• Tidak ada hasil yang ditemukan

GIZI SEIMBANG

Dalam dokumen Buku Pegangan Kader Posyandu (Halaman 34-39)

Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang?

Gizi seimbang adalah asupan gizi dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan mineral dalam jumlah yang proporsional sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Bayi perlu diberi makanan yang seimbang karena keseimbangan makanan sangat menentukan perkembangannya secara fisik dan mental.

Pola Gizi Seimbang

Untuk memenuhi gizi seimbang dibutuhkan pola menu seimbang yaitu pengaturan makanan yang sehat dengan susunan hidangan menu sesuai dengan kebutuhan gizi esensial dan jumlah yang ideal serta disesuaikan dengan kapasitas lambung anak. Menurut Lie (1985) menu yang seimbang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

- Menghasilkan cukup energi yang diperlukan tubuh.

- Memenuhi kebutuhan protein untuk pertumbuhan, mekanisme pertahanan, memperbaiki jaringan yang rusak, dan pemeliharaannya. - Mengandung cukup lemak untuk memberikan asam lemak esensial

dan melarutkan vitamin yang larut dengan lemak.

- Memberikan vitamin dan mineral dalam jumlah yang ideal.

3. GIZI SEIMBANG

Topik Pembelajaran

Gizi Seimbang (TIGA GUNA: tenaga, zat pembangun, zat pengatur). A. Tujuan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran ini peserta akan:

1. Menyebutkan konsep makanan seimbang bagi bayi.

2. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan sesuai dengan fungsinya (triguna makanan) B. Metode 1. Curah pendapat. 2. Diskusi. 3. Peragaan. 4. Ceramah/ presentasi. C. Media Pembelajaran

• Lembar: Piramida makanan D. Alat dan Bahan

• Kertas plano. • Kartu metaplan. • Spidol.

• Isolasi kertas.

Catatan Catatan

E. Durasi • 60 menit F. Persiapan

• Salin Piramida makanan pada kertas plano tanpa gambar dan tulisan nama-nama bahan makanan.

• Gunting kartu metaplan untuk menuliskan nama-nama bahan makanan dengan mengacu pada Piramida makanan (tambahkan dengan nama-nama makanan lokal yang dikenal peserta). Perkirakan ukuran kertas cukup terlihat dan sesuai dengan ukuran gambar piramida pada kertas plano.

• Salin 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (LIK) pada kertas plano.

G. Proses Pembelajaran Pengantar (5 menit)

• Fasilitator menjelaskan tujuan, proses, dan waktu pembelajaran. Diskusi gizi seimbang (45 menit)

• Fasilitator mengajak peserta menceritakan pengalaman masing-masing memberikan makanan tambahan kepada bayi. Makanan apa yang paling banyak diberikan sebagai makanan tambahan? Apakah makanan tersebut sudah menunjukkan ciri-ciri menu yang seimbang?

• Fasilitator menjelaskan mengenai piramida makanan dengan memperlihatkan gambar piramida. Minta peserta untuk menyebutkan jenis bahan makanan yang masuk dalam setiap kelompok dalam piramida makanan.

• Bagi peserta menjadi 4-5 kelompok. Bagikan kartu metaplan bertuliskan nama-nama jenis makanan secara acak dengan jumlah yang kira-kira sama kepada setiap kelompok. Minta setiap kelompok untuk menempelkan kartu metaplan pada gambar piramida sesuai dengan kelompoknya.

• Fasilitator memandu diskusi dengan mengajukan pertanyaan kunci: Apakah komposisi makanan yang selama ini diberikan

sudah sesuai dengan komposisi yang ditunjukkan dalam piramida?

Ilustrasi gambar dari” http://mediaascore.com

PIRAMIDA MAKANAN

Catatan

66 Buku Pegangan Kader Posyandu

Catatan

67 Buku Pegangan Kader Posyandu

Apa kesulitan jika mengikuti cara-cara dalam peragaan tersebut? Bagaimana cara mengatasinya?

• Fasilitator menelaskan mengenai kebutuhan makanan gizi seimbang. Tempelkan salinan ciri-ciri menu seimbang dan rangkuman 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.

Penutup (15 menit)

• Fasilitator menyampaikan rangkuman materi yang dipelajari hari ini. Beri kesempatan peserta untuk bertanya hal-hal yang dianggap belum jelas.

4. KONSEP PENYIMPANGAN POSITIF

Penyimpangan Positif (PD) merupakan pendekatan yang berbasis masyarakat, sebuah pendekatan yang percaya bahwa masyarakat dengan sumber daya lokal yang tersedia dapat mengatasi permasalahannya sendiri dan dapat dilakukan pada saat itu juga.

PD juga merupakan pendekatan yang berfokus pada perubahan perilaku, sehingga solusi-solusi dari permasalahan lokal yang ditawarkan didapatkan dari masyarakat itu sendiri dengan cara menggali perilaku-perilaku unik atau berbeda yang dipraktekkan oleh individu/keluarga (tergantung cakupan dan permasalahan yang diintervensi) yang membuat keluarga tersebut dapat mengatasi permasalahan dibandingkan dengan tetangganya.

