• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguatan Tata Kelola

Dalam dokumen PETA JALAN GERAKAN LITERASI NASIONAL (Halaman 55-0)

BAB IV SASARAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASI

4.6 Penguatan Tata Kelola

Mekanisme pengelolaan ekosistem pada ranah sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi salah satu strategi penopang kesuksesan GLN. Penguatan tata kelola yang dilakukan oleh pelaku literasi di berbagai ranah merupakan bentuk komitmen dan keseriusan semua pihak untuk mewujudkan kesuksesan gerakan ini.

4.6.1. Sasaran

1. Menguatnya pengelolaan tentang kebijakan, sarana dan prasarana, anggaran, kegiatan, pengawasan, dan evaluasi terkait dengan pengembangan literasi di lingkungan sekolah;

2. Menguatnya pengelolaan tentang sarana prasarana dan kegiatan literasi di perpustakaan umum/publik dan tempat-tempat bacaan di lingkungan masyarakat; dan

3. Menguatnya pengelolaan sarana prasarana dan kegiatan literasi serta anggaran terkait pengembangan literasi di lingkungan keluarga.

4.6.2. Strategi Implementasi

1. Pengumpulan dan penyebarluasan praktik baik tentang pengelolaan kebijakan, sarana prasarana, anggaran, kegiatan, pengawasan, dan evaluasi literasi di sekolah;

2. Pengumpulan dan penyebarluasan praktik baik tentang pengelolaan kebijakan, sarana prasarana, anggaran, kegiatan, pengawasan, dan evaluasi literasi pada pemerintah daerah, perpustakaan publik, taman bacaan masyarakat, dll.;

3. Pengumpulan dan penyebarluasan praktik baik tentang pengelolaan kegiatan, perpustakaan, dan anggaran khusus literasi di keluarga;

4. Alokasi waktu dan dana untuk pengembangan literasi serta kebijakan yang mendukung gerakan literasi. Alokasi waktu, dana, dan kebijakan menjadi sebuah bentuk prioritas dan komitmen pelaku literasi dalam upaya untuk mewujudkan kesuksesan gerakan literasi; dan

5. Penguatan kerja sama antarpusat belajar di masyarakat. Tujuan besar gerakan literasi tidak akan terwujud tanpa sinergi dan kolaborasi dari semua pihak baik. Oleh karena itu, penguatan kerja sama sangat penting dilakukan dengan berbagai pihak di semua ranah agar tujuan gerakan literasi semakin cepat

Pemerintah melalui Kemendikbud telah melaksanakan GLN dengan melibatkan berbagai pihak, baik di lingkungan internal Kemendikbud maupun di lingkungan eksternal Kemendikbud. Sebagai sebuah gerakan kebangsaan, dalam pelaksanaannya GLN memerlukan kerja sama seluruh elemen bangsa yang mencakup pejabat daerah, tokoh masyarakat, penerbit, komunitas literasi, dan sebagainya agar apa yang sudah dirancang dapat sejalan dengan arah yang diinginkan.

Program dan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam GLN melalui Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Keluarga, dan Gerakan Literasi Masyarakat diharapkan akan berdampak pada bergeraknya literasi di tiap-tiap bidang dan sendi-sendi kehidupan bangsa sesuai dengan kapasitasnya. Dampak tersebut dapat dirasakan dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang melalui kegiatan yang bersifat simultan, terarah, dan ditindaklanjuti oleh semua pihak, seperti komunitas baca, pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat secara umum.

Pada tahun 2017, Kemendikbud telah menguatkan tekad untuk melaksanakan GLN secara menyeluruh melalui konsolidasi antarunit utama dengan cara mempertajam peta jalan dalam wujud kerja konkret yang melibatkan kelompok kerja (pokja) yang beranggotakan beberapa unit. Dengan demikian, seluruh unit akan saling mengisi dan memberi masukan serta melaksanakan program yang telah ditentukan sebelumnya.

Tidak hanya itu, dalam penyusunan peta jalan GLN, program, kegiatan-kegiatan, dan strategi pelaksanaannya, Kemendikbud juga melibatkan pakar, akademisi, pengamat, praktisi pendidikan, dan komunitas baca.

