• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI

D. Zakat

4. Hak Zakat



 



Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Yang berhak menerima zakat Ialah:

a. Fakir: Orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi kehidupannya.

b. Miskin: Orang yang tidak cukup kehidupannya dan dalam keadaan kekurangan.

c. Amil atau Pengurus zakat: Orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.

d. Muallaf : Orang kafir yang baru masuk islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. Maka mereka membutuhkan bantuan untuk menyesuainkan diri dengan keadaan barunya.

e. Hamba sahaya atau Memerdekakan budak : Mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.

f. Gharimin atau Orang berhutang : Orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.

1) Perang yaitu mereka yang berjuang untuk pertahanan Islam dan kaum muslimin.

2) Dakwah yaitu orang yang berdakwah menyebarkan ajaran umat islam dan syariatnya agar umat islam sadar akan pentingnya agama yang dianut serta mendirikan masjid, mushala, sekolah, rumah sakit dan lain-lain.

h. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

Yang tidak behak menerima zakat :

a. Orang kaya dan masih memiliki tenaga

b. Hamba sahaya yang masih mendapatkan nafkah atau tanggungan dari tuannya

c. Orang yang dalam tanggungan dari orang yang berzakat misalnya anak istri

31

LEUWILIANG BOGOR.

A. Profil BPRS Amanah Ummah

Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Amanah Ummah atau disingkat dengan BPRS Amanah Ummah adalah salah satu Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah yang tumbuh di indonesia khususnya wilayah Bogor Barat yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah Islam yang bertujuan diantaranya menumbuhkan ekonomi masyarakat atas dasar syari’ah Islam sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang nomor 10 tahun 1998.

Bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, maka kehadiran Bank Syari’ah di Indonesia yang diyakini prinsip-prinsip dan operasionalnya sesuai dengan syari’ah Islamiyah adalah suatu kebutuhan sekaligus suatu keharusan. Hal ini didasarkan pada suatu keyakinan ummat yang kuat bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang tidak hanya mengatur masalah aqidah dan akhlaq juga mengatur ibadah dan muamalah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kehidupan social ekonomi. Akan tetapi dilihat dari realitas kehidupan masyarakatnya yang serba

tertinggal, baik dilihat dari sisi ekonomi maupun yang lainnya tidak mencerminkan nilai-nilai syari’ah.1

Keadaan ini menimbulkan keprihatinan seorang ulama dan cendekiawan muslim Bogor, yaitu Bapak KH. Soleh Iskandar ( Alm ), yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren ( BKSPP ) Jawa Barat, beliau mulai merintis pembentukan sebuah lembaga keuangan yang mampu menyentuh sekaligus menolong masyarakat muslim yang hidup dibawah garis kemiskinan. Dalam berbagai kesempatan beliau melontarkan gagasannya dihadapan sejumlah ulama dan cendekiawan muslim dan ternyata mendapatkan tanggapan dan dukungan yang positif. Selanjutnya pada awal Januari 1991 secara resmi beliau mengundang sejumlah ulama, cendekiawan dan pengusaha muslim untuk membicarakan pendirian lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar Syari’ah Islam.

Dari pertemuan itu tercapai kesepakatan bahwa sudah saatnya dibentuk lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar Syari’ah Islam yang nantinya dapat membantu masyarakat muslim khususnya pengusaha muslim yang berekonomi lemah. Mengingat pada saat itu belum ada peraturan resmi tentang lembaga keuangan Islam, maka dibentuk Lembaga Swadaya Masyarakat yang berupa gerakan simpan pinjam yang diberi nama Koperasi Ikhwanul Muslimin. Bersamaan dengan hasil evaluasi tersebut, pada pertengahan Januari 1991, pemrakarsa mendapatkan

1

Hasil Waw ancara Dengan Ibu Dian M uslihah, (St af Um um Personalia). Bogor, 23 Juli 2014.

