• Tidak ada hasil yang ditemukan

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 1 Issue 1, March 2016 perkembangan sel tunas penyebab jerawat, dan zat antiseptik berkhasiat untuk

Dalam dokumen PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL (Halaman 39-43)

JERAWAT PADA REMAJA

37 GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 1 Issue 1, March 2016 perkembangan sel tunas penyebab jerawat, dan zat antiseptik berkhasiat untuk

membunuh bakteri penyebab munculnya jerawat (Mahfud, 2013).

Berdasarkan penelitian yang pernah ada untuk kejadian jerawat yang dialami remaja prevalensi tertinggi pada umur 16-17 tahun, dimana pada wanita berkisar 83-85%.

Survey di kawasan Asia Tenggara terdapat 40-80% kasus jerawat, di Indonesia, catatan kelompok studi dermatologi menunjukkan 60% penderita jerawat pada tahun 2007, dan 80% pada tahun 2008 (Andy, 2009).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen yaitu remaja berjerawat yang diberikan masker daun sirih sedangkan kelompok kontrolnya yaitu remaja tidak diberikan masker daun sirih merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2016. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis efektivitas penggunaan daun sirih merah untuk mengurangi jerawata pada remaja menggunakan uji t.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Distribusi Perubahan Warna Jerawat pada Kelompok Kontrol

No Warna Frekuensi Persen

A Pre-Test

1 Hyperpigmentasi 10 43.5

2 Merah 13 56.5

3 Kurang Merah 0 0.0

Jumlah 23 100.0

B Post-Test

1 Hyperpigmentasi 7 30.4

2 Merah 8 34.8

3 Kurang Merah 8 34.8

Jumlah 23 100.0

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa remaja pada kelompok kontrol pada hari pertama diperoleh hasil jumlah responden yang memiliki jerawat dengan warna merah ada 13 orang (56,5%) dan hyperpigmentasi ada 10 orang (43,5%). Pada hari ketujuh pada kelompok kontrol jumlah responden yang memiliki jerawat warna merah dan jerawat kurang merah ada 8 orang (34,8%) dan hyperpigmentasi ada 7 orang (30,4%).

Tabel 2. Distribusi Perubahan Bentuk Jerawat pada Kelompok Kontrol

No Bentuk Frekuensi Persen

A Pre-Test

1 Sedikit Meradang 9 39.1

2 Mengering 14 60.9

3 Tidak Meradang 0 0.0

Jumlah 23 100.0

B Post-Test

1 Sedikit Meradang 5 21.7

2 Mengering 15 65.2

3 Tidak Meradang 3 13.0

Jumlah 23 100.0

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bentuk jerawat remaja pada kelompok kontrol hari pertama diperoleh hasil responden dengan jerawat mengering ada 14 orang (60,9%) dan jerawat yang sedikit meradang ada 9 orang (39,1%). Pada hari ketujuh bentuk jerawat pada remaja dalam kategori jerawat mengering ada 15 orang

38

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 1 Issue 1, March 2016

(65,2%), jerawat sedikit meradang ada 5 orang (21,7%) dan tidak meradang ada 3 orang (13,0%)

Tabel 3. Distribusi Perubahan Jumlah Jerawat pada Kelompok Kontrol

No Jumlah Frekuensi Persen

A Pre-Test

1 Banyak 5 21.7

2 Cukup banyak 10 43.5

3 Sedikit 8 34.8

Total 23 100.0

B Post-Test

1 Banyak 10 43.5

2 Cukup banyak 13 56.5

3 Sedikit 0 0.0

Total 23 100.0

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari kategori jumlah jerawat remaja pada kelompok kontrol di hari pertama responden yang memiliki jerawat cukup banyak ada 10 orang (43,5%) dan jerawat dengan jumlah sedikit ada 8 orang (34,8%). Pada hari ketujuh responden yang memiliki jerawat dengan jumlah banyak ada 10 orang (43,5%), dan jerawat yang cukup banyak ada 13 orang (56,5%).

