• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Hak Dan Kewajiban Antara Perusahaan Pialang Berjangka Dengan Nasabah

1. Hak dan Kewajiban Perusahaan Pialang Berjangka

a. Hak-hak perusahaan pialang :

1) Hak Pialang berjangka melikuidasi posisi nasabah.

Nasabah bertanggung jawab memantau /mengetahui posisi terbukanya (posisi dari transaksi yang sedang berlangsung) secara terus menerus dan kewajibannya. Apabila dalam jangka waktu tertentu dana pada rekening nasabah kurang dari yang dipersyaratkan (jumlah tergantung dari Pialang Berjangka), Pialang Berjangka dapat menutup posisi terbuka Nasabah secara keseluruhan atau sebagian, membatasi transaksi, atau tindakan lain untuk melindungi dirinya dalam pemenuhan margin tersebut dengan terlebih dahulu memberitahu Nasabah dan Pialang Berjangka tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat tindakan tersebut.164

2) Pialang berjangka dapat membatasi posisi.

Pialang berjangka berhak untuk membatasi posisi terbuka165 Kontrak Berjangka nasabahnya tanpa pemberitahuan sebelumnya.166

3) Pemindahan Dana.

Pialang Berjangka dapat setiap saat mengambil/mengalihkan dana dari rekening nasabah sehubungan dengan kegiatan transaksi yang dilakukan nasabah

164

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Nomor : 64/BAPPEBTI/Per/1/2009, Pasal 3.

165 Membatasi Posisi Terbuka maksdunya adalah membatasi jumlah posisi jual atau beli pada transaksi di Bursa Berjangka. Contohnya: seorang nasabah hanya memiliki sisa margin yang cukup untuk membuka 1 posisi di Bursa Berjangka, maka nasabah tersebut tidak bisa membuka 2 posisi karena telah dibatasi oleh Pialang Berjangka.

166 Ibid

seperti pembayaran komisi, keterlambatan dalam memenuhi kewajibannya, tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada nasabah. Transfer yang telah dilakukan harus segera diberitahukan secara tertulis kepada nasabah.167

Sedangkan Kewajiban Perusahaan Pialang yaitu:

1) Pialang Berjangka wajib membuat, memelihara, dan menyimpan semua catatan keuangan secara benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum serta tersedia setiap saat untuk diperiksa, dan catatan transaksi termasuk semua kartu, memo atau rekaman yang berkaitan dengan kegiatan transaksi Kontrak Berjangka, opsi, dan komoditi dipasar fisik.

Hal diatas meliputi semua pesanan yang telah ditransaksikan, kartu transaksi,kartu tanda tangan, buku catatan transaksi,jurnal, buku kas, cek yang dibatalkan, salinan informasi, salinan pernyataan jual beli, Dokumen Perjanjian Pemberian Amanat, Dokumen Pemberitahuan Resiko, dan catatan lainnya yang dibuat berkaitan dengan pelaksanaan transaksi Kontrak Berjangka, Opsi Komoditi di pasar fisik. Untuk transaksi Opsi harus dicatat informasi mengenai waktu transaksi, transaksi Opsi jual atau beli, waktu jatuh tempo, jumlah transaksi, jenis Opsi, harga patokan, premi, komisi, dan biaya lainnya.168

2) Pialang Berjangka menerima amanat wajib segera mencatat dalam kartu amanat, nama pihak yang memberi amanat, nomor rekening dan data amanat.

167 Ibid 

168

Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 92.

Kartu Amanat sebagaimana dimaksud diatas, wajib segera diberi tanda waktu terima amanat dengan menggunakan peralatan atau mesin pencatat waktu.169

3) Pialang Berjangka wajib membuat catatan keuangan yang terpisah untuk setiap Nasabah, meliputi uang masuk dan keluar dan semua transaksi Kontrak Berjangka di Bursa Berjangka dalam negeri maupun di luar negeri yang mencakup waktu, harga, jumlah transaksi, dan jenis komoditi.170

4) Pialang Berjangka wajib menyampaikan konfirmasi tentang posisi keuangan Nasabah, mencakup berbagai biaya yang dikeluarkan untuk transaksi dan jasanya kepada Nasabah setiap hari, selambatnya pukul 12.00 hari berikutnya.171

5) Pialang Berjangka wajib membuat konfirmasi sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali kepada Nasabah tentang posisi terbuka Kontrak Berjangka dan harga yang terjadi, laba atau rugi bersih yang belum nyata, semua Dana Nasabah, dan berbagai biaya yang dibebankan kepada Rekening Nasabah Tersebut.172

6) Pialang Berjangka wajib membuat laporan keuangan termasuk perhitungan modal bersih disesuaikan setiap 3 (tiga) bulan dan setiap tahun sesuai dengan bentuk laporan yang ditetapkan oleh BAPPEBTI.

169

Peraturan pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan perdagangan berjangka komoditi. Pasal 93

170  Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 94 ayat 1 

171

  Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 94 ayat 2 

172

Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 94 ayat 3

Laporan Keuangan triwulan sebagaimana dimaksud diatas, wajib disampaikan kepada BAPPEBTI dan Bursa Berjangka paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah tanggal periode pelaporan berakhir sedangkaan laporan keuangan tahunan, harus ditaati oleh Akuntan Publik dan diserahkan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah berakhirnya tahun laporan.173

7) Pialang Berjangka wajib melaporkan kepada BAPPEBTI keadaan sebagai berikut:

a) Perusahaan Pialang Berjangka akan memulai, menghentikan sementara, membuka kembali, atau memberhentikan secara tetap kegiatannya;

b) Perusahaan Pialang Berjangka yang bersangkutan atau salah satu komisaris, direksi, manajer, atau Wakil Pialang Berjangka sedang dalam proses perkara di pengadilan, dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana dibidang ekonomi atau keuangan atau dinyatakan pailit oleh pengadilan, atau melakukan pelanggaran di bidang perbankan atau sedang dalam proses penyelesaian hutangnya dengan pihak ketiga;

c) Terdapat pengurus perusahaan Pialang Berjangka yang melakukan kegiatan diluar kewenangannya;

d) Terdapat pengurusan perusahaan atau pegawai Pialang Berjangka yang dianggap tidak layak lagi melakukan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi, karena yang bersangkutan bersikap tidak jujur atau tidak adil;

e) Terdapat pengurus Pialang Berjangka yang melanggar peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi;

173

Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 95

f) Terdapat perubahan kepemilikan saham perusahaan Pialang Berjangka yang melebihi 10% (sepuluh perseratus ) dari jumlah saham yang disetor;

g) Tidak memenuhi batas modal bersih disesuaikan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi; atau

h) Volume transaksi perusahaan Pialang Berjangka untuk Nasabah telah mencapai jumlah wajib lapor posisi terbuka Kontrak Berjangka sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundangan-undangan di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Apabila Pialang Berjangka mengetahui terjadinya keadaan sebagaimana dimaksud :

a) huruf a,b,c,d dan huruf e dilaporkan kepada BAPPEBTI selambat-lambatnya 5 (lima) hari sejak diketahui atau dari tanggal permasalahan itu terjadi;

b) huruf f dilaporkan kepada BAPPEBTI paling lambat 15 (lima belas) hari ; dan c) huruf g dan huruf h dilaporkan segera kepada BAPPEBTI.174

8) Pialang Berjangka wajib mempertahankan modal bersih disesuaikan

Dokumen terkait