• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Group Investigation

Metode GI pertama kali dirancang oleh Hebert Thelen. Model ini kemudian disempurnakan oleh Sharn dan rekan sejawatnya di Tel Aviv University.17

Model pembelajaran kooperatif GI dipandang sebagai proses pembelajaran yang aktif, sebab siswa akan lebih banyak belajar melalui proses pembentukan (coiltructing) dan penciptaan, kerja dalam kelompok dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap.18

Dalam group investigation siswa diberi kontrol dan pilihan penuh untuk merencanakan apa yang ingin dipelajari dan di investigasi. Pertama-tama, siswa di tempatkan dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok diberi tugas yang berbeda. Dalam kelompoknya, setiap anggota berdiskusi dan menentukan informasi apa yang akan dikumpulkan, bagaimana penyajian hasil penilitiannya didepan kelas. Semua anggota harus turut andil dalam menetukan topik penelitian apa yang akan mereka ambil. Mereka pula yang memutuskan sendiri pembagian kerjanya. Selama proses ini mereka akan terlibat dalam

17 Yunus Abidin, desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 (Bandung, PT refika aditama, 2014), 258.

aktivitas-aktivitas berfikir tingkat tiggi, seperti membuat sintesis, ringkasan, kesimpulan dan laporan akhir. 19

b. Penerapan Group Investigation

Implementasi strategi belajar kooperatif Group Investigation dalam pembelajaran, Secara umum dibagi menjadi enam langkah, yaitu:

1) Mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kel ompok (para siswa menelaah sumber-sumber informasi, memilih topik, dan mengkategorisasi saran-saran; para siswa bergabung ke dalam kelompok belajar dengan pilihan topik yang sama; komposisi kelompok didasarkan atas ketertarikan topik yang sama dan heterogen; guru membantu atau memfasilitasi dalam memperoleh inform asi).

2) Merencanakan tugas-tugas belajar (direncanakan secara bersamas ama oleh para siswa dalam kelompoknya masing-masing, yang mel iputi: apa yang kita selidiki; bagaimana kita melakukannya, siapa sebagai pembagian kerja; untuk tujuan apa topik mi diinvestigasi

3) Melaksanakan investigasi (siswa mencari informasi, menganalisis data, dan membuat simpulan; setiap anggota kelompok harus herk ontribusi kepada usaha kelompok; para siswa bertukar pikiran, mendiskusikan, mengklarifikasi, dan mensintesis ide-ide

19

4) Menyiapkan laporan akhir (anggota kelompok menentukan pesanp esan esensial proyeknya; merencanakan apa yang akan dilaporkan dan

bagairnana membuat presentasinya; membentuk panitia acara untuk

mengoordinasikan rencana presentasi

5) Mempresentasikan laporan akhir (presentasi dibuat untuk keseluruhan kelas dalam berbagai macam bentuk; bagian-bagian presentasi harus secara aktif dapat melibatkan pendengar (kelompok lainnya) pendengar mengevaluasi kejelasan presentasi menurut kriteria yang telah ditentukan keseluruhan kelas

6) Evaluasi (para siswa berbagi mengenai balikan terhadap topik yang dikerjakan, kerja yang telah dilakukan, dan pengalaman-pengalaman afektifnya, guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran asesmen diarahkan untuk mengevaluasi pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis).

Di dalam implementasinya, pembelajaran kooperatif group

investigation, setiap kelompok presentasi atas hasil investigasi mereka di

depan kelas. Tugas kelompok lain, ketika satu kelompok presentasi di depan kelas adalah melakukan evaluasi sajian kelompok.

Model pembelajaran kooperatif group investigation dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok. Model pembelajaran kooperatif dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika siswa mengikuti

pembelajaran dan berorientasi menuju pembentukan manusia sosial. Model pembelajaran kooperatif dipandang sebagai proses pembelajaran yang aktif, sebab siswa akan lebih banyak belajar melalui proses pembentukan (coiltructing) dan penciptaan, kerja dalam kelompok dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap merupakan kunci keberhasilan pembelajaran.