PD dalam konteks permasalahan gizi digambarkan seperti:

Ada individu/keluarga yang mempraktekan perilaku unik berkaitan dengan perawatan/kesehatan anak yang terbukti sukses dapat membuat anaknya tetap sehat dibandingkan dengan tetangganya yang memiliki latar belakang yang sama pula.

Tujuan pendekatan PD- Nutrisi adalah untuk: 1) Memulihkan anak kurang gizi;

2) Mempertahankan status gizi balitanya secara mandiri, dengan praktek di rumah;

3) Mencegah terjadinya kekurangan gizi pada anak-anak yang baru lahir dengan cara serta merubah perilaku-perilaku masyarakat mengenai

Catatan Catatan

perilaku pengasuhan anak, pemberian makan, dan mencari pelayanan kesehatan.

Untuk menemukan strategi atau perilaku unik, PD memiliki 6 langkah yang harus diikuti yaitu:

Langkah-langkah PD 1. Merumuskan

Merumuskan apa masalahnya, penyebabnya dan berapa anggota masyarakat yang memiliki masalah tersebut. Kemudian meng-ungkapkan harapan masyarakat mengenai hasil yang diinginkan. 2. Menentukan

Menentukan apakah ada anggota atau individu dalam suatu kelompok masyarakat yang walaupun mereka miskin akan tetapi status gizinya baik.

3. Menemukan

Menemukan perilaku umum para pengasuh yang berpengaruh pada status gizi anak. Hal ini dilakukan melalui diskusi kelompok terbatas (DKT) untuk memperoleh perilaku-perilaku umum.

Mengunjungi keluarga PD untuk menemukan praktek-praktek dan strategi yang berbeda dalam hal pemberian makan, pengasuhan, kebersih an, dan perilaku mendapatkan pelayanan kesehatan. Dilanjutkan dengan melakukan analisa untuk memastikan perilaku

tersebut: POSITIF, UNIK dan DAPAT DILAKUKAN OLEH SEMUA ORANG

4. Merancang

Bersama-sama dengan masyarakat merancang kegiatan berdasarkan strategi yang telah ditemukan agar dapat dipraktekan oleh masyarakat khususnya keluarga dengan anak kurang gizi.

5. Memantau

Memantau status para peserta selama kegiatan. Apakah status gizi meningkat? Apakah perilaku-perilaku baru dipraktekkan selama kegiatan ataupun di rumah? Masyarakat dapat memantau sendiri untuk mengukur keberhasilannya. Bantu mereka untuk menjadwalkan evaluasi kegiatan dan tantangan-tantangannya pada pertemuan-pertemuan yang ada.

6. Menyebarluaskan

Sampaikan kepada masyarakat sekitar tentang tantangan dan keberhasilan KP3G. Ijinkan kelompok lain untuk mengunjungi dan mengamati kegiatan dan pertemun rutin yang ada.

Membuat intervensi dalam skala yang lebih besar, membagi keberhasilan pendekatan ini dengan kelompok di daerah lain.

Catatan

70 Buku Pegangan Kader Posyandu

Catatan

71 Buku Pegangan Kader Posyandu

5. MERANCANG MENU SEIMBANG

A. Menu makanan Pendamping ASI harus memenuhi kriteri sebagai berikut:

1. Terpenuhi kebutuhan kalori dan protein dalam satu porsi makannya, yaitu

Kalori 350 – 500 kkal dan Protein 8 – 13 gram protein

2. Porsi sesuai dengan kapasitas lambung anak (sebesar kepalan tangan anak) atau mampu menampung 250 – 300 gram makanan dan minuman.

3. Makanan bervariasi terdiri dari zat tenaga (karbohidrat), protein (lauk pauk), buah-buahan dan sayur mayur.

4. Bahan makanannya bersifat lokal dan mudah didapat dan terjangkau harganya. (menu PD)

B. Cara menghitung Kalori dan Protein

Kalori adalah satuan tenaga, kalori didapatkan dari hampir semua bahan makanan baik zat pati, sayur, buah, lauk pauk dan minyak. Sedangkan protein adalah suatu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang telah rusak, sumber protein berasal dari hewani dan nabati.

Untuk menghitung kalori dan protein diperlukan Daftar Komposisi bahan Makanan (DKBM).

1. Cari Berat bersih bahan makanan yang akan di hitung kalori dan proteinnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

GRAM bahan MAKANAN X % Berat Yang Dapat Dima-kan (BYDD)

Contoh: Telur 1 butir seberat 60 gram, BERAT BERSIHNYA : 60 gr x 90%

: 54 gram 2. Untuk mencari kalori maka rumusnya adalah:

BERAT BERSIH BAHAN

MAKANAN X

Kandungan kalori bahan makanan tersebut

Contoh: Kalori telur dengan berat bersih 54 gram adalah: 54 gram x 1.58 = 85.32 kkalori

3. Mencari protein menggunakan tahapan dan rumus yang sama. BERAT BERSIH BAHAN

MAKANAN X

Kandungan protein bahan makanan tersebut

Contoh: Protein telur dengan berat bersih 54 gram adalah: 54 gram x 0.128 = 6.912 gram protein

Catatan Catatan

TABEL DAFTAR KOMPOSISI BAHAN MAKANAN

Dalam dokumen Buku Pegangan Kader Posyandu (Halaman 34-39)

Dokumen terkait