Keberadaan GLN dapat menjadi fondasi awal Indonesia untuk meningkatkan minat baca masyarakat jika dikelola dan dilaksanakan dengan baik. Dengan meningkatnya minat baca masyarakat, kecerdasan

PENUTUP

BAB 5

bangsa Indonesia lambat laun juga akan terbangun. Dalam jangka panjang berbagai kemajuan di Indonesia akan semakin menuju titik terang dan bahkan dapat bersaing dengan negara-negara maju saat ini.

Usaha pemerintah melalui GLN merupakan bentuk keseriusan untuk memberantas buta aksara, meningkatkan minat baca, dan menumbuhkan budaya literasi masyarakat. Oleh karena itu, dukungan semua pihak sangat diperlukan. Keberhasilan GLN ditentukan tidak saja oleh baik tidaknya program dan strategi pengembangannya, tetapi juga oleh keterlibatan semua unsur masyarakat dalam mendukung program GLN. Tanpa dukungan semua pihak, upaya yang dilakukan oleh Kemendikbud ini tidak akan mencapai hasil yang dicita-citakan.

DAFTAR PUSTAKA

Central Connecticut State University. (2016). World’s Most Literate Nations Ranked.

http://webcapp.ccsu.edu/?news=1767&data

BPS. (2010). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_

tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_

kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf

BPS. (2014). Indeks Pembangunan Manusia: Metode Baru.Jakarta: Badan Pusat Statistik.

http://ipm.bps.go.id/assets/files/booklet_ipm.pdf

MGI. (2012). The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential.

McKinsey Global Institute.

http://www.mckinsey.com/~/media/McKinsey/Global%20Themes/

Asia%20Pacific/The%20archipelago%20economy/MGI_Unleashing_

Indonesia_potential_Executive_Summary

OECD. (2012). PISA 2012 Results: Students and Money Financial Literacy Skills for the 21st Century Volume VI. Paris: OECD Publishing.

http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/PISA-2012-results-volume-vi.

pdf

OECD. (2012). PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do: Student Performance in Mathematics, Reading, and Science, Volume I. Paris:

OECD Publishing.

https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-volume-I.pdf OECD. (2014). PISA 2012 Results in Focus. Programme for International

OECD. (2016). PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science, Reading, Mathematic, and Financial Literacy. Paris: OECD Publishing.

http://www.oecd-ilibrary.org/education/pisa-2015-assessment-and-analytical-framework_9789264255425-en

OECD. (2016). The Survey of Adult Skills: Reader’s Companion, Second Edition. Paris: OECD Publishing.

https://www.oecd.org/skills/piaac/The_Survey%20_of_Adult_Skills_

Reader’s_companion_Second_Edition.pdf

OECD. Reading Literacy. http://www.pisa.tum.de/en/domains/%20reading-literacy/

Kemdikbud. Balitbang-Pusat Penilaian Pendidikan. http://puspendik.

kemdikbud.go.id/inap-sd/.

Kemdikbud. (2017). Ikhtisar Data Penddikan 2016—2017. Jakarta: Pusat Data Dan Statistik Pendidikan Dan Kebudayaan.

http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_FC1DCA36-A9D8-4688-8E5F-0FB5ED1DE869_.pdf

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, Ayat 3.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

UNDP. (2016). Human Development for Everyone Briefing note for countries on the 2016 Human Development Report.

http://www.id.undp.org/content/dam/indonesia/2017/doc/INS-Indonesia_Country%20Explanatory%20Note_HDR2016.pdf

Unesco. 2016. A global measure of digital and ICT literacy Skills. Global Education Monitoring Report.

WEF. (2015) New Vision for Education: Unlocking the Potential of Technology.

Switzerland: World Economic Forum. http://www3.weforum.org/docs/

WEFUSA_NewVisionforEducation_Report2015.pdf

WEF. (2016). The Global Competitiveness Report 2016–2017. Geveva: World Economic Forum.

http://www3.weforum.org/docs/GCR2016-2017/05FullReport/

TheGlobalCompetitivenessReport2016-2017_FINAL.pdf

Dalam dokumen PETA JALAN GERAKAN LITERASI NASIONAL (Halaman 55-0)

Dokumen terkait