• Tidak ada hasil yang ditemukan

GOLONGAN TENAGA METAFISIK

Dalam dokumen rangkuman materi lsbd hi kuningan (Halaman 40-45)

PENGETAHUAN UMUM TENTANG TENAGA METAFISIK

II. GOLONGAN TENAGA METAFISIK

1. Tenaga Metafisik Golongan Hitam Murni

Didapatkan melalui cara – cara yang sesat misalnya harus meminum darah bayi setiap bulan sampai ilmunya sempurna.

2. Tenaga Metafisik Golongan Hitam Selubung Putih

Didapatkan melalui cara – cara yang kelihatanya baik tetapi menjurus kearah bid’ah atau syirik. Biasanya menggunakan mantera – mantera keagamaan atau syarat – syarat yang sifatnya ritual misalnya mantera – mantera dalam bahasa yang dianut. 3. Tenaga Metafisik Golongan Putih

Diturunkan langsung oleh Allah SWT tanpa perantara dan syarat – syarat tertentu. Bisa diturunkan kepada orang lain tapi harus dipertanggungjawabkan di akherat kelak.

******

Sejak jaman Nabi Adam AS, iblis telah berikrar bahwa dia akan mencari teman di dalam neraka baik itu jin atau manusia. Iblis selalu berdaya upaya sehebat mungkin agar manusia menjadi sesat, baik yang disadari oleh manusia itu sendiri atau yang tidak disadari. Misi iblis yang paling berbahaya adalah menyesatkan manusia dengan cara yang tidak disadari manusia. Salah satunya dengan pengajaran atau penyebaran tenaga metafisik kepada manusia, baik itu menggunakan mantera-mantera, bertapa, berpuasa, melaksanakan amalan-amalan, dsb. Untuk menghancurkan Islam, iblis sengaja mengajarkan resep-resep kesaktian dari Al-Qur’an, asmaul husna dan mantra-mantra dalam bahasa Arab dan bahasa-bahasa lain. :

1. Puasa dan Wirid

a. Berpuasa yaitu suatu bentuk puasa dimana orang – orang yang melakukannya tidak makan dan minum dari subuh sampai magrib. Puasa disini bukan karena Allah tapi karena ingin mendapatkan ilmu. Orang – orang yang berpuasa karena ilmu tak akan mendapat ganjaran apa – apa disisi Allah SWT

b. Wirid yaitu biasanya wirid – wirid tersebut diambil dari Asma’ulhusna atau sembilan puluh sembilan nama- nama Allah. Wirid tersebut dibacakan pada waktu – waktu tertentu misalnya sehabis shalat lima waktu, ada juga yang sehabis shalat shubuh dan magrib dan ada yang tengah malam, tergantung dari ilmu yang akan dipelajarinya. Pembacaan wirid apabila niat karena Allah SWT sangat bagus, terutama untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Tapi apabila tujuannya sudah menyeleweng karena ilmu, itu sudah tidak benar, Allah telah memberikan peringatan bagi orang yang menyelewengkan nama-nama-Nya yang agung itu, sebagaimana firman Allah SWT :

“Dan bagi Allah nama-nama yang baik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan nama – nama yang baik itu dan tinggalkanlah orang – orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama – nama-Nya, kelak mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan”. (Q.S. Al-Araf : 180)

Contoh Kasus :

 Karena ingin disenangi oleh banyak orang, maka orang harus membaca surat Yusuf berulang-ulang bahkan sampai ratusan kali, kemudian surat tersebut harus dipuasai tujuh hari. Karena orang ingin memiliki ilmu lari cepat, maka syaratnya harus membaca salah satu ayat dari surat Saba dengan berulang-ulang sampai ratusan kali sesudah shalat, sambil melakukan puasa mutih selam tujuh hari. Memang, apabila ia lulus dalam melakukan tirakat, orang tersebut akan memiliki ilmu-ilmu itu. Tetapi yang menjadi motor didalam menggerakkan ilmu itu ternyata jin-jin kafir anak buah iblis. Iblis sengaja menyesatkan dengan menyebarkan berbagai jenis tenaga metafisik yang syarat-syaratnya kelihatan seperti baik dan kelihatan tidak bertentangan dengan Islam. Padahal apabila kita lihat lebih mendalam, yang namanya puasa itu harus semata-mata karena Allah SWT sebagaimana didalam hadits yang artinya : Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah SAW bersabda : Allah Ta’ala berfirman : “Semua perbuatan anak Adam untuknya, kecuali puasa maka itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnnya …..” (H.R.Bukhari-Muslim).

