B. Cara Kerja Metode Kritik Matan Hadis Ibn H{azm
7. Hadis Yang Bertentangan Dengan Kenyataan Sesungguhnya
127Depag RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT Sinar Baru Algesindo, 2006), h.27.
ص بينّلا ِباَحْصأ نِم ةَّتِس ناك :قورسم نع بيعشلا لاق
ملسو ويلع للها ىل
َْبيُأو تباَث نب ُدْيَزو يِلَعو باّطَلخا نب رَمُعو دوُعْسَم نْبِا :ساَّنلا نوُتْفَ ي
دبع ناك ةثلاث لوقل ملذوَق نوعَدَي مهْنِم ةثلاَث ناكو ىسوُم وُبَأو بْعَك نبا
دْيَز ناكو ّيِلَع لوقل وَلوق عَدي ىسوُم وبأ ناكو رمُع لوقل ولوق عَدَي للها
َدي
نبا لوق عدَأ تْنُك ام" :بدنج لاقو بْعك نب َبيُأ لوقل ولوق ع
ساَّنلا نم ٍدحأ لوقل دوعسم
"
Ibn H{azm mengajukan hadis yang diriwayatkan dari jalur Ja>bir al-Ju’fi dari Masru>q bahwa enam sahabat dari sahabat Nabi Muhammad Saw. Yaitu Ibn Mas’u>d, Umar bin Khat}t}ab, Ali, Zaid bin S|a>bit, Ubay ibn Ka’ab, dan Abu> Mu>sa> al-Asy’asri berfatwa. Sedangkan tiga dari mereka adalah meninggalkan perkataannya karena perkataan tiga lainnya. Abu> Abdillah meninggalkan perkataanya karena perkataan Umar, Abu> Mu>sa> al-Asy’ari meninggalkan perkataannya karena perkataannya Ali, dan Zaid meniggalkan perkataanya karena perkataan Ubay bin Ka’ab.128
Menurut Ibn H{azm, hadis ini tidak sah dijadikan sebagai hujjah karena beberapa alasan, yaitu; pertama, periwayat dua hadis ini adalah Ja>bir al-Ja’fi yang merupakan seorang yang dikenal pendusta, maka hadisnya tidak bisa dijadikan hujjah. Kedua, Kedustaan Ja>bir juga nampak jelas pada hadis yang terakhir, bahwa perbedaan Ibn Mas’u>d terhadap Umar bisa jadi terletak
pada posisi Umar lebih pantas untuk memaksakan kehendaknya, begitu pula dengan Abu> Mu>sa>. Sedangkan perbedaan Zaid bin S|abit dengan Ubay bin Ka’ab berada dalam masalah (bacaan) qira>’at, fara>id} dan sebagainya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan pembahasan pada bab-bab, maka pada bagian akhir dari skripsi ini, penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Mengenai struktur fundamental metode kritik matan Ibn H{azm yang secara praktis digunakan sebagai alat uji untuk meneliti kepalsuan suatu hadis di dalam kitabnya al-Ih}ka>m fi> Us}u>l al-Ah}ka>m, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa Ibn H{azm tetap mengikuti para muh}adis\i>n pendahulunya dengan mengambil standar al-Qur’an, al-Sunnah, dan akal yang sehat. Disamping itu, Ia juga membuat tolok ukur atau alat uji sendiri dalam menilai sebuah matan hadis, di antaranya adalah: Memadukan hadis dengan fakta sejarah, Bahasa (semantik), Maqa>sid al-syar’iyah, Selamat dari perkara mungkar yang mustahil.
2. Mengenai cara kerja metode kritik matan hadis yang diaplikasikan oleh Ibn H{azm adalah bersandar pada kajian rija>l, teori al-jarh wa al-ta’di>l, penilaian terhadap perawi, dan tidak memisahkan antara kritik matan dengan ilmu must}alah} al-h{a>di>s, selain itu, ia juga menggunakan pendekatan bahasa (semantik), sejarah, dan dalil aqli (rasio).
B. Saran
Sekali lagi, bahwa karya skripsi ini sebuah usaha kecil untuk menelusuri jejak-jejak pemikiran ulama salaf yang maha luas. Metode kritik matan hadis yang diterapkan Ibnu Hazm terhadap matan-matan hadis yang secara praktis tersebar di dalam kitab-kitabnya, masih sangat perlu untuk dikaji secara mendalam. Semoga penelitian ini bisa menjadi pemacu bagi para peneliti selanjutnya. Penulis mencoba mencairkan endapan dengan segala kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki sebagai langkah obyektif dalam penelitiannya.
