MODEL 2119C MCOHM-EL
GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DAN PENGOPERASIAN GPS RECEIVER GARMIN II PLUS eTREX
A. PENGETAHUAN UMUM ALAT GPS
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Nama formalnya adalah NAVSTARS GPS, kepanjangan dari Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System. Sistem yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu secara kontinyu diseluruh dunia. Sistem ini mulai direncanakan sejak tahun 1973 oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dan pengembangannya sampai sekarang ini ditangani oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (space segment) yang terdiri atas satelit–satelit GPS, segmen sistem kontrol (control system segment) yang terdiri atas stasiun–stasiun pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pemakaian (user segment) yang terdiri atas pemakai GPS termasuk alat – alat penerima dan pengolah sinyal dan data GPS.
Konstelasi 24 satelit GPS menempati 6 orbit yang bentuknya sangat mendekati lingkaran, dimana setiap orbit ditempati oleh 4 satelit dengan interval yang tidak sama. Jarak antara satelit diatur sedemikian rupa untuk memaksimalkan probabilitas kenampakan setidaknya 4 satelit yang bergeometri baik dari setiap tempat dipermukaan bumi pada setiap saat. Orbit satelit GPS berinklinasi 55 derajat terhadap bidang ekuator dengan ketinggian rata – rata dari permukaan bumi sekitar 20 – 200 km. Satelit GPS ini memiliki berat lebih dari 800 kg, bergerak dalam orbit dengan kecepatan kira – kira 4 km/det dan mempunyai periode 11 jam dan 58 menit. Dengan adanya 24 satelit mengangkasa tersebut, 4 – 10 satelit GPS akan selalu dapat diamati pada setiap waktu dari manapun di permukaan bumi.
4 3 3 2 2 4 3 2 3 1 1 2 3 2 2 4 3 1 3 1 4 4 2 1 4 1
Gambar 1. Distribusi Satelit GPS (Hasanuddin, 2000)
B. PANDUAN PENGOPERASIAN ALAT GPS eTrex GARMIN II
PLUS (anonim, 2004)
B.1 Tombol / key pad/button Up/Down:
Berfungsi untuk menyeleksi pilihan pada tampilan dan menu, menyetel kontras tampilan layar, memperbesar dan mengecilkan lembaran peta, dan mensikluskan data trip komputer pada halaman pointer (penunjuk)
Enter :
Berfungsi mengkonfirmasi masukan data/ data entry atau menu pilihan, piiahan layar (display options) pada tampilan utama (menu pages), mengaktifkan halaman Mark Waypoint (penandaan jalan) dengan cara menekan dan menahan tombol ini.
Page :
Berfungsi untuk mengganti (switches) tampilan layar, memungkinkan kita 55 o 325.7 o 25.7 o 85.7 o 145.7 o 205.7 o 265.7 o Bidang orbit 160o A B C D E F 200o 240o 280o 320o 0o 40o 80o 120o Ekuator Right Ascension of Ascending Node 52
untuk keluar dari suatu fungsi. Power :
Berfungsi untuk mengaktifkan dan mematikan unit GPS ini dengan cara menekan dengan lama ( press and hold) dan berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu tampilan layar (backlight).
Gambar GPS Receiver Garmin e-Trex II Plus B.2 Page Basics ( Tampilan-tampilan Dasar)
Alat GPS receiver Garmin II Plus eTrex secara umum terdiri dari lima bagian tampilan utama layar (main pages)
1. SkyView Page :
Lembar tampilan skyview receiver e Trex’s menunjukkan status/keadaan kekuatan sinyal satelit yang diterima, kuat lemahnya sinyal ditunjukkan oleh parameter strength bar, bidang empat persegi memanjang mendatar yang kosong bila lemah dan terisi penuh bila sinyal kuat.