Disini terbukti bahwa iblis sengaja membikin-bikin peraturan cara mendapatkan tenaga metafisik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dalam hal ini telah banyak manusia yang tertipu mentah-mentah, bahkan tidak sedikit orang yang berpredikat ajengan tidak mengetahui akan hal ini. Tragis…tragis !!!

Melalui wirid-wirid tertentu yang biasanya diambil dari Asma’ul Husna dan dibaca berulang-ulang. Memang berdasarkan Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 180, yang artinya : “Allah

mempunyai asma’ul husna nama-nama yang agung. Bermohonlah kepada-Nya dengan nama-nama yang agung itu. Biarkan saja orang-orang yang menyelewengkan nama-nama Allah itu. Biar mereka nanti mendapatkan balasan menurut imbangan perbuatannya”.

Lalu didalam hadits, yang berbumyi :

Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah bersabda : “Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, siapa yang meresapi dan mengenal semuanya pasti masuk syurga.”

Di lain riwayat ada tambahan : Dan dia witir (ganjil) suka kepada sesuatu yang witir.

Jadi membaca asma’ul husna dengan niat karena Allah SWT adalah suatu amal perbuatan yang akan mendapat ganjaran positif dari Allah SWT. Akan tetapi, Rasulullah sendiri tidak pernah melaksanakan pembacaan asma’ul husna banyak-banyak untuk mengharapkan sesuatu yang lain atau untuk mengharapkan kedigjayaan. Sedangkan Rasulullah merupakan contoh yang nyata didalam melaksanakan ibadah kita kepada Allah SWT, apa yang tidak dilakukan oleh Rasulullah sebaiknya jangan kita lakukan, sebab bisa menjurus ke arah syirik atau bid’ah. Apabila didalam beribadah kita melakukannya selain karena Allah SWT, atau karena kita ingin digjaya, maka hal itu telah menjurus kearah syirik. Sebagaimana didalam hadits, yang artinya :

Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah bersabda : Allah berfirman : “Aku paling kaya dari segala sekutu, untuk disekutukan, oleh sebab itu barang siapa melakukan suatu amalan yang disekutukan pada yang lain maka Ku-biarkan ia bersama sekutunya.” (H.R. Muslim).

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a berkata : “Saya tanya kepada Nabi SAW apakah dosa yang terbesar disisi Allah ? Jawab Nabi Muhammad : Jika anda mengadakan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menjadikan anda…”.(HR. Bukhari–Muslim).

Jaman sekarang beredar suatu amalan-amalan baru yang mengharuskan seseorang membacakan salah satu dari asma’ul husna dengan berulang-ulang bahkan ratusan sampai ribuan kali, untuk mengharapkan kedigjayaan atau sesuatu yang selain dari ridla Allah SWT. Ini yang menyesatkan, tanpa disadari oleh pelakunya. Hal ini dikatakan dalam hadits, yang artinya :

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa memperbaharui urusan agama kami tiada dasar dari padanya, maka tertolaklah urusan itu.” (H.R. Bukhari-Muslim).

Dari Jabir : Rasulullah SAW ketika menyampaikan khutbahnya, merahlah matanya dan keras suaranya, terlihat berapi-api seperti akan berperang melawan musuh, sabdanya : “Kedatanganku sebagai utusan di dunia ini, pada jaman akhir mendekati kiamat, seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah. Sabdanya pula : Selanjutnya, sungguh sebaik-baik firman Allah SWT adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah Islam petunjuk Nabi Muhammad SAW, sedang memperbaharui agama adalah seburuk-buruk perkara dan setiap bid’ah sesat …” (H.R Bukahari-Muslim).

Jadi sekarang beredar suatu amalan-amalan baru yang tiada dasarnya dan tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW, dapat dikatakan mengada-ada dan seperti yang disabdakan oleh Rasulullah, bahwa setiap yang namanya bid’ah adalah sesat.

 Dengan jalan melakukan tirakat untuk mentirakati salah satu mantera-mantera dari bahasa Arab, sedangkan didalam Islam tidak diajarkan yang namanya tirakat-tirakat selain puasa, itupun harus dengan niat karena Allah SWT. Islam tidak mengajarkan puasa mutih, patigeni, ngebleng, nglowong atau macam-macam penyiksaan diri lainnya. Dan memang Islam tidak mengajarkan penyiksaan diri, Islam adalah agama fitrah.