Berbicara mengenai saran-saran, penulis teringat seorang penyair dari Timur, Mohammad Iqbal menukil untuk seorang khalifah:
"Jie se jigar-i-lala me thandak ho who shabnam Daryaan ke dil jis se dahel jaen who toofan"
"seperti embun yang mendinginkan hati bunga luly, dan bagaikan topan yang menggelegakan dalamnya sungai"
Serangkai kata di atas menganalogikan, bahwa sebuah pekerjaan harus senantiasa diimbangi dengan profesionalitas yang memadai, begitu juga penulis mengharapkan kepada pengkaji selanjutnya agar lebih dinamis, produktif dan mempunyai nilai intelektual dengan segala nalar dan interpretasinya sebagai wujud dari pengembangan dan ziarah intelektualitas dalam kajian hadis, terutama dengan mengeksplorasi secara langsung karya-karya dibidang hadis ulama salaf yang mempunyai posisi intelektual di tengah-tengah umat Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Siba’i, Muhammad Mustafa, al-Sunnah wa Makanatuha fi al-Tasyri>’ al-Islami Baeru>t: Da>r al-Qaumiyyah, 1966.
Al-Khatib, Muhammad Ajjaj, al-Sunnah Qabl al-Tadwi>n Beiru>t: Da>r al-Fikr, 1981.
Al-Shalih, Subhi, ‘Ulu>m al-Hadis wa Musthalah}uh, Beiru>t: Da>r al-Ilm li al-Malayin, 1877.
Al-Idlibi, Shalah al-Di>n, Manhaj Naqd al-Matn ‘ind Ulama’ al-Hadis Beiru>t: Da>r Afa>q al-Jadi>dah, 1403 H.
Amin, Kamaruddin, Menguji Kembali Metode Kritik Hadis, Jakarta:Hikmah, 2009.
Al-Jawabi, Muhammad Tahir, Juhu>d Muh}addisi>n fi> Naqd Matn Hadi>s Nabawi> al-Syari>f , Tunis: Muassasah Abd al-Karim ibn Abdullah, t.t.
Ali, Nizar, Memahami Hadis Nabi, Yogyakarta: CESaD YPI Al-Rahmah, 2001.
Abu> Zahrah, Muhammad, Ibn H{azm, H{ayatuhu wa ‘Ashruhu, Arauhu wa Fiquhu, Ttp.: Da>r
al-Fikr al-‘Arabi, t.t.
Abu> Zahrah, Muhammad, Tari>kh al-Madza>hib al-Islamiyyah, Juz II, (Ttp: Da>r Fikr al-`Arabi, tt.
Abu> Muhammad Ali bin Ahmad bin Sa’i>d bin H{azm, al-Muhalla>. Beiru>t: Mansyu>rat Da>r al-Afa>q al-jadi>dah, t.th.
Abu> Muhammad Ali bin Ahmad bin Sa’i>d bin Hazm, al-Ih}ka>m fi> Us}u>l al-Ah}ka>m, Beiru>t: Mansyu>rat Da>r al-Afa>q al-jadi>dah, t.th.
Affandi, Muhammad Tsabit, et. all.,Da>riat al-Ma’arif al-Islamiyyah, Juz I, ttp., tt.
Al-Adlabi, Sholehuddin. Manhaj Naqd al-Matan. Beirut: Da>r al-Afa>q al-Jadi>dah, 1983.
Alwi, Rahman, Metode Ijtihad Mazhab al-Z{ahiri Alternatif Menyongsong Modernitas,
Jakarta: Gaung Persada Press, cetakan 1, 2005.
Asqala>ni>, Ibnu Hajar. Al-Isha>bah fi Tamyi>z ash-Shah}abah, Juz VII. Beiru>t: Da>r al-Kutub al-Ilmiyyah, t.th.
Bahruddin, Muh., Mazhab Rasionalis Literalis: Kajian Atas Pemikiran Ibnu Hazm, dalam AL-‘ADALAH Vol. X, No. 2 (Juli 2011).
Chamid, Nur, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Darimi, Abu> Muhammad bin Bahrami>. Sunan ad-Da>rimi, Juz I. Beiru>t: Da>r al-Fikr, t.th.
Bocklemann, Carel, History of Islamic People, (London: Rotledge & Kegan Paul, 1982.
Ghazali, Muhammad. Studi Kritis atas Hadis Nabi SAW., antara Pemahaman Tekstual dan
Kontekstual. Bandung: Mizan, 1993.
Habsyi>, Muhammad Ba>qir. Fiqih Praktis, Menurut al-Qur’an, As-Sunnah dan Pendapat Para Ulama. Bandung: Mizan, 1999.
H. A. R. Gibb & J. H. Krammer (ed), Shorter Encyclopaedia of Islam, (Luzac & CO, London: 1961.
K. Hitti, Philip, History of The Arabs, (London, Mac Millan Press Ltd., 1974.
Houtsma, et. all (ed), First Encyclopaedia of Islam, (1936), (E. J. Brill’s, Leiden, 1987.
Hasan, Ibrahim Hasan. Tari>kh Isla>m as-Siya>si wa ad-Dini> wa as-Saqa>fi> wa al-Ijtima>’i, Juz I. Qahirah: Maktabah an-Nahdah al-Misriyyah, 1964.
