• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.2. Hakikat Pembelajaran

2.1.3.3. Hasil Belajar

2.1.3.3.1 Hakikat Hasil Belajar

Suprijono menjelaskan (2010: 5) bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Gerlach dan Ely (dalam Rifa’i dan Anni 2010: 85) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan. Tujuan peserta didikan merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi.

Benyamin S. Bloom (dalam Rifa’i dan Anni 2010: 86) menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu:

a. Ranah kognitif

Ranah ini berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual yang mencakup kategori: pengetahuan/ingatan, pemahaman, penerapan/aplikasi, analisis, sintesis dan penilaian.

a) Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan diartikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali materi yang telah dipelajari. Pengetahuan merupakan hasil belajar yang paling rendah tingkatannya.

b) Pemahaman (comprehension)

Pemahaman adalah kemampuan memaknai atau mengartikan suatu konsep dari materi yang telah dipelajari melalui tahap berfikir satu tingkat lebih tinggi dari tingkat pengetahuan/ingatan. Pemahaman ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam menjelaskan atau menguraikan materi yang telah dipelajari dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

c) Penerapan (application)

Aplikasi merupakan kemampuan siswa dalam menerapkan materi yang dipelajari. Penerapan merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi dari pemahaman.

d) Analisis (analysis)

Analisis merupakan kemampuan memecahkan atau menguraikan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, kemampuan merinci dan

kemampuan memahami hubungan antar bagian. Jenjan analisis setingkat lebih tinggi dari jenjang aplikasi.

e) Sintesis (synthesis)

Sintesis merupakan proses menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru. Kedudukan jenjang ini berada pada satu tingkat lebih tinggi dari jenjang analisis.

f) Penilaian (evaluasi)

Penilaian adalah kemampuan seseorang menentukan pilihan terhadap kondisi, nilai atau ide. Dalam penyusunan penilaian (evaluasi) guru harus memiliki acuan, yaitu dengan menggunakan taksonomi bloom. Setiap kategori dalam revisi taksonomi terdiri dari subkategori yang memiliki kata kunci. Benyamin S. Bloom mengemukakan kemampuan sebagai hasil belajar, terdiri dari tiga ranah kemampuan (Suprijono, 2009:6). Kemampuan kognitif terdiri dari:

a) Mengingat (C1): mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan, menempatkan, mengulangi dan menemukan kembali.

b) Memahami (C2): menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan,

membandingkan, membandingkan, menjelaskan, dan membeberkan.

c) Menerapkan (C3): melaksanakan, menggunakan, menjalankan,

melakukan, melakukan, mempraktekkan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, dan mendeteksi.

d) Menganalisis (C4): menguraikan, membandingkan, mengorganisir,

menyusun, mengintegrasikan membedakan, menyamakan, dan

membandingkan.

e) Mengevaluasi (C5): menyusun hipotesis, mengkritik, memrediksi, menilai, menguji, membenarkan dan menyalahkan.

f) Berkreasi (C6): merancang, membangun, merencanakan, memproduksi,

menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat,

memperindah, dan mengubah,

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan taksonomi Bloom revisi sebagai acuan dalam pembuatan soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa. Ranah Kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan/ kognitif yang diperoleh dari pemahaman siswa terhadap aspek pelajaran IPS yang dilihat dari hasil kerja siswa dalam kelompok, kuis individu dan evaluasi. Indikator ranah kognitif dalam penelitian ini yaitu: 1) Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan (C1), 2) Menggolongkan jenis-jenis-jenis-jenis pekerjaan (C6), 3) Mengungkapkan alasan orang harus bekerja (C3), 4) Menjelaskan pentingnya Semangat kerja (C2), 5) Mengidentifikasi ciri-ciri semangat kerja (C4), 6) Menjelaskan alasan terjadinya kegiatan jual beli (C1), 7) Menyebutkan tempat-tempat terjadinya jual beli di lingkungan rumah dan sekolah (C1) , 8) Menyebutkan ciri-ciri tempat jual beli di lingkungan dan sekolah (C1), 9) Mengemukakan makna harga diri (C1), 10) Menjelaskan pentingnya harga diri (C1), 11) Menyebutkan contoh harga diri (C1), 12) Menunjukkan

perilaku yang mencerminkan harga diri (C3), 13) Menjawab pertanyaan sesuai bacaan (C4).

