Dalam perhitungan terdapat hasil-hasil yang tidak valid, baik pada faktor pelepas panas dan efisiensinya di mana untuk hasil dari nilai FR dan η harus berkisar mulai dari 0 hingga 1. Bagian tabel perhitungan efisiensi dan faktor pelepasan panas yang diberi warna tidak dimasukkan ke dalam grafik hubungan efisiensi dengan Ti/G. Ketidakvalidtan data ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
1. Alat pengukur yaitu termokopel kurang akurat, dimana data yang dikeluarkan oleh termokopel pada Ti lebih besar dari To sehingga nilai dari FR dan η menjadi minus.
2. Temperatur air masuk kolektor maupun keluar kolektor yang naik maupun turun secara konstan sedangkan radiasi surya (G) yang slalu berubah-ubah setiap waktu menyebabkan perhitungan faktor pelapasan panas dan efisiensi menjadi tidak valid.
47
Gambar 4. 19. Grafik hubungan Efisiensi (η) dengan Ti/G pada Data Tanggal 22 Mei 2009
Dari gambar 4.19, diketahui :
Efisiensi tertinggi pada Kolektor 1 (CPC 0o) = 0,1553 x 100% = 15,53% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 2 (CPC 15o) = 0,2646x 100% = 26,46% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 3 (CPC 30o) = 0,1919 x 100% = 19,19% Radiasi surya rata-rata = 509,8 W/m2
Dari gambar 4. 19 menunjukkan grafik yang kurang baik, yaitu garis kolektor 1,2 dan 3 tidak menurun sejajar dan garis kolektor 2 memotong garis kolektor 1 dan 3. Hal ini di sebabkan selisih antara temperatur masuk kolektor (T1) dan temperatur keluar kolektor (T2) memiliki selisih yang kecil. Radiasi surya juga berubah-ubah setiap waktu dan isolasi yang kurang baik pada kolektor.
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 E fi si en si , % Ti/G Kolektor 1 (CPC 0°) Kolektor 2 (CPC 15°) Kolektor 3 (CPC 30°)
Gambar 4. 20. Grafik hubungan Efisiensi (η) dengan Ti/G pada Data Tanggal 23 Mei 2009
Dari gambar 4.20, diketahui :
Efisiensi tertinggi pada Kolektor 1 (CPC 0o) = 0,0969 x 100% = 9,69% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 2 (CPC 15o) = 0,2260 x 100% = 22,60% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 3 (CPC 30o) = 0,1203 x 100% = 12,03% Radiasi surya rata-rata = 493,3 W/m2
Dari gambar 4. 20 menunjukkan grafik yang baik, yaitu garis kolektor 1,2 dan 3 menurun sejajar dan ketiga garis tidak memotong garis kolektor yang lain. kolektor 1, 2 dan 3 sudah menunjukkan adanya kesamaan. Hal ini menunjukkan data yang sudah akurat dan perbandingan antara temperatur masuk dan temperatur keluar memiliki selisih yang baik. Dapat dikatakan data pada gambar 4.22 sudah akurat 0% 5% 10% 15% 20% 25% 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 E fi si en si , % Ti/G Kolektor 1 (CPC 0°) Kolektor 2 (CPC 15°) Kolektor 3 (CPC 30°)
49
Gambar 4. 21. Grafik hubungan Efisiensi (η) dengan Ti/G pada Data Tanggal 24 Mei 2009
Dari gambar 4.21, diketahui :
Efisiensi tertinggi pada Kolektor 1 (CPC 0o) = 0,0514 x 100% = 5,14% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 2 (CPC 15o) = 0,1831x 100% = 18,31% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 3 (CPC 30o) = 0,1260 x 100% = 12,60% Radiasi surya rata-rata = 559,4 W/m2
Dari gambar 4. 21 menunjukkan grafik yang kurang baik, yaitu garis kolektor 1,2 dan 3 tidak menurun sejajar dan garis pada kolektor 2 memotong garis pada kolektor 1 dan 3, tetapi garis pada kolektor 1 dan 3 sudah menunjukan adanya kesamaan. Hal ini di sebabkan selisih antara temperatur masuk kolektor (T1) dan temperatur keluar kolektor (T2) memiliki selisih yang kecil. Radiasi surya juga berubah-ubah setiap waktu dan isolasi yang kurang baik pada kolektor.
0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 18% 20% 0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 E fi si en si , % Ti/G Kolektor 1 (CPC 0°) Kolektor 2 (CPC 15°) Kolektor 3 (CPC 30°)
Gambar 4. 22. Grafik hubungan Efisiensi (η) dengan Ti/G pada Data Tanggal 25 Mei 2009
Dari grafik dan tabel, di dapatkan :
Efisiensi tertinggi pada Kolektor 1 (CPC 0o) = 0,0577 x 100% = 5,77% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 2 (CPC 15o) = 0,1770 x 100% = 17,70% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 3 (CPC 30o) = 0,1477 x 100% = 14,77% Radiasi surya rata-rata = 588,7 W/m2
Gambar 4.22 sudah menunjukkan grafik yang baik., hal ini ditunjukkan adanya kesamaan garis yaitu garis pada kolektor 1, 2 dan 3 menurun sejajar. Hal ini menunjukkan data yang sudah akurat dan perbandingan antara temperatur masuk dan temperatur keluar memiliki selisih yang baik. Dapat dikatakan data pada gambar 4.22 sudah akurat.
