• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. MANAJEMEN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

A. Pengertian Manajemen Pembelajaran Al-Qur’an

1. Hakikat Manajemen

Ditinjau dari bahasanya, Manajemen berasal dari bahasa Inggris management, akar katanya adalah manage yang mengandung arti

mangatur, mengurus, melaksanakan dan mengelola.1Kata kerjanya adalah manager yang artinya menangani. Manager diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dalam bentuk kerja to manag, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen2.

Menurut Husaini Usman kata manajemen berasa dari bahasa latin, yaitu manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda

managementditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi

manajemen atau pengelolaan.3

Dalam pengertian yang lain, “Manajemen berasal dari kata

managio, yaitu “pengurusan” atau managiare yaitu, “melatih dalam

mengatur langkah-langakah”. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi.”4

Luther Gulick menjelaskan sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Sagala bahwa:

“Manajemen sebagai ilmu, karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama, sedangkan Follet memandang manajemen sebagai kiat, karena manajemen berusaha mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan tugas. Manajemen juga sebagai profesi, karena dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai prestasi manajer, dan professional yang ditutut oleh suatu kode etik”.5

“Manajemen adalah suatu tindakan, kegiatan, atau tindakan dengan tujuan tertentu melaksanakan pekerjaan manajerial dengan tiga fungsi utama yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.”6

Adapun James A. F. Stoner mengatakan, managemen adalah proses dari perencanaan, pengorganisasian, pemberi pimpinan, dan pengendalian dari suatu usaha dari anggota organisasi yang

1

John M. Echols, Hasan Sadhily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1992, hal. 372

2

Kompri, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, t.th, hal. 2

3

Husain Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal. 3.

4

Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat, cet. 3 (Jakarta: PT. Nimas Multima, 2006), hal. 13.

5

Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Kependidikan, cet. 1 (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 50.

6

penggunaan sumber-sumber daya organisatoris untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.7

Sagala juga mengutip beberapa pendapat tentang manajemen, di antaranya:

Menurut George R Terry, “Manajemen adalah suatu proses yang nyata mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan menyelesaikan sasaran yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang dan sumber-sumber daya lainnya”. Pendapat Fredrick Winslow Taylor, “Manajemen adalah mengetahui secara tepat apa yang ingin Anda kerjakan dan kemudian Anda melihat bahwa mereka mengerjakan dengan cara yang terbaik dan murah.” Daft dan Steers mengatakan, “Manajemen adalah sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.” Adapun Longenecker dan Pringgle menyebutkan, “Manajemen sebagai proses pengadaan dan pengkombinasian sumber daya manusia, financial dan fisik untuk mencapai tujuan pokok organisasi. ”Selanjutnya Buford dan Bedeian berpendapat, “Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan material secara efisien.”8

Ramayulis mengatakan: “Manajemen merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketatalaksanaan, atau tata pimpinan. Management berakar dari kata kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, atau mengelola.”9

Selanjutnya Ramayulis juga menyebutkan, “Pengertian yang sama dengan pengertian dan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata

dabbara (mengatur), yang banyak terdapat di dalam Alquran.”10

Misalnya dalam surat as-Sajadah/32: 5





































7

Syaiful Sagala, Profesional Guru Dan Tenaga Kependidikan,.., hal 50

8

Syaiful Sagala, Profesional Guru Dan Tenaga Kependidikan,.., hal 50

9

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 7 (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 259.

10

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu(as-Sajadah/32:5)

Meski Al-Quran secara khusus tidak menyebutkan istilah manajemen, akan tetapi menyingung istilah manajemen dengan menggunakan kalimat yudabbirua, mengandung arti mengarahkan, melaksanakan, menjalankan, mengendalikan, mengatur,mengurus dengan baik, mengkoordinasikan, membuat rencana yang telah ditetapkan. Thoha, berpendapat bahwa manajemen diartikan sebagai “suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang lain”11

Sementara itu Ahmad Zain mengemukakan bahwa:

Dalam al-Qur’anul karim membahas permasalahan-permasalahan yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang belum terjadi. Semua hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia, maupun keberadaan alam. Diantara permasalahan yang dimuat dalam al-Qur’an mulai dari asal kejadian manusia, sampai pada aktivitas yang dilakukan manusia dalam hal ini tentang pengelolaan/Manajemen, hal tersebut sudah tersirat didalam al-Qur’an12

Kemudian pada surat Yunus/10: 31

























































Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang Kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup[689] dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan

11

Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1995, hal. 8.