2. Map Page :
Lembar tampilan yang menunjukkan gambar animasi dari lokasi dan menyediakan gambar posisi pengguna dan arah kemana yang sedang dituju. 3. Pointer Page :
Berguna mengarahkan kita sampai ke tujuan navigasi karena tampilan pointer akan menunjukkan nama tujuan, jarak waktu keberangkatan dan arah
Internal GPS antenna PAGE button POWER button UP button DOWN button ENTER/MARK button button
dalam cincin kompas. 4. Trip Computer Page:
Tampilan ini akan menyediakan informasi tentang perjalanan kita, yang berisikan lima data yaitu: trip odometer, kecepatan maksimum perjalanan, kecepatan rerata, lama waktu perjalanan, waktu tiba di tujuan (waktu perhentian) 5. Menu Page. :
Tampilan yang lebih lanjut tingkatannya, kita bisa membuat dan menampilkan waypoint (jalan pondasi acu), membuat rute perjalanan, menyimpan dan menampilkan kembali Track Log mengakses sistem tampilan setup
C. CARA PENGGUNAAN GPS RECEIVER eTREX GARMIN II PLUS
1. Menekan tombol Power agak lama (setelah GPS nya aktif maka akan muncul tampilan SkyView), setelah menunggu sampai strength bar penuh baru boleh menavigasi/ digunakan untuk hal selanjutnya.
2. Selanjutnya menekan tombol up/down untuk memilihkan menu page.
3. Setelah menu page tertampil di layar/ screen ( menemukan menu page dari perlakuan menekan tombol up/down) lalu tekan tombol Enter.
4. Akan muncul advanced menu page yang berupa menu option (beberapa tampilan yang berupa pilihan) terdiri dari: Menu, Waypoints, Routes, Tracks, dan Setup. Lalu kita memilih menu point waypoints untuk membuat waypoint baru. 5. Setelah menu waypoint dipilih, maka tekan tombol enter agak lama, akan muncul tampilan berupa gambar mark way point, lalu disusul tampilan tambahan kotak dialog ok?.
6. Kita tekan enter untuk menyatakan setuju (OK!). maka di sudut bawah tampilan mark waypoint akan tampil data: Elev ( ketinggian dari permukaan laut) disamping kanannya berupa angka-angka, N (Posisi lokasi di permukaan bumi berapa derajat L.S) disamping kanannya berupa angka …º…’….’’ (derajat, menit, detik) dan W (Posisi lokasi di permukaan bumi berapa derajat B.T) disamping kanannya berupa angka …º…’….’’ (derajat, menit, detik)
7. Lalu tekan enter untuk menyimpan informasi tersebut, tapi sebelumnya kita memilihkan simbol dan nama, untuk menandai lokasi yang kita simpan melalui
pilihan Markpoint yang ada.
8. Tekan tombol Enter dengan lama untuk nonaktif demi penghematan energi. LAMPIRAN G
SOFTWARE IPI2Win Ver.2.6.3a
IPI2WIN dirancang untuk interpretasi otomatis dan semi-otomatis interaktif dari data sounding vertikal listrik yang berisi dengan banyak variasi susunan paling popular yang digunakan dalam prospek kelistrikan. Software ini seharusnya dioperasikan di sebuah komputer IBM PC under Windows 3.x/’95/’98/NT / sistem operasi
Sistem Pengamanan: IPI2WIN dapat digunakan pada computer lain dengan sistem operasi window 3.x/95/98/NT.
Hak Cipta © Alexei A. Bobachev, Igor.N.Modin, Vladimir A. Shevenin, 1990-2000.
IPI2WIN dibangun di atas program Delphi.5 milik Borland Int.#HDC1350WW10180. IPI2WIN didistribusikan oleh Geoscan-M.Ltd, Moscow, Rusia dengan lisensi terbatas.