informasi bahwa di Indonesia khususnya di Jawa Barat telah lahir BPR yang beroperasi berdasarkan syari’ah.2

Pada awal Februari 1991 dibentuk tim untuk menyusun proposal pendirian Bank Syari’ah, pada bulan Juli 1991 proposal diajukan ke Departemen Keuangan Republik Indonesia. Alhamdulillah pada tanggal 16 Desember 1991 terbit izin prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia dan pada tanggal 18 Mei 1992 bertepatan dengan tanggal 02 Muharram 1413 H terbit izin operasional usaha Bank. Akhirnya pada tanggal 11 Juli 1992 diadakan soft opening sekaligus mulai melakukan operasionalnya. Sedangkan peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1992 oleh Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Bogor. yang saat itu dijabat oleh Bapak Eddi Yoso Martadipura. Dengan demikian BPRS Amanah Ummah lahir dan beroperasi dengan semangat (ghirah) keagamaan dan keinginan yang kuat untuk memperbaiki kehidupan ekonomi ummat Islam.

B. Visi Misi dan Tujuan

Setiap organisasi, pastinya memiliki tujuan yang ingin di capai, tidak terkecuali juga organisasi bisnis. Seluruh perusahaan yang bergerak di bidang apapun pasti memiliki tujuan yang akan mereka usahakan mencapainya dengan berbagai cara. Berikut adalah visi misi BPRS Amanah Ummah.

2

Visi

1. Menjadi BPRS pilihan ummat

2. Menjadi BPRS yang Amanah dan profesional

Visi ini bukanlah sekedar pelengkap dan pemanis profile company dari BPRS Amanah Ummah, karena untuk menggapai visi ini, BPRS Amanah Ummah berupaya semaksimal mungkin ingin melaksanakan misinya itu :

Misi

Membangun kualitas kehidupan ummat melalui perbankan syariah.

Misi ini di tetapkan karena BPRS Amanah Ummah meyakini bahwa kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup ummat pastinya memerlukan faktor pendukung yang salah satunya adalah peran aktif lembaga keuangan syariah.3

Peran aktif ini pun harus tetap dalam koridor aturan yang telah ditetapkan Allah SWT, sehingga BPRS Amanah Ummah dalam mencapai tujuan dan melaksanakan misinya memegang suatu prinsip yang dituangkan dalam moto perusahaan BPRS Amanah Ummah, yaitu :

“Meraih laba - Menepis Riba - Mengundang Berkah”

3

Dan untuk menunjang serta memperteguh prinsip kerja tersebut, maka BPRS Amanah Ummah menanamkan budaya dan ciri khas kinerja seluruh sumber daya insaniya yang dituangkan dalam budaya perusahaan BPRS Amanah Ummah, yaitu :

“ Pelayanan cepat – Amanah dan Profesional “

Kesuksesan suatu organisasi bisa terwujud dengan adanya kerja sama yang baik dari setiap anggota yang memiliki persamaan tujuan, maka untuk mencapainya, BPRS Amanah Ummah melakukan organizing dalam kebutuhan manajemen.

C. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PT. BPRS AMANAH UMMAH TAHUN 2014

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BPRS Amanah Ummah RAPAT UM UM

DEW AN PENGAWAS DEW AN KOM ISARIS

KABID DIREKSI KANTOR KABID OPERASIONAL DAN UM UM INTERNAL ADM INISTR ASI INVENTARIS DAN PERSONALIA STAF DIREKSI

KANTOR PEM BUKU KABAG

TELLER SIM DEPOSITO CUSTOM ER FUNDING OFFICER LEGAL OFFICER KABAG GADAI EM AS SUPERVISOR SEKERTARIS ADM P STAF GADAI EM AS REM EDIAL SATPAM SOPIR ACCOUNT OFFICER OFFICE BOY

Susunan Pengurus BPRS Amanah Ummah :

1. KH. Sholeh Iskandar Alm (Dewan Pengawas Syariah)

2. Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, M.S ( Ketua )

