AMDK bermerek AQUA. Luas area pabrik Tirta Investama Klaten adalah 105.836 m2 yang digunakan untuk bangunan seluas 42.998 m2 (40% dari area) dan untuk area terbuka atau taman seluas 62.838 m2 (60% dari area). Total

xlii

karyawan pada tahun 2002 adalah 184 karyawan, tahun 2003 berjumlah 294 karyawan, tahun 2004 berjumlah 366 karyawan, tahun 2005 berjumlah 552 karyawan, tahun 2006 berjumlah 512 karyawan dan tahun 2009 telah menjadi 569 karyawan. Bangunan yang berada di area pabrik PT. Tirta Investama Klaten adalah : 1. Satu gedung untuk memproduksi 5 galon.

2. Satu gedung untuk memproduksi 1500 dan 600 ml (SPS I).

3. Satu gedung untuk memproduksi 600 ml, 330 dan 240 ml (SPS II). 4. Satu gedung untuk memproduksi MIZONE 500 ml (SPS III).

Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT. Tirta Investama Klaten sudah diselenggarakan dengan baik, antara lain sudah terdapat unit pengolahan limbah, pelayanan kesehatan yang sudah baik, sudah mempunyai Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), Penyediaan alat penanggulangan kebakaran sudah baik, sistem keselamatan kerja yang baik dan lain sebagainya.

Penelitian ini dilakukan secara khusus di area produksi 5 gallon. Dalam bagian ini gallon di dari roda berjalan secara satu per satu ke tempat penyusunan gallon yang sudah disediakan atau disebut dengan pallet dengan cara manual dengan berat per gallon 20 Kg dan tenaga kerja melakukan pekerjaan ini secara berulang-ulang selama 7 jam kerja dengan perpindahan atau rolling setiap 1 jam dengan istirahat selama 30 menit per jamnya. Mengangkat gallon ini apabila dilakukan sesuai prosedur dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan secara ergonomis. Tetapi apabila kegiatan angkat gallon dilakukan tidak sesuai prosedur dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan secara tidak ergonomis.

Dokumen terkait