Tabel 4. Distribusi Perubahan Volume Jerawat pada Kelompok Kontrol

No Volume Frekuensi Persen

A Pre-Test

1 Besar 3 13.0

2 Cukup besar 20 87.0

3 Kecil 0 0.0

Total 23 100.0

B Post-Test

1 Besar 0 0.0

2 Cukup besar 15 65.2

3 Kecil 8 34.8

Total 23 100.0

Tabel 5. Distribusi Perubahan Warna Jerawat pada Kelompok Eksperimen

No Warna Frekuensi Persen

A Pre-Test

1 Hyperpigmentasi 13 56.5

2 Merah 10 43.5

3 Kurang Merah 0 0.0

Jumlah 23 100.0

B Post-Test

1 Hyperpigmentasi 4 17.4

2 Merah 0 0.0

3 Kurang Merah 19 82.6

Jumlah 23 100.0

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan volume jerawat pada hari pertama responden yang memiliki jerawat cukup besar ada 20 orang (87,0%) dan jerawat yang besar ada 3 orang (13,0%). Pada hari ketujuh responden yang memiliki volume jerawat cukup besar ada 15 orang (65,2%) dan yang memiliki jerawat kecil ada 8 orang (34,8%).

39

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 1 Issue 1, March 2016

Tabel 6. Distribusi Perubahan Bentuk Jerawat Pada Kelompok Eksperimen

No Bentuk Frekuensi Persen

A Pre-Test

1 Sedikit Meradang 11 47.8

2 Mengering 12 52.2

3 Tidak Meradang 0 0.0

Jumlah 23 100.0

B Post-Test

1 Sedikit Meradang 2 8.7

2 Mengering 15 65.2

3 Tidak Meradang 6 26.1

Jumlah 23 100.0

Tabel 7. Distribusi Perubahan Jumlah Jerawat pada Kelompok Eksperimen

No Jumlah Frekuensi Persen

A Pre-Test

1 Banyak 15 65.2

2 Cukup banyak 8 34.8

3 Sedikit 0 0.0

Total 23 100.0

B Post-Test

1 Banyak 2 8.7

2 Cukup banyak 2 8.7

3 Sedikit 19 82.6

Total 23 100.0

Tabel 8. Distribusi Perubahan Volume Jerawat pada Kelompok Eksperimen

No Volume Frekuensi Persen

A Pre-Test

1 Besar 7 30.4

2 Cukup besar 16 69.6

3 Kecil 0 0.0

Total 23 100.0

B Post-Test

1 Besar 0 0.0

2 Cukup besar 4 17.4

3 Kecil 19 82.6

Total 23 100.0

Tabel 9. Rerata Indikator pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Pe Perubahan Jerawat Warna Bentuk Jumlah Volume

Kelompok Kontrol 1.0435 0.9130 0.5652 1.3478

Kelompok Eksperimen 1.6522 1.1739 1.7391 1.8261

Standar Deviasi 0.72232 0.44898 0.71682 0.51075

t-test 4.041 2.787 7.854 4.491

Tabel 9 menunjukkan rata-rata perbedaan perubahan jerawat pada remaja yang menggunakan dan tidak menggunakan daun sirih untuk mengurangi jerawat. Dari tabel tersebut diketahui standar deviasi dari masing-masing indikator menunjukkan jumlah yang cukup besar, yang berarti ada perbedaan antara remaja yang menggunakan dan tidak menggunakan daun sirih untuk mengurangi jerawat. Dari uji statistik menggunakan

40

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 1 Issue 1, March 2016

t-test didapatkan nilai t hitung warna = 4,041, t hitung bentuk = 2,787, t hitung jumlah = 7,854 dan t hitung volume = 4,491. Karena t hitung > t tabel (2,07387) pada df = 22 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima yang berarti penggunaan daun sirih merah efektif untuk mengurangi jerawat pada remaja di Desa Kesugihan Lor Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.