3. KH. Khodamul Quddus ( Anggota )

Dewan Komisaris

1. Drs. H. Djufri Djamaluddin, M.Pd. ( Komisaris Utama )

2. H. Didi Hilman, SH, M.Ag. ( Komisaris )

Dewan Direksi

1. H. Taufiq Rahman, S.HI ( Direktur Utama )

2. Drs. M. Abduh Khalid.M, M.Si ( Direktur )

Kantor Pusat

Jl. Raya Leuwiliang No.1 Leuwiliang Bogor Telp. 0251 8647279 Fax. 0251 8648579

Cabang Bogor

Ruko Sentra Air Mancur No.2A Jl. RE Martadinata Air Mancur Bogor Telp 0251 8358826 Fax 0251 8325069

Kantor Kas UIKA

Jl. Raya KH.Sholeh Iskandar Kampus UIKA Bogor Telp 0251 8385545

D. Prodak BPRS Amanah Ummah

Produk – produk Bank syariah muncul karena didasari oleh operasionalisasi fungsi bank syariah (barabara, 2000) dalam menjalankan operasinya bank syariah memiliki 4 fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai penerima amanah untuk melakukan infestasi dana-dana yang di percayakan oleh pemegang rekening infestasi

2. Sebagai pengelola infestasi atas dana yang dimiliki pemilik dana dengan arahan infestasi yang kehendaki pemilik dana

3. Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan hukum islam

4. Sebagai pengelola fungsi sosial.4

Dari keempat fungsi operasional tersebut kemudian BPRS Amanah Ummah menurunkannya lagi menjadi produk-produk Bank syariah berupa pendanaan, yang merupakan fungsi operasi bank sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi dana titipan nasabah. Produk pendanaan itu adalah sebagai berikut :

4

1. Tabungan Wadiah Ummah

Tabungan Wadiah Ummah adalah simpanan pihak ketiga pada bank, yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat dan cara-cara tertentu. Produk tabungan yang ada di BPRS Amanah Ummah adalah tabungan Wadiah dengan akad Wadiah yadhomanah, berupa titipan nasabah kepada bank. Bank diberi wewenang untuk mengelola uang dari nasabah tersebut, bila bank mendapatkan keuntungan maka nasasbah akan mendapat athoya atau bonus dari keuntungan yang langsung di bukukan pada rekening tabungan penabung setiap bulan. Adapun besarnya bonus dibagi berdasarkan keuntungan yang didapat dan merupakan kebijakan bank.

Tabungan yang diperuntukan bagi masyarakat umum berbentuk tabungan biasa dengan setoran awal minimal Rp. 10.000 dan sedangkan untuk tabungan perusahaan setoran awal minimal Rp.100.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 50.000 tabungan ini dapat diambil kapan saja pada setiap jam kerja.

2. Tabungan Mudharabah

Tabungan Mudharabah, Tabungan Hajji dan Umroh (TAHAROH). Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang berfungsi untuk investasi dana bagi masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji dan umroh. Setoran awal tabungan haji dan umroh minimal Rp. 100.000 dan setoran selanjutnya minimal sebesar Rp. 50.000,

tabungan ini dapat diambil pada saat nasabah hendak membayar biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) atau sesuai kesepakatan antara bank dengan nasabh. Nasabh akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan dengan bank.

3. Deposito Mudharabah

Deposito Mudarabah adalah simpanan investasi tidak terikat pihak ke tiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarakn perjanian antara nasabah pemilik dana (sahibul maal) dengan bank (mudharib), jangka waktu tersebut adalah satu, tiga, enam dan dua belas bulan, dengan bagi hasil sesua dengan nisbah yang telah di sepakati.

