• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Wilayah Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

4.1.1. Daerah Kabupaten Sintang

Kabupaten Sintang terletak di bagian timur Propinsi Kalimantan Barat atau di antara

1°05' Lintang Utara serta 0°46' Lintang Selatan dan 110°50' Bujur Timur serta 113°20' Bujur

Timur. Batas wilayah administratif Kabupaten Sintang yaitu : sebelah utara berbatasan dengan

Kabupaten Kapuas Hulu dan Malaysia Timur (Serawak), sebelah selatan berbatasan dengan

Propinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Ketapang,

sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Sanggau dan

Kabupaten Kapuas Hulu, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, Kabupaten

Sanggau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sekadau.

Kabupaten Sintang merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah ketiga terbesar di

Propinsi Kalimantan Barat setelah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Luas

wilayah Kabupaten Sintang yaitu : 21.635 km2 dengan wilayah terluas terdapat di Kecamatan

Ambalau yaitu : 6.386,40 km2 atau sebesar 29,52 persen, sedangkan Kecamatan Sintang

merupakan wilayah kecamatan yang terkecil dengan luas wilayahnya yaitu 277,05 km2 atau

hanya sebesar 1,28 persen. Dari luas tersebut, sebagian besar merupakan wilayah perbukitan

dengan luas sekitar 13.573,75 km2 atau 62,74 persen.124

Selain itu, Kabupaten Sintang dilalui oleh 2 (dua) sungai besar yaitu : Sungai Kapuas dan

Sungai Melawi, serta 2 (dua) sungai kecil yaitu : Sungai Ketungau yang merupakan anak dari

124 Data Kabupaten Sintang dalam Angka Tahun 2014. Sintang : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang, Katalog BPS : 1102001.6107.

Sungai Kapuas dan Sungai Kayan yang merupakan anak dari Sungai Melawi. Sungai Kapuas

melalui Kecamatan Ketungau Hilir, Kelam Permai, Binjai Hulu, Sintang, Tempunak sampai ke

Sepauk. Sedangkan Sungai Melawi melalui Kecamatan Ambalau, Serawai, Dedai sampai ke

Sintang. Sungai Kayan melalui Kecamatan Kayan Hulu sampai ke Kayan Hilir, sedangkan

Sungai Ketungau melalui Kecamatan Ketungau Hulu, Ketungau Tengah sampai ke Ketungau

Hilir.125

Kabupaten Sintang bila dilihat dari tekstur tanahnya, sebagian besar daerah terdiri dari

tanah latasol meliputi areal seluas 1,02 juta hektar atau sekitar 46,99 dari luas daerah yaitu : 2,16

juta, selanjutnya tanah podsolit sekitar 0,93 juta hektar atau 42,89 persen yang terhampar hampir

di seluruh kecamatan sedangkan jenis tanah yang paling sedikit ditemui di Kabupaten Sintang

yaitu jenis tanah organosol.126

Kabupaten Sintang memiliki potensi alam yang dapat dijadikan objek wisata berupa air

terjun sebanyak 19 air terjun yang tersebar di 5 (lima) kecamatan. Kecamatan-kecamatan yang

memiliki air terjun yaitu : Sepauk, Kayan Hulu, Ambalau, Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu.

Kabupaten Sintang juga memiliki 4 (empat) gunung yang terdapat di 2 (dua) kecamatan yaitu

Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau.127

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor 14 tahun 2000, Pemerintahan

Kabupaten Sintang dibagi menjadi 21 pemerintahan kecamatan kemudian disesuaikan kembali

setelah adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Melawi yang berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Sintang sehingga Kabupaten

Sintang saat ini menjadi 14 pemerintahan kecamatan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan

125 Ibid.

126 Ibid.

Ambalau dengan luas 29,52 persen Kabupaten Sintang sedangkan luas masing-masing

kecamatan hanya berkisar 1–29 persen dari luas Kabupaten Sintang.128

Sejak dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2003 tanggal

18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Propinsi

Kalimantan Barat, kecamatan yang telah masuk ke dalam Kabupaten Melawi, mulai tahun 2005

tidak masuk lagi dalam administrasi Kabupaten Sintang. Secara Administratif Pemerintahan

Kabupaten Sintang sampai dengan tahun 2012 terdiri dari 14 Kecamatan yang terbagi menjadi

281 desa dan 6 kelurahan.129

Berdasarkan hasil proyeksi Penduduk 2013, penduduk Kabupaten Sintang berjumlah

384.692 dengan rata-rata jumlah penduduk per desa/kelurahan sebanyak 945 jiwa. Jika

dibandingkan dengan hasil proyeksi tahun sebelumnya rata-rata jumlah penduduk per

desa/kelurahan mengalami penurunan, hal ini diakibatkan jumlah desa yang bertambah menjadi

407 desa/kelurahan. Kepadatan penduduk seperti tersebut maka daerah Kabupaten Sintang

dikatakan mempunyai penduduk yang masih jarang.

