• Tidak ada hasil yang ditemukan

Parameter yang digunakan dalam perhitungan nilai LD50 ekstrak etanol buah belimbing wuluh adalah nilai LD50 dan kisaran LD50. Gejala-gejala yang teramati pada hewan percobaan selama periode pengamatan mortalitas tersaji dalam Tabel 5.

Tabel 5 Gejala-gejala yang teramati selama periode pengamatan mortalitas

Pengamatan Symptom yang teramati Persentase

Aktivitas Aktivitas lokomotor naik 60% (3/5) Reaksi yang aneh Pengembaraan (berkeliling)

tanpa arah

60% (3/5)

Fonasi Fonasi naik 80% (4/5)

Sensitivitas terhadap rasa sakit

Sensitivitas naik 100% (5/5)

Sensitivitas terhadap bunyi Sensitivitas naik 100% (5/5) Interaksi sosial Frekuensi tabrakan naik 60% (3/5) Perilaku agresif Sesama spesies naik 80% (4/5)

Tabel pengamatan gejala klinik tersebut mengacu pada: Pemeriksaan Badan dan Pengamatan Hewan dalam Studi Toksisitas (Loomis 1978). Hasil tersebut merupakan efek-efek yang dapat teramati selama penentuan toksisitas akut pada mencit.

Pengamatan dilakukan tiap 4 jam selama 48 jam pasca perlakuan. Berdasarkan Tabel 5 Aktivitas lokomotor naik sebesar 60% (3 ekor mencit dari 5 ekor yang diamati). Reaksi yang aneh ditunjukan oleh mencit yang berkeliling tanpa arah, hal ini diperlihatkan oleh 3 ekor mencit dari 5 ekor yang diamati, persentasenya adalah 60%. Fonasi naik sebesar 80% atau 4 ekor dari 5 ekor mencit yang diamati. Semua mencit mengalami kenaikan sensitivitas terhadap rasa sakit dan bunyi. Interaksi sosial yang terlihat yaitu frekuensi tabrakan yang meningkat sebesar 60%, dan perilaku agresif yang ditunjukan, yaitu sesama spesies naik, yang teramati sebesar 80%. Perubahan tingkah laku yang ditunjukan oleh mencit disebabkan oleh kandungan senyawa-senyawa yang terdapat dalam buah belimbing wuluh. Perbedaan reaksi yang ditimbulkan dipengaruhi oleh laju distribusi tiap-tiap organ tubuh yang berhubungan dengan aliran darah di organ tersebut. Mudah tidaknya suatu senyawa melewati dinding kapiler tergantung pada daya tembus membran sel dan terhadap afinitas komponen alat tubuh terhadap senyawa tersebut. Perbedaan reaksi yang diperlihatkan oleh mencit dipengaruhi juga oleh perbedaan tingkat kepekaan setiap hewan. Menurut Lu (1995), efek toksik sangat bervariasi dalam sifat, organ sasaran, maupun mekanisme kerjanya. Semua efek toksik terjadi karena interaksi biokimiawi antara toksikan (metabolit) dengan struktur reseptor tertentu dalam tubuh. Struktur itu dapat bersifat nonspesifik, seperti jaringan yang berkontak langsung dengan bahan korosif, ataupun bersifat spesifik, misalnya struktur subseluler tertentu. Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan cedera pada tempat bahan itu bersentuhan dengan tubuh. Efek lokal ini dapat disebabkan oleh senyawa kausatik, misalnya pada saluran pencernaan, bahan korosif pada kulit, dan iritasi gas atau uap pada saluran nafas. Efek lokal ini menggambarkan kerusakan umum pada sel-sel hidup. Pengujian LD50 bukan satu-satunya pengujian yang digunakan untuk menilai toksisitas suatu obat atau zat. Pengujian lain yang perlu dilakukan adalah pengujian lanjutan untuk memperkuat analisa keracunan dan toksisitas suatu zat atau obat. Nilai toksisitas yang rendah dari ekstrak etanol buah belimbing wuluh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemanfaatan buah belimbing wuluh sebagai bahan yang berkhasiat obat.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah nilai LD50