4. Tabungan pelajar

Tabungan pelajar adalah tabungan yang di peruntukan bagi pelajar dan santri dengan setoran awal minimal 10.000 dan setoran selanjutnya minimal 5.000, pengambilan dan penyetoran tabungan dapat di lakukan kapan saja.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pengelola dana investasi dari nasabah penabung, maka bank melakukan kegiatan pembiayaan dalam perbankan syariah dibagi menjadi 3 ( menurut Al Harran 1999) yaitu :

a. Return Bearing Financing, yaitu bentuk pembiayaan yang secara komersial menguntungkan, ketika pemilik modal mau menanggung resiko kerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan. Produk pembiayaan bank syariah, khususnya pada bentuk ini ditunjukan untuk menyalurkan investasi dan simpanan masyarakat ke sektor ril dengan tujuan produktif.5 Maka BPRS Amanah Ummah mengeluarka produk sebagai berikut :

1) Mudharabah

Mudharabah (MDA) adalah akad kerjasama antara bank sebagai pemilik dana (sahibul maal) dengan nasabah sebagai pelaksana usaha (mudharib) dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana atau modal.

2) Ijarah

Ijarah adalah akad sewa menyewa atas manfaat suatu barang atau jasa antara pemilik objek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan berupa sewa atau upah bagi pemilik objek sewa.

3) Ijarah multijasa

5

Adalah akad pembiayaan dimana bank memberikan pembiayaankepada nasabah dalam rangka memperoleh manfaat suatu jasa. Dalam pembiayaan ijarah multijasa tersebut bankl dapat memperoleh ujrah atau fee. Pembiayaan ijarah multijasa di peruntukan untuk pembiayaan pendidikan dan kesehatan.

4) Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama antara bank dengan nasabah untuk usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan di bagi berdasarkan nisbah yang di sepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak sebesar partisipasi modal yang seratkan dalam usaha.

5) Rahn

Rahn atau gadai emas syariah adalah akad penyerahan barang dari nasabah kepada bank sebagai jaminan untuk mendapatkan utang. Produk ini di luncurkan pada tahun 2007 dan telah mencapai komposisi 5,10 % dari total pembiayaan.

42 BAB IV

ANALISIS STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT BPRS AMANAH UMMAH LEUWILIANG BOGOR

Strategi Penghimpunan Dana Zakat oleh BPRS Amanah Ummah

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi merupakan sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.Strategi ini berfokus terhadap penghimpunan dana zakat di BPRS Amanah Ummah. Secara teknis amanah ummah memiliki cara-cara tersendiri dalam menghimpun dananya. Ada beberapa cara dalam mengumpulkan dana zakatnya seperti : zakat perusahaan, zakat keuntungan, zakat pengurus atau karyawan dan zakat nasabah.

Strategi yang di pakai BPRS Amanah Umamah : A.Formulasi Strategi

Dalam penyusunannya BPRS Amanah Ummah membuat strategi khusus dalam pengumpulan dana.

1. Strategi Zakat Perusahaan

Di tiap tahunnya BPRS Amanah Ummah juga mengeluarkan zakatnya. Itu sudah merupakan suatu kewajiban perusahaan agar anggaran dana itu stabil dan juga melihat dari segi syariat islamnya. Karena perusahaan mempunyai keuntungan yang wajib di zakatkan.

2. Strategi Zakat Keuntungan

Banyak cara dalam pengumpulan zakat yang salah satunya kita ambil dari para nasabah itu sendiri. Perusahaan tidak langsung memotong keuntungan yang ada. Dengan akad kita melakukan pengambilan zakat tabungan. Ada 2 point dari pengambilan keuntungan :

a. Deposito

Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu dimana uang didalamnya tidak boleh di tarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6 atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena pinalti.

Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat di ambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.

b. Tabungan

Menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.1

3. Strategi Zakat Pengurus Karyawan

Semua pengurus atau karyawan yang ada di Bank Amanah Ummah ini wajib mengeluarkan zakatnya disini. Itu sudah ada dalam peraturan pihak pengelola bank. Karena Amanah Ummah ini lembaga yang berbasis syariah islam. Semua keuangan yang berbentuk apapun menggunakan hukum islam dan hukum negara.