IPI2WIN Berdasar Sudut Pandang: IPI2Win dirancang untuk interpretasi vertikal elektrik sounding satu dimensi 1-D sepanjang penampang tunggal. Dengan berasumsi bahwa pengguna (user) adalah penginterpretasi yang berpengalaman ingin menyelesaikan problem geologis berlagak sebaik mencocokan kembali kurva sounding. Dengan menarget kan di hasil geologis adalah ciri-ciri khusus (specific feature) istimewa IPI2WIN diantara program popular lainnya yang bersifat inverse otomatis. Perhatian khusus diberikan kepada user-friendly interpretasi interaktif. Hak untuk mengontrol dengan mudah seorang interpretor dapat memilih dari separangkat solusi ekivalen; solusi satu dari pencocokan yang terbaik baik data geofisik (mis. Lampiran (providing) error layak terkecil) dan data geologi (mis. Resisitivitas cross-section geologis yang pantas). Dengan membandingkan beragam konsep dari struktur geologi selama suvei observasi garis dibanding dengan inversi kurva sounding formal bebas
adalah pendekatan implementasi dalam IPI2WIN. Pendekatan ini menyediakan kesempatan memakai data pendahuluan geologis dan mengekstrak informasi ke dalam tingkat terbesar yang mungkin dalam situasi geologis yang rumit.
Ada pun Langkah-langkah menggunakan software IPI2Win : 1. Masuk ke program IPI2Win, klik icon IPI2Win.
2. Lalu jendela program IPI2Win ditampilkan
Pada jendela IPI2Win terdiri dari sederetan baris Menu dibawahnya terdapat toolbar.
Toolbar digunakan untuk mempermudah dalam memilih dan menjalankan perintah dengan lebih cepat dan mudah, terutama perintah yang sering dipergunakan.
Baris Menu berisi barisan perintah berupa menu, dalam IPI2Win mempunyai baris menu File, Edit, Point, Model, Section, Options, Windows, Help. File
Open : untuk membuka file yang tersimpan
Save : untuk menyinpan data dan file dalam lokasi yang sama
Save as : untuk menyimpan data dan hasil dengan nama dan lokasi lain Info : untuk menampilkan jendela informasi
Print section : untuk mencetak penampang lintang Print curves : untuk mencetak kurva dan tabel
Print setup : untuk menunjukkan jendela print setup untuk mengubah printer dan layout halaman
Exit : untuk keluar IPI2Win Edit (mengedit data)
Undo : untuk membatalkan perintah terakhir
Restore : untuk membatalkan model untuk titik sounding
Copy : untuk menyimpan properti model langsung dan image bitmap langsung di clipboard
Paste model : untuk menampilkan model yang tersimpan pada clipboard Copy curve : untuk menyimpan kurva teoritik di clipboard (spasi standar
resistivitas semu)
Edit file : untuk menjalankan notepad dan membuka data file
Copy all model : untuk menyinpan properti model untuk semua titik sounding di clipboard, item yang tersimpan dapat di-paste ke spreadsheet atau word prosessor
Copy app resist.: untuk menyimpan image bitmap penampang melintang (pseudo cross section) di clipboard
Synthetic curve : untuk memindahkan kurva sounding pada titik sounding dengan teoritical kurva untuk model dengan property langsung
Point
Next : untuk menampilkan kurva sounding dengan properti model untuk titik sounding berikutnya pada data file
Previous : untuk menampilkan kurva sounding dan properti model untuk titik sounding sebelumnya pada data file
First : untuk menampilkan kurva sounding dan properti sounding untuk titik sounding yang pertama
Last : untuk menampilkan kurva sounding dan properti sounding untuk titik sounding yang terakhir
Inversion : untuk melaksanakan interpretasi otomatis untuk kurva sounding dengan menggunakan parameter model dengan model awal
New model : untuk melaksanakan interpretasi otomatis untuk kurva sounding menggunakan prinsip lapisan terkecil
Option : untuk menunjukkan jendela option untuk me-ngeset pencocokan yang akurat menggunakan prinsip lapisan terkecil.
