• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti

2006 44.215.900 - 2007 44.899.500 8,11 2008 48.904.000 10,52 2009 53.363.300 9,20 2010 58.607.400 9,83 2011 64.262.600 9,65 2012 70.614.200 9,88 2013 76.907.400 8,91 2014 82.592.000 7,39 2015 88.740.213 7,44 RATA-RATA 8,09

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan

Namun secara umum, peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Makassar ini dipengaruhi oleh sektor-sektor yang dominan yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta angkutan dan komunikasi yang memberikan kontribusi sangat besar pada pertumbuhan ekonomi.

B. Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh,maka dapat digambarkan variabel-variabel yang masuk dalam penelitian ini secara lengkap apakah varibel

66

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun variabel dependen dan variabel independen yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Penyerapan Tenaga Kerja

Tenaga Kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik didalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untukmemenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 15 tahun ke atas, dan dibedakan sebagai Angkatan Kerja dan bukan angkatan kerja. Pertumbuhan penduduk tiap tahun akan berpengaruh terhadap pertumbuhan angkatan kerja.48

Penyerapan tenaga kerja merupakan modal dasar bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, dimana tenaga kerja mempunyai kemampuan dalam menciptakan nilai tambah berbeda antar kelompok usaha satu dengan yang lainnya.

Banyak tenaga kerja yang tersedia tetapi tidak dapat diserap oleh industri hal ini dikarenakan keahlian tenaga kerja tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri, di sinilah perlunya peranan pemerintah untuk melakukan pendidikan atau pelatihan terhadap tenaga kerja agar memiliki skill yang dibutuhkan oleh industri.

Mengingat kesempatan kerja yang terbatas tersebut maka pemerintah mengupayakan penciptaan lapangan kerja yang nantinya dapat menampung maupun mengurangi tingkat pengangguran yang berada di tengah masyarakat melalui penciptaan usaha usaha industri kecil dan menengah. Semakin bertambahnya jumlah

67

industri kecil dan menengah tentunya akan membawa dampak sangat luas terhadap penyerapan tenaga kerja. Berikut ini data tentang jumlah tenaga kerja yang terserap dalam industri kecil dan menengah di Kota Makassar.

Tabel 4.4 Perkembangan Tenaga Kerja yang Terserap dalam Industri Kecil Dan Menengah Di Kota Makassar Tahun 2008-2016

Tahun Tenaga Kerja

(Jiwa) 2008 562 2009 955 2010 1.300 2011 1.631 2012 2.521 2013 721 2014 558 2015 749 2016 229

Sumber: Dinas Perdagangan Kota Makassar

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat kita lihat bahwa data tenaga kerja dari tahun 2008-2016 cukup berfluktuatif sebagaimana pada tahun2011 memiliki tenaga kerja yang cukup besar yaitu 1.631orang, kemudian pada tahun 2013 mengalami penurunan yaitu sekitar 721 orang sampai pada tahun 2016 banyaknya tenaga kerja pada sektor industri kecil dan menengah di kota Makassar hanya sebesar 229 orang.

2. Nilai Produksi

Teori produksi merupakan suatu aktifitas yang memberikan nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebuah fungsi produksi dapat berbentuk tabel atau matematis yang menunjukkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan berdasarkan suatu kelompok input yang dispesifikasikan , dengan

68

mengingat teknologi yang ada.49 Berikut ini data tentang nilai produksi dalam industri kecil dan menengah di Kota Makassar.

Tabel 4.5 Perkembangan Nilai Produksi dalam Industri Kecil Dan Menengah Di Kota Makassar Tahun 2008-2016

Tahun Produksi (Rp) 2008 232.741.665.000,00 2009 125.753.794.000,00 2010 229.290.525.000,00 2011 264.191.491.000,00 2012 311.541.044.500,00 2013 143.052.571.000,00 2014 329.072.865.000,00 2015 235.430.700.406,00 2016 288.606.849.786,00

Sumber: Dinas Perdagangan Kota Makassar

Berdasarkan Tabel 4.5 kita dapat melihat nilai produksi pada sektor industri kecil dan menengah yang ada di kota Makassar pada tahun 2008 sebesar Rp 232.741.665.000 dan pada tahun 2009 sebesar Rp 125.753.794.000 dan 2010 hampir sama dengan peningkatan yang dicapai pada tahun 2011 sebesar Rp 264.191.491.000 dan 2014 meningkat secara drastis yaitu sebesar Rp 329.072.865.000.

3. Nilai Investasi

Investasi merupakan pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yangmencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku atau material, mesin-mesin danperalatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses produksi,pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawandan bangunan konstruksi

49SadonoSukirno, TeoriPengantarMikroekonomi ( Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 2013), h. 54

69

lainnya juga perubahan nilai stok atau barang cadangansebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga.

Berikut adalah data investasi pada sektor industri kecil dan menengah di Kota Makassar tahun 2008-2016:

Tabel 4.6 Perkembangan Investasi pada Sektor Industri Kecil dan Menengah di Kota Makassar Tahun 2008-2016

Tahun Investasi (Rp) 2008 25.921.038.000,00 2009 49.671.375.000,00 2010 73.595.360.000,00 2011 61.372.100.000,00 2012 287.150.350.000,00 2013 45.624.000.000,00 2014 43.899.380.000,00 2015 79.136.858.000,00 2016 103.762.830.000,00

Sumber: Dinas Perdagangan Kota Makassar

Seperti yang terlihat pada Tabel 4.6 yaitu nilai Investasi dalam Industri kecil dan menengah yang ada di kota Makassar mengalami fluktuasi. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada tahun 2008 menunjukkan angka terendah yaitu hanya sebanyak Rp.

25.921.038.000, sedangkan ditahun 2012 menunjukkan angka tertinggi yaitu sebanyak Rp. 287.150.350.000,

4. Jumlah Unit Usaha

Badan Pusat Statistik mendefinisikan unit usaha adalah unit yang melakukan kegiatan yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan dan mempunyai kewenangan yang ditentukan berdasarkan kebenaran lokasi

70

bangunan fisik, dan wilayah operasinya. Secara umum, pertumbuhan unit usaha suatu sektor dalam hal ini industri kecil dan menengah pada suatu daerah akan menambah jumlah lapangan pekerjaan. Hal ini berarti permintaan tenaga kerja juga bertambah.50

Sektor IKM mempunyai nilai proporsi unit usaha yang besarterhadap total usaha nasional. Kemampuan IKM dalam meningkatkanunit usaha mampu menunjang usaha pemerintah dalam pengentasanpengangguran. Berikut ini data tentang jumlah unit usaha di industri kecil dan menengah di Kota Makassar

Tabel 4.7 Perkembangan Jumlah Unit Usaha Di Industri Kecil Dan Menengah di Kota Makassar Tahun 2008-2016

Tahun Jumlah Unit Usaha

2008 89 2009 121 2010 186 2011 177 2012 259 2013 72 2014 49 2015 56 2016 66

Sumber: Dinas Perdagangan Kota Makassar

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa jumlah unit usaha pada sektor industri kecil dan menengah mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008 hingga tahun 2012 jumlah unit usaha meningkat dari 89 pada tahun 2008 menjadi 259 unit usaha pada tahun 2012. Pada tahun 2013 dan tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun ketahun hingga 66 unit usaha.

71

Dokumen terkait