BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hakikat Belajar
Menurut Bell – Greder dalam Udin S. Winataputra (2007: 1.5) belajar adalah aktivitas manusia untuk memperoleh beragam kompetensi, ketrampilan dan sikap melalui tahapan belajar seumur hidup dari bayi hingga tua.
Belajar diartikan sebagai suatu tahapan yang diusahakan oleh individu yang bertujuan memperbarui perilaku manusia yang diperoleh melalui pengalaman pribadi ketika berinteraksi di lingkungan. (Slameto,2013: 2). Belajar yaitu proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan (Anitah, 2014 : 1.3). Menurut Slameto belajar diartikan sebagai suatu tahapan yang diusahakan oleh individu yang bertujuan memperbarui perilaku manusia yang diperoleh melalui pengalaman pribadi ketika berinteraksi di lingkungan.
Dari pendapat tersebut maka pengertian belajar yaitu proses perubahan tingkah laku yang relatif permanen pada seseorang yang bersifat kompleks melalui interaksi dengan lingkungan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan serta membentuk kepribadian
Slameto (2013: 54) menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, dan digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal ada tiga yaitu faktor jasmaniah, psikologis dan
kelelahan. Faktor jasmaniah terdapat dua yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis terdiri dari intelegensi, perhatian, minat , bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga pengertian orang tua latar belakang keluarga), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Jadi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Dalam penelitian ini memfokuskan pada faktor internal yaitu kemampuan bersosialisasi dalam interaksi sosial dan psikologis dalam kesadaran akan konsep diri.
2.1.1.2 Ciri – Ciri Belajar
Ciri – ciri belajar menurut Winataputra (2007: 1.9), yaitu :
1. Adanya perubahan perilaku pada diri seseorang melalui belajar. Perubahan tersebut meliputi perubahan kognitif, psikomotor dan afektif. 2. Perubahan perilaku diharuskan terjadi melalui hasil pengalaman seseorang. Interaksi seseorang dengan lingkungan dapat menyebabkan perubahan perilaku. Selain itu perubahan perilaku tidak dipengaruhi oleh kematangan diri seseorang.
3. Perubahan perilaku bersifat relatif menetap, artinya akibat belajar yang menghasilkan perubahan perilaku dapat bersifat cukup permanen.
Menurut Djamarah (2011 : 15-16) ciri – ciri belajar dapat diketahui sebagai berikut :
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan padanya.
2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus- menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yyang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar yang dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Berati tingkah laku yang terjadi setelah belajar bersifat menetap.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Berarti perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan tingkah laku ini benar- benar disadari.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
2.1.1.3 Pembelajaran
Menurut pendapat Gagne, dkk (1992) dalam Udin S. Winataputra (2007: 1.19) bahwa pembelajaran adalah rangkaian aktivitas untuk memungkinkan proses belajar pada siswa.
Istilah pembelajaran mengacu pada proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan guru yang saling berinteraksi dan yang dapat dilakukan tidak hanya di kelas. Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran dapat terjadi dimana saja, kapan saja tanpa dibatasi ruang dan waktu (Winataputra, 2007 : 1.19 ).
Oemar Hamalik (2015: 57) mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun melalui unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran Sedangkan menurut Anitah (2014: 1.18) bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Simpulan dari teori di atas adalah bahwa pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dan guru yang terprogram secara sistematis dengan menggunakan sumber belajar tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
2.1.1.4 Hasil Belajar
Purwanto (2016 :44-45) mengungkapkan bahwa hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil dapat diartikan perolehan yang disebabkan kegiatan pemasukan sedangkan belajar adalah kegiatan yang mengupayakan terjadinya perubahan perilaku seseorang yang telah belajar. Hasil belajar sering digunakan untuk mengukur bahan yang telah diajarkan. Untuk mengaktualsasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan
memenuhi syarat. Pengukuran dimungkinkan karena merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang termasuk pendidikan.
Anitah (2014 : 2.19) mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara menyeluruh bukan hanya pada satu aspek saja tetapi terpadu secara utuh. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari.
Aspek perilaku keseluruhan dari tujuan pembelajaran menurut Benjamin Bloom (1956) dalam Anitah (2014 : 2.19) menjelaskan bahwa yang dapat menunjukkan gambaran hasil belajar, mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik,. Sedangkan Romizoswki (1982) dalam dalam Anitah (2014 : 2.19) menyebutkan bahwa dalam skema kemampuan yang dapat menunjukkan hasil belajar yaitu 1) keterampilan kognitif berkaitan dengan kemampuan membuat keputusan memecahkan masalah dan berpikir logis; 2) keterampilan psikomotor berkaitan dengan kemampuan tindakan fisik dan kegiatan perseptual; 3) keterampilan reaktif berkaitan dengan sikap, kebijaksanaan; perasaan dan pengendalian diri; 4) keterampilan interaktif berkaitan dengan kemampuan sosial dan kepemimpinan.
Secara sederhana bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar guru harus menetapkan tujuan belajar. Siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar jika mampu mencapai tujuan belajar. Untuk dapat mengukur hasil belajar yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan maka perlu dilakukan evaluasi belajar.