• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung adalah unsur pendukung atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan perorangan dituntut untuk memberikan pelayanan prima dan paripurna pada masyarakat dengan terus meningkatkan mutu pelayanan. Berawal dari klinik pengobatan masa pemerintahan kolonial Belanda tahun 1917, merupakan cikal bakal berdirinya rumah sakit di Tulungagung yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan pengobatan kepada masyarakat. RSUD Dr. Iskak Tulungagung berlokasi di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Tulungagung. Pada Tahun 2005, RSUD Dr. Iskak Tulungagung telah menjadi Rumah Sakit kelas B non pendidikan berdasarkan Keputusan Menkes RI Nomor: 522/Menkes/SK/IV/2005 dan Keputusan Bupati Tulungagung No: 395 Tahun 2005 tentang Penetapan Kelas RSUD Dr. Iskak Tulungagung dari kelas C menjadi kelas B non pendidikan. Berdasarkan undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLUD, RSUD Dr. Iskak Tulungagung ditetapkan sebagai pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah dengan status penuh berdasarkan Keputusan Bupati Tulungagung Nomor : 188.45/554/031/2008 tanggal 31 desember 2008.

Sebagai pedoman arah dan tujuan organisasi, RSUD Dr. Iskak Tulungagung merumuskan visi sebagai berikut “Terwujudnya rumah sakit rujukan yang handal dan terjangkau dalam pelayanan”. Adapun misi RSUD Dr. Iskak Tulungagung yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna, meningkatkan kemudahan akses pelayanan. meningkatkan sumber daya manusia yang profesional sesuai standar pelayanan, meningkatkan pendidikan dan penelitian yang bermutu dibidang kesehatan dan kedokteran, serta mewujudkan rumah sakit yang berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan misi dan tujuan RSUD Dr.

Iskak Tulungagung menetapkan motto yaitu: ”Kesembuhan dan keselamatan pasien tujuanku”.

RSUD Dr. Iskak Tulungagung menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap dan pelayanan kesehatan yang kompleks yakni meliputi Pelayanan rawat darurat, pelayanan rawat jalan (pelayanan poliklinik spesialistik, pelayanan poliklinik gigi dan mulut, pelayanan poliklinik laktasi, pelayanan konsultasi gizi, pelayanan hemodialisa, pelayanan rehabilitasi medik, pelayanan rawat sehari, pelayanan paraklinik yang meliputi: treadmill, endoskopi, voluntary coundeling and testing, ultra sonography 4D/echocardiography, gymnasium, general check up, electro encephalography, electro myography), pelayanan rawat inap. pelayanan tindakan medik operatif dan non operatif, pelayanan persalinan, pelayanan perawatan intensif (intensive care unit, intensif cardiac care unit, stroke unit, neonatal intensive care unit, pediatric intensive care unit, ruang observasi intensif), pelayanan onkologi, pelayanan penunjang medis (laboratorium, radiologi), pelayanan bank darah rumah sakit, pelayanan jenasah, pelayanan ambulance, pelayanan pengelolaan limbah, pelayanan sterilisasi alat, pelayanan gas medik, pelayanan farmasi rumah sakit, pelayanan gizi. Selain pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Iskak Tulungagung juga terdapat pelayanan pendidikan dan pelatihan, pelayanan penelitian, pelayanan administrasi dan menejemen.

Untuk menjalankan aktivitas pelayanan kesehatan, rumah sakit membutuhkan tenaga dari berbagai disiplin ilmu. Tenaga kerja di RSUD Dr. Iskak Tulungagung terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisan medis dan tenaga non kesehatan.