Asumsi yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan model pembelajaran kooperatif group investigation, yaitu: (1) untuk men ingkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat ditempuh melalui pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan pengembangan alat bantu yang secara eksplisit mendukung kreativitas; (2) komponen emosional lebih penting daripada intelektual, yang tak rasional lebih penting daripada yang rasional; dan (3) untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam memecahkan suatu masalah harus lebih dahulu mem ahami komponen emosional dan irasional.

c. Kelebihan Dan Kekurangan model group Isvestigation

Metode group investigation yang merupakan bagian dari pembelajaran pembelajaran koperatif memiliki kelebihan diantaranya adalah:

1) Mewujudkan kerjasama antara pelajar

Pelajar memberikan kerjasama yang baik semasa guru mengajar. Pelajar bekerjasama di dalam kumpulan bagi mencapai markah yang

tertinggi. Di samping itu, dengan menggunakan pendekatan pemb elajaran secara koperatif, didapati pelajarjuga bersungguh-sungguh dalam melakukan aktiviti perbincangan di dalam kumpulan.20

2) Meningkatkan kerajinan di kalangan pelajar

Pelajar rajin dalam mclaksanakan tugasan yang diberikan. Minat pelajar terhadap aktiviti pembelajaran akan bertambah. mi mungkin disebabkan oleh peneguhan positif yang diberikan oleh guru sama ada dalam bentuk hadiah atau pujian, menyebabkan pelajar berl umba-lumba untuk mendapatkan markah yang tinggi bagi kumpulan mereka. 3) Melatih sikap berdikari di kalangan pelajar

Melalui pembelajaran secara koperatif, sikap berdikari dapat dipupuk dimana kebiasaannya ketua kumpulan akan memastikan setiap anak buah di dalam kumpulannya memahami apa yang dibincangkan. 4) Meningkatkan daya ingatan pelajar terhadap sesuatu yang dipelajari

Pelajar yang bekerjasama dalam kumpulan koperatifboleh menguasai ilmu dan bahan yang disampaikan oleh guru Iebih baik daripada pelajar yang belajar bersendirian. Meningkatkan kemahiran sosial pelajar

Pendekatan koperatif menyebabkan pelajar melibatkan din secara aktifdalam proses pembelajaran. Di sini, mereka terpaksa mendengar, menulis, menerangkan. membaca, melukis, mengulangi

20

sesuatu aktiviti serta berinteraksi dengan ahli kumpulan sendiri dan kumpulan lain. Dengan itu, ia boleh meningkatkan kemahiran interaksi sosial di kalangan pelajar21.

Menurut Slavin, kekurangan dan Cooperative Learning adalah kontribusi dan siswa berprestasi rendah menjadi kurang dan siswa yang memiliki prestasi tinggi akan mengarah kepada kekecewaan. Hal ini disebabkan mereka harus membantu temannya yang berkemampuan rendah. Noornia menyatakan bahwa pembelajaran dengan mempergunakan Cooperative Learning membutuhkan waktu yang lebih lama bahkan dapat menyebabkan materi tidak dapat disesuaikan dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman22.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Group investigation Dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan model Group Investigation dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini yang mempengaruhi keberhasilan penerapan pembelajaran Akidah Akhlak dengan model pembelajaran

Group Investigation

Dalam faktor Internal, Usman.M.Uzer mengatakan bahwa pola interaksi optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan guru dan antara siswa dan siswa merupakan komunikasi multiarah yang sesuai

21 Efandi Zakaria, Trend Pengajaran Matematik (Kuala Lumpur: Utusan Publisher, 2007), 25- 26.

dengan konsep siswa aktif. Sebagaimana yang dikehendaki para ahli dalam pendidikan modern, hal ini sulit terjadi pada mixed ability karena pada umumnya interaksi hanya terjadi antar siswa pandai dan guru. Agar siswa termotivasi dalam komunikasi multiarah, maka guru perlu memilih strategi pembelajaran yang menyenangkan.