4. Strategi Zakat Nasabah Pembiayaan

Zakat nasabah pembiayaan ini adalah zakat yang dimintakan sesuai dengan penghasilan. Pihak bank hanya memberi patokan kepada pihak nasabah. Adapun membayarnya itu tergantung nasabah yang memberikan. Bila nasabah merasa tidak sesuai dengan penawaran atau patokan penghasilan dari pihak bank itu tidak akan dikenakan sangsi apapun karena itu hak nasabah yang memberikan.2

B. Implementasi Strategi

1. Zakat Perusahaan

Dilihat dari tahun 2012 samai dengan tahun 2014 penghimpunan dana yang telah diperoleh oleh amanah ummah zakat perusahaan mengalami kenaikan. Di mulai tahun 2012 yang pengumpulannya

1

Wikipedia Buku Tabungan Postspaarbank Tahun 1939

2

Hasil Wawancara Dengan Ibu Dian Muslihah, (Staf Umum Personalia). Bogor, 10 Agustus 2014

sebanyak Rp. 218.750.000 dan mengalami kenaikan ditiap tahunnya. Bisa kita lihat di tahun 2013 yang mencapai Rp. 270.000.000 dan tahun 2014 mencapai Rp. 307.500.000, perubahan yang terjadi kira-kira hingga mencapai 13.89 %. Hal ini membuktikan bahwa potensi zakat di BPRS Amanah leuwiliang sangat baik dan butuh pengelolaan secara khusus agar zakat yang dikeluarkan oleh perusahaan bisa dikelola dengan baik.

Berikut adalah tabel zakat perusahaan:

2. Zakat Keuntungan

Didalam suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti halnya lembaga Bank pasti mengalami keuntungan yang didapat oleh perusahaan. Di tiap tahunnya BPRS Amanah Ummah mengalami keuntungan yang cukup pesat. Dari data yang ada BPRS Amanah Ummah mengalami kenaikan dari zakat keuntungan, dimulai dari tahun 2012 yang

0 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000 300,000,000 350,000,000 2012 2013 2014

mencapai Rp. 32.919.286, tahun 2013 mencapai Rp. 40.450.566 dan tahun 2014 mencapai Rp. 42.376.019.

Dilihat dari nasabah yang semakin banyak dari tiap tahunnya maka BPRS Amanah Ummah mengalami keuntungan sebagai berikut :

Tabel zakat keuntungan BPRS Amanah Ummah :

3. Zakat Pengurus Karyawan

Di lembaga BPRS Amanah Ummah ini karyawan diwajibkan mengeluarkan zakat terhadap perusahaan. Karena amanah ummah ini adalah lembaga yang didasarkan oleh syariat islam. Maka dengan itu karyawan diminta mengeluarkan zakatnya sesuai dengan penghasilan mereka dan dipotong sesuai perhitungan yang ada.

Zakat pengeurus karyawan sempat mengalami penurunan pengahsilan dari tahun 2012 sampai 2013. Tapi hal itu tidak terjadi di

0 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 40,000,000 45,000,000 2012 2013 2014

tahun 2014 yang mengalami kenaikan. Di tahun 2012 BPRS Amanah Ummah mendapatkan penghasilan dari zakat pengurus karyawan sebesar Rp. 264.712.500, di tahun 2013 sebanyak Rp. 123.840.927 dan di tahun 2014 mencapai Rp. 170.537.384.

Tabel Zakat Pengurus Karyawan

4. Zakat Pembiayaan Nasabah

Banyak hal yang didapat dari BPRS Amanah Ummah termasuk zakat pembiayaan yang didapat dari zakat nasabah yang ada di amanah ummah. Zakat ini diminta dari semua nasabah sesuai akad dan perjanjian antara pihak Bank dan pihak nasabah.