Ibn Mandhur, Abu>Fadhl Jama>luddi>n Muhammad bin Makram. Lisa>n al-‘Arab, Jilid VIII. Beiru>t: Da>r Shadir, t.th.
Isma’il, M. Syuhudi, Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang,1992.
Isma’il, Syuhudi. hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual Tela’ah Ma’ani al-Hadis tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporaal dan Lokal. Jakarta: Bulan Bintang, 1994.
Ismail, M. Syuhudi, Hadis Nabi Yang Tekstual dan Kontekstual. Jakarta: Bulan Bintang,
1994.
J. Dwi Narwoko-Bagong Suyanto (ed), sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, cet-3, Jakarta: Kencana, 2007.
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003.
Khalaf, Abdul Wahhab, Ilmu Ushul Fiqih, Semarang: Dina Utama Semarang, 1994.
Lewis, Bernhard, et. all (ed), The Encyclopaedia of Islam, vol. III. Luzac & CO. London, 1971.
Manheim, Karl, Sosiologi Sistematis, Alih Bahasa Alimandan, Jakarta, Ibna Aksara, 1987. Mughi>rah, Abi> Abdillah Muhammad bin Isma>’i>l bin Ibrahi>m ibn al-Mughi>rah. Sahi>h
Bukha>ri>, Juz I. Beiru>t: Da>r al-Fikr, 1981.
Marfuin, Analisis Pendapat Ibnu Hazm Tentang Talak Bid’i, Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap.
Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
Naisyabury, Imam Abu Husain Muslim bin Hajjaj Ibn Muslim al-Qusyairy. al-Jami’ al-Sahih
Juz II. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
Nawawi, Fuad, Penolakan Ibnu Hazm Terhadap Tarjîh al-Hadîs dalam Kitab al-Ihkâm fî
Ushûl al-Ahkâm, Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
Qardhawi, Yusuf. Bagaimana Memahami Hadis Nabi SAW, terj. Muhammad al-Baqir.
Bandung: Karisma, 1995.
Qazwiny, Abu Abdillah Muhammad bin Yazid. Syarh Sunan Ibn Majah. Beirut: dar al-Fikr,
t.th.
Rahman, Asjmuni Abdur. Pengembangan Pemikiran Terhadap Hadis. Yogyakarta: Lembaga
Pengajian dan Pengalaman Islam ‚LPPI‛,1996.
Rahman, Fazlur DKK.,Wacana Studi Hadis Kontemporer, Yogyakarta: Tiara Wacana
Rif’atin, Hukum Islam Tentang ‘Azl: Studi Komparatif Pandangan Imam al-Ghazali dan Ibnu Hazm, Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
Salih, Subhi. Ulu>m al-Hadis Wa Mustalah}uhu. Beiru>t: Da>r al-‘Um al-Malayin,1997
Siregar, Amri, Ibnu Hazm Metode Z{ahiri Dalam Pembentukan Sumber Hukum Islam,
Jogjakarta: Belukar, 2009.
Syarifuddin, Amir, Garis-Garis besar Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana, 2012.
Surahmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito, 1994.
Suyu>ti>, Jala>luddin. Sunan an-Nasa>’i> bi Syarh Jala>luddi>n al-Sutu>ti>, Juz II. Beiru>t: Da>r al-Fikr, t.th.
Surahmi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,
1992.
Suryadilaga, Muhammad Alfatih, Suryadi, Metodologi Penelitian Hadis, Yogyakarta:
TH-Press, 2009.
Tahhan, Mahmud. Taisir Musthala al-Hadis. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
Depag RI, al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: PT Sinar Baru Algesindo, 2006.
Uwais, Abdul Hakim, Analisa Runtuhnya Daulah-Daulah Islam, Terjemahan Yudian Wahyudi, Solo, Pustaka Mantiq, 1990.
Wartini, Atik, Jaminan Sosial Dalam Pandangan Ibnu Hazm dan Relevansinya Dengan Pengembangan Jaminan Sosial di Indonesia, Hunafa vol. II, No. 2., (Desember 2014).
Wensick, A. J.. Mu’jam Mufahras Li alfadhil Hadis al-Nabawi. Juz V. Leiden: E.J.
Brill,1965
Wensick, A.J.. Miftah Kunu>z al-Sunnah. Mesir: Maktabah al-Misriyyah, 1924
RIWAYAT HIDUP
Nama : Jumeri
Tempat Tanggal Lahir : Boyolali, 16 Maret 1982
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Kendel, Rt./Rw. 03/01, Kendel Kemusu Boyolali.
TELP. : 085867759412
Riwayat Pendidikan :
MI Ma’arif Kendel (1989-1995)
MTs. Ma’arif Kendel (1995-1998)
SMA Insan Mulia Karanggede (2006-2009)
Pon.Pes. al-Huda Kuwaron Grobogan (1999-2006)
Pon.Pes. Ummul Qura’ Klego Boyolali (2006-2009)