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sintang selama kurun waktu 2010-2013 tercatat

rata-rata 1,66 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan

penduduk pada tahun sebelumnya (2000-2010) yang besarnya rata-rata 1,62 persen per tahun.

Penyebaran penduduk Kabupaten Sintang tidak merata antar kecamatan yang satu dengan

kecamatan lainnya. Kecamatan Sintang memiliki jumlah penduduk tertinggi yaitu 65.939 jiwa

dengan laju pertumbuhan penduduk 3,54 persen selama kurun waktu 2010-2013, sedangkan

yang menjadi posisi kedua yaitu Kecamatan Sepauk dengan penduduk sebanyak 48.917 jiwa dan

laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,77 persen, yang menjadi urutan ketiga adalah kecamatan

128 Ibid.

Sungai Tebelian dengan jumlah penduduk 30.364 jiwa serta laju pertumbuhan penduduk sebesar

1,38 persen.130

Visi Pemerintah Kabupaten Sintang Tahun 2011-2015 adalah : “Terwujudnya

Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Produktif, Berkualitas, Sejahtera, dan Demokratis.” Visi

tersebut mengandung pengertian sebagai berikut :

1. Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Produktif, adalah masyarakat yang kegiatan

ekonominya berkembang dengan baik, kreatif dan inovatif yang ditandai dengan

meningkatnya kegiatan investasi, membaiknya infrastruktur dasar, dan pengelolaan SDA

yang optimal dengan tetap berwawasan lingkungan.

2. Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Berkualitas, adalah masyarakat yang derajat

kesehatan dan tingkat pendidikannya semakin membaik, berakhlak mulia dan memiliki

ketahanan budaya.

3. Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Sejahtera, adalah masyarakat yang kebutuhan

primer dan kebutuhan sekundernya terpenuhi, serta hidup dalam lingkungan masyarakat

yang aman dan damai.

4. Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Demokratis, adalah masyarakat yang kehidupannya

berasaskan tertib hukum dan sadar politik serta menegakkan supremasi hukum dan HAM,

dengan memperhatikan tuntutan dan dinamika masyarakat dalam suasana yang

demokratis dan selaras dengan prinsip-prinsip good governance.

Misi Pemerintah Kabupaten Sintang adalah :

1. Memberdayakan potensi usaha ekonomi kerakyatan yang mengarah pada kemampuan

produksi dan pemasaran.

2. Meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan usaha produktif.

3. Melaksanakan pembangunan daerah yang serasi dan seimbang dengan memacu

pertumbuhan ekonomi dan didukung dengan percepatan pembangunan infrastruktur.

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi secara terpadu dan menyeluruh.

5. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup, serta pembinaan

generasi muda, seni budaya dan kegiatan keagamaan.

6. Meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan tuntutan dan dinamika

masyarakat dalam suasana demokratisasi, desentralisasi, dan otonomi daerah.

7. Menerapkan asas, prinsip, standar dan pola penyelenggaraan pelayanan publik.

8. Menegakkan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).131

Agenda Pokok Pembangunan Kabupaten Sintang yaitu :

1. Agenda Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Produktif.

2. Agenda Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Berkualitas.

3. Agenda Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Sejahtera.

4. Agenda Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Demokratis.

4.1.2. P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang132

a. Sejarah berdirinya P.T. Pegadaian (Persero)

Sejarah Pegadaian di mulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan

Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai,

lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Ketika Inggris

mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik

pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian

asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun metode

131 Website Resmi Pemerintah Kabupaten Sintang, http://www.sintang.go.id.

132 Hasil penelitian penulis di Kantor Cabang P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang, Jalan W.R. Supratman Nomor Bl B/3, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Sintang, Kode Pos 78614, Propinsi Kalimantan Barat.

tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang

dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode

liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum

yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan

dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan

penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda

menerapkan apa yang disebut dengan „cultuur stelsel‟ dimana dalam kajian tentang pegadaian,

saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah

agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan

Staatsblad (Stbl) Nomor 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian

merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama

di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun

Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di

Jalan Kramat Raya 162 Jakarta dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan

Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132 Jakarta. Tidak banyak perubahan yang terjadi

pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan

Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut „Sitji Eigeikyuku‟, Pimpinan

Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat

pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi

militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang.

Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan

Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian

sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961,

kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya

berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi

Perusahaan Umum (PERUM). Kemudian pada tahun 2011, perubahan status kembali terjadi

yakni dari Perum menjadi Perseroan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor

51 tahun 2011 Tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian

Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh

masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan

masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan

kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak

menguntungkan.

b. Visi dan Misi P.T. Pegadaian (Persero)

Visi P.T. Pegadaian (Persero) adalah : “Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis

gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik

untuk masyarakat menengah kebawah.

1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan

pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi.

2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan

kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional

dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

3. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan

menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya

perusahaan.

c. Struktur organisasi P.T. Pegadaian (Persero)

Struktur organisasi P.T. Pegadaian (Persero) terdiri dari : Direktur Utama, dibantu oleh 5

(lima) direktur lainnya yaitu : Direktur Bisnis I, Direktur Bisnis II, Direktur Bisnis III, Direktur

Keuangan, dan Direktur Umum dan SDM. Setiap anggota direksi dibantu oleh pegawai dengan

Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi P.T. Pegadaian (Persero).

Sumber : P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang, Tahun 2015.

d. Struktur organisasi P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang

Struktur organisasi P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang terdiri dari : Pimpinan

Cabang, Penaksir Cabang, Pengelola Unit Pasar Sungai Durian, Pengelola Unit Pasar Inpres,

Pengelola Unit Cipta Mandiri, Pengelola Unit Putussibau, Pengelola Unit Nanga Pinoh,

Pengelola Unit Pasar Nanga Pinoh, Penyimpan Barang Jaminan dan Analis Kredit, sebagaimana

Gambar 4.2. Bagan Struktur Organisasi P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang.

Pimpinan Cabang

Penaksir Cabang Penyimpan Barang Jaminan Analis Kredit

PAM

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Psr. Durian Psr. Inpres Cipta Mandiri Putussibau Nanga Pinoh Psr. Pinoh

Sumber : P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang, Tahun 2015.

Adapun susunan personalia P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang dapat dilihat dalam

tabel di bawah ini.

Tabel 4.1. Susunan Personalia P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang.

No Nama : Jabatan

1. Hartono, SE : Pimpinan Cabang

2. Rizki Afrian Reagan, SE., Ak. : Penaksir Cabang

3. Penyimpan Barang Jaminan : Syawaludin

4. Analis Kredit : Hendra Yudiansyah, SE

5. Pengelola Unit Pasar Sungai Durian : Inggi Acibuana, SE 6. Pengelola Unit Pasar Inpres : Faritha Novianti, SH 7. Pengelola Unit Cipta Mandiri : Suman Natari, SE 8. Pengelola Unit Putussibau : Wisnu Riadi 9. Pengelola Unit Nanga Pinoh : Rina Andayani, ST 10. Pengelola Unit Pasar Nanga Pinoh : Sri Yulianti, SP Sumber : P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang, Tahun 2015.

e. Kegiatan usaha P.T. Pegadaian (Persero)

P.T. Pegadaian (Persero) adalah satu-satunya lembaga keuangan pemerintah yang

bergerak di bidang jasa penyaluran uang pinjaman kepada masyarakat umum atas dasar hukum

gadai dengan jaminan barang bergerak, PT Pegadaian (Persero) mempunyai kegiatan usaha

1. Penghimpunan Dana. Dana yang diperoleh oleh PT Pegadaian (Persero) untuk

melakukan kegiatan usahanya berasal dari :

a. Pinjaman jangka pendek dari Perbankan;

b. Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya;

c. Penerbitan obligasi;

d. Modal sendiri.

2. Pengguna Dana. Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk

mendanai kegiatan usaha Pegadaian. Dana tersebut antara lain digunakan untuk hal-hal

berikut ini :

a. Uang kas dan dana likuid lain;

b. Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap dan inventaris;

c. Pendanaan kegiatan operasional;

d. Penyaluran Dana; Penggunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam

bentuk pembiayaan atas dasar hukum gadai. Lebih dari 50 % dana yang telah

dihimpun oleh Pegadaian tertanam dalam bentuk aktiva ini, karena memang ini

merupakan kegiatan utamanya. Penyaluran dana ini diharapkan akan dapat

menghasilkan penerimaan dari bunga yang dibayarkan oleh nasabah. Penerimaan

inilah yang merupakan penerimaan utama bagi Pegadaian dalam menghasilkan

keuntungan.

