BAB I PENDAHULUAN
B. Hakekat Belajar-Mengajar Matematika
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik.13
12 Ibid.,
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan.
Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik. Guru yang
mengajar dan anak didiklah yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi
ini lahirlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya.
Disana semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.14
Menurut Aswan ada beberapa komponen-komponen dalam belajar
mengajar, yaitu:
1. Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu
kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal
itu adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan kearah
mana kegiatan itu akan dibawa. Tujuan adalah komponen yang dapat
mempengaruhi komponen pengajaran yang laiannya. Semua komponen harus
bersesuaian dan digunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien
mungkin. Bila salah satu komponen itu tidak sesuai dengan tujuan, maka
pelaksanaaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Bahan pelajaran
Bahan adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Tanpa bahan pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan
13
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.1
14
berjalan. Karena itu, guru yang mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan
pelajaran yang akan disampaikan kepada anak didik.
3. Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan dalam pendidikan.
Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses
belajar mengajar. Dalam kegiatan ini pastinya melibatkan sumua komponen
pengajaran, kegiatan pengajaran akan menentukan sejauh mana tujuan yang
telah ditetapkan ditetapkan dapat dicapai.
4. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapaitujuan yang
telah ditetapkan. Dalam dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan
oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang dicapai
setelah pengajaran berakhir.
5. Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran. Adapun fungsi alat disini sebagai perlengkapan, dan
pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan.
6. Sumber pelajaran
Sumber pelajaran adalahsesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat
dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Sumber
belajar sesungguhnya banyak sekali terdapat dimana-mana: disekolah, di
halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya.
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau proses untuk
menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala yang
sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.15 Komponen–
komponen sistem lingkungan itu saling memengaruhi secara bervariasi
sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil yang unik dan kompleks.
Masing-masing profil sistem lingkungan belajar diperuntukkan tujuan-tujuan
belajar yang berbeda. Dengan kata lain, untuk mencapai tujuan belajar tertentu
harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu pula. Tujuan belajar
untuk pengembangan nilai afektif memerlukan penciptaan sistem lingkungan
yang berbeda dengan sistem yang dibutuhkan untuk tujuan belajar
pengembangan gerak dan lain sebagainya.16
Sedangkan menurut Ahmadi, berbagai usaha dilakukan untuk menganalisis
belajar mengajar ke dalam unsur-unsur komponennya. Komponen-komponen
tersebut meliputi:17
1. Merencanakan yaitu mempelajari masa mendatang dan menyusun rencana
kerja.
2. Mengorganisasikan, yakni membuat organisasi usaha, manajer, tenaga kerja,
dan bahan.
3. Mengkoordinasikan, yaitu menyatukan dan mengkorelasikan semua kegiatan.
4. Mengawasi dan memeriksa agar segala sesuatu dikerjakan sesuai dengan
peraturan yang digariskan dan instruksi-instruksi yang diberikan.
15
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar..., hal. 39-50
16
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 26
17
Salah satu faktor yang mendukung kondisi belajar di dalam suatu kelas
adalah job description proses belajar mengajar yang berisi serangkaian pengertian
peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok siswa. Sehubungan
dengan hal ini, job description guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
adalah:18
a. Perencanaan instruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-
kegiatan belajar.
b. Organisasi belajar yang merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitas atau
lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan
terciptanya proses belajar mengajar.
c. Menggerakkan anak didik yang merupakan usaha memancing,
membangkitkan, dan mengarahkan motivasi belajar siswa.
d. Supervisi dan pengawasan yakni usaha mengawasi, menunjang, membantu,
menugaskan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
perencanaan instruksional yang didesain sebelumnya.
e. Penelitian yang lebih bersifat assesment yang mengandung pengertian yang
dibandingkan dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan.
Dalam mengajar matematika semua guru berusaha keras untuk
menyempurnakan ketrampilan dalam mengajar guna membekali siswa dengan
matematika yang sesuai dengan matematika kontemporer. Ketrampilan dalam
mengajar sangat penting khususnya bila seorang guru berusaha memotivasi
18
murid-murid, terutama dalam menghadapi murid-murid yang malas yang banyak
dijumpai setiap hari.
Guru yang cermat selalu mencari ide-ide dan teknik baru untuk diterapkan
di dalam kelas. Adapun beberapa cara tambahan yang dapat diterapkan guru
dalam mengajar adalah sebagai berikut:19
1. Memulai pelajaran dengan cara yang menarik
2. Memulai dengan pertanyaan yang menantang
3. Memberikan tantangan kepada siswa
4. Menggunakan topik-topik sejarah bila perlu, kemudian dihubungkan dengan
materi yang saat itu sedang dibahas.
Di dalam pelaksanaanya kegiatan belajar-mengajar di sekolah tidak bisa
lepas dengan kurikulum. Agar kurikulum matematika itu dapat dilaksanakan di
depan kelas maka faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:20
1. Kesatuan yang utuh.
Kurikulum matematika harus disusun menurut kesatuan yang utuh dalam artian
komponen-komponen yang terdapat di dalam kurikulum harus saling berkaitan.
2. Perumusan tujuan.
Suatu program perlu tujuan. Tujuan itu harus dirumuskan dengan jelas hingga
tidak terjadi salah tafsir bagi pelaksana program.
19
Max A. Sobel, Mengajar Matematika..., hal 13
20
3. Pemilihan dan pengorganisasian bahan-bahan.
Pemilihan dan pengorganisasian bahan-bahan harus relevan dengan tujuan dan
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Oleh karena itu dalam
mengorganisasi bahan-bahan harus diperhatikan:
a. Perkembangan intelektual anak didik
b. Pengalaman belajar siswa yang telah lampau
c. Hakekat matematika
4. Strategi penyampaian
Bahan ajar yang telah terorganisir itu perlu disampaikan kepada anak didik.
Untuk itu diperlukan metode dan strategi penyampaian agar anak didik mampu
menerima dan memahami materi-materi dalam bahan ajar tersebut.
5. Keberhasilan
Suatu program yang sedang berjalan perlu mendapatkan penilaian, apakah
program tersebut berhasilatau tidak berhasil. Dengan mengetahui berhasil atau
tidaknya suatu program, informasi tersebut dapat digunakan sebagai umpan
balik untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan program yang sudah ada.
Dengan demikian penilaian dan program berjalan beriringan dan proses