2. AL QUR’AN

Membaca Al Qur’an harus benar dengan memperhatikan kaidah – kaidah bacaan, harus tahu arti/ maksud yang dikandung dalam Al Qur’an dan harus mempunyai motivasi yang

lurus lillahita’ala. Motivasi yang lurus ketika membaca Al Qur’an harus dikembalikan pada tujuan awal diturunkannya firman Allah ini.

Allah sendiri menegaskan bahwa Al Qur’an adalah petunjuk bagi orang – orang yang beriman. Jadi Al Qur’an bukanlah kitab kumpulan mantra atau jimat untuk mendapat kesaktian, kelancaran rezeki, kewibawaan dan motivasi lainnya.

Karena itulah, jika Al Qur’an (biasanya pada ayat – ayat tertentu) dibaca dengan mengabaikan cara dan motivasi yang benar tadi maka para syetan (iblis dkk) akan senang. Ini sering dilakukan para dukun dan paranormal, dengan mengutip ayat – ayat Al Qur’an secara serampangan lalu dijadikan mantra – mantra, mereka menipu orang awam seolah aktivitas mereka bersumber dari Islam. Padahal perbuatan itu merupakan salah satu misi iblis all crew untuk menyesatkan umat yang tanpa sadar mereka telah berbuat syirik.

Ingat!! bacalah Al Qur’an dengan ikhlas karena Allah bukan karena motivasi lain, jadi berhati – hatilah dengan trik dan tipu daya iblis, termasuk dengan menggunakan bacaan Al Qur’an. Inilah salah satu contoh utama diatas misi iblis didalam menyesatkan manusia sehubungan dengan ilmu

kedigjayaan yang termasuk ilmu tenaga metafisik.

Pada hakekatnya segala bentuk ilmu kesaktian, baik hitam maupun putih, yang ada dimuka bumi ini, berasal dari Allah. Sebagaimana tertera didalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 139, yamg artinya : “ Yaitu orang-orang yang memilih orang kafir sebagai pemimpinnya dengan mengenyampingkan orang beriman. Apakah mereka mengharapkan kesaktian dari orang-orang kafir itu ? Sesungguhnya semua kesaktian itu adalah kepunyaan Allah SWT”.

Hanya yang menyebabkan perbedaaan adalah ilmu yang langsung dari Allah SWT itu masih suci dan bersih, sedangkan ilmu Allah SWT yang telah melalui iblis sifatnya telah kotor dan menyesatkan, sesuai dengan sifat iblis itu sendiri. Pada jaman sekarang, tenaga-tenaga metafisik yang beredar dikalangan masyarakat boleh dikatakan 99% adalah ilmu-ilmu yang menjurus kearah Syirik dan dapat pula dikatakan ilmu hitam berselubung putih. Dewasa ini banyak diajarkan tenaga-tenaga metafisik yang menggunakan dzikir sebagai sarana untuk membangkitkan dan mempekuat tenaga metafisik tersebut. Dzikir tersebut biasanya diambil dari asma’ul husna, potongan ayat Al-Qur,an, kalimat-kalimat berbahasa arab atau daerah dll, yang dibacakan berulang-ulang dalam bilangan tertentu.

Setiap amal ibadah seperti sholat, dzikir, membaca Al-Qur,an dll yang dilakukan semata-mata karena ridla Allah SWT, merupakan suatu ibadah yang akan mendapatkan pahala dan ridla dari Allah SWT. Tetapi apabila kita melakukan ibadah di atas selain karena Allah SWT, maka dapat dapat dikatakan bahwa perbuatan itu menjurus ke arah syirik. Sebagaimana hadits Rasulullah :

Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah berfirman: “Aku paling kaya dari segala sekutu untuk disekutukan, oleh sebab itu barang siapa melakukan suatu amalan yang disekutukan pada orang lain, maka kubiarkan dia bersama sekutunya.” (H.R. Muslim).