Edit curve : untuk menampilkan jendela edit kurva untuk data manual atau koreksi
Model
Fixing : untuk membetulkan parameter model untuk interpretasi otomatis lebih lanjut
Split : untuk memisah lapis menjadi 2 dengan parameter pada lapisan awal
Join : untuk menggabung lapisan dengan satu di bawah nya Section
Zoom in : untuk menaikkan skala horizontal Zoom out : untuk menurunkan skala horizontal
All profile : untuk menampilkan profile dalam jendela cross-section More dept : untuk menurunkan skala vertical
Less depth : untuk menurunkan skala vertical
Option : untuk menampilkan jendela section option
Pseudo section : untuk menampilkan pseudosection pada jendela cross section Resistivitas section : untuk menampilkan resistivitas cross section .
Both section : untuk menampilkan kedua resistivitas semu dan resistivitas tampang lintang
Horizontal mirror : untuk membalikkan urutan titik sounding dalam jendela cross section
Options
Menampilkan jendela options IPI2Win Windows
Cascade : menyusun kebawah jendela yang terbuka pada jendela standar.
Tile : menyusun seperti ubin jendela yang terbuka Help : Menampilkan isi jendela help
3. Untuk membuat file data baru dari titik sounding tertentu dan mengolahnya, maka klik menu File, kemudian pilih New VES point untuk menampilkan jendela data file baru. Kemudian masukkan semua data ke dalam tabel :
- Nilai-nilai resistivitas, dan
- Spasi-spasi elektroda pada satu titik sounding.
Apabila data sudah selesai diketik, Klik Save untuk menyimpan data, atau klik OK untuk menampilkan grafik plot kurva lapangan dan kurva model. Klik Cancel untuk membatalkan pegolahan tersebut.
Berdasarkan grafik tersebut, pengolahan dilakukan dengan mencocokkan kurva model (warna merah) dan kurva lapangan (warna hitam) menggunakan mouse atau melakukan inverse secara otomatis dengan cara Klik menu Point, inversion atau Klik toolbar inversion.
Pada proses ini menghasilkan tampilan table yaitu jumlah lapisan, nilai resistivitas dan kedalaman lapisan dari permukaan tanah.
Proses pengolahan bagus apabila error pencocokkan mempunyai nilai prosentase yang rendah.
Setelah menyelesaikan satu titik sounding, dengan langkah sama juga dilakukan pengolahan untuk titik-titik sounding yang lain, dengan tetap menjaga nilai error (fitting error) kecil.
Apabila data setiap titik sounding selesai diproses, kemudian menggabung informasi titik-titik sounding berdasarkan urut-urutan dalam lintasan pengukuran sounding. Informasi titik sounding tersebut meliputi hasil pengolahan awal (property model), nama titik sounding, dan ketinggian Sehingga setelah diproses menghasilkan informasi yang berupa penampang melintang 2-D (pseudo cross-section). Penampang melintang yang dihasilkan memberikan gambaran irisan vertikal bagi interpretasi formasi lapisan di bawah permukaan.
4. Mencetak Hasil
Pilih menu File, klik Print untuk menampilkan gambar pada jendela, gambaran akan dicetak pada kertas. Klik OK untuk mencetak.