0% 4% 8% 12% 16% 20% 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 E fi si en si , % Ti/G Kolektor 1 (CPC 0°) Kolektor 2 (CPC 15°) Kolektor 3 (CPC 30°)
51
Gambar 4. 23. Grafik hubungan Efisiensi (η) dengan Ti/G pada Data Tanggal 26 Mei 2009
Dari grafik dan tabel, di dapatkan :
Efisiensi tertinggi pada Kolektor 1 (CPC 0o) = 0,0957 x 100% = 9,57% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 2 (CPC 15o) = 0,2178 x 100% = 21,78% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 3 (CPC 30o) = 0,1505 x 100% = 15,05% Radiasi surya rata-rata = 532,1 W/m2
Gambar 4.22 sudah menunjukkan grafik yang baik., hal ini ditunjukkan adanya kesamaan garis yaitu garis pada kolektor 1, 2 dan 3 menurun sejajar. Hal ini menunjukkan data yang sudah akurat dan perbandingan antara temperatur masuk dan temperatur keluar memiliki selisih yang baik. Dapat dikatakan data pada gambar 4.22 sudah akurat.
0% 5% 10% 15% 20% 25% 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 E fi si en si , % Ti/G Kolektor 1 (CPC 0°) Kolektor 2 (CPC 15°) Kolektor 3 (CPC 30°)
Gambar 4. 24. Grafik hubungan Efisiensi (η) dengan Ti/G pada Data Tanggal 27 Mei 2009
Dari grafik dan tabel, di dapatkan :
Efisiensi tertinggi pada Kolektor 1 (CPC 0o) = 0,0523 x 100% = 5,23% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 2 (CPC 15o) = 0,2013 x 100% = 20,13% Efisiensi tertinggi pada Kolektor 3 (CPC 30o) = 0,1346 x 100% = 13,46% Radiasi surya rata-rata = 530,9 W/m2
Gambar 4.22 sudah menunjukkan grafik yang baik., hal ini ditunjukkan adanya kesamaan garis yaitu garis pada kolektor 1, 2 dan 3 menurun sejajar. Hal ini menunjukkan data yang sudah akurat dan perbandingan antara temperatur masuk dan temperatur keluar memiliki selisih yang baik. Dapat dikatakan data pada gambar 4.22 sudah akurat.
0% 5% 10% 15% 20% 25% 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 E fi si en si , % Ti/G Kolektor 1 (CPC 0°) Kolektor 2 (CPC 15°) Kolektor 3 (CPC 30°)
53
Banyak hal yang mempengaruhi nilai efisiensi sebuah kolektor. Beberapa di antaranya adalah kualitas penyerapan panas kolektor yang di tunjukan dengan nilai FR (faktor pelepasan panas) dan nilai G (radiasi surya). Nilai efisiensi dapat menggambarkan bagaimana kualitas sebuah kolektor dalam menyerap energi surya.
Dari grafik hubungan Efisiensi (η) dengan Ti/G (Gambar 4.24) menunjukkan adanya kesamaan yaitu setiap kenaikan dari nilai Ti/G diikuti dengan menurunnya nilai efisiensi. Hal ini dapat dijelaskan dari rumus mencari nilai efisiensi yakni semakin besar nilai Ti/G (bilangan pengurang) maka nilai efisiensi semakin kecil. Nilai Ti/G yang besar disebabkan nilai G (radiasi surya) yang berubah drastis dari waktu ke waktu. Nilai Ti/G berbeda dengan nilai efisiensi, jika nilai G (bilangan pembagi) kecil maka nilai Ti/G akan menjadi besar dan sebaliknya jika nilai G besar maka nilai Ti/G akan kecil dan menyebabkan nilai efisiensi naik. Dalam Hal ini nilai G (radiasi surya) mempunyai pengaruh yang besar dari nilai efisiensi sebuah kolektor.
Faktor pelepasan panas adalah perbandingan antara energi berguna yang dikumpulkan terhadap energi yang mungkin dikumpulkan. Hal yang mempengaruhi nilai faktor pelepasan panas adalah G (radiasi surya) dan selisih dari temperatur masuk dan keluar kolektor. Jika selisih dari temperatur masuk dan keluar kolektor memiliki nilai yang besar dan nilai G (radiasi surya) juga besar maka nilai FR (faktor pelepasan panas) akan tinggi pula.
Grafik hubungan Efisiensi (η) dengan Ti/G (Gambar 4.19) menunjukkan efisiensi tertinggi pada kolektor dengan sudut kurva 15o dengan nilai efisiensi
tertinggi 26, 46 %. Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi adalah titik fokus pemantulan radiasi surya ke pipa riser. Kolektor dengan kurva 15o mempunyai pemantulan radiasi surya yang sangat baik dibandingkan dengan kolektor dengan sudut kurva yang lain yakni 0o dan 30o. Setiap kurva parabolik pada kolektor mempunyai luas reflektor yang sama sehingga mempunyai kemampuan yang sama dalam memantulkan radiasi matahari. Dalam pembuatan kurva pada setiap kolektor di kerjakan secara manual sehingga dimungkinkan terjadinya ketidak akuratan dalam pemasangan kurva tidak memantulkan radiasi surya tepat pada pipa. Ini adalah kelemahan dari pembuatan secara manual sehingga dimungkinkan terjadi ketidak akuratan dalam pemasangan kurva.