e. Investasi lain. Kelebihan dana atau idle fund, yang belum diperlukan untuk mendanai

kegiatan operasional maupun penyaluran dana belum dapat disalurkan kepada

dan menengah. Investasi ini dapat menghasilkan penerimaan bagi Pegadaian, namun

penerimaan ini bukan merupakan penerimaan utama yang diharapkan oleh Pegadaian.

f. Jenis produk PT Pegadaian (Persero)

Dengan perkembangan jaman dan teknologi, serta meningkatnya kebutuhan masyarakat,

PT Pegadaian (Persero) selalu memberikan alternatif produk dan jasa yang bervariasi guna

memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya. Saat ini pegadaian telah memiliki 17

jenis produk yang ditawarkan kepada masyarakat, namun ada beberapa produk yang masih

dalam tahap coba, karena hanya ditawarkan pada beberapa lokasi yang memang benar-benar

sangat membutuhkan produk tersebut, meliputi :

a. KCA (Kredit Cepat Aman). Kredit gadai adalah pemberian pinjaman dalan jangka waktu

tertentu kepada nasabah atas dasar hukum gadai dengan jaminan barang bergerak. Sasaran

dari produk ini adalah masyarakat yang membutuhkan dana tunai dalam waktu cepat. Barang

jaminan yang dapat diterima sebagai barang jaminan adalah barang jaminan emas perhiasan,

kendaraan, elektronik, barang rumah tangga dan kain.

b. RAHN. Pembiayaan RAHN dari Pegadaian Syariah adalah solusi tepat kebutuhan dana cepat

yang sesuai syariah. Barang jaminan yang dapat diterima sebagai barang jaminan adalah

barang jaminan perhiasan, barang elektronik atau kendaraan bermotor. Lima belas menit

dana pun cair. Jangka waktu kredit ini adalah maskimal 120 hari atau 4 bulan dan dapat

diperpanjang sesuai dengan keinginan nasabah.

c. KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia). KREASI adalah Kredit dengan angsuran

bulanan yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) untuk

pengembangan usaha dengan sistem Fidusia. Sistem Fidusia berarti agunan untuk pinjaman

merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan fasilitas kredit yang cepat, mudah dan

murah. Sasaran kredit kreasi ini adalah pengusaha mikro/kecil baik perorangan maupun

berbadan hukum yang membutuhkan modal. Kredit diberikan berdasarkan analisis kelayakan

usaha dan analisi barang jaminan, dengan jangka waktu pelunasan 12, 18, 24 dan 36 bulan

dan angsuran flat (tetap).

d. KRASIDA (Kredit Angsuran Sistem Gadai). Krasida adalah suatu bentuk skim kredit bagi

para pengusaha mikro/kecil yang memerlukan bantuan kredit untuk keperluan usaha

produktif pada semua sector ekonomi dengan jaminan dikuasai oleh pegadaian. Pada

prinsipnya krasida ini hamper sama dengan kredit kreasi, hanya saja agunan yang diserahkan

(dijaminkan) dikuasai sepenuhnya oleh pegadaian. Pelunasan pinjaman dengan cara angsuran

tiap bulan dengan sewa modal tetap dan jangka waktu 12,18,24 atau 36 bulan. Keunggulan

produk ini adalah proses cepat hanya dalam hitungan menit, sewa modal ringan, pinjaman

mulai dari 20 juta hingga 250 juta.

e. KRISTA (Kredit Angsuran Rumah Tangga). Krista adalah pinjaman (kredit) lunak yang

diberikan oleh PT Pegadaian (Persero) kepada kelompok wanita pengusaha rumah tangga

yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja dengan pola tanggung renteng.

Sistem tanggung renteng adalah suatu system dimana setiap anggota kelompok harus saling

bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang akan mengganggu dan mengancam

keberlangsungan angsuran dari masing-masing anggota kelompok. Sasaran produk ini adalah

kelompok wanita pengusaha yang anggota kelompoknya terdiri dari pengusaha sangat mikro

dan memiliki seorang ketua kelompok, seretaris dan bendahara. Produk ini diberikan dengan

dikuasai oleh nasabah, pelunasan dengan angusran tetap dan jangka waktu 12, 18, 24 dan 36

bulan.

f. AMANAH. Program AMANAH pembiayaan berprinsip syariah dari Pegadaian melayani

karyawan swasta atau pegawai negeri untuk memiliki motor atau mobil idaman.

g. ARRUM. Pembiayaan ARRUM dari Pegadaian Syariah memudahkan para pengusaha kecil

untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB dan emas. Kendaraan tetap pada

pemiliknya sehingga dapat digunakan untuk mendukung usaha sehari-hari.

h. KREMADA (Kredit Perumahan Rakyat). KREMADA adalah pinjaman (kredit) lunak yang

diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk kebutuhan renovasi atau

pembangunan rumah.Nasabah yang tergolong masyarakat berpenghasilan rendah adalah

yang memiliki penghasilan kurang dari 2 juta perbulan. Nasabah tergabung dalam suatu

kelompok usaha.

i. KAGUM (Kredit Aneka Guna Untuk Umum). KAGUM adalah kredit (pinjaman) angsuran

bulanan dengan sistem fidusia yang diperuntukkan bagi pegawai atau karyawan suatu

instansi yang telah memiliki penghasilan tetap. Layanan KAGUM dapat diperoleh di

perusahaan atau instansi yang telah menjalin kerjasama dengan Pegadaian KAGUM dapat

digunakan untuk membiayai berbagai kegunaan seperti membangun dan merenovasi rumah,

biaya sekolah, biaya pengobatan, pernikahan dan lain sebagainya. KAGUM merupakan

solusi pembiayaan yang cepat dan tepat bagi karyawan.

j. INVESTA (Investasi Harta Berharga Milik Anda). INVESTA adalah pinjaman dengan

system gadai yang diberikan kepada nasabah perseorangan maupun institusi dalam jangka

waktu tertentu dengan jaminan berbentuk saham dan obligasi yang tercatat dan

kebutuhan likuiditas jangka pendek para pelaku pasar modal secara cepat, aman dan

terpercaya.

k. KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah). KTJG adalah pinjaman atau talangan dana cepat kepada

petani saat panen raya dengan jaminan gabah kering giling (GKG) untuk digunakan menutup

biaya hidup dan modal budidaya. Dengan penyediaan modal budidaya yang cukup

diharapkan para petani dapat memperoleh modal lebih cepat untuk usaha pertanian pada

periode musim tanam berikutnya. Selanjutnya dengan usaha yang bersifat lindung nilai gabah

ini, diharapkan mereka dapat memperoleh daya saing dipasar domestik sehingga memberikan

peluang tambahan pendapatan dan sekaligus memberikan pendidikan bagi para petani untuk

menjadikan hasil panenan sebagai komoditas bisnis.

l. MULIA. Layanan penjualan logam mulia kepada masyarakat secara tunai atau angsuran

dengan proses cepat dan dalam jangka waktu yang fleksibel logam mulia bisa menjadi

alternatif pilihan investasi yang aman untuk mewujudkan kebutuhan masa mendatang seperti

menunaikan ibadah haji, mempersiapkan biaya pendidikan anak, memiliki rumah idaman

serta kendaraan pribadi.

m. Multi Pembayaran Online. Layanan pembayaran berbagai tagihan bulanan seperti Listrik,

Telepon, PDAM dan lain sebagainya secara online di outlet Pegadaian di seluruh Indonesia.

Merupakan solusi pembayaran cepat yang memberi kemudahan nasabah dalam bertransaksi

tanpa harus memiliki rekening di bank.

n. Persewaan Gedung. Pegadaian memiliki Langen Palikrama yaitu auditorium yang dikelola

oleh Pegadaian untuk disewakan kepada masyarakat luas guna keperluan berbagai kegiatan

elegan nan artistik serta dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai, dapat menjadi

tempat ideal guna mensukseskan setiap momen berharga anda.

o. Jasa Sertifikasi Batu Mulia. Pegadaian menyediakan berbagai layanan professional untuk

sertifikasi keaslian dan identifikasi kualitas batu permata, dengan dukungan gemologist dan

peralatan gemologi berstandar internasional dari Gemological Institute of America. Layanan

ini dilakukan oleh unit Pegadaian Gemologi Lab.

p. Jasa Taksiran. Layanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui karatase dan kualitas harta

perhiasan emas, berlian dan batu permata, baik untuk keperluan investasi ataupun keperluan

bisnis. Dengan biaya yang relative ringan masyarakat dapat mengetahui tentang karatase dan

kualitas suatu barang berharga miliknya. Sehingga diharapkan masyarakat tidak mengalami

kebimbangan atas nilai pasti investasinya.

q. Jasa Titipan. Layanan kepada nasabah yang ingin menitipkan barang berharga yang

dimilikinya seperti perhiasan emas, berlian, surat berharga, maupun kendaraan bermotor

dengan biaya terjangkau. Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit

box.

P.T. Pegadaian (Persero) Cabang Sintang dalam perkembangannya hingga per tanggal 31

Desember 2014 telah menghasilkan omzet sebesar Rp. 54. 000.000.000 (lima milyar rupiah).

Dokumen terkait