LAMPIRAN H
TABEL NILAI POROSITAS BERBAGAI BATUAN (Verhoef, 1992)
Batuan Porositas % Permeabilitas (cm/jam)
Lempung 45-55 0.0008
Pasir 35-40 10,42-187,5
Kerikil 30-40 625,0-1875,0
Pasir dan kerikil 20-35 -
Batu pasir 10-20 0,83-12,92
Serpih 1-10 -
Batu gamping/kapur 1-10 3,93
LAMPIRAN I
TABEL TAHANAN JENIS BATUAN SEDIMEN (Telford dkk., 1976)
TABEL TAHANAN JENIS MINERAL (Telford dkk., 1976)
Rock Type Resistivity Range ( Ohm.m )
Consolidated Shales 20 – 2 x 103 Argilities 10 – 8 x 102 Conglomerates 2 x 103 – 104 Sandstones 1 – 6.4 x 106 Limestones 50 – 107 Dolomite 3.5 x 102 – 5 x 103 Marls 3 – 70 Clays 1 – 1000
Alluvium and sands 10 – 800
Oil sands 4 - 800
Resistivity Range ( Ohm.m ) Mineral
Range Average
Meteoric waters 30 – 103
Surface waters ( ign. Rocks ) 0.1 – 3 x 103 Surface waters ( sediments ) 10 – 100
Soil waters 100
Natural waters ( ign. Rocks ) 0.5 – 150 9 Natural waters ( sediments ) 1 -100 3
Sea waters 0.2
Saline waters 3 % 0.15
TABEL TAHANAN JENIS BATUAN BEKU DAN METAMORF (Telford dkk., 1976)
Rock Type Resistivity Range ( Ohm-m )
Granite 3 x 102 – 106
Granite Porphyrite 4.5 x 103 (wet) – 1.3 x 106 (dry) Feldspar Porphyrite 4 x 103 (wet)
Albite 3 x 102 (wet) – 3.3 x 103 (dry)
Syenite 102 – 106
Diorit 102 – 105
Diorite Porphyrite 1.9 x 102 (wet) – 2.8 x 104 (dry) Porphyrite 10 – 5 x 104 (wet) – 3.3 x 103 (dry) Carbonate Porphyrite 2.5 x 103 (wet) – 6 x 104 (dry) Quartz Porphyrite 3 x 104 – 9 x 105
Quartz Diorite 2 x 104 – 2 x106 (wet) – 1.8 x 105 (dry)
Porphyrite ( Various ) 60 – 104
Dacite 2 x 104 (wet)
Andesite 4.5 x 104 (wet) – 1.7 x 102 (dry) Diabase Porphyrite 103 (wet) – 1.7 x 105 (dry) Diabase ( Various ) 20 – 5 x 107
Lavas 102 – 5 x 105
Gabro 103 – 106
Basalt 10 – 1.3 x 107 (dry)
Olivine norite 103 – 6 x 104 (wet)
Periditite 3 x 103 (wet) – 6.5 x 103 (dry) Hornfels 8 x 103 (wet) – 6 x 107 (dry) Schists ( Calcarcous and Mica ) 20 – 104
Tuffs 2 x 103 (wet) – 105 (dry)
Graphite Schists 10 – 102
Slates ( Various ) 6 x 102 – 4 x 107
Gneiss ( Various ) 6.8 x 104 (wet) – 3 x 105 (dry)
Marble 102 – 2.5 x 105 (dry)
Skarn 2.5 x 102 (wet) – 2.5 x 105 (dry) Quartzites ( Various ) 10 – 2 x 105
LAMPIRAN J
TABEL RESISTIVITAS BATUAN DAN FLUIDA Material Bumi Jangkau Resistivitas semu (Ohm.m) Material Bumi Jangkau Resistivitas semu (Ohm.m)
Logam Batuan Sedimen
Tembaga 1.7 ´ 10-8 batulempung 10 – 103
Emas 2.4 ´ 10-8 batupasir 1 – 108
Perak 1.6 ´ 10-8 batugamping 50 – 107
Grafit 10-3 Dolomit 100 – 104
Besi 10-7
Nikel 7.8 ´ 10-8 Sedimen Lepas
Timah 1.1 ´ 10-7 Pasir 1 – 103
Lempung 1 – 102 Batuan Kristalin
Granit 102 - 106 Air Tanah
Diorit 102 – 105 Air Sumur 0.1 – 103
Gabbro 103 - 106 Air Payau 0.3 - 1
Andesit 102 – 104 Air Laut 0.2
Basalt 10 – 107 Air Asin (garam) 0.05 – 0.2
Sekis 10 – 104
LAMPIRAN K