12

Ahmad Zain Sarnoto, “Pengantar Studi Pendidikan Berbasis Al-Qur'an:

Manajemen Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur'an,” dalam Jurnal MADANI Institute, Vol. 5 No. 1 Tahun 2016, hal. 97

menjawab: "Allah". Maka Katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?"

Dalam kedua ayat di atas terdapat kata yudabbiru al-amra yang berarti mengatur urusan. Ahmad al-Syawi sebagaimana dikutip oleh Ramayulis, menafsirkan sebagai berikut:

…bahwa Allah adalah pengatur alam (manager).Keteraturan alam raya merupakan bukti kebesaran Allah swt.dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT.telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT. mengatur alam raya.13

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dipahamkan bahwa manajemen merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari secara mendalam strategi atau cara-cara mencapai tujuan secara sistematis. Manajemen juga merupakan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui orang lain dan bekerjasama dengan efisien dan produktif. Manajemen merupakan suatu proses, di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan lainnya, lalu diintegrasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, konsep manajemen adalah suatu akitifitas atau seni mengatur dan mengetahui secara tepat apa yang ingin dikerjakan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ada beberapa pengertian yang diberikan terhadap istilah manajemen. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’donnel Manajemen berasal dari bahasa inggris management, akan katanya adalah manage yang mengandung arti mangatur, mengurus, melaksanakan dan mengelola.14 Sedangkan manajemen menurut Hendry L. Sisk pada buku Principles of Management mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut: Manajemen merupakan mengkoordinasikan semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan kontrol guna mencapai tujuan secara obyektif.15

Ada beberapa pengertian yang diberikan terhadap istilah manajemen. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’donnel mengatakan, manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu

13

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam.., hal. 260.

14

John M. Echols, Hasan Sadhily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, ...,hal. 372

melalui kegiatan orang lain.16 Dengan demikian dalam mengelola sumber daya seorang manajer harus berlandaskan konsep manajemen. Konsep manajemen meliputi sekurang-kurangnya ada empat fungsi, yaitu: perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling).17

Manajemen dapat dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah. Menurut Hermawan, metode ilmiah merupakan penggabungan antara rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme merupakan pandangan yang didasari pada pikiran yang rasional, sedangkan empirisme merupkana pandangan yang didasari pengalaman yang telah terjadi.18

Jadi yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan proses pengarahan, pengawasan dan pengerahan segenap kemampuan untuk melakukan suatu aktifitas dalam suatu organisasi.

Sedangkan dilakukannya manajemen tidak lain adalah agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat, dan lengkap, sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efisien.19

Pandangan lain datang dari Sufyarma mengutip dari Stoner mengatakan bahwa; Manajemen adalah proses perencananaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.20

Manajemen dalam duni pendidikan dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusaat usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. dipilih manajemen sebagai aktivitas agar seorang kepala sekolah bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi atasan, sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar.

16

Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004, hal. 7

17

Abdul Manap, Manajemen Kewirausahaan, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2018, hal. 57

18

Dian Wijayanto, Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012, hal. 2

19

Engkoswara, Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, hal. 89

20

Sufyarma, Kapita Selekta Manajemen Pendidikan, Bandung: CV. Alfabeta, 2004 hal. 188-189

Konsep manajemen tersebut jika diterjemahkan dalam kegiatan pembelajaran maka manajemen diartikan sebagai usaha dan tindakan kepala sekolah sebagai pimpinan intruksional di sekolah dan usaha guru sebagai pimpinan pembelajaran di kelas dilaksanakan sedemikian rupa untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan program sekolah dan juga pembelajaran. Artinya manajemen pembelajaran di sekolah merupakan pengelolaan pada beberapa unit pekerjaan oleh personel yang diberikan wewenang untuk itu yang muaranya pada pada suksesnya program pembelajaran. Dengan demikian maka keefektifan pembelajaran dapat dicapai jika fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dapat diimplementasikan dengan baik dan benaar dalam program pembelajaran.

Manajemen kurikulum mencakup: proses perencanaan, pengor-ganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas manajemen kurikulum atau pengajaran ini adalah kolaborasi kepala sekolah dengan wakil kepala sekolah bersama guru-guru melakukan kegiatan manajerial dimaksud agar perencanaan berlangsung dan mencapai hasil yang baik.

Rangkaian proses manajemen kurikulum di lembaga pendidikan, mencakup: bidang perencanaan, pengorganisasian dan koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi dan penggawasan.21

Dari paparan diatas dapatlah penulis simpulkan, bahwa manaj-emen adalah suatu usaha melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.