Zakat pembiayaan ini hampir sama dengan zakat pengurus karyawan jika dilihat dari naik turunnya pemasukan dari tahun 2012

sampai 2014. Dari tahun 2012 BPRS

0 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000 300,000,000 2012 2013 2014

AmanahUmmahberhasilmengumpulkandananyasebesarRp. 195..100.035, tahun 2013 Rp. 182.694.538 dantahun 2014 sebesarRp. 194.441.775.

Tabel Zakat PembiayaanNasabah :

C. EvaluasiStrategi

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.

Proses manajemen strategis amanah ummah menghasilkan keputusan yang dapat mempunyai konsekwensi yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat menimbulkan kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya.Oleh karena itu

0 1 2 3 4 5 6 7 2012 2013 2013

banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat penting untuk kehidupan organisasi. Evaluasi yang tepat waktu dapat memperingatkan manajemen akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum menjadi kritis.

BPRS Amanah Ummah termasuk lembaga yang mempunyai strategi untuk mengevaluasi kinerja para karyawan dalam memenej suatu proses kerja dan tepat saat mengambil sebuah keputusan. Dari evaluasi ini terdapat kelemahan dan kelebihan tersendiri. Dapat kita lihat didalam penghimpunan zakat di BPRS Amanah Ummah.

50

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

BPRS Amanah Ummah memiliki tiga strategi dalam penghimpunan dana zakatnya, diantaranya adalah formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Secara teknis strategi ini memiliki cara tersendiri dalam penghimpunannya karena cara ini sangat memiliki peranan yang penting. Strategi juga sangat terkait dalam menentukan bagaimana suatu organisasi menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan sekeliling, terutama pada pesaingnya. Strategi juga akan berfungsi untuk mengarahkan tingkah laku organisasi dalam lingkungannya, pemilihan strategi tentu mencerminkan bagaimana rencana memadukan kekuatan, kelemahan organisasi, kesempatan dan hambatan yang terdapat dalam lingkungannya.

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran dalam upaya peningkatan penghimpunan dan penyaluran dana zakat pada BPRS Amanah Ummah, yaitu :

1. Menambah jumlah pengurus agar pekerjaannya lebih maksimal dan tidak ada yang berperan ganda

2. Meningkatkan sosialisasi dengan masyarakat dalam penghimpunan dana dan menjelaskan betapa pentingnya berzakat.

3. Meningkatkan kerjasama dengan instansi atau lembaga agar bisa menambah jumlah muzaki.

4. Meningkatkan kualitas penyaluran atau pendistribusian dan pendayagunaan zakat agar lebih bermanfaat.

April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Jakarta: TERAS, 2009)

Ari Kunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis ( Jakarta : Rineka Cipta, 2005)

David Faulkner dan Gerry Johnson, Seri Strategi Manajement, Ter. Dari Strategic Manajement The Challenge Of Strategic Management, oleh Elex Media (Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 1992)

Eri Sudewo, Manajemen Zakat : Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar, (Jakarta : IMZ, 2004)

Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, Ter. Dari Strategic Manajement

(Jakarta: Prenhalindo, 2002)

Hasan Alwi, dkk., Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (jakarta: Balai Pustaka, 2005) Hasil Wawancara Dengan Ibu Dian Muslihah, (Staf Umum Personalia). Bogor, 23

Juli 2014

Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Manajement: Bact To Basic Approach (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003)

Lexy Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002)

Lidwa Pusaka i-software, Kitab 9 Imam Hadits, Hadits No 1308

Manajemen Pengelolaan Zakat, Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI 2009

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, ( Gema Insani Press, 2001)

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Praktek, (Jakarta : Gema Insani Press, 2001)

Nurul Isnaini Lutfiana, ( Malang, 2009)

Stainer, George dan John Miller, ManajemenStrategi, Jakarta :Erlangga, 2008) Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskriptif dan

Ilustrasi,(Yogyakarta: Ekonesia, 2003)

Sudirman, Zakat Dalam Puasaran Arus Modernitas, (Malang: UIN Malang Press, 2007)

Dokumen terkait