ekstrak etanol buah belimbing wuluh pada mencit yang diberikan secara per oral adalah 11.72392 gr/kgBB. Nilai kisaran LD50 sebesar 7.84989 sampai dengan 20.50693 gr/kgBB. Berdasarkan klasifikasi toksisitas dan gejala klinis yang ditunjukan, ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) termasuk kategori toksik ringan (Slightly toxic).

Saran

Perlu dilakukan pengujian toksisitas akut secara perenteral dan dilakukan pemeriksaan organ-organ yang diserang oleh efek tosik dari ekstrak etanol buah belimbing wuluh. Perlu juga dilakukan pengujian toksisitas subkronik dan kronik, untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pemberian ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbiL.).

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2006.Khasiat Buah – buahan dan Sayuran.

“http//www.Bkuejackets/forum index/kesehatan” (4 Mei 2008). Anonimus. 2004.National Heart, Lung, and Blood Institute.

“http//www.Wikipedia.co.id.htm” ( 31 April 2008).

Ashari, S. 1995. Hortikultura: Aspek Budidaya. Penerbit: (UI Press) Universitas Indonesia. Jakarta.

Balls, M. James B. Jacqueline. 1995. Animals and Alternatives in Toxicology. Great Britain at the University Press. Cambridge.

Cheek, P R. 2005. Applied Animal Nutrition: Feeds and Feeding Thrid Edition. Upper Sadle River. United States of America.

Clarke, E.G.C. and Myra L. Clarke. 1975. Veterinary Toxicology. Bailliere Tindall. London.

Dalimartha, S. 2002. 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Penebar Swadaya. Jakarta.

Darmansjah dan Iwan. 2001.Pengobatan Simptomatik.

”http/www.sehatgroup.web.id/art” (11 Maret 2008)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979.Farmakope Indonesia.Edisi Ketiga. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan R.I.

Djauhariya, Endjo dan Hernani. 2004.Gulma Berkhasiat Obat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Gan, S.Et al. 1980.Farmakologi dan Terapi ed.2. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.Terbitan ke 2. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Imono, A.D. 2001.Toksikologi Dasar. Fakultas Farmasi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Koeman, J.H. 1987. Pengantar Umum Toksikologi (terjemahan). Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Loomis, T.A. 1978. Essential Of Toxicology. 3rd ed. Lea & Febiger, Philadelphia Lu, F.C. 1995.Toksikologi Dasar : Asas, Organ, Sasaran, dan Penilaian Resiko.

Malole, M.B.M, Pramono CSU. 1989. Penggunaan hewan-hewan Percobaan di laboraturium. Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor.

Mamun, M.M., M.M. Billah, M.A. Ashek, M.M. Ahasan, M.J. Hossain and T. Sultana. 2003. Evaluation of Diuretic Activity of Ipomoea aquatica (Kalmisak) in Mice Model Study. Research Paper. J. Med. Sci., 3 (5-6): 395 - 400.

Mursito, B. 2002. Ramuan Tradisional untuk Gangguan Ginjal. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat. Edisi ke 5. Mathilda B, Widianto, Penerjemah. Bandung. Penerbit ITB. Terjemahan dari Arzneimittel wiirkungen 5 Vollig neurbear beitete und evwiterteauflage.

Plumlee, Konnie H. 2004. Clinical Veterinary Toxicology. Mosby. Arkansas Smith, John B. BV.SC. 1988.Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. UI Press. Jakarta.

Sutisna, A., Mien R., M.Iskandar., Harnowo P., Pursani P., Huda D., Andriyamto, Aulia A.M. 2007. Paduan Praktikum Toksikologi Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tuerner, A.R. 1962. Screening Methods in Pharmacology. Academic Press. London –New York.