b. Ranah afektif

Ranah ini berhubungan dengan sikap, minat dan nilai merupakan hasil belajar yang paling sukar diukur. Bagaimana siswa bersikap baik terhadap guru maupun terhadap siswa yang lain. Instrumen biasanya berupa non tes misal wawancara, angket, dan lembar observasi sikap. Dalam penelitian ini penilaian pada ranah afektif diambil berdasarkan penilaian karakter siswa.

Indikator karakter siswa (Mulyasa, 2013: 147) dalam penelitian ini yaitu:

Indikator Diskriptor

Percaya Diri a. Pantang Menyerah

b. Berani menyatakan pendapat c. Berani bertanya

d. Mengutamakan usaha sendiri daripada bantuan

e. Berpenampilan tenang

Menghargai a. Menerima perbedaan pendapat

b. Memaklumi kekurangan orang lain c. Mengakui kelebihan orang lain d. Dapat bekerjasama

e. Membantu orang lain

Kompetitif a. Berani bersaing

b. Menunjukkan semangat berprestasi c. Berusaha ingin lebih maju

d. Memiliki keinginan untuk tahu e. Tampil beda dan unggul

Bertanggungjawab a. Melaksanakan kewajiban

b. Melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan c. Menaati tata tertib sekolah

d. Memelihara fasilitas sekolah e. Menjaga kebersihan lingkungan

c) Ranah psikomotor

Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Instrumen penilaian yang dikembangkan biasanya menggunakan lembar observasi unjuk kerja. Elizabeth Simpson (dalam Rifa’i dan Anni, 2010: 89) menggolongan jenis perilaku dalam ranah psikomotorik sebagai berikut:

(a) Persepsi (perception), berkaitan dengan rangsangan penginderaan

melalui petunjuk melakukan kegiatan motorik.

(b) Kesiapan (set), mengacu pada kesiapan mental dan jasmani untuk

bertindak.

(c) Gerakan Terbimbing (guided respons),berkaitan dengan tahap awal

dalam belajar melalui peniruan dan mencoba-coba tindakan yang didemonstrasikan.

(d) Gerakan Terbiasa (mechanism), yakni tindakan unjuk kerja melalui

gerakan yang telah dipelajari sehingga menjadi tindakan yang biasa dilakukan dengan mahir.

(e) Gerakan kompleks (complex overt response), kemahiran unjuk kerja

ditunjukkan dengan bertindak tanpa ragu-ragu dan otomatis dengan pengendalian yang baik.

(f) Penyesuaian (adaptation), dikembangkan siswa ketika menemui masalah

baru dengan memodifiksi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan yang baru.

(g) Kreativitas (originality), yakni menciptakan pola gerakan baru yang sesuai dengan situasi tertentu. Hasil belajar yang menekankan pada aktivitas disesuaikan dengan keterampilan yang akan dikembangkan. Indikator ranah psikomotor dalam penelitian ini yaitu: 1) Memisahkan gambar-gambar pekerjaan sesuai dengan jenisnya (P1), 2) Menjelaskan melalui gambar yang disusun menjadi rangkaian yang benar tentang pentingnya memiliki semangat (P2), 3) Memisahkan barang-barang kebutuhan hidup sesuai dengan tempat dimana barang tersebut dijual (P3).

Dengan mengkaji pengertian hasil belajar tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Hasi belajar berupa perolehan siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran. Pada penelitian ini yang diamati dan diteliti adalah ketrampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.

Dokumen terkait