Oleh Edi Santoso, S.Pd. (SD Fransiskus Baturaja)
Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan guru sangat penting untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Kelancaran proses seluruh kegiatan pendidikan terutama di sekolah, sepenuhnya berada dalam tanggung jawab para guru. Guru adalah seorang pemimpin yang harus mengatur, mengawasi, dan mengelola seluruh kegiatan proses pembelajaran di sekolah yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.
Dalam menghadapi tuntutan situasi perkembangan zaman dan pembangunan nasional, sistem pendidikan nasional harus dapat dilaksanakan secara tepat guna dan berhasil guna dalam berbagai aspek dimensi, jenjang, dan tingkat pendidikan. Keadaan seperti itu pada gilirannya akan menuntut para pelaksana khususnya dalam bidang pendidikan di berbagai jenjang untuk mampu menjawab tuntutan tersebut melalui fungsi-fungsinya sebagai guru.
Guru memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam upaya membentuk martabat dan watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa dalam kerangka pembangunan, bahkan sampai akhir hayatnya tidak akan pernah dapat digantikan oleh yang lain, terlebih pada masyarakat Indonesia yang multibudaya, bahkan kehadiran teknologi pun tidak dapat menggantikan tugas-tugas guru yang cukup kompleks dan unik.
Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh seorang guru semata-mata hanya ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses. Akan tetapi perjuangan guru tidak berhenti sampai disitu, guru juga masih perlu meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, maupun kompetensi profesional.
Pendidik (guru) adalah jabatan profesional yang memiliki visi, misi, dan aksi yang khusus sebagai pemeran utama dalam pengembangan manusia sebagai sumber daya.
Di dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 pada pasal 39 ayat 2 menjelaskan bahwa “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”.
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Adapun guru yang profesional itu sendiri adalah guru yang berkualitas, kompeten, berdedikasi serta bermartabat, dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan prestasi belajar serta mampu memengaruhi proses pembelajaran siswa yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar yang baik untuk menyiapkan generasi-generasi yang berkompeten.
Akhir-akhir ini profesi guru cenderung mulai diminati oleh hampir sebagian anak bangsa, walaupun kecenderungan ini lebih didasarkan pada adanya peningkatan kesejahteraan guru. Saat ini kesejahteraan guru mulai diperhatikan oleh pemerintah,
mempunyai kompetensi nilai, kepribadian, serta skill di atas rata-rata masyarakat sekitarnya.
Di sisi lain, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sumber daya manusia terdidik menempatkan pendidikan sebagai komponen dasar guna memenuhi kebutuhan peningkatan kualitas hidupnya. Untuk itu tuntutan terhadap layanan pendidikan yang bermutu semakin menguat. Dengan demikian pendidikan harus diorganisir dalam sebuah sistem supaya investasinya jelas, efektif, dan terkendali.
Layanan pendidikan yang bermutu dalam pendekatan sistem, memosisikan guru sebagai komponen esensial dalam sistem pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Perannya sangat strategis, terutama dalam kegiatan pembelajaran, peran guru sebagai agen perubahan dalam proses pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Guru sebagai pendidik di sekolah adalah profesi yang istimewa. Tidak cukup jika profesi pendidik sekadar dikategorikan sebagai suatu jenis pekerjaan, yang memungkinkan mereka bekerja untuk dibayar dan selesai. Profesi pendidik lebih dari itu. Profesi pendidik memiliki misi, pengabdian, bahkan merupakan sebuah ibadah yang memiliki nilai lebih dibandingkan dengan jabatan/ profesi lainnya.
Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar. Tugas ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian, khususnya sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walau pun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang pendidikan. Namun di balik itu semua, juga tersirat suatu dilema, yaitu saat guru tidak
menerima penghargaan ataupun perlakuan yang sebanding dengan apa yang telah dikorbankannya, sehingga terasa wajar kalau guru disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa”.
Sebagai seorang yang berprofesi guru, kita harus menyikapi hal ini dengan arif dan bijaksana. Oleh sebab itu, seorang guru perlu terus-menerus meningkatkan profesi kinerjanya demi menyelamatkan generasi masa depan bangsa.
Guru sebagai pendidik mempunyai peran yang penting dalam mengembangkan mutu pendidikan sekolah. Hal ini sesuai dengan Tujuan Pendidikan menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didiknya baik secara individu maupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini berarti seorang guru minimal memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian, berdedikasi, menguasai bahan pelajaran, dan menguasai cara-cara mengajar yang baik sebagai dasar kompetensi. Bila guru tidak memiliki kepribadian baik, tidak memiliki dedikasi, tidak menguasai bahan pelajaran, dan cara mengajar yang tepat, maka guru akan gagal dalam menunaikan tugasnya.
Sebelum berbuat lebih banyak dalam pendidikan dan pengajarannya, seorang guru memerlukan keahlian khusus yang
kemampuan, kecakapan, atau keterampilan dalam mengelola kegiatan pendidikan. Dengan demikian kompetensi guru berarti memiliki pengetahuan keguruan, dan memiliki keterampilan, serta kemampuan sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya, untuk memberikan layanan terbaik bagi peserta didik.