• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL

6. Gradien Angin Lapisan Atas

Berdasarkan peta analisis angin gradien (gambar 10), pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Desember 2020 terlihat wilayah Indonesia di sekitar ekuator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 4 s.d 9 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Laut Tiongkok Selatan, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 2 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Hindia yakni Badai tropis “Burevi” dan “Bongoyo”. Badai Tropis Burevi aktif mulai dari 2 hingga 3 Desember dengan tekanan minimum 996 mb dan kecepatan maksimum 45 knot, badai tropis ini aktif di Samudera Hindia dan bergerak ke Barat Laut dan punah di daratan India. Badai Tropis Bongoyo aktif mulai dari 7 hingga 11 Desember dengan tekanan minimum 988 mb dan kecepatan maksimum 55 knot, badai tropis ini aktif di Samudera Hindia dan bergerak ke Barat Daya kemudian ke Selatan dan punah di lokasi yang sama.

Buletin Meteorologi Edisi Januari 2021

Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Desember 2020

Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Selatan – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot, sedangkan di sebelah Selatan ekuator, angin bertiup dari arah Timur – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45 knot. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Perairan Natuna Utara, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya pada dasarian I bulan Desember 2020 terdapat 8 hari hujan dengan 6 hari hujan intensitas ringan dan 2 hari hujan intensitas sedang.

b. Dasarian Kedua

Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Desember 2020, seperti yang ditunjukkan pada peta analisis angin gradien (gambar 11), terlihat wilayah Indonesia di sekitar ekuator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 s.d 8 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Laut Tiongkok Selatan, Australia, dan Samudera Pasifik. Di

Buletin Meteorologi Edisi Januari 2021

wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Pasifik yakni Badai tropis “Yasa” dan 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Perairan Natuna Utara yakni Badai tropis “Krovanh”.

Badai Tropis Yasa aktif pada tanggal 14 hingga 18 Desember dengan tekanan minimum 907 mb dan kecepatan maksimum 130 knot, badai tropis ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak ke Barat kemudian ke Timur dan punah di lokasi yang sama. Badai Tropis Krovanh aktif pada tanggal 20 Desember dengan tekanan minimum 1000 mb dan kecepatan maksimum 30 knot, badai tropis ini aktif di Perairan Natuna Utara dan punah di lokasi yang sama.

Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Desember 2020

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Barat Laut – Utara dengan kecepatan angin 0 – 30 knot, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Barat Daya – Utara dengan kecepatan 0 – 45 knot. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Perairan Natuna Utara, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Palu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Perairan Natuna Utara, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya pada dasarian II bulan Desember 2020, terdapat 8 hari hujan

Buletin Meteorologi Edisi Januari 2021

dengan 3 hari hujan dengan intensitas ringan, 4 hari hujan dengan intensitas sedang, dan 1 hari hujan dengan intensitas lebat.

c. Dasarian Ketiga

Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Desember 2020, peta analisis gradien (gambar 12) menunjukkan daerah sekitar ekuator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 2 s.d 9 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Srilanka, Teluk Thailand, Laut Filipina, Laut China Selatan, Australia, Samudera Pasifik, Selatan Jawa Barat, Laut Natuna Utara, dan Utara Papua. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 4 sel sirkulasi tertutup (eddy).

Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Desember 2020

Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Barat Laut – Timur dengan kecepatan angin 0 – 45 knot, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Barat – Timur Laut dengan kecepatan 0 – 45 knot. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Laut China Selatan, Barat Laut Aceh, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Laut Banda, Laut Jawa, Selatan Jawa Tengah, Jawa Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua, Utara Papua Barat, dan Laut Arafuru. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Barat Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Natuna, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Laut Flores, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Laut Sulawesi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,

Buletin Meteorologi Edisi Januari 2021

Gorontalo, Utara Maluku Utara, Maluku Utara, Maluku, Laut Banda, Papua Barat, Papua, dan Laut Arafuru. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya pada dasarian III bulan Desember 2020 terdapat 9 hari hujan dengan 7 hari hujan dengan intensitas ringan, 1 hari hujan dengan intensitas sedang, dan 1 hari hujan dengan intensitas lebat.

B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL

Dokumen terkait