4.1.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah petugas pengelola linen di ruangan serta petugas pengelola linen di instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) dan laundry. Total responden tersebut sebanyak 13 orang petugas pengelola linen di ruangan dan sebanyak 19 orang petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry. Karakteristik responden yang dikaji dalam penelitian

ini meliputi umur, tingkat pendidikan, pelatihan, dan masa kerja dapat dilihat pada uraian berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur responden adalah lama waktu hidup responden terhitung sejak lahir sampai pada saat diwawancarai. Umur responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi umur 17 – 25 tahun, 26 – 35 tahun, 36 – 45 tahun, 46 – 55 tahun, 56 – 65 tahun. Berdasarkan hasil wawancara, dapat dilihat bahwa distribusi karakteristik petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan umur disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi karakteristik petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan umur

No. Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. 17 – 25 8 61,5 2. 26 – 35 3 23,1 3. 36 – 45 1 7,7 4. 5. 46 – 55 56 – 65 1 - 7,7 - Total 13 100

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.1 diketahui bahwa umur petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang menjadi responden dalam penelitian sebagian besar berumur antara 17 – 25 tahun yaitu sebanyak 8 orang (61,5 %) sedangkan yang berumur 36 – 45 tahun dan 46 – 55 tahun masing-masing hanya 1 orang (7,7%), hal ini dikarenakan yang menjadi petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung adalah asisten perawat dengan usia rata-rata masih tergolong muda. Adapun distribusi karakteristik petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan umur disajikan dalam Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi karakteristik petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan umur

No. Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. 17 – 25 4 21 2. 26 – 35 3 15,8 3. 36 – 45 6 31,6 4. 46 – 55 5 26,3 5. 56 – 65 1 5,3 Total 19 100

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.2 diketahui bahwa umur petugas pengelola linen di instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang menjadi responden dalam penelitian sebagian besar berumur antara 36 – 45 tahun yaitu sebanyak 6 orang (31,6 %) sedangkan yang berumur antara 56 – 65 tahun hanya 1 orang (5,3%). Penentuan umur diatas didasarkan atas pengakuan petugas pengelola linen saat dilakukan wawancara, terhitung sejak dilahirkan sampai pada saat diwawancarai. Berdasarkan hasil penelitian, instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung telah menambah beberapa petugas baru dengan pendidikan terakhir SMA/SMK dan Diploma sehingga umur petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan Laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung rata-rata masih tergolong muda.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden merupakan jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh responden. Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi pendidikan rendah (tamat SD/MI/SMP/MTs), pendidikan sedang (tamat SMA/ MA/SMK), dan pendidikan tinggi (tamat perguruan tinggi (D1, D2, D3, SI. S2. S3) / magister/spesialis). Berdasarkan hasil wawancara, dapat dilihat bahwa distribusi karakteristik petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan tingkat pendidikan disajikan dalam Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi karakteristik petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan tingkat pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. Pendidikan rendah (tamat

SD/MI/SMP/MTs)

1 7,7

2. Pendidikan sedang (tamat SMA / MA / SMK)

9 69,2

3. Pendidikan tinggi (tamat perguruan tinggi (D1, D2, D3, SI. S2. S3) / magister / spesialis)

3 23,1

Total 13 100

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.3, diketahui bahwa tingkat pendidikan petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak

Tulungagung yang menjadi responden dalam penelitian sebagian besar adalah berpendidikan sedang (tamat SMA/MA/SMK) yaitu sebanyak 9 orang (69,2%) dan sebanyak 1 orang (7,7%) masih berpendidikan rendah (tamat SD/MI/SMP/MTs). Petugas pengelola linen di ruangan yang masih berpendidikan rendah tersebut adalah petugas yang mempunyai masa kerja sebagai pengelola linen > 10 tahun. Adapun Distribusi karakteristik petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan tingkat pendidikan disajikan dalam Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi karakteristik petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr.Iskak Tulungagung berdasarkan tingkat pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah ( Orang) Persentase (%) 1. Pendidikan rendah (tamat SD / MI /

SMP / MTs)

5 26,3

2. Pendidikan sedang (tamat SMA / MA / SMK)

9 47,4

3. Pendidikan tinggi (tamat perguruan tinggi (D1, D2, D3, SI. S2. S3) / magister / spesialis)

5 26,3

Total 19 100

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.4 diketahui bahwa tingkat pendidikan petugas pengelola linen di instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang menjadi responden dalam penelitian sebagian besar berpendidikan sedang (tamat SMA/MA/SMK) yaitu sebanyak 9 orang (47,4%) dan sebanyak 5 orang (26,3%) masih berpendidikan rendah (tamat SD/MI/SMP/MTs). Petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry yang masih berpendidikan rendah tersebut rata-rata adalah petugas yang mempunyai masa kerja sebagai pengelola linen > 10 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pelatihan Pengelolaan Linen

