• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

2.1.12 Hakikat model pembelajaran kooperatif tipe STAD

Hamdani (2011: 35) menjelasakan Student Team Achievement Division

(STAD), dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD juga mengacu pada belajar kelompok siswa dalam menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu dengan menggunakan presentasi verbal atu teks. Wena (2011: 192) secara umum cara penerapan model STAD di kelas adalah sebagai berikut :

(1)Kelas dibagi dalam beberapa kelompok.

(2)Tiap kelompok siswa terdiri atas 4-5 orang yang bersifat heterogen, baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya, dan sebagainya.

(3)Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan.

(4)Tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok.

(5)Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan sebagai fasilitator dan motivator.

(6)Tiap minggu atau dua minggu, guru melaksanakan evaluasi, baik secara individu maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. (7)Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang

sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua kelompok memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna maka semua kelompok tersebut wajib diberi penghargaan.

Slavin (2005: 143-146) menyebutkan STAD terdiri atas lima komponen utama – prestasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

(1)Presentasi Kelas. Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengajarkan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.

(2)Tim. Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili sleuruh bagian dari kelas dalam hal kinerja, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota yim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.

(3)Kuis. Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga tiap siswa bertanggung jawab individual untuk memahami materinya.

(4)Skor Kemajuan Individual. Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya.

(5)Rekognisi Tim. Tim akan mendapatkan sertifikt atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai criteria tertentu.

Dalam pembelajaran kooperatif STAD Slavin (2005: 147-163) memaparkan beberapa langkah pembelajarana, diantaranya adalah :

(1)Persiapan.

Pada tahap persiapan ini meliputi persiapan materi dimana guru dapat membuat bahan ajar materinya sendiri. Setelah itu guru membagi siswa kedalam tim, mengingat pembelajaran kooperatif memfokuskan pada kegiatan berkelompok. Kelompok yang dibentuk harus bersifat heterogen dan diusahakan kemampuan dari setiap kelompok setara. Setelah membentuk tim, guru dapat menentukan skor awal pertama, skor awal dapat diambil dari rata-rata skor kuis siswa. Kemudian, tahap persiapan selanjutnya adalah membangun tim. Sebelum memulai program pembelajaran, akan sangat baik jika memulai dnegan satu atau lebih latihan pembentukan tim untuk melakukan sesuatu yang mengasyikkan. Misalnya, tim boleh saja diberikan kesempatan untuk menciptakan logo tim, lagu, atau syair.

Tiap pelajaran dalam STAD dimulai dengan presentasi pelajaran tersebut didalam kelas. Presentasi tersebut haruslah mencakup :

1) Pembukaan. Pada tahap pembukaan, guru menyampaikan pada siswa apa yang akan mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Membangkitkan minat mereka terhadap pelajaran, dan ulangi tiap persyaratan atau informasi secara singkat.

2) Pengembangan, pada tahap ini tetaplah selalu pada hal-hal yang ingin diajarkan pada siswa, fokuskan pada pemaknaan bukan penghafalan. Guru mendemonstrasikam secara aktif komponen-komponen dengan menggunakan alat bantu. Kemudian, nilailah siswa sesering mungkin dengan member banyak pertanyaan. Jelaskan mengeapa sebuah jawaban bias salah atau benar, kecuali jika memang sudah sangat jelas.

3) Pedoman pelaksanaan, dalam proses pembelajaran biatlah agar siswa mengerjakan tiap persoalan atau contoh, atau mempersiapkan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan. Panggil siswa secara acakdan jangan memberikan tugas0-tugas kelas yang membutuhkan waktu lama.

4) Belajar Tim. Selama masa belajar tim tugas para anggota tim adalah menguasai materi yang disampaikan didalam kelas dan membantu teman sekelasnya menguasai materi tersebut.

5) Tes (ujian). Pada tahap ini siswa dibagikan kuis dan diberikan waktu yang sesuai kepada para siswa untuk menyelesaikannhya. Jangan

biarkan isswa bekerjasama mengerjakan kuis tersebut. Biarkan siswa saling bertukar kertas dengan anggota tim lain, ataupun mengumpulkan kuisnya untuk dinilai setelah kelas selesai.

6) Rekognisi Tim. Pada tahap ini memfokuskan pada menghitung skor kemajuan individual dan skor tim, serta memberikan sertifikt atau bentuk penghargaan lainnya. Poin kemajuan didapatkan dengan cara mengumpulkan poin utuk tim mereka kriteria sebagai berikut:

Tabel 2.1 Poin Kemajuan Siswa Model STAD

Skor Tes Skor Perkembangan

Individu 1. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal

2. 10 hingga 1 poin di bawah skor awal 3. Skor awal sampai 10 poin di atasnya 4. Lebih dari 10 poin di atas skor awal 5. Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor

awal) 5 10 20 30 30

Tujuan dari penghitungan skor perkembangan individu yaitu bahwa penghitungan perkembangan skor individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya. Untuk menghitung skor tim, catatlah tiap poin kemajuan semua anggota tim pada lembar rangkuman tim dan bagilah jumlah total poin kemajuan seluruh angggota tim dengan jumlah anggota tim yang hadir. Setelah menghitung skor tim, maka guru harus merekognisi prestasi tim. Tiga macam tingkatan penghargaan diberikan disini. Ketiganya didasarkan pada rata-rata skor tim, sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Model STAD Kriteria (rata-rata tim) Penghargaan

15

Dokumen terkait