PEMBAHASAN

Perubahan Jerawat pada Remaja Tanpa Diberi Daun Sirih Merah

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perubahan jerawat pada remaja lebih sedikit dibandinkan dengan remaja yang memakai daun sirih merah. Hal tersebut dibuktikan pada nilai tiap indikator baik pada kelompok kontrol ataupun kelompok eksperimen. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar remaja yang memiliki jerawat pada kelompok kontrol tidak ada perubahan kearah penyembuhan. Dari uji korelasi yang telah dilakukan pada kelompok kontrol jerawat yang mengalami penyembuhan tanpa menggunakan daun sirih lebih banyak berkurang dari indikator volume jerawat, ini menunjukan bahwa secara alami jerawat mengalami penurunan atau meskipun tanpa daun sirih sebagian kecil jerawat dapat berubah kearah penyembuhan.

Hal ini menunjukkan bahwa tanpa memanfaatkan daun sirih merah untuk penyembuhan jerawat, hasilnya hanya sedikit ada perubahan jerawat kearah penyembuhan. Ini berarti dengan melakukan perawatan kulit hanya dengan mencuci wajah dengan sabun biasa saja tanpa memberikan pengobatan tidak bisa menghilangkan jerawat pada wajah. Menurut Plewig dan Kligman dalam Vivahealth (2012: 45) menyatakan “mencuci muka hanya menghilangkan lemak yang ada dipermukaan kulit, tetapi tidak mempengaruhi lemak yang ada dalam folikel”. Ini berarti, dengan melakukan pencucian wajah dengan sabun biasa saja tanpa kadar obat penyembuhan jerawat didalamnya tidak dapat menyembuhkan jerawat. Ini terbukti dari masing-masing indikator hanya sedikit yang mengalami perubahan kearah penyembuhan.

Perubahan Jerawat pada Remaja Setelah Diberi Daun Sirih Merah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menggunakan daun sirih merah untuk mengurangi jerawat dengan indikator warna, bentuk, jumlah dan volume yaitu remaja yang menggunakan daun sirih merah yang sebelumnya sedikit meradang menjadi berkurang. Remaja yang menggunakan daun sirih merah untuk mengurangi jerawat jumlah jerawatnya bertambah banyak adalah 15 orang setelah menggunakan daun sirih merah hanya menjadi 2 orang yang jerawatnya bertambah banyak. Sedangkan remaja yang menggunakan daun sirih merah yang sebelumnya volumenya tetap sebanyak 16 orang menjadi 4 orang. Hal ini menunjukkan bahwa daun sirih merah efektif dalam mengurangi jerawat.

Untuk mendapatkan manfaat daun sirih dalam mengurangi jerawat hendaknya dilakukan dengan rutin dan juga disertai dengan menjaga kebersihan wajah. Gunakan ramuan sirih ini dengan mengambil 7-10 lembar daun sirih, cuci bersih, dan tumbuk hingga halus, dan kemudian gunakan seduhan air sirih tersebut untuk mencuci muka, dan untuk hasil maksimal maka pemakaian ini dilakukan secara rutin 2 kali sehari (Mahfud, 2013).

Sirih merah ini bisa digunakan 2-3 lembar daun saja setelah itu daun ditumbuk dan ditetesi air hangat ½ sendok teh untuk mengambil sarinya, setelah itu balurkan sirih pada wajah dan tunggu 1-2 jam hingga kering lalu cuci muka menggunakan air hangat, gunakan sirih ini 2 kali sehari atau sebelum mandi. Luka jerawat akan mulai hilang pada 7-10 hari (Glory, 2013).

Daun sirih merah juga mengandung hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, dan fenil propada.

41

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 1 Issue 1, March 2016

Dalam dokumen PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL (Halaman 39-43)

Dokumen terkait