Dari Jundub bin Abdullah bin Sufyan, Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain, maka Allah memalukannya di hari kiamat.” (H.R Bukhari- Muslim)

Rasulullah SAW bersabda :”Setiap amal perbuatan itu bergantung kepada niatnya dan akan mendapat ganjaran sesuai dengan niatnya itu. (H.R Bukhari–Muslim)

Banyak orang yang tertipu karena mereka tidak tahu bahwa ilmu yang mereka pelajari itu menjurus kearah syirik. Mereka hanya melihat bahwa sesuatu ilmu yang diturunkan oleh ajengan atau haji itu sudah dijamin ilmu putih. Padahal itu belum tentu, sebab akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang yang mengaku ulama atau ajengan dengan tujuan menghancurkan Islam dari dalam. Banyak pula ulama-ulama yang tidak mengetahui bahwa yang mereka pelajari itu adalah ilmu hitam berselubung putih. Iblis memang cerdik, dia sengaja mengajarkan ilmu-ilmunya dengan kelihatan jalan keislaman, padahal tujuan yang sebenarnya adalah menyesatkan orang agar menjurus ke arah syirik, sedangkan syirik itu adalah dosa tak berampun. Disini pula

terbukti jahatnya iblis, dia berdaya upaya sehebat mungkin untuk mencari teman di neraka, temannya itu adalah jin dan manusia.

KESIMPULAN

Tenaga dalam berbeda dengan tenaga metafisik/ghaib.

Shalat, zikir, puasa, sangat dianjurkan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan sepanjang niatnya untuk mendapatkan ridla Allah SWT.

Iblis dan jin-jin kafir sengaja menyebarkan tenaga metafisik/ghaib dengan kedok agama supaya terlihat indah dan baik di mata umat muslim, padahal tujuannya menjerumuskan manusia pada kemusyrikan.

Bagi orang memungkiri/menentang penjelasan diatas terutama orang – orang telah melakukan perbuatan diatas,….tidak perlu diperpanjang……tinggal jawab secara jujur pertanyaan ini: Apakah ketika anda melakukan puasa atau wirid itu dilakukan karena ingin mendapatkan ilmu

atau karena Allah ?…….jawabanya hanya anda sendiri dan Allah yang tahu (tidak perlu membohongi diri anda sendiri!!)

Berpuasa dan membaca wirid atau melakukan ibadah lainnya apabila niatnya karena mencari ridho Allah SWT sangat bagus, terutama untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Tapi kalau

tujuannya sudah menyeleweng karena ilmu, itu sudah tidak benar !! (syirik tahu ?!).

Kami dari Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman, membeberkan masalah ini ingin menyatakan kebenaran dan memberi peringatan kepada masyarakat terhadap misi misi iblis. Masyarakat harus dapat membedakan mana itu tenaga dalam dan mana itu tenaga metafisik, dan jangan sampai tertipu oleh segala macam ilmu hitam berselubung putih. Kami tidak bermaksud meresahkan masyarakat, dan semoga Allah SWT menjauhkan kami dari niat-niat buruk seperti itu. Bagaimana juga, setiap amal perbuatan itu bergantung kepada niatnya, sesuai dengan hadits yang berbunyi :

Rasulullah bersabda : “Setiap amal itu bergantung kepada niatnya, dan yang dinggap bagi setiap manusia apa yang ia niatkan. Maka yang hijrahnya tulus ikhlas menurut kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrah itu akan diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan siapa yang hijrahnya untuk dunia (kekayaan) yang akan didapat (dikejar), atau wanita yang akan dikawin, maka hijrah itu terhenti pada niat yang dituju.” (H.R. Bukhari-Muslim)

Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah bersabda : “Seorang muslim tidak diperkenankan iri hati/hasud, kecuali pada dua perkara, yaitu : pertama, seorang pria yang diberi harta oleh Allah lalu memanfaatkannya untuk kepentingan yang benar. Kedua, seorang yang diberi ilmu pengetahuan (hikmah kebijaksanaan) oleh Allah lalu memperaktekkannya dalam alam kenyataan (kehidupan sehari-hari) dan menyebarluaskannya (mengajarkannya) kepada masyarakat” (H.R. Bukhari-Muslim)

Demikian sedikit keterangan tambahan mengenai tenaga metafisik, dengan himbauan, marilah kita sama-sama meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, dengan harapan Allah SWT akan ingat kepada kita dan memberikan ridla dan pahala kepada kita. Allah telah berjanji kepada kita di dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 124-125 yang artinya :

Ingatlah, ketika engkau mengatakan kepada orang-orang mukmin : Apakah tidak cukup bagimu bantuan Allah sejumlah tiga ribu malaikat yang diturunkan dari langit ?

Ya cukup ! Jika kamu sabar dan siap siaga, kemudian mereka datang menyerangmu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat penyerbu. (Q.S. Ali-Imran : 124-125)

SERUAN UNTUK MENINGKATKAN

Dalam dokumen rangkuman materi lsbd hi kuningan (Halaman 40-45)

Dokumen terkait