Guru perlu memahami adanya perbedaan dalam bidang intelektual, terutama dalam pengelompokan siswa di kelas. Siswa yang kurang cerdas jangan dikelompokkan dengan siswa yang kecerdasannya setingkat dengannya, tetapi perlu dimasukan kedalam siswa yang cerdas. Dengan harapan siswa yang kurang cerdas terpacu lebih kreatif, ikut terlibat langsung dengan motivasi yang tinggi dalam kerjasama dengan teman sekelompok dengannya, Kegiatan balajar tidak ditekankan pada “hasil” tetapi pada “Proses” belajar. Jadi yang

lbih utama adalah menyusun strategi bagaimana agar siswa

memperoleh pengetahuan dengan cara “mengalami” bukan “menghafal. Menurut Piaget dan Slavin menyatakan bahwa struktur

pengetahuan di kembangkan dalam otak manusia melalui dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi yang berarti struktur pengetahuan baru dibuat atas dtruktur pengetahuan yang sudah ada, pengetahuan yang

sudah ada dimodifikasi untuk menyesuaikan datangnya pengetahuan baru.23

Dalam faktor eksternal, penerapan Group Investigation dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan sarana prasarana. Keberhasilan kegiatan pembelajaran yang didukung oleh berbagai komponen-komponen pendidikan. Komponen-komponen yang terdiri dan: kurikulum, tenaga pendidikan, sararia prasarana, sistem pengelolaan, kondisi siswa dan lingkungan sosial ekonomi scbagaimana disebutkan harus diberdayakan se-optimal mungkin dalam kegiatan pembelajaran. dan komponen-komponen tersebut, faktor tenaga kependidikan, sarana prasarana dan sistem pengelolaan manajemen, merupakan faktor yang tidak pembelajaran24.

3. Pembelajaran Akidah Akhlak Dengan model group Investigation

Kedudukan aqidah akhlak dalam kehidupan sangatlah penting dalam sendi kehidupan seorang muslim. Aqidah akhlak merupakan poros atau inti kemanakah tujuan hidup manusia. Apabila aqidah akhlaknya bagus maka sejahtera dan damailah lahir dan batinnya. Namun, sebaliknya jika aqidah akhlaknya buruk tentu akan rusak lahir dan batinnya. Oleh karenanya aqidah dan akhlak merupakan salah satu kunci jatuh bangunnya peradaban suatu

23

Darmadi, Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa ( Yogyakarta: Depublish, 2017), 333-334.

24 Suprihatiningsih, Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Ketrampilan ( Yogyakarta: Depublish, 2016), 6.

bangsa. Aqidah adalah kepercayaan yang bersih dan kebimbangan dan

keraguan dimana hati membenarkannya sehingga timbullah ketenangan jiwa.’

Sedangkan pengertian lain dan aqidah adalah kepercayaan kepada Allah yang Maha Esa. Dimana kepercayaan tersebut mencakup enam kepercayaan atau disebut rukun iman yaitu kepercayaan kepada: Allah, malaikat, rasul utusan Allah, kitab yang diturunkan-Nya, han kiamat, serta Qada’ dan Qadar Allah

Aqidah dan akhlak sangat erat kaitannya. Aqidah yang kuat dan benar tercermin dan akhak terpuji yang ia miliki, dan sebaliknya. Dalam konsepsi Islam, aqidah akhlak tidak hanya sebagi media yang mencakup hubungan manusia dengan Allah swt, tetapi juga mencakup hubungan manusia dengan sesamanya ataupun dengan alam sekitarnya karena sejatinya Islam adalah Rahmatan lii ‘aalainin. Jika hubungan-hubungan tersebut dapat diterapkan secara selaras maka itulah yang dirnaksud implementasi sejati aqidah akhlak dalam kehidupan yang membuat bahagia dunia dan akhirat25.

Pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan model group investigation memungkinkan siswa untuk membangun akhlak dan karakter terpuji siswa seperti bekerja bersama, saling membantu dan memecahkan masalah dengan musyawarah. Hal ini sebagai dengan tujuan kurikulum pendidikan tahun 2013 yaitu mengutamakan pembelajaran karakter.

25

Dokumen terkait