Pelatihan pengelolaan linen merupakan pendidikan non formal yang diikuti oleh petugas untuk memperbaiki kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan pengelolaan linen rumah sakit. Pelatihan pengelolaan linen yang dimaksud adalah harus disesuaikan dengan pekerjan masing-masing, seperti pelatihan terkait pengelolaan linen di ruangan untuk petugas ruangan, pelatihan pengelolaan linen terkait laundry untuk petugas di unit laundry, dan pelatihan

pengelolaan linen terkait sterilisasi linen untuk petugas di unit CSSD. Adapun pelatihan pengelolaan linen responden dalam penelitian ini dikategorikan menjadi pernah dan tidak pernah yaitu pernah dan tidaknya seorang responden dalam memperoleh pelatihan tentang pengelolaan linen rumah sakit.

Berdasarkan hasil penelitian karakteristik petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan pelatihan pengelolaan linen, diketahui bahwa semua petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang menjadi responden dalam penelitian ini tidak pernah mendapatkan pelatihan khusus pengelolaan linen yaitu sebanyak 13 orang (100%). Berdasarkan hasil wawancara, petugas pengelola linen di ruangan hanya mendapatkan pelatihan terkait kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), dan pelatihan basic life support (BLS) yang diselenggarakan oleh pihak rumah sakit. Adapun distribusi karakteristik petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan pelatihan pengelolaan linen disajikan dalam Tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi karakteristik petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan pelatihan pengelolaan linen

No. Pelatihan Pengelolaan Linen Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Pernah 2 10,5

2. Tidak Pernah 17 89,5

Jumlah 19 100

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.5, diketahui bahwa petugas pengelola linen di instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung sebagian besar tidak pernah mendapatkan pelatihan pengelolaan linen yaitu sebanyak 17 orang (89,5%), sedangkan yang pernah mendapatkan pelatihan pengelolaan linen yaitu sebanyak 2 orang (10,5%), hal ini dikarenakan pihak rumah sakit selama ini masih mengikutsertakan 2 orang petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry untuk mengikuti pelatihan pengelolaan linen. Dua orang petugas yang diikutsertakan untuk mengikuti pelatiahan tersebut terdiri dari 1 orang petugas sebagai perwakilan dari unit CSSD dan 1 orang petugas sebagai perwakilan dari

unit laundry. Adapun petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry lainnya masih mendapatkan pelatihan terkait pengendalian infeksi (PPI) dan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang diselenggarakan oleh pihak rumah sakit.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa kerja merupakan lamanya bekerja sebagai petugas pengelola linen baik di ruangan maupun di instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) dan laundry. Masa kerja dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi < 5 tahun, 5 – 10 tahun, dan > 10 tahun. Berdasarkan hasil wawancara, dapat dilihat bahwa distribusi karakteristik petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan masa kerja disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi karakteristik pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan masa kerja

No. Masa Kerja (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. 2. < 5 5 – 10 11 - 84,6 - 3. > 10 2 15,4 Total 13 100

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.6, diketahui bahwa masa kerja petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang menjadi responden dalam penelitian sebagian besar adalah < 5 tahun yaitu sebanyak 11 orang (84,6%), hal ini dikarenakan petugas pengelola linen di ruangan RSUD Dr. Iskak rata-rata masih tergolong baru. Adapun distribusi karakteristik petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan masa kerja disajikan dalam Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7 Distribusi karakteristik petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung berdasarkan masa kerja

No. Masa Kerja (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 2. < 5 5 – 10 8 - 42,1 - 3. > 10 11 57,9 Total 19 100

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.7 diketahui bahwa masa kerja petugas pengelola linen di instalasi CSSD dan laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang menjadi responden dalam penelitian sebagian besar adalah > 10 tahun yaitu sebanyak 11 orang (57,9%).

4.1.3 Sarana dan Prasarana Penunjang Pengelolaan Linen di Instalasi CSSD dan

Dokumen terkait