• Tidak ada hasil yang ditemukan

B GambarB3.18c.BBFlowchart penerimaan dan pemisahan data pada server

Pada diagram diatas dijelaskan bahwa data akan tersimpan secara otomatis sesuai dengan kelompok datanya, dalam sebuah file, sepert gambar 3.18 dibawah ini :

B

GambarB3.19BNama file yang tersimpan

3.6B MetodeBAnalisaB

Dalam memonitor kualitas udara ini, selain pembuatan algoritma pengiriman data hal terpenting lainnya adalah analisa dari hasil pengiriman itu sendiri agar dapat diketahui seberapa baik sistem yang telah dibangun.

4.6.1 PeletakanBSensorBB

Dalam memonitoring kualitas udara ini yang terpenting adalah peletakkan masing – masing Child Node, Cluster Head dan Parent Node. Pada penelitian ini, Child Node 1 dan Child Node 2 akan diletakkan pada KOPMA atas Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dan Cluster Head 1 diletakkan jam menara Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Sedangkan Child Node 3 dan Child Node 4 akan diletakkan pada daerah disekitar gedung Serba Guna Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dan Cluster Head 2 diletakkan pada daerah parkir Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Dan Parent Node diletakkan pada Lobi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Sedangkan server akan

diletakkan di ruang kemahasiswaan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Denah peletakan masing – masing node digambarkan pada gambar 3.1.

4.6.2 AnalisaBPenerimaanBDataBpadaBserverB

Cara menganalisa hasil monitoring udara ini adalah dengan menghitung delay dan juga data loss yang didapat saat pengiriman data terjadi, dengan menggunakan topologi yang telah dibuat. Langkah – langkah yang yang dilakukan untuk mendapatkan delay adalah dengan cara membuat rekaman video saat pengiriman dilakukan, dengan demikian akan diketahui waktu saat data dikirim dan saat data diterima, hal ini penting dilakukan, karena data udara yang diterima merupakan data streaming, karena penelitian ini berhubungan dengan pencemaran udara, ketika udara termonitoring buruk, maka ada tindakan – tindakan yang cepat dilakukan.

Sedangkan cara untuk memperoleh data loss adalah dengan cara membandingkan data yang telah dikirim dan diterima. Ada beberapa tingkatan yang akan dianalisa pada penelitian ini, yaitu :

1. Data loss antara masing – masing child node dengan masing – masing cluster head

2. Data loss antara masing – masing cluster head dengan parent node 3. Data loss antara masing – masing child node dengan parent node 4. Data loss antara parent node dengan server

Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui pada bagian mana data terkirim dengan baik dan kurang baik, sehingga nantinya dapat diperbaharui dikemudian hari. Cara memperoleh data loss dengan melakukan penghitungan seperti dibawah ini :

= ℎ ℎ

ℎ 100 %

Pemisahan data diperlukan dalam hal ini, karena fungsi dari penambahan header sebenarnya hanya untuk memberi identitas asal data. Sehingga perlu dipisahkan untuk memudahkan user dalam melihat data pada end device.

B B

68

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan kinerja keseluhan sistem serta analisis hasil transmisi data dari Child Node ke server melalui Parent Node serta Cluster Head masing-masing Child Node.

4.1B PengujianBSensorBDT-SENSEBCARBONBMONOXIDEB

Pengujian CO dengan menggunakan sensor DT-SENSE CARBON MONOXIDE dan aplikasi arduino IDE dengan program menggirimkan data nilai tertinggi.

4.1.1B TujuanB B

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sensor DT-SENSE CARBON MONOXIDE yang digunakan dapat berfungsi dengan baik atau tidakB

4.1.2B AlatByangBdigunakanB

a. Sensor DT-SENSE CARBON MONOXIDE

b. Usb adapter c. Arduino

d. Komputer/ laptop

e. Software Arduino IDE

4.1.3B ProsedurBpengujianBB

b. Hubungkan sensor DT-SENSE CARBON MONOXIDE pada arduino mega sesuai dengan yang sudah digambarkan pada gambar 3.6

c. Nyalakan komputer kemudian hubungkan kabel usb tadi dengan komputer. d. Buka software Arduino IDE dan isi perintah dalam bahasa C. Sebagai

contoh penulis memasukkan perintah sebagai berikut :

B B B B B B B 4.1.4B HasilBPengujianB

Gambar 4.1 menunjukan bahwa data dikirimkan sesuai dengan perintah program yang telah diisi pada arduino. Dengan begitu sensor DT-SENSE CARBON MONOXIDE ini dapat bekerja dengan baik, dan dapat digunakan untuk sistem.

B

while ( hitung < 12 ) {

i2c_sttrt(0xE0); // Altmtt I2C modul gts Sensor A i2c_write(0x41); i2c_stop(); delty(10); i2c_sttrt(0xE1); dttt = (int) i2c_retdAck(); dttt = dttt*255 + i2c_retdNtk(); i2c_stop(); dttt1= dttt1+dttt; Seritl.println(dttt); delty(5000); hitung = hitung + 1; }

B

GamnarB4.1BHasil Pengujian sensor DT-SENSE CARBON MONOXIDE

4.2BBBBBBBBB PengujianBSensorDT-SENSEBCARBONBDIOXIDEB

Pengujian CO2 dengan menggunakan sensor DT-SENSE CARBON

DIOXIDE dan aplikasi arduino IDE dengan program menggirimkan data nilai tertinggi.

4.2.1B TujuanB B

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sensor DT-SENSE CARBON DIOXIDE yang digunakan dapat berfungsi dengan baik atau tidak

B

4.2.2B AlatByangBdigunakanB

b. Usb adapter c. Arduino

d. Komputer/ laptop

e. Software Arduino IDE

4.2.3B ProsedurBpengujianBB

a. Hubungkan Arduino mega dengan kabel usb

b. Hubungkan sensor DT-SENSE CARBON DIOXIDE pada arduino mega sesuai dengan yang sudah digambarkan pada gambar 3.6

c. Nyalakan komputer kemudian hubungkan kabel usb tadi dengan komputer. d. Buka software Arduino IDE dan isi perintah dalam bahasa C. Sebagai

contoh penulis memasukkan perintah sebagai berikut :

B B B B B B while ( hitung < 12 ) {

i2c_sttrt(0xE0); // Altmtt I2C modul gts Sensor A i2c_write(0x41); i2c_stop(); delty(10); i2c_sttrt(0xE1); dttt = (int) i2c_retdAck(); dttt = dttt*255 + i2c_retdNtk(); i2c_stop(); dttt1= dttt1+dttt; Seritl.println(dttt); delty(5000); hitung = hitung + 1; }

4.2.4B HasilBPengujianB

Gambar 4.2 menunjukan bahwa data dikirimkan sesuai dengan perintah program yang telah diisi pada arduino. Dengan begitu sensor DT-SENSE CARBON MONOXIDE ini dapat bekerja dengan baik, dan dapat digunakan untuk sistem.B B

B B

GamnarB4.2BHasil Pengujian sensor DT-SENSE CARBON DIOXIDE

4.3BBBBBBBBBPengujianBXneeB

Pengujian Xbee dilakukan dengan menggunakan program X-CTU. Program X-CTU merupakan open source yang digunakan untuk menkonfigurasi awal Xbee. B

4.3.1 TujuanB

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Xbee yang digunakan dapat berfungsi dengan baik atau tidak.

4.3.2 BBAlatByangBdigunakanB

Untuk melakukan percobaan ini maka diperlukan beberapa alat sebagai berikut. f. Usb adapter g. Xbee adapter h. Xbee i. Komputer/ laptop j. Software X-CTU 4.3.3 ProsedurBPengujianB

Prosedur pengujian alat :

a. Hubungkan xbee adapter dengan kabel usb adapter.

b. Nyalakan komputer kemudian hubungkan kabel usb adapternya ke komputer/laptop.

c. Buka software X-CTU dan tekan tombol “ Test / Query” pada tab “PC Setting”.

d. Maka akan muncul dialog yang dapat mengetahui apakah Xbee yang digunakan dapat terbaca oleh X-CTU atau tidak.

GamnarB4.3BTampilan Software X-CTU

4.3.4 HasilBPengujianB

Pada Gambar 4.4 tertulis “Communication with Modem OK ” hal ini menandakan bahwa Xbee yang digunakan dapat berkomunikasi dengan X-CTU. Dengan demikian maka Xbee dapat digunakan pada pengerjaan tugas akhir iniB

GamnarB4.4BXbee dalam keadaan normal

4.4 PengujianBKomunikasiBXneeB

Pengujian komunikasi Xbee dilakukan dengan mengatur PAN ID, DL, DH sesuai dengan yang telah dijelaskan pada BAB III. Komunikasi yang baik ketika Xbee yang digunakan sebagai Cluster Head dapat menerima pesan dari Child Node anggotanya yaitu Cluster Head 1 dapat menerima pesan dari Child Node 1 dan Child Node 2 sedangkan Cluster Head 2 dapat menerima pesan dari Child Node 3 dan Child Node 4 dan Xbee yang digunakan sebagai Parent Node atau coordinator dapat menerima pesan dari Cluster Head 1 dan Cluster Head 2.

4.4.1 TujuanB

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Xbee yang digunakan dapat berkamunikasi dengan baik.

4.4.2 AlatByangBdigunakanB

a. Usb adapter b. Xbee adapter c. Xbee d. Komputer/ laptop e. Software X-CTU 4.4.3 ProsedurBPengujianB

PAN ID ketiga Xbee di samakan nilainya yaitu dengan nilai 1313, dan DH pada Xbee disamakan nilainya sesuai nilai DL yang berada pada belakang Xbee 13A200, DH di Child Node 1 dan Child Node 2 diberi nilai sesuai dengan SL pada Xbee yang digunakan untuk Cluster Head 1.

4.4.4 HasilBPengujianB

B

Dokumen terkait