[Wikipedia]. 2008. Belimbing Sayur. "http://id.wikipedia.org/wiki/Belimbing_sayur”

(11 Maret 2008)

[Wikipedia]. 2008.Mencit. "http://id.wikipedia.org/wiki/Mencit" (11 Maret 2008) [Wikipedia]. 2008.Mouse. "http://en.wikipedia.org/wiki/Mouse" (11 Maret 2008)

Lampiran 1 Gambar Evaporator, Kandang Mencit, dan Perlakuan.

Gambar 6 Evaporator Gambar 7 Kandang Mencit

Lampiran 2 Probit

* * * * * * * * * * P R O B I T A N A L Y S I S * * * * * * * *

DATA Information

5 unweighted cases accepted.

0 cases rejected because of missing data. 0 cases are in the control group.

MODEL Information

ONLY Normal Sigmoid is requested.

-* -* -* -* -* -* -* -* -* -* -* P R O B I T A N A L Y S I S * * * * * * *

Parameter estimates converged after 11 iterations. Optimal solution found.

Parameter Estimates (PROBIT model: (PROBIT(p)) = Intercept + BX):

Regression Coeff. Standard Error Coeff./S.E.

dosis .17375 .07150 2.43009

Intercept Standard Error Intercept/S.E. -2.03702 .79878 -2.55017 Pearson Goodness-of-Fit Chi Square = 1.111 DF = 3 P = .774

Since Goodness-of-Fit Chi square is NOT significant, no heterogeneity

factor is used in the calculation of confidence limits.

-* -* -* -* -* -* -* -* -* -* -* -* P R O B I T A N A L Y S I S * * * * * * * * *

Observed and Expected Frequencies

Number of Observed Expected

dosis Subjects Responses Responses Residual Prob

1.00 5.0 .0 .156 -.156

.03121

5.00 5.0 1.0 .607 .393

10.00 5.0 2.0 1.911 .089 .38227 12.50 5.0 2.0 2.768 -.768 .55363 15.00 5.0 4.0 3.577 .423 .71540 * * * * * * * * * * * * P R O B I T A N A L Y S I S * * * * * * * * *

Confidence Limits for Effective dosis

95% Confidence Limits

Prob dosis Lower Upper

.01 -1.66518 -52.53919 4.27106 .02 -.09626 -44.50864 5.21934 .03 .89917 -39.42662 5.83410 .04 1.64799 -35.61270 6.30564 .05 2.25710 -32.51766 6.69650 .06 2.77555 -29.88962 7.03550 .07 3.23013 -27.59108 7.33848 .08 3.63715 -25.53839 7.61514 .09 4.00732 -23.67672 7.87192 .10 4.34806 -21.96810 8.11333 .15 5.75881 -14.96490 9.18381 .20 6.88004 -9.53034 10.16595 .25 7.84195 -5.04080 11.18136 .30 8.70577 -1.25312 12.33730 .35 9.50624 1.90849 13.75670 .40 10.26580 4.44792 15.56419 .45 11.00068 6.39252 17.82529 .50 11.72392 7.84989 20.50693 .55 12.44715 8.96812 23.52772 .60 13.18203 9.87392 26.82762 .65 13.94159 10.65518 30.39328 .70 14.74206 11.37069 34.25878 .75 15.60588 12.06349 38.50959 .80 16.56779 12.77242 43.30562 .85 17.68902 13.54503 48.94971 .90 19.09977 14.46500 56.10342 .91 19.44051 14.68104 57.83741 .92 19.81068 14.91359 59.72331 .93 20.21770 15.16700 61.79925 .94 20.67228 15.44748 64.12028 .95 21.19073 15.76452 66.77029 .96 21.79984 16.13363 69.88708 .97 22.54866 16.58313 73.72304 .98 23.54409 17.17466 78.82829 .99 25.11301 18.09609 86.88570

16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 dosis 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